“Isolasi DNA”
Disusun Oleh
b. Bahan
No Bahan Fungsi
1. Brokoli Spesimen pengamatan
2. Deterjen bubuk Memecahkan dinding sel
3. Garam Mengendapkan DNA
4. Alkohol 96% Memurnikan DNA
4.2 Pembahasan
Dari data hasil praktikum tersebut, didapatkan bahwa tabung reaksi A yang
diberi perlakuan pemberian garam sebanyak 0,5 gr dan detergen sebanyak 1 gr
menghasilkan gumpalan yang sedang, sedangkan pada tabung B yang diberi
perlakuan pemberian garam dan detergen sebanyak 1 gr menghasilkan
gumpalan yang banyak, selain itu, pada tabung C yang diberi perlakuan
pemberian garam sebanyak 1 gr dan detergen sebanyak 0,5 gr menghasilkan
gumpalan yang sedikit. Maka, dapat dilihat bahwa semakin tinggi konsentrasi
garam dan detergen yang dimasukkan, semakin banyak pula gumpalan yang
akan dihasilkan. Terutama pada konsentrasi detergen yang tinggi akan
meningkatkan hasil penggumpalan larutan pada brokoli.
Hal ini didukung oleh pernyataan Yulianti (2006) yang menyatakan bahwa
detergen mengandung EDTA (Ethylenediaminetetraacetic acid) yang berguna
untuk cheating agents. Detergen juga mengandung hydranate yang mengikat
protein dan memisahkannya dari DNA dengan kekuatan ionik. Oleh karena itu,
bahan ini akan memisahkan protein dari DNA dan dapat melindungi DNA dari
kerusakan. Garam dibutuhkan untuk menjaga struktur molekul DNA dan
mengurangi jumlah air serta dapat membantu deproteinisasi. Selain itu,
menurut pernyataan Sirait et al (2018) yang menyatakan bahwa penambahan
untuk detergen dan garam sangat digunakan untuk buffer lisis sel, buffer
berperan dalam pelisisan sel yang dapat menghilangkan polisakarida.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
DNA adalah asam nukleat yang mengandung materi genetik dan memiliki
fungsi untuk mengatur perkembangan biologis seluruh bentuk kehidupan
secara seluler. DNA terletak pada nukleus, mitokondria, dan kloroplas. DNA
mempunyai bentuk struktur double helix atau untaian ganda yang mengandung
komponen-komponen gula pentosa (deoksiribosa), gugus fosfat, dan pasangan
basa.
Isolasi DNA merupakan suatu langkah yang tepat untuk mempelajari DNA.
DNA dapat diisolasi baik pada manusia maupun tumbuhan. Pada umumnya,
tahapan untuk isolasi DNA dapat diawali dari tahap lisis, sentrifugasi 1,
ekstraksi, purifikasi, sentrifugasi 2, dan presipitasi.
Dari data hasil praktikum, dapat dilihat bahwa semakin tinggi konsentrasi
garam dan detergen yang dimasukkan, semakin banyak pula gumpalan yang
akan dihasilkan. Terutama pada konsentrasi detergen yang tinggi akan
meningkatkan hasil penggumpalan larutan pada brokoli. Hal ini karena
detergen mengandung EDTA (Ethylenediaminetetraacetic acid) yang berguna
untuk cheating agents. Selain itu,detergen juga mengandung hydranate yang
mengikat protein dan memisahkannya dari DNA dengan kekuatan ionik. Oleh
karena itu, bahan ini akan memisahkan protein dari DNA dan dapat melindungi
DNA dari kerusakan. Garam dibutuhkan untuk menjaga struktur molekul DNA
dan mengurangi jumlah air serta dapat membantu deproteinisasi. penambahan
untuk detergen dan garam sangat digunakan untuk buffer lisis sel, buffer
berperan dalam pelisisan sel yang dapat menghilangkan polisakarida.
5.2 Saran
Tidak ada saran dalam kegiatan praktikum kali ini. Kegiatan praktikum
dapat berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Adams, R. L. P., Knowler, J. T., dan Leader, D. P. (2013). The Biochemistry of The
Nucleic Acids. Hongkong: Springer Science+Business Media, B.V.
Arumningtyas, E. (2011). Metdoe Ekstraksi DNA pada Jathropha spp. Tanpa
menggunakan Nitrogen Cair. Jurnal Littri 22(4), 159-166.
Faatih, M. (2009). Isolasi dan Digesti DNA Kromosom. Jurnal Penelitian Sains
dan Teknologi Vol. 10(1), 61-67.
Gupta, N. (2019). DNA Extraction and Polymerase Chain Reaction. Journal of
Cytology Vol. 36, 116-117.
Hariyadi, S., Narulita, E., dan Rais, M. A. (2018). Perbandingan Metode Lisis
Jaringan Hewan dalam Proses Isolasi DNA Genom pada Organ Liver Tikus
Putih (Rattus norvegicus). Proceeding Biology Education Conference
Vol.15 (1), 689-692.
Kusuma, S. A. (2010). Makalah: PCR. Universitas Padjadjaran. Fakultas Farmasi,
1-14.
Rahmadina. (2019). Modul Ajar: Biokimia dalam Kehidupan. Fakultas Sains dan
Teknologi. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Medan, 41.
Sirait, R., Mahadi, I., dan Suryawati, E. (2018). Isolasi DNA Tumbuhan Lokal
Melayu Riau Sebagai Rancangan LKPD Berbasis Pendekatan Saintifik
Pada Materi Genetik SMA Kelas XII. JOM FKIP Vol. 5(2), 1-14.
Usmar., Arfiansyah, R., dan Nainu, F. (2017). Sensor Asam Nukleat Sebagai
Aktivator Imunitas Intrinsik Terhadap Patogen Intraseluler. Jurnal Farmasi
Galenika 3(2), 174-190.
Yulianti, E. (2006). Pengembangan Teknik Isolasi DNA Tumbuhan Menggunakan
Detergen Komersial. Seminar Nasional MIPA 2006, 72-85.
LAMPIRAN