Disusun Oleh
Pada saat laju reaksi mencapai titik maksimum (Vmax), maka nilai KM lebih
besar dari nilai substrat ([S]). Dengan demikian, dapat diambil persamaan
sebagai berikut:
Vmax = k2 [E]t
Maka, akan didapatkan persamaan Michaelis Menten sebagai berikut:
Vmax [S]
V= 𝐾𝑀 + [S]
Keterangan :
V = Laju Reaksi (M/s)
Vmax = Laju Maksimum (M/s)
[S] = Konsentrasi Substrat (M)
𝐾𝑀 = Konstanta Michaelis (M)
a= 11,21193
b= 0,043828
Nilai Vmax= 22,81672
Nilai Km= 255,8195
n(∑xy) − (∑x)(∑y)
a=
n(∑x 2 ) − (∑x)2
7(0,007584) − (0,039)(0,746)
a=
7(0,0005234) − (0,039)2
a = 11,21193
∑y(∑x 2 ) − ∑x(∑xy)
b=
n(∑x 2 ) − (∑x)2
0,746(0,0005234) − 0,039(0,007584)
b=
7(0,0005234) − (0,039)2
b = 0,043828
1
Vmax =
b
1
Vmax =
0,043828
Vmax = 22,81672
a
Km =
b
11,21193
Km =
0,043828
Km = 255,8195
a= -219,209
b= 21,24491
Nilai Vmax= 21,24491
Nilai Km= 219,2086
n(∑xy) − (∑x)(∑y)
a=
n(∑x 2 ) − (∑x)2
7(2,682) − (0,273)(88,846)
a=
7(0,014) − (0,273)2
a = -219,209
∑y(∑x 2 ) − ∑x(∑xy)
b=
n(∑x 2 ) − (∑x)2
88,846(0,014) − 0,273(2,682)
b=
7(0,014) − (0,273)2
b = 21,24491
Vmax = b
Vmax = 21,24491
Km = −a
Km = 219,209
a= 0,050021
b= 9,055857
Nilai Vmax= 19,99146
Nilai Km= 181,0398
n(∑xy) − (∑x)(∑y)
a=
n(∑x 2 ) − (∑x)2
7(207892) − (3900)(258)
a=
7(3450000) − (3900)2
a = 0,050021
∑y(∑x 2 ) − ∑x(∑xy)
b=
n(∑x 2 ) − (∑x)2
258(3450000) − 3900(207892)
b=
7(3450000) − (3900)2
b = 9,055857
1
Vmax =
a
1
Vmax =
0,050021
Vmax = 19,99146
b
Km =
a
9,055857
Km =
0,050021
Km = 181,0398
Berdasarkan tabel perbandingan di atas, dapat dilihat bahwa nilai Vmax dan
Km terbesar terdapat pada persamaan Lineweaver Burk. Persamaan tersebut
dapat digunakan untuk memperkirakan Vmax melalui sumbu y. Menurut
pernyataan Hadiyanto & Azim (2015) persamaan Lineweaver Burk banyak
digunakan untuk menunjukkan hubungan antara variabel independent
konsentrasi substrat (Cs) dan variabel dependen kecepatan atau laju reaksi (r).
Nilai koefisien determinasi adalah nilai yang memiliki kesesuaian data dengan
lineritas grafik yang berarti semakin angkanya mendekati 1, maka data
linearnya sempurna. Nilai koefisien determinasi yang terbesar dan yang paling
mendekati dengan angka 1 dimiliki oleh persamaan Lineweaver Burk yaitu
bernilai 0,993039. Dengan demikian, hasil yang telah didapatkan pada
persamaan Lineweaver Burk merupakan persamaan yang paling tepat untuk
digunakan pada data input [S] dan V untuk saat ini.
Terdapat perbedaan antara nilai Vmax dengan nilai Km dari masing-masing
persamaan tersebut. Menurut Mardawati et al (2019) hasil dari perhitungan
Lineweaver Burk terdistorsi dikarenakan tidak dapat dihitung, sebab
konsentrasi substrat yang terlalu tinggi, maka semakin rendah nilai Km,
semakin tinggi nilai afinitas terhadap substrat dan semakin rendah pula nilai
afinitas terhadap substrat. Begitu sebaliknya, semakin tinggi nilai Km, maka
semakin rendah afinitas semu untuk substrat yang berarti dibutuhkannya
konsentrasi yang lebih tinggi.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Materi laporan biokimia tanaman kali ini membahas mengenai persamaan
kinetika yang merupakan lanjutan dari kinetika enzim. Pada materi ini dapat
disimpulkan bahwa enzim merupakan kelompok protein yang memiliki sifat
katalis dan mengatur perubahan senyawa kimia dalam sistem biologis sel.
Hampir semua proses biologis sel memerlukan enzim agar proses dalam
metabolisme dapat berlangsung dengan cepat. Kinetika enzim membahas
mengenai laju reaksi-reaksi kimia yang dikatalis oleh enzim. Adapun untuk
persamaan enzim terdiri dari 4 bentuk yaitu, persamaan Michaelis Menten,
persamaan Lineweaver Burk, persamaan Eadie Hofstee, dan persamaan Hanes
Woolf. Dari keempat persamaan tersebut, terdapat kelebihan dan
kekurangannya masing-masing dengan penurunan rumus persamaan yang
berbeda-beda.