Disusun oleh
Nama : Cindy Sahera
NIM : 205040200111237
Kelas :N
Asisten : Bagas Hadameon
……………………(1)
Keterangan :
E = enzim
S = substrat
P = produk
ES = Enzim-Substrat komplek
K1,k2,k3,k3 = bentuk konstan
Berdasarkan pendekatan keadaan mantap, hukum lajunya adalah:
…………………………….(2)
Kkat , [E], [S], dan KM masing-masing secara berurutan adalah tetapan katalis,
konsentrasi enzim, konsentrasi substrat, dan tetapan MichaelisMenten. Pola
hubungan semacam (2) ini hiperbolik; reaksi belum mempunyai order reaksi yang
pasti. Pada [S] yang cukup besar (dari KM), hubungan ini berubah, dan (2) akan
menjadi:
v = Kkat [E] ………………………………………………………..(3)
Pada kondisi ini, semua enzim bereaksi dengan substrat, sehingga v mencapai harga
maksimum (yang selanjutnya disebut vmax ) dan reaksi menuruti mekanisme reaksi
tingkat kenol terhadap [S] atau
Vmaks = Kkat [E] ………………………………………………….(4)
Tetapi pada konsentrasi substrat [S] yang cukup kecil (dari KM), reaksi akan
berlangsung menuruti mekanisme reaksi order ke-satu terhadap S dan (2) akan
menjadi
……………………………………(5)
Substitusi persamaan (4) ke dalam (5) akan menghasilkan (6)
…………………………………(6)
2.2 Penurunan Rumus Lineweaver Burk
Menurut (Patiha dkk, 2014), penurunan Rumus Lineweaver Burk sebagai berikut
Jika ruas kiri dibalik dan demikian pula luas kanan maka
Maka persaman ini akan mudah dianalisis dengan metode linear sederhana
Sekarang persamaannya menjadi
y= 1/V ; x = 1/[S]
a= 1/Vmax ; b = KM/Vmax
dapat dianalisis dengan y = a+bx
Jika 1/V dihubungkan dengan 1/[S], suatu garis lurus yang dihasilkan yang
memotong sumbu y pada 1/Vmax dan sumbu x pada -1/ KM serta membentuk
sudut terhadap sumbu x sebesar KM/Vmax
2.3 Penurunan Rumus Eadie Hofstee
Menurut (Patiha dkk, 2014) Penurunan Rumus Eadie Hofstee sebagai berikut.
Sekarang
y= V ; x = V/[S]
a= Vmax ; b=-KM
dapat dianalisis dengan b = a+bx
jika V dihubungkan dengan V/[S], suatu garis lurus akan dihasilkan yang
memotong sumbu y pada Vmax dan sumbu x pada Vmax/ KM serta
membentuk sudut terhadap sumbu x sebesar KM
2.4 Penurunan Rumus Hanes Woolf
Menurut (Patiha dkk, 2014) Penurunan Rumus Hanes Woolf sebagai berikut.
sekarang
y = [S]/V ; x = [S]
a = KM /Vmax ; b= 1/Vmax
dapat dianalisi dengan y= a+bx
jika[S]/V dihubungkan dengan [S], suatu garis lurus akan dihasilkan yang
memotong sumbu y pada KM/Vmax dan sumbu x pada - KM sebesar
1/Vmax
2.5 Perbandingan kelebihan dan kekurangan masing-masing persamaan
Pada persamaan Michaelis didasarkan pada modal mekanistik yang paling
sederhana untuk katalisis enzim (perubahan dari substrat tunggal menjadi suatu
produk tunggal melalui suatu kompleks tunggal ES), namun kecepatan awal
hiperbolik kinetika pada steady state diperlihatkan oleh banyak enzim yang secara
mekanistik lebih kompleks. (Patiha dkk, 2014)
Menurut (Fathimah dkk, 2014) menyatakan bahwa Asumsi Michaelis Menten
yang menyatakan bahwa laju pembentukan produk sangat lambat dibandingkan
dengan reaksi pembentukan kompleks ES dan redisosialisasinya tidaklah selalu benar
karena sebagian besar kompleks ES selalu berlanjut membentuk produk sehingga
nilai Kcat > k1. Semakin banyak ES yang terbentuk semakin cepat pula dia akan
terdisosialisasi membentuk produk. Oleh karena itu konsentrasi pada ES akan tetap
konstan atau ready state dan keadaan ini akan terus berlangsung hingga seluruh
substrat habis bereaksi.
penentuan Km dan Vmax langsung dari grafik persamaan Michaelis Menten
tidaklah selalu memuaskan karena grafiknya membentuk kurva sehingga menyulitkan
untuk melakukan ekstrapolasi dengan akurat. permasalahan ini dapat diatasi dengan
persamaan Lineweaver Burk dapat menyelesaikan masalah dengan cara
mereformulasi persamaan Michaelis-Menten ke dalam bentuk persamaan linear.
kelemahan dari Lineweaver Burk ialah ekstrapolasi untuk menentukan nilai 1/KM
seringkali terlalu panjang sehingga penentuannya jadi tidak akurat. Permasalahan ini
dapat diatasi dengan persamaan Eadie Hofstee yang melakukan perubahan pada
persamaan Lineweaver Burk dengan mengalikan sisi persamaan tersebut dengan
V.Vmax. Plot Eadie-Hofstee dan Hanes diturunkan dari persamaan Lineweaver-Burk
dengan mengalikan kedua sisi persamaan dengan faktor Vo Vmax sehingga akan
diperoleh persamaan garis lurus selanjutnya digunakan untuk menghitung Vmax dan
Km.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Data Konsentrasi Substrat dan Laju reaksi
No [S] (µM) V (unit)
1 50 3,647
2 100 6,962
3 250 11,272
4 500 16,244
5 750 16,907
6 1000 16,907
7 1250 16,907
a= 11,21193 b= 0,043828
Vmax = 1/a = 1/11,21193= 22,81672
KM = 1/b = 1/0,043828= 255,8195
Koefisien Determinasi (R2) = 0,993038
3.2.2 Eadie Hofstee (Sertakan nilai Km dan Vmaxnya)
[S] V
X Y x2 xy
No (µM) (unit)
1 50 3,647 0,073 3,647 0,0053 0,266012
2 100 6,962 0,070 6,962 0,0048 0,484694
3 250 11,272 0,045 11,272 0,0020 0,508232
4 500 16,244 0,032 16,244 0,0011 0,527735
5 750 16,907 0,023 16,907 0,0005 0,381129
6 1000 16,907 0,017 16,907 0,0003 0,285847
7 1250 16,907 0,014 16,907 0,0002 0,228677
TOTAL 0,273 88,846 0,014 2,682
KUADRAT 0,075
b= 21,24491
a= -219,209
Vmax = b KM = -a
= 21,24491 = 219,209
Koefisien Determinasi (R2) = 0,941396
a= 0,050021367 b= 9,055856935