KELOMPOK 4
Disusun oleh :
NAMA
NIM
KELAS
: Ainur Rofik
: 135040201111430
:F
1. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Agroekosistem lahan kering dimaknai sebagai wilayah atau
2. TINJAUAN PUSTAKA
Kualitas tanah diukur berdasarkan pengamatan kondisi dinamis
indikator-indikator kualitas tanah. Pengukuran indikator kualitas tanah
menghasilkan indeks kualitas tanah. Indeks kualitas tanah merupakan
indeks yang dihitung berdasarkan nilai dan bobot tiap indikator kualitas
tanah. Indikator-indikator kualitas tanah dipilih dari sifat-sifat yang
menunjukkan kapasitas fungsi tanah. Indikator kualitas tanah adalah sifat,
karakteristik atau proses fisika, kimia dan biologi tanah yang dapat
menggambarkan kondisi tanah (Hardjowigeno, 2003).
Widiarto (2008) menyatakan bahwa, Bahan organik dapat
menurunkan BI dan tanah yang memiliki nilai BI kurang dari satu
merupakan tanah yang memiliki bahan organik tanah sedang sampai
tinggi. Selain itu, Nilai BI untuk tekstur berpasir antara 1,5 1,8 gr.cm-3,
Nilai BI untuk tekstur berlempung antara 1,3 1,6 gr.cm-3 dan Nilai BI
untuk tekstur berliat antara 1,1 1,4 gr.cm-3 merupakan nilai BI yang
dijumpai pada tanah yang masih alami atau tanah yang tidak mengalami
pemadatan. Berat isi tanah di lahan dengan pengolahan intensif biasanya
memiliki nilai BI tinggi karena tanah telah mengalami pemadatan akibat
penggunaan alat-alat berat untuk pengolahan tanahnya. Sedangkan untuk
nilai BJ tanah, menurut literature (Hardjowigeno, 2003) menyatakan
bahwa, Pada tanah secara umum nilainya BJ antara 2,6 2,7 gr.cm-3,
bila semakin banyak kandungan BO, nilai BJ semakin kecil. Pada lahan
dengan pengolahan intensif memiliki BJ bisa lebih dari 2,6 apabila
pemadatan tanah yang terjadi amat tinggi. Apabila nilai BJ terlalu tinggi
juga berpengaruh terhadap penentuan laju sedimentasi serta pergerakan
partikel oleh air dan angin.
3. METODE
Timbang berat
ring sampel
kosong
sebelum
digunakan
Ambil tanah
dari ring
sampel lalu
timbang, catat
hasil pada
setiap langkah
Timbang
cawan kosong,
lalu timbang
20gr tanah
sampel
dengan cawan
Catat setiap
hasil
perhitungan
berat tanah
sebelum dan
setelah dioven
Hitung berat
cawan setelah
dioven 24
jam
Masukkan
cawan berisi
tanah sampel
pada oven
dengan suhu
105oC
Siapkan alat
dan bahan,
timbang massa
labu ukur
Masukkan hasil
nilai ke dalam
rumus BI, BJ
dan Porositas
Tanah
Haluskan
tanah dgn
mortar &
pestel lalu
masukkan ke
dalam labu
ukur
Timbang
beratnya
Tambahkan air
matang
sebanyak 100
ml
Homogenkan,
jika terdapat
busa maka
busa harus
diambil
4. PEMBAHASAN UMUM
4.1
KA =
23,4720,43
20,433,47
=
3,04
16,96
= 0,18 gr/gr
MP
Vt
BI =
Massa
padatan
1+KA
(gr/gr)
Mp (gr)
Vt
Vt
BI
2
d t
3
(gr/ cm )
(cm )
20
=
0.18
1
4
0.03
d t
=
1
4
569.91
796,5 /1+0,37
481,2
x 3.14 x 112 x 6
= 0.03 gr/ cm3
= 569.91 cm3
Keterangan
Mp
= massa padatan
KA
Vt
BJ
Massa
padatan
Vol.
padata
n
BJ
L+
T.o
L+ T.o+ A
Mp (gr)
Vp
3
(cm )
(gr.
3
cm )
54.
0
70.9
6
160.88
16.96
10.08
1.68
BJ
( L+) L
=
100 ( ( L+ + A ) ( L+ ) )
(70.96) 54
=
100 (160.88 70.96)
16.96
= 10.08
= 1.68 gr/cm3
Keterangan
L
= massa labu
To
= massa tanah oven
A
= massa (labu+ tanah oven+ air )
MP
= massa padatan
Vp
= Volume padatan
Mp
= (L+To) L) gr
Porositas Tanah (Pf)
Vp
= 100 ((L+To+ A) (L+To)) cm3
BJ
= Mp / Vp
Cara Menghitung Porositas ( % Vol)
Porositas (% Vol)
Keterangan
BI
BJ
= (Mp / 1 + KA) : Vt
= Mp / Vp
Dari hasil analisa laboratorium yang telah dilakukan dari tanah lahan
kering yang dijadikan sebagai sampel dan dilakukan perhitungan, didapatkan hasil
Berat Isi (BI) sebesar 0,03 gr/ cm3 dengan Kadar Air sebesar 0.18 gr/gr pada
Volume sampe ring (Vt) sebesar 569,91 cm3 . Untuk hasil Berat Jenis Tanah
didapatkan hasil 1,68 gr/ cm3 dan hasil porositas total tanah dengan persentase
sebesar 98,2 %.
4.2
DAFTAR PUSTAKA