“FOTOSINTESIS (PATI)”
Disusun Oleh:
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................1
1.3 Manfaat......................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................2
2.1 Definisi Fotosintesis..................................................................................2
2.2 Fungsi Cahaya dalam Proses Fotosintesis.................................................2
2.3 Macam-Macam Produk Hasil Fotosintesis................................................3
2.4 Macam-macam Pati berdasarkan Fungsi Fisiologis..................................4
BAB III....................................................................................................................5
METODOLOGI.....................................................................................................5
3.1 Alat dan Bahan..........................................................................................5
3.2 Cara Kerja..................................................................................................7
3.3 Analisis Perlakuan.....................................................................................8
BAB IV..................................................................................................................10
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................10
4.1 Hasil.........................................................................................................10
4.2 Pembahasan.............................................................................................10
BAB V....................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................13
5.1 Kesimpulan..............................................................................................13
5.2 Saran........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
LAMPIRAN..........................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Setiap makhluk hidup pasti
membutuhkan makanan untuk tetap hidup,
tidak terkecuali tanaman. Berbeda dengan
makhluk hidup lain, tumbuhan membuat
makanannya sendiri. Cara tumbuhan membuat
makanan ialah dengan melalui proses
fotosintesis. Fotosintesis merupakan proses
metabolisme dalam tanaman untuk
membentuk karbohidrat yang menggunakan
CO2 dari udara bebas dan air dari dalam tanah
dengan bantuan cahaya dan klorofil. Proses
fotosintesis dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor
genetik meliputi perbedaan antara spesies,
pengaruh umur daun, dan pengaruh laju
translokasi fotosintat (Setyanti et al., 2013).
Fotosintesis sebenarnya peka terhadap
beberapa kondisi lingkungan meliputi
kehadiran cahaya matahari, suhu lingkungan,
konsentrasi karbondiosida (CO2). Pati
merupakan salah satu hasil dari proses
fotosintesis.
Pati merupakan polisakarida hasil
sintesis dari tanaman hijau melalui proses
fotosintesis. Pati memiliki bentuk kristal
granula yang tidak larut dalam air pada
temperatur ruangan yang memiliki ukuran dan
bentuk tergantung pada jenis tanamannya. Pati
digunakan sebagai pengental dan penstabil
dalam makanan. Komposisi pati umumnya
terdiri dari amilopektin sebagai bagian
terbesar dan sisanya amilosa (Niken dan
Adepristian, 2013). Pada praktikum kali ini
dilakukan uji terhadap batang dan daun
singkong terhadap kandungan pati
didalamnya. Praktikum ini mengarah pada
hasil dari pati yang ada pada batang dan daun
singkong.
1.2 Tujuan
1
Adapun fotosintesis pati yang mencakup tentang
tujuan dari pengertian fotosintesis, fungsi cahaya dalam
praktikum ini proses fotosintesis, macam- macam produk
yaitu hasil fotosintesis dan macam-macam pati
praktikan berdasarkan fungsi fisiologis.
diharapkan B
dapat AB
mengetahui II
dan 2.1 Definisi TIN
memahami Fotosinte
sis JAU
materi AN
mengenai PUS
fotosintesis TA
pati yang KA
mencakup
Fotosintesis merupakan proses
tentang metabolisme dalam tanaman untuk
pengertian membentuk karbohidrat yang
fotosintesis, menggunakan CO2 dari udara bebas dan
fungsi cahaya air dari dalam tanah dengan bantuan
dalam proses cahaya dan klorofil. Proses fotosintesis
fotosintesis, dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor
macam- genetik dan faktor lingkungan.
macam (Setyan
produk hasil ti et al.,
fotosintesis 2013)
dan macam-
macam pati
berdasarkan Salah satu proses kehidupan tanaman
fungsi ialah fotosintesis yang merupakan proses
fisiologis. biokimia untuk memproduksi energi
terpakai (nutrisi), dimana air (H2O) dan
karbon dioksida (CO2) dibawah pengaruh
1.3 Manfaat
cahaya diubah ke dalam persenyawaan
Manfaat
dari adanya organik yang berisi karbon dan kaya
energi. Fotosintesis ialah salah satu cara
praktikum ini
asimilasi karbon karena dalam fotosintesis
adalah
karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi)
praktikan
menjadi gula sebagai molekul penyimpan
dapat
energi.
mengetahui
dan (Pertamawati, 2010)
memahami
materi Fotosintesis berasal dari kata Foton
mengenai cahaya, sintesis penyusunan. Fotosintesis
2
adalah transfer of excitation energy, energy
peristiwa conversion, electron transfer from water
penyusuna to NADP+ , ATP generation and a series
n zat of enzymatic reactions that assimilate
organik carbon dioxide and synthesize
(gula) dari carbohydrate.
zat
Fotosintesis adalah proses multistep
anorganik
yang sangat teratur mencakup
(air,
pemanenan energi matahari, transfer
karbondio
energi eksitasi, konversi energi,
ksida)
transfer elektron dari air terhadap
dengan
NADP+, pembentukan ATP dan
pertolonga
serangkaian reaksi enzimatik yang
n energi
mengasimilasi karbon dioksida dan
cahaya
mensintesis karbohidrat.
matahari.
(Tanaka dan Makino, 2009)
Karena
bahan
baku yang 2.2 Fungsi Cahaya dalam Proses Fotosintesis
diperguna Peranan cahaya matahari dalam
kan fotosintesis adalah
adalah zat membantu menyediakan energi
karbon matahari untuk diubah menjadi energi kimia
(karbondi dengan
oksida),
maka
dapat juga
disebut
asimilasi
zat karbon
(Harahap, 2012)
Photosynt
hesis is a
highly
regulated,
multistep
process
that
encompas
ses the
harvest of
solar
energy,
3
bantuan klorofil. Fotosintesis merupakan proses biokimia penting pada
tumbuhan alga, dan beberapa cyanobacteria untuk mengubah energi matahari
menjadi energi kimia. Energi kimia ini akan digunakan untuk menjalankan
reaksi kimia pembentukan senyawa gula (Fauziah et al., 2019). Cahaya
matahari merupakan salah faktor yang mempengaruhi produktivitas tanaman
karena tidak semua tanaman memerlukan intensitas cahaya yang sama dalam
proses fotosintesis.
Cahaya matahari diperlukan tanaman sebagai sumber energi untuk
menjalankan 2 tahapan reaksi pada fotosintesis yaitu reaksi terang atau light
dependent reaction/LDR) yang terjadi di tilakoid dan siklus Calvin atau light
independent reaction/LIR) yang terjadi di stroma (Yustiningsih, 2019). Proses
fotosintesis yang berlangsung dengan cepat dapat menghasilkan energi yang
besar hingga tidak keseluruhan dari energi yang dihasilkan dari proses
fotosintesis terpakai semuanya. Proses fotosintesis yang berlangsung secara
cepat disebabkan oleh adanya beberapa faktor yang mempengaruhi laju
fotosintesis, salah satunya yaitu cahaya matahari (Fajariyanti dan Handoko,
2015).
Untuk memindahkan
4. Pipet tetes
larutan
Daun Ubi
1. Sebagai spesimen
Kayu
Batang Ubi
2. Sebagai spesimen
Kayu
Larutan
4. Pelarut klorofil
Ethanol
Untuk meluruhkan
5. Alkohol 70%
klorofil
Untuk merendam kadar
6. Aquades
pati
Tempatkan sampel daun yang menjadi kaku dan rapuh dalam cawan
petri dan basahi dengan air untuk melemaskan daun kembali.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Cahaya terhadap Kandungan Pati pada Daun Singkong
Pada daun singkong yang terpapar cahaya, warna daun setelah
ditetesi KI menghasilkan warna daun yang sangat pekat dan pekat.
Sedangkan, pada daun singkong ditempat yang gelap menghasilkan
warna daun yang pekat atau agak pekat tidak sepekat perlakuan daun
singkong yang berada ditempat terang. Kadar pati yang ada di daun
singkong dengan perlakuan tempat terang atau terkena cahaya memiliki
pati yang lebih tinggi karena ditunjukkan dengan warna daun gelap
setelah diteteskan KI, sedangkan pada tempat yang gelap kadar patinya
lebih sedikit dengan ditunjukkan warna daun lebih terang dibandingkan
dengan perlakuan di tempat terang. Hal tersebut dikarenakan cahaya
matahari memiliki peranan yang penting dalam proses fotosintesis,
proses fotosintesis menghasilkan produk berupa glukosa dan
karbohidrat. Dari karbohidrat tersebut tersebut yang akan menjadi pati
bagi tumbuhan singkong.
Hal ini sesuai dengan pendapat Ferry et al.(2019) yaitu hasil
analisis yang menunjukkan adanya interaksi nyata antara intensitas
cahaya terhadap kadar minyak atsiri, kadar pati. Untuk kadar pati, hasil
terbaik terdapat pada umur panen 9-11 BST dengan intensitas cahaya
55-100%. Rasio gula yang tinggi pada genotipe senang naungan saat
dinaungi. Laju fotosintesis tanaman pada interaksi cahaya dan
kelompok genotipe menguntungkan tanaman karena transpor fotosintat
lebih lancar. Transpor fotosintat yang lancar akan dapat mengurangi
hambatan fotosintesis yang disebabkan oleh penumpukan karbohidrat
(pati) di dalam jaringan daun, maka dari itu fotosintesis yang lancar
dengan bantuan cahaya matahari meningkatkan kadar pati di dalam
daun (Sulistyowati, 2016). Penurunan
4.2.2 Pengaruh Pati pada Batang Atas, Tengah, dan Bawah pada Batang
Singkong
Dari data hasil yang telah didapatkan dari percobaan dapat
diketahui bahwasannya warna batang setelah ditetesi larutan KI, bagian
batang yang paling terang yaitu batang atas dan yang paling gelap yaitu
batang paling bawah, sedangkan pada batang tengah lebih gelap dari
batang atas tetapi lebih terang dari batang paling bawah. Hal tersebut
menunjukkan yang paling tinggi kadar patinya yaitu pada batang
singkong paling bawah yang dekat dengan akar. Hal ini sesuai dengan
pendapat Nurdjannah et al.(2007) yaitu umbi ubi kayu berkembang dari
penebalan sekunder akar serabut adventif. Peningkatan kadar pati
dengan semakin tuanya umur panen disebabkan akar tanaman ubi kayu
dari bagian tengah batang yang memiliki bentuk memanjang, silinder
dan meruncing mengalami pembesaran terus menerus selama
pertumbuhan.
Ketika pembesaran dimulai, akar lumbung berhenti berfungsi
sebagai organ penyerap hara dan air, sehingga akar menimbun pati
sehingga pada bagian batang paling bawah memiliki kadar pati tertinggi
dikarenakan paling dekat dengan akar dimana akar sebagai penimbun
pati tanaman. Ukuran umbi terus bertambah selama pertumbuhan. Umbi
ubi kayu merupakan perakaran adventif yang tumbuh membesar dengan
kadar pati tidak merata, tersebar pada setiap bagian dengan kadar pati
yang berbeda-beda. Kekerasan bagian pangkal umbi lebih tinggi
dibandingkan bagian lainnya merupakan perakaran kuat yang
menghubungkan perakaran dengan batang sehingga kadar patinya lebih
rendah. Pada bagian ujung umbi merupakan bagian yang meruncing
dengan kekerasan terendah. Rendahnya kadar pati yang terbentuk
didominasi dengan masih tingginya kadar air. Hal ini disebabkan pada
bagian ujung umbi masih berperan sebagai organ penyerap unsur-unsur
hara di dalam tanah sehingga pembentukan patinya masih rendah.
5.2 Saran
Dari penulisan laporan praktikum ini, penulis mengharap kritik dan
saran untuk penulisan ataupun penyusunan laporan ini agar dapat dijadikan
evaluasi untuk lebih baik lagi kedepannya. Selain itu juga diharapkan
praktikan dapat lebih memahami materi praktikum terlebih dahulu agar
praktikum dapat berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA