Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

“TANAMAN C3, C4, DAN CAM”

Disusun Oleh:
Nama : Penny Septya Ningtyas
NIM : 195040200111173
Kelas :B
Asisten : Annisa Amalia Situpang

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
DAFTAR ISI

BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................1
1.3 Manfaat......................................................................................................1
BAB II .....................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................................2
2.1 Pengertian Tanaman C3, C4, dan CAM .........................................................2
2.2 Perbedaan Tanaman C3, C4, dan CAM .........................................................2
2.3 Siklus dan Proses Fotosintesis........................................................................5
BAB III ....................................................................................................................6
METODOLOGI .....................................................................................................6
3.1 Alat dan Bahan ...............................................................................................6
3.2 Cara Kerja ......................................................................................................6
3.3 Analisa Perlakuan ...........................................................................................7
BAB IV ....................................................................................................................8
HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................................................8
4.1 Hasil ...............................................................................................................8
4.2 Pembahasan ....................................................................................................8
BAB V ...................................................................................................................10
PENUTUP .............................................................................................................10
5.1 Kesimpulan...................................................................................................10
5.2 Saran .............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman adalah mahluk hidup yang mendapat makanannya sendiri dengan
fotosintesis. Berdasarkan tipe fotosintesis, tumbuhan dibagi ke dalam tiga
kelompok besar, yaitu C3, C4, dan CAM. Masing-masing tipe tanaman mempunyai
cara tersendiri untuk mengelola kebutuhan dasar fotosintesis yaitu karbon dioksida
dan air. Perbedaan cara mengelola kebutuhan tersebut terletak pada perbedaan
morfologi dan fisiologi kelompok tumbuhan tersebut. Morfologi dan fisiologi
merupakan bentuk adaptasi suatu organism untuk bertahan hidup. Tumbuhan
CAM, merupakan contoh tumbuhan dengan morfologi yang khusus, daun tebal,
kecil, duri, batang berair, agar dapat bertahan hidup di iklim yang ekstrim.
Tumbuhan C4 dan CAM lebih adaptif di daerah panas dan kering dibandingkan
dengan tumbuhan C3.
Tanaman C3, C4, ddan CAM memiliki beberapa perbedaan, pada tanaman C3
anatomi daun pada sel fotosintesis tidak memiliki berkas yang jelas dan sel mesofil
tidak rapat. Pada tanaman C4 sel seludang pembuluh dan sel mesofil tidak terlalu
besar. Pada tanaman CAM, tidak memiliki sel-sel palisade serta memiiki vakuola
yang besar didalam mesofil. Pada tanaman C3 disebut dengan tanaman C3
dikarenakan memiliki jumlah atom C sebanyak 3, pada tanaman C4 disebut dengan
tanaman C4 dikarenakan memiliki jumlah atom C sebanyak 4, dan pada tanaman
CAM, stomata membuka dan mengikat CO2 pada malam hari, sedangkan stomata
menutup pada siang hari.Tanaman C3 ditemukan pada tanaman padi, kacang
kedelai, kacang hijau. Pada tanaman C4 ditemukan pada tanaman jagung, sorgum,
dan tebu. Sedangkan pada tanaman CAM ditemukan pada tanaman kaktus dan
bunga lili.

1.2 Tujuan
Tujuan kegiatan praktikum tanaman C3, tanaman C4 dan tanaman CAM
adalah sebagai berikut. 1. Untuk melakulan analisis anatomi daun khususnya pada
tanaman C3 dan C4 2. Untuk menjelaskan perbedaan utama antara kedua jenis
tanaman tersebut dalam anatomi daunnya. 3. Untuk memahami tentang
fotosintesis tanaman pada C3, C4, dan CAM.

1.3 Manfaat
Manfaat dari kegiatan praktikum kali ini adalah agar praktikan mampu
melakukan analisis anatomi daun pada tanaman C3 dan C4 dan dapat menjelaskan
perbedaan utama antara kedua jenis tanaman tersebut dalam anatomi daunnya,
serta mampu dalam memahami tentang fotosintesis tanaman pada C3, C4, dan
CAM.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian C3, C4, dan CAM

Tanaman C3 adalah tanaman yang pada umumnya adaptif ketika kondisi


CO2 atmosfer tinggi, dimana C3 ini nantinya akan menghasilkan senyawa
phosphor gliseric acid yang memiliki 3 atom C pada proses fiksasi CO2 oleh
ribose (Lestari, 2015).
Tanaman C4 adalah tanaman yang dalam proses fotosintesisnnya akan
mengikat CO2 oleh PEP (enzim pengikat CO2 pada tanaman C4 yang tidak dapat
mengikat O2 sehingga tidak terjadi kompetisi antara CO2 dan 3 O2, dimana
nantinya tanaman C4 ini akan menghasilkan 4-atom C yakni AOA (Asam
Oksaloasetat) (Wibawani dan Laily, 2015).
Tanaman CAM adalah tanaman yang dapat hidup pada daerah kering dan
gurun, dimana tanaman ini akan membuka stomatanya pada malam hari dan
menutupnya pada siang hari, sehingga dalam dapat membantu tanaman CAM
dalam menghemat air, dan juga mempunyai kemampuan dalam mengurangi laju
transpirasinya sehingga dapat tahan di daerah kering dan panas (Dwiati, 2016).
According by Hieldman (2007). stated that C3 plants are a group of plants
that have glyseric acid phosphorus compounds which have 3C atoms in the CO2
fixation process. C4 plants are the first results in photosynthesis in mesophiles in
the form of 4 C atoms. CAM plants are plants that resemble C3 during the day
and resemble C4 at night. Menurut Hieldman (2007), menyatakan bahwa tanaman
C3 adalah sekelompok tanaman yang menghasilkan senyawa phosphor gliserik
acid yang memiliki 3 atom C pada proses fiksasi CO2. Tanaman C4 adalah
tanaman dengan hasil pertama daalam fotosintesis di mesofil berupa suatu
molekul dengan 4 atom C.
According by Gardner (2005), stated that C3 plants are plants that produce
3 C atoms in PGA as the main product in burning CO2. C4 plants are the products
that produce 4 carbon acid in addition to CO2. CAM plants are plants that undergo
a long process of carbon fixation. Menurut Gardner (2005), menyatakan bahwa
tanaman C3 adalah suatu tanaman yang menghasilkan 3 atom C di dalam PGA
sebagai bahan utama dalam proses pembakaran CO2. Tanaman C4 adalah produk
yang menghasilkan asam 4 karbon sebagai penambahan CO2. Tanaman CAM
adalah tanaman yang mengalami proses panjang fiksasi karbon

2.2 Perbedaan Tanaman C3, C4, dan CAM

Menurut Dwiati (2016), perbedaan tanaman C3, C4 dan CAM seperti pada
tabel berikut ini

2
Tanaman C3 Tanaman C4 Tanaman CAM
Cenderung adaptif pada Cenderung adaptif pada Cenderung adaptif di
kondisi kandungan CO2 di daerah tropis daerah panas dan kering
atmosfer tinggi
Contoh: Kentang, Contoh: Jagung, tebu, Contoh: Lidah buaya,
kacang tanah, bunga alang-alang anggrek, nanas,
gerbera- pepohonan bromelia
Pengikatan CO2 oleh Pengikatan CO2 oleh Pengikatan CO2 oleh
RuBP, enzim ini juga PEP yang tidak dapat PEP. Pada malam hari
dapat mengikat O2 pada mengikat O2, sehingga asam malat tinggi, pada
saat yang bersamaan tidak terjadi kompetisi siang hari asam malat
oada oroses antara CO2 dan O2 didekarboksilasi
fotorespirasi
CO2 masuk ke dalam Tidak mengikat CO2 Tidak mengikat CO2
siklus Calvin secara secara langsung secara langsung
langsung
Proses fotosintesis Proses fotosintesis Proses fotosintesis
terjadi pada mesofil terjadi pada mesofil dan terjadi pada mesofil,
sel seludang pembuluh namun terjadi
pemisahan waktu
Jika stomata menutup Pengikatan CO2 di Pada malam hari terjadi
akibat stress, maka akan udara melalui lintasan lintasan C4, dan pada
terjadi peningkatan C4 di sel mesofil dan siang hari terjadi siklus
fotorespirasi, pengikatan reduksi karbon melalui C3
O2 oleh enzim RuBP siklus Calvin (siklus
C3) di dalam sel
seludang pembuluh
Produk awal reduksi Produk awal reduksi Produk awal reduksi
CO2 (fiksasi CO2) CO2 (fiksasi CO2) CO2 (fiksasi CO2)
adalah asam 3- adalah asam adalah asam malat
fosfogliserat atau PGA, oksaloasetat, malat, atau
asam berkarbon 3 aspartat (hasilnya
berupa asam-asam yang
berkarbon C4)
Setelah terbentuk Setelah terbentuk Setelah terbentuk Pati
heksosa lalu akan heksosa, akan terbentuk akan terbentuk PEP
terbentuk RuBP PEP kembali kembali
kembali
Siklus Calvin terjadi di Tanaman C4 mengalami Tanaman CAM
sel mesofil teradi pada siklus Calvin seperti mengalami siklus Calvin
siang hari pada tanaman C3

4
dengan bantuan enzim yang terjadi di sel
RuBP yang terjadi di sel mesofil pada siang hari
seludang berkas
pengangkut

2.3 Siklus atau Proses Fotosintesis Tanaman C3, C4 dan CAM

Menurut Setiawati (2007), menyatakan bahwa proses pada tsetiap tanaman


C3, C4, dan CAM berbeda. Pada tanaman C3, sintesis C3 dimulai dari
memfiksasikan CO2 ke dalam gula berkarbon yaitu ribulosa bifosfat (RuBP) yang
bersifat tidak 4 stabil sehingga memisah menjadi 2 molekul phospogliserate acid
(PGA). Enzim yang berperan adalah RuBP-Karboksilase yang disebut juga
dengan enzim rubisco. Selanjutnya PGA akan direduksi oleh ATP dan NADPH
yang dihasilkan dari reaksi terang menjadi molekul Phosphogliseraldehid (PGAL)
yang berenergi tinggi.
Pada tanaman C4, proses fotosintesis dimulai dengan memfiksasikan CO2
ke dalam gula berkarbon 3 yaitu PEP dengan perantara enzim PEP-karboksilase
asam oksaloasetat yang terbentuk segera ddiubah menjadi asam malat atau asam
aspartate yang bertujuan agar CO2 terikat oleh enzim dapat dipindahkan ke dalam
siklus calvin. Asam malat atau asam aspartat akan berubah menjadi asam piruvat
. asam piruvat Asam piruvat akan menjadi PEP setelah difosfoliasi oleh ATP di
dalam sel mesofil dan sel seludang menghasilkan sukrosa amilum dan produk
tumbuhan lainnya.
Pada tanaman CAM, saat memasuki malam hari, apabila kondisi udara
kurang menguntungkan untuk transpirasi, stomata akan membuka sehingga CO2
dapat berdifusi ke dalam daun. CO2 akan diikat oleh PEP-karboksilase
membentuk asam akseloasetat dan asam malat. Asam malat yang terbentuk akan
dipindahkan dari sitoplasma menuju ke vakuola dalam jumlah yang banyak untuk
disimpan pada siang hari. Stomata akan menutup pada malam hari. Asam malat
dan asam organic akan mengalami dekarboksilasi menjadi asam piruvat dan CO2,
lalu CO2 diikat oleh RuBP dan terjadilah siklus calvin.

5
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum yaitu:


No Alat Fungsi
1. Mikroskop Untuk mengamati objek anatomi daun
2. Cutter Untuk memotong objek praktikum (sampel
daun)
3. Kaca preparat Sebagai tempat objek pengamatan (sampel
daun)
4. Cover Glass Untuk menutup kaca preparat

No Bahan Fungsi
1. Aquades Sebagai cairan yang diteteskan pada kaca
preparat yang terdapat sampel daun agar
terlihat penampang anatomi daun
2. Daun Kedelai Sebagai specimen yang diamati
3. Daun Jagun Sebagai specimen yang diamati
4. Wortel Sebagai bahan untuk membantu proses
pengirisan pada daun

3.2 Cara Kerja

Menyiapkan alat berupa mikroskop, kaca preparat dan cover glass



Menyiapkan daun tanaman C3 dan C4

Mengiris tipis daun dengan bantuan wortel

Meletakkan daun yang telah diiris pada kaca preparat

Meneteskan sedikit air pada kaca preparat

Teteskan sedikit air pada kaca preparat.

Menutup kaca preparat dengan cover glass

Mengamati anatomi daun tanaman dengan bantuan mikroskop dan
mendokumentasikannya

6
3.3 Analisa Perlakuan
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam kegiatan praktikum
penelitian tanaman C3, C4, dan CAM adalah menyiapkan alat dan bahan yang
terdiri dari mikroskop, kaca preparat, coverglass, cutter, air, daun jagung, daun
kacang kacangan, dan wortel. Kemudian ambilah daun tanaman C3 yaitu jagung
dan C4 yaitu kacang kacangan lalu diiris hingga tipis dengan menggunakan cutter
dan dibantu oleh wortel. Setelah memotong daun, sampel yang digunakan ditaruh
ke dalam kaca preparat dan diberi tetesan air untuk memperjelas jaringan (anatomi
daun). Tutuplah kaca preparat yang terdapat pada sampel daun dengan
menggunakan cover glass. Langkah terakhir yaitu menaruh kaca preparat di
mikroskop untuk mengamati objek berupa anatomi daun dan tidak lupa untuk
mengambil dokumentasi saat kegiatan praktikum berlangsung.

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Hasil pengamatan dari kegiatan praktikum tanaman C3, C4, dan CAM
disajikan dalam bentuk tabel berikut ini.
Tanaman Dokumentasi
C3

Gambar 1. Penampang Daun kedelai (Stefia, 2017)


C4

Gambar 2. Penampang Daun Jagung (Lamahala et.al, 2018)

4.2 Pembahasan
4.2.1 Perbedaan Anatomi Daun
Berdasarkan hasil praktikum diperoleh gambar anatomi daun yang
berbeda antara tanaman C3 dan tanaman C4 pada tanaman jagung dengan
tanaman kedelai. Pada tanaman C3 yaitu kedelai terlihat bahwa seludang
berkas yang terdapat pada daun terlihat seperti samar-samar dan menyebar,
sedangkan pada tanaman tebu memiliki anatomi daun berbentuk seperti
jaringan gabus memanjang. Hal ini sesuai dengan pernyataan Supriyono
et.al (2004), bahwa kedelai memiliki anatomi seludang berkas yang tidak
terlalu terlihat, adapun yang terlihat mengumpul tetapi tidak berdinding
tebal dan di katakan bahwa tanaman C3 ini pada seludang pembuluhnya
tidak mengandung klorofil, adapun sel epidermis yang berbentuk
memanjang dengan tepi yang berlekuk. Pada tanaman C4 memiliki
seludang berkas yang terlihat dengan jelas dan mengandung banyak
klorofil. Hal ini sesuai dengan pernyataan Fathayati (2017), bahwa tanaman
C4 memilki sel bundle sheath atau sel seludung berkas yang bersifat
menguntungkan, dimaba sel ini sangat jelas terlihat dan dibedakan karena

8
memiliki banyak kloroplas yang memiliki berkas pembuluh. Keberadaan
sel-sel seludang berkas tersebut dikelilingi oleh sel mesofil. Menurut
Lamahala (2018) jaringan epidermis pada tanaman jagung memiliki ciri-ciri
dengan bentuk persegi sampai persegi panjang yang memiliki tepi yang
bergerigi. Pada daun jagung terdapat sel penutup, sel tetangga serta celah
stomata, dimana dalam hal ini sel penutup mengiringi satu sel tetangga
dengan sumbu sel penutup yang letaknya sejajar dengan sumbu sel tetangga
serta celah stomata, sel penutup stomata terletak sejajar dengan sel
epidermis.
4.2.2 Pengaruh Perbedaan Anatomi Daun Terhadap Fotosintesis
Berdasarkan hasil praktikum diperoleh bahwa anatomi daun pada
tanaman kedelai memiliki seludang yang lebih sedikit dibandingkan
tanaman C4 yaitu jagung. Perbandingan mesofil pada tanaman C4 lebih
kecil di bandingkan dengan tanaman C3, tetapi jumlah dan bentuk ukuran
stomata pada tanaman C4 lebih banyak daripada tanaman C3. Sudah terlihat
bahwa tingkat efektivitas dan efisiensi fotosintesis lebih besar pada tanaman
C4 daripada tanaman C3. Hal tersebut dipengaruhi adanya kualitas dan
kuantitas cahaya matahari dalam proses fotosintesis yang diterima oleh
tanaman, sel seludang, dan stomata. Hal tersebut didukung oleh pernyataan
Deng (2012) yang menyatakan bahwa cahaya matahari akan mempengaruhi
pertumbuhan daun yang memiliki stomata. Fotosintesis dilakukan oleh
organ daun sehingga anatomi daun sangat dipengaruhi oleh kualitas dan
kuantitas cahaya matahari yang diterima. Berkurangnya intensitas cahaya
yang diterima oleh tanaman menyebabkan terganggunya proses biokimia
dan fisologis dalam fotosintesis. Adanya seludang pada daun juga turut
mempengaruhi dimana semakin besar sel seludang maka kesempatan
tumbuhan untuk mengikat CO2 dan disimpan dalam bentuk asam
oksaloasetat sehingga walaupun stomata menutup pada siang hari tidak
akan mempengaruhi fotosintesis. Selain itu, pengaruh stomata juga turut
serta mempengaruhi dimana semakin mengecil stomata maka jumlah
klorofil juga semakin menurun sehingga proses fotosintesis juga menurun
diakibatkan pengikatan CO2 yang masuk pada stomata tanaman C3 juga
menurun.

9
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum tanaman C3 dan tanaman


C4, serta tanaman CAM dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara ketiga jenis
tanaman tersebut dapat diketahui melalui pengamatan anatomi daun tempat proses
terjadinya fotosintesis. Anatomi daun pada tanaman kedelai memiliki seludang
yang lebih sedikit dibandingkan tanaman C4 yaitu jagung. Perbandingan mesofil
pada tanaman C4 lebih kecil di bandingkan dengan tanaman C3, tetapi jumlah dan
bentuk ukuran stomata pada tanaman C4 lebih banyak daripada tanaman C3.
Tingkat efektivitas dan efisiensi fotosintesis lebih besar pada tanaman C4
daripada tanaman C3.

5.2 Saran

Sebaiknya waktu pengumpulan laporan diperpanjang karena dalam


perkuliahan daring ini banyak sekali tugas yang harus dikerjakan, dan semoga
praktikum berjalan baik dan lancar sehingga terjalin hubungan baik antara asisten
dan praktikan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Deng M.Y. 2012. Differential responses of double petal and multi petal jasmine to
shading. Journal Plant Physiol Bioch, Vol 2 (55): 93-102.

Dwiati, M. 2016. Tumbuhan C3, C4, dan CAM. Purbalingga: SDIT Alam Harapan.

Fathayati, S. 2017. Perbedaan Kerapatan Stomata Daun Tumbuhan Alang-Alang


(Imperata cylindrica L.) di Tempat Terang dan Tempat Teduh. Skripsi.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Raden Intan.

Gardner, F. 2005. Plant Anatomy. England: Pergamond Press Ltd.

Hieldman, L. 2007. Pland Physiology . New York: Macmilan Publishing

Lamahala, M. H. 2018. Pengembangan Media Jaringan Epidermis Tanaman


Jagung (Zea mays L.) yang Tumbuh di Kota Kupang Sebagai Sumber
Belajar Tambahan Pembelajaran IPA SD Berbasis Kearifan Lokal. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Citra Bakti, 5(2): 15-25.

Lestari, A. D. 2015. Karakterisasi Produktivitas Beberapa Varietas Padi (Oryza


sativa L.) pada Tiga Ketinggian Tempat yang Berbeda. Skripsi. Fakultas
Pertanian. Universitas Jember.

Setiawati, Y. 2007. Karakteristik Tanaman C3, C4, dan CAM. Yogyakarta: Penebar
Swadaya.

Stefia, E. M. 2017. Analisis Morfologi dan Struktur Anatomi Tanaman Kedelai


(Glycine max L.) pada Kondisi Tergenang. Surabaya: Institut Teknologi
Sepuluh Nopember.

Supriyono, Tohari, Syukur, A., Indradewa, D. 2004. Kajian Anatomi dan Daun dan
Bintil Karabenguk (Mucuna pruriens) dalam Kaitannya dengan Proses
Fisiologis Tanaman. Jurnal Agrosains 6(1): 15-19.

Wibawani, A. I., & Laily, A. N. 2015. Identifikasi Tanaman Berdasarkan Tipe


Fotosintesis Pada Beberapa Spesies Anggota Genus Ficus Melalui
Pengamatan Anatomi Daun. Jurnal El-Hayah, 5(2): 43-47.

11

Anda mungkin juga menyukai