Anda di halaman 1dari 16

Laporan Praktikum Botani

“Identifikasi Bunga”

Disusun oleh :

Nama : Nur Fabillah Isnaini

NIM : 205040207111057

Kelas : F

Asisten : Amilah Putri Fadhlina

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bunga adalah pucuk yang termodifikasi, disebut demikian karena menunjukkan
beberapa perubahan dalam pengaturan apeks pucuk. Bunga dianggap ranting yang bersumbu
pendek dengan daun-daun yang merapat dan memiliki bentuk yang khas sesuai fungsinya.
Oleh karena itu, praktikum ini ditujukan untuk mengidentifikasi bunga-bunga sesuai
dengan jenisnya.
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis bunga sesuai dengan bentuk
bagian-bagian bunga, letak bunga, jumlah dan alat reproduksi bunga, serta simetri bunga dan
morfologinya.
1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini yaitu dapat mengetahui bentuk bagian-bagian dari bunga,
letak bunga, jumlah dan alat reproduksi bunga, serta simetri bunga dan morfologinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Bunga


Bunga merupakan unit fungsional untuk terjadinya proses reproduksi secara seksual,
yang juga memperlihatkan adanya keseimbangan untuk pemenuhan kebutuhan yang saling
bertolak belakang. (Wardhini & Iriawati, 2014)
Bunga merupakan organ pada tumbuhan yang penting sebab terletak organ reproduksi
atau alat perkembangbiakan. (Suhirman, 2017)
Flower is compact generative shoot with sterile, male, and female zones, specifically in
that order. Pernyataan tersebut memiliki arti bahwa bunga adalah tunas generatif kompak
dengan zona steril, jantan, dan betina, khususnya dalam urutan tersebut. (Shipunov, 2020)
Flower is an assemblage of separately functioning entities that became grouped
together. Pernyataan tersebut memiliki arti bahwa bunga adalah kumpulan entitas yang
berfungsi secara terpisah yang dikelompokkan bersama. (Ronse, 2010)

2.2 Fungsi Bunga


Bunga berfungsi utama untuk menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan
berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah
adalah struktur yang membawa biji.
Fungsi utama bunga bagi tanaman itu sendiri adalah untuk menghasilkan buah. Proses
pembuahan ini akan menghasilkan biji. Pembuahan pada bunga harus melalui proses
penyerbukan, lalu pembuahan. Selanjutnya, pembentukan biji.
Fungsi bunga yang lain yaitu sebagai tanaman hias. Orang-orang menggunakan
tanaman bunga untuk menghiasi taman, kebun, halaman rumah, bahkan di pinggir-pinggir
jalan. (Rolas, 2013)

2.3 Bagian-bagian Bunga


Jika diperhatikan dan diamati secara teliti, bunga yang lengkap memiliki bagian-bagian
berturut-turut yaitu kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik.
a. Kelopak Bunga (calix), merupakan organ bunga yang terletak paling luar. Kelopak
bunga umumnya warna hijau dan berfungsi sebagai pelindung kuncup bunga.
b. Benang Sari (Stamen), merupakan organ perkembangbiakan pada tumbuhan yang
menghasilkan sel kelamin jantan. Benang sari umumnya terletak disekitar putik.
Bagian-bagian yang dimiliki oleh benang sari yaitu, tangkai sari (filamen), kotak sari
(anthera), serbuk sari (polen).
c. Putik (pistillum), merupakan alat perkembangbiakkan betina pada tumbuhan yang
menghasilkan sel telur. Putik umumnya terletak dibagian tengah bunga. Bagian-bagian
yang dimiliki putik yaitu, kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus), dan bakal buah
(ovarium). Didalam ovarium terdapat bakal biji (ovulum) dan didalam ovulum terdapat
sel telur.

(Suhirman, 2017)
2.4 Bunga Berdasarkan Letak Bunga
Berdasarkan letak bunga, maka bunga dibedakan atas:
a. Flos terminalis yaitu bunga yang terletak pada ujung tangkai. Contohnya, bunga jantan
jagung.
b. Flos axillaris yaitu bunga yang terletak pada ketiak daun. Contohnya, bunga kembang
sepatu.

Flos axillaris Flos terminalis


Sumber: (Singh, 2010)
2.5 Bunga Berdasarkan Jumlah
Berdasarkan jumlah bunga, tumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan berbunga
tunggal (planta uniflora) dan tumbuhan berbunga banyak (planta multiflora). Hal ini
didukung oleh pernyataan (Silalahi, 2015) bahwa pada tumbuhan ada yang menghasilkan
satu bunga dan sebagian lagi ada yang menghasilkan banyak bunga. Jika suatu tanaman
hanya menghasilkan satu bunga saja biasanya bunga tersebut terdapat pada ujung batang,
sedangkan tanaman yang menghasilkan banyak bunga menghasilkan bunga pada ketiak
daun atau pada ujung percabangan.
2.6 Bunga Berdasarkan Alat Reproduksi
Menurut pernyataan Wardhini & Iriawati (2014) berdasarkan ada atau tidak adanya
bagian steril pada bunga, maka bunga dapat pula dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Bunga Sempurna (perfect flower), yaitu bunga yang bagian fertil atau reproduksinya
(stamen dan pistilum) ada dalam satu bunga. Bunga tersebut dinamakan dengan bunga
hermaphrodit.
b. Bunga Tidak Sempurna (imperfect flower), yaitu bunga yang memiliki satu macam alat
reproduksi, yaitu stamen atau pistilum saja. Bunga tersebut dinamakan dengan bunga
uniseksual. Terdapat dua macam bunga yang uniseksual yaitu, bunga jantan (staminate)
dan bunga betina (carpelate/pistilate).
2.7 Bunga Berdasarkan Simetri Bunga
Menurut pernyataan Wardhini & Iriawati (2014) spesialisasi bunga melibatkan adanya
perubahan struktural adaptif untuk mengakomodasi vektor pollen yang spesifik. Bunga-
bunga seperti ini memiliki bidang bagi (simetri) yang spesifik. Berdasarkan bidang
baginya, bunga dapat dibedakan menjadi berikut:
a. Bunga Aktinomorf, yaitu bunga ynag memiliki banyak bidang bagi atau radial simetri,
misalnya pada bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis), dan lain-lain.
b. Bunga Zigomorf, yaitu bunga yang hanya memiliki satu bidang bagi atau bersifat
bilateral simetri, misalnya pada bunga dari suku Fabaceae (Leguminoceae) dan
Orchidaceae (anggrek-anggrekan).
c. Bunga Asymmetrical, yaitu bunga yang tidak memiliki bidang simetri. Misalnya pada
tanaman Canna (Canna hybrid).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan Bahan Fungsi
Alat Tulis Untuk mencatat hasil pengamatan
Kamera Untuk mendokumentasikan hasil
Pengamatan
Bunga Melati Sebagai spesimen
Bunga Jagung Sebagai spesimen
Bunga Pepaya Sebagai spesimen

3.2 Cara Kerja


Menyiapkan alat dan bahan

Melakukan identifikasi pada masing-masing spesimen

Catat dan dokumentasikan hasil pengamatan


3.3 Analisis Perlakuan
Langkah-langkah yang harus dikerjakan untuk melakukan pengamatan identifikasi
bunga yaitu dengan menyiapkan alat dan bahan. Setelah itu, melakukan identifikasi pada
masing-masing spesimen (bunga melati, bunga jagung, dan bunga pepaya). Kemudian,
mencatat dan mendokumentasikan hasil dari pengamatan yang sudah kita peroleh.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Klasifikasi Tanaman
1. Bunga Melati
Klasifikasi tanaman melati menurut Tjitrosoepomo (2005) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Oleales
Famili : Oleaceae
Genus : Jasminum
Spesies : Jasminum sambac L.

(Tjitrosoepomo, 2005)
2. Bunga Jagung
Menurut USDA (2014), tanaman jagung dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Subdivisi : Spermatophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Cyperales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
(USDA,2014)
3. Bunga Pepaya
Menurut Suprapti (2009), tanaman pepaya dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Caricales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.

(Suprapti, 2009)
4.2 Hasil Identifikasi Bunga
Bunga Letak Jumlah Kelengkapan Reproduksi Simetri
Melati Ketiak daun Majemuk Lengkap Sempurna Radial
simetri
Jagung Pucuk Majemuk Tidak Tidak Asimetri
(jantan), lengkap sempurna
betina (ketiak
daun)
Pepaya Ketiak daun Majemuk Tidak Tidak Radial
lengkap sempurna simetri

4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap ketiga bunga tersebut (bunga melati, bunga
jagung, dan bunga pepaya) memiliki hasil identifikasi yang berbeda pada setiap letak,
jumlah, kelengkapan, reproduksi, dan bentuk simetrinya. Perbedaan-perbedaannya adalah
sebagai berikut:
1. Bunga Melati
Bunga melati tumbuh pada ketiak daun, termasuk bunga majemuk (banyak),
memiliki kelengkapan bunga yang lengkap, memiliki reproduksi yang sempurna, dan
bentuk simetri bunganya yaitu radial simetri (memiliki banyak bidang bagi). Hal ini
sesuai dengan pernyataan Dalimartha (2009) yang menyatakan bahwa bunga melati
termasuk bunga majemuk, tumbuh pada ketiak daun, terbatas dengan jumlah 3 bunga
atau sebuah tandan padat dengan banyak bunga.

Gambar Dokumentasi Gambar Tangan


2. Bunga Jagung
Bunga jagung pada jantan tumbuh di pucuk sedangkan untuk bunga jagung pada
betina tumbuh di ketiak daun, bunga jagung termasuk bunga majemuk (banyak),
kelengkapan bunganya tidak lengkap, memiliki reproduksi yang tidak sempurna, dan
bentuk simetri bunganya yaitu asimetri (tidak memiliki bidang simetri). Hal ini sesuai
dengan pernyataan Paeru & Dewi (2017) yang menyatakan bahwa bunga jagung
termasuk bunga tidak lengkap karena tidak memiliki petal dan sepal. Alat kelamin
jantan dan betinanya juga berada pada bunga yang berbeda sehingga disebut bunga
tidak sempurna. Bunga jantan terdapat pada ujung batang sedangkan untuk bunga
betina berada pada ketiak daun.

Gambar Dokumentasi Gambar Tangan


3. Bunga Pepaya
Bunga pepaya tumbuh pada ketiak daun, termasuk bunga majemuk (banyak),
kelengkapan bunganya tidak lengkap, memiliki reproduksi yang tidak sempurna, dan
bentuk simetri bunganya yaitu radial simetri (memiliki banyak bidang bagi). Hal ini
sesuai dengan pernyataan Hendro (2015) yang menyatakan bahwa bunga pepaya
tumbuh pada ketiak daun, tunggal, atau dalam rangkaian. Bunganya ada yang
berkelamin tunggal (betina/putik atau jantan/benang sari saja) atau berkelamin
sempurna (hermafrodit) yang mempunyai putik dan benang sari yang fertil.

Gambar Dokumentasi Gambar Tangan


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pada laporan praktikum kali ini, kita dapat menyimpulkan bahwa banyak jenis bunga
yang berbeda-beda yang dapat kita identifikasikan mulai dari letak bunga, jumlah bunga,
kelengkapan bunga, reproduksi bunga, dan letak simetri dari bunga.

5.2 Saran
Saran dari praktikum kali ini yaitu agar lebih teliti dalam mengidentifikasi bunga,
karena bentuk bunga beranekaragam yang mungkin bisa membuat kita keliru dalam
mengidentifikasi bunga.
DAFTAR PUSTAKA
Dalimartha. (2009). Deskripsi Melati (Jasminum sambac L.). 8.

Dewi., & Paeru. (2017). Taksonomi dan Morfologi Jagung. 8.

Wardhini, T. H., & Iriawati. (2014). Struktur Bunga, Bagian-bagian Bunga, dan
Modifikasinya. In Embriologi Tumbuhan (p. 6). Jakarta: Universitas Terbuka.

Dr., S. (2017). Biologi Umum: Tinjauan Konsep Botani dan Zoologi. Mataram: Sanabil.

Ronse, L. P. (2010). FLORAL DIAGRAMS: An Aid to Understanding Flower Morphology


and Evolution. New York: Cambridge University Press.

Wardhini, T. H., & Iriawati. (2014). Struktur Bunga, Bagian-bagian Bunga, dan
Modifikasinya. In Embriologi Tumbuhan (p. 4). Jakarta: Universitas Terbuka.

Shipunov, A. (2020). Introduction to Botany. USA: Minot State University.

Silalahi, M. (2015). Bahan Ajar Morfologi Tumbuhan. 51-52.

Suhirman. (2017). Biologi Umum: Tinjauan Konsep Botani dan Zoologi. Mataram: Sanabil.

Wardhini, T. H., & Iriawati. (2014). Struktur Bunga, Bagian-bagian Bunga, dan
Modiifikasinya. In Embriologi Tumbuhan (p. 7). Jakarta: Universitas Terbuka.

Sinaga, rolas. (2013). Laporan Praktikum Biologi Bunga dan Buah. Agribisnis, Fakultas
Pertanian, Universitas Bengkulu.
LAMPIRAN
Dokumentasi Bunga Melati Dokumentasi Bunga Jagung Dokumentasi Bunga Pepaya

Anda mungkin juga menyukai