Anda di halaman 1dari 3

Nama : Restu Nurul Hidayah

NIRM : 05.1.4.16.0728
Semester : VII C
Mata Kuliah : Agroekosistem Berkelanjutan
Tanggal Penugasan : 20 September 2019

1. Definisi Agroekosistem
a. Agroekosistem adalah ekosistem yang dimodifikasi dan dimanfaatkan
secara langsung atau tidak langsung oleh manusia untuk memenuhi
kebutuhan akan pangan dan atau serat – seratan. Konsep agroekosistem ini
harus berdimensi luas, meliputi produktivitas, stabilitas, keberlanjutan dan
kemerataan (Barchia M.F, 2009).
b. Agroekosistem adalah komunitas tanaman dan hewan yang berhubungan
dengan lingkungannya (baik fisik maupun kimia) yang telah diubah oleh
manusia untuk menghasilkan pangan, pakan, serat, kayu bakar, dan produk-
produk lainnya. Agroekosistem juga diartikan sebagai salah satu bentuk
ekosistem binaan manusia yang bertujuan menghasilkan produksi pertanian
guna memenuhi kebutuhan manusia (Tongasa, 2015).
2. Komponen-komponen Agroekosistem
Menurut Tongasa tahun 2009, agroekosistem merupakan semua
komponen yang berada di lingkungan pertanian, meliputi:
a. Komponen abiotik
- Air merupakan salah satu komponen abiotik yang sangat menentukan
kelangsungan hidup organisme.
- Tanah merupakan tempat hidup seluruh kehidupan.
- Udara merupakan komponen utama dari atmosfer bumi. Gas-gas di
atmosfer sebagai sumber berbagai unsur zat tertentu, seperti oksigen
karbondioksida, nitrogen dan hidrogen.
- Cahaya merupakan komponen abiotic yang berfungsi sebagai sumber
energi primer bagi ekosistem.
- Suhu suatu lingkungan mempengaruhi varietas apa yang cocok untuk di
tanam di sana.
- Kelembapan adalah kadar air pada udara.
- Arus Angin berpengaruh dalam menjaga kesuburan tanah suatu
lingkungan..
- Derajat Keasaman pH pada media memberi pengaruh yang besar
terhadap distribusi organisme.
- Iklim merupakan komponen abiotik yang terbentuk sebagai hasil
interaksi berbagai komponenabiotik lainnya, seperti kelembapan udara,
suhu, curah hujan, dan lain-lain.
- Topografi mempunyai pengaruh besar terhadap penyebaran makhluk
hidup yang tampak jelas adalah penyebaran tumbuhannya.
- Garam mineral.
- Pestisida adalah substansi kimia yang digunakan untuk membunuh atau
mengendalikan berbagai hama dalam arti luas (jazat pengganggu).
- Teknologi digunakan mulai dari tahap pembenihan ada yang disebut
dengan teknologi benih sampai dengan pemanenan.

b. Komponen biotik
- Manusia sangat berperan penting di dalam agroekosistem mulai dari
persiapan awal sampai dengan pasca panen, dan bahkan sebagai
konsumen hasil produksi.
- Biota tanah terbagi menjadi dua: menguntungkan dan tidak.
- Hewan ternak yang dapat membantu pada kegiatan persawahan.
- Patogen diartikan sebagai mikroorganisme yang menyebabkan timbulnya
penyakit pada tanaman.
- Gulma adalah tumbuhan yang tidak dikehendaki, atau tumbuhan yang
tumbuh tidak sesuai dengan tempatnya.
- Hama yakni Nematoda parasitis tanaman, serangga hama tanaman,
tungau, siput, hewan vertebrata, satwa liar dan burung.
3. Jenis-jenis Agroekosistem
Menurut Tongasa tahun 2009, jenis-jenis agroekosistem dibedakan
menjadi dua yaitu :
a. Monokultur
Monokultur, yaitu satu jenis atau satu varietas tanaman saja yang
ditanam dalam agroekosistem.
b. Polikultur
Polikultur yaitu penanaman lebih dari satu jenis atau varietas
tanaman dalam satu kawasan agroekosistem, meliputi: tumpang sari
(Multiple cropping), tanam lajur (Intercropping) dan tanam bergilir lebih
dari satu jenis atau varietas tanaman (alleycropping) Berdasarkan kondisi
lahan, meliputi: Lahan kering, Lahan basah, Gambut, dan Rawa.
Berdasarkan penggunaan lahan, yaitu:
a. Perkebunan merupakan usaha penanaman tumbuhan secara teratur sesuai
dengan ilmu pertanian dan mengutamakan tanaman perdagangan.
b. Persawahan adalah pertanian yang dilaksanakan di tanah yang basah atau
dengan pengairan.
c. Ladang
d. Agriforestry (hutan tanaman)
e. Kebun/pekarangan campuran adalah areal tanah yang biasanya
berdekatan dengan sebuah bangunan.

Sumber :
Barchia, Faiz Muhammad. 2009. Agroekosistem Tanah Mineral Masam. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.

Heddy, Suwasono. 2010. AGROEKOSISTEM: Permasalahan Lingkungan Pertanian.


Jakarta: Kharisma Putra Utama Offiser.

Tongasa, Hermansyah. 2015. Makalah Teknologi Pertanian “Agroekosistem”. Kendari:


Universitas Halu Oleo.

Anda mungkin juga menyukai