Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

“RESISTENSI DIFUSI GAS”

Disusun oleh :
Nama : Zaenab Nuraini Surya H. Y.
NIM : 205040200111053
Kelas :P
Asisten : Annisa Amalia Simatupang

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................ 1
1.3 Manfaat .......................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 2
2.1 Mekanisme Difusi dan Osmosis dalam Tanaman .......................................... 2
2.2 Faktor yang Mempengaruhi Difusi Gas pada Tanaman ................................ 2
2.3 Pengertian Resistensi Difusi Gas ................................................................... 2
2.4 Macam-macam Resistensi Difusi Gas ........................................................... 3
BAB III METODOLOGI ........................................................................................ 4
3.1 Alat dan Bahan ............................................................................................... 4
3.2 Cara Kerja ...................................................................................................... 4
3.3 Analisa Perlakuan........................................................................................... 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 6
4.1 Hasil ............................................................................................................... 6
4.1.1 Perbandingan Waktu dengan Nilai Fluks ....................................................... 7
4.1.2 Perbandingan Waktu dengan Nilai Resistensi ............................................... 7
4.2 Pembahasan .................................................................................................... 8
4.2.1 Perbandingan Waktu dengan Nilai Fluks ....................................................... 8
4.2.2 Perbandingan Waktu dengan Nilai Resistensi ............................................... 9
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 10
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 10
5.2 Saran ............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11
LAMPIRAN .......................................................................................................... 12

ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Alat-alat Praktikum Resistensi Difusi Gas................................................ 4
Tabel 2. Bahan-bahan Praktikum Resistensi Difusi Gas ........................................ 4
Tabel 3. Alur Kerja Praktikum Resistensi Difusi Gas ............................................ 4
Tabel 4. Data Pengamatan RDG ............................................................................. 6
Tabel 5. Hasil Perhitungan Data Pengamatan ......................................................... 6
Tabel 6. Perbandingan Waktu dengan Nilai Fluks.................................................. 7
Tabel 7. Perbandingan Waktu dengan Nilai Resistensi .......................................... 7

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Grafik Hubungan Waktu dengan Nilai Fluks ........................................ 8
Gambar 2. Grafik Hubungan Waktu dengan Nilai Resistensi ................................ 9

iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses transportasi bahan makanan dalam tanaman berlangsung melalui
difusi. Difusi adalah perpindahan molekul dari tempat berkonsentrasi tinggi
menuju tempat dengan konsentrasi lebih rendah. dalam fotosintesis, yaitu
masuknya karbondioksida melalui stomata merupakan salah satu proses difusi.
Difusi juga terjadi dalam transpirasi yaitu saat oksigen dan air masuk atau keluar
daun tanaman. Difusi dalam tanaman dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti suhu, tekanan, morfologi daun dan sebagainya.
Permasalahan dalam tanaman dapat timbul apabila terjadi difusi yang
berlebihan dalam sel. Jaringan tanaman dapat rusak apabila terlalu banyak
karbondioksida terdifusi dalam tanaman. Kondisi tersebut menyebabkan adanya
suatu mekanisme yang disebut dengan resistensi difusi gas (RDG). Resistensi
difusi gas dibagi menjadi tiga macam mekanisme, antara lain resistensi lapisan
batas, resistensi stomata dan resistensi mesofil.
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan, dilakukan praktikum resistensi
difusi gas (RDG) untuk mengetahui hubungan resistensi lapisan batas dan
resistensi stomata dengan waktu serta kadar CO2 yang masuk ke tanaman atau
fluks zat melalui objek pengamatan daun dan kertas whatman.
1.2 Tujuan
Praktikum resistensi difusi gas (RDG) dilaksanakan untuk mengetahui
hubungan antara resistensi lapisan batas (Rb) dan resistensi stomata (Rs) dengan
waktu serta untuk membandingkan nilai fluks pada daun dengan nilai fluks replika
daun.
1.3 Manfaat
Praktikan dapat mengetahui dan memahami hubungan antara resistensi
lapisan batas (Rb) dan resistensi stomata (Rs) dengan waktu serta dapat
membandingkan nilai fluks pada daun dengan nilai fluks replika daun.

1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mekanisme Difusi dan Osmosis dalam Tanaman
Difusi merupakan suatu proses perembesan atau pembauran senyawa
kimia secara spontan dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke daerah dengan
konsentrasi lebih rendah. Pada tanaman, yaitu pada proses fotosintesis O2
berpindah dari daun tanaman ke udara bebas dan CO2 berpindah dari udara bebas
ke daun tanaman. Pada peristiwa tersebut O2 dapat dibebaskan dan CO2 dapat
digunakan apabila kandungan O2 pada daun lebih tinggi daripada lingkungan
sekitar dan kandungan CO2 pada udara bebas lebih besar daripada daun (Harahap,
2012).
Osmosis merupakan perpindahan air dari larutan dengan potensial air
tinggi ke larutan dengan potensial air lebih rendah dan terjadi melalui membran
semipermeabel. Pada tanaman, air di dalam tanah dapat masuk karena terdapat
perbedaan konsentrasi air sehingga dapat masuk melalui akar dan melewati
epidermis, korteks, endodermis perisikel dan xylem. Xylem akan mengangkut air
ke seluruh bagian tanaman hingga ke sel-sel tanaman dan akan digunakan untuk
proses fotosintesis dan proses metabolik lainnya (Harahap, 2012).
2.2 Faktor yang Mempengaruhi Difusi Gas pada Tanaman
Difusi gas pada tanaman diengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut
Harahap (2012) difusi gas dipengaruhi oleh:
a. Temperatur, semakin tinggi temperatur difusi akan berlangsung semakin
cepat.
b. Berat molekul, semakin besar berat molekul, difusi akan berjalan lebih lambat.
c. Kelarutan, semakin besar kelarutan pada medium, difusi akan berjalan
semakin cepat.
d. Beda potensial kimia, semakin besar beda potensial, difusi akan berlangsung
semakin cepat.
2.3 Pengertian Resistensi Difusi Gas
Resistensi difusi gas dapat diartikan sebagai suatu mekanisme tanaman
untuk melindungi dan menahan perpindahan gas dari dalam maupun dari luar
tanaman sehingga jumlahnya sesuai di dalam tanaman (Zulfita, 2012).
Gas diffusion resistance is a plants system that regulates the amount of
gas that enters or exits the plant so as not to become under or over (Taiz and
Zeiger, 2002).
The resistance of gas diffusion can be defined as a plant mechanism that
limits the quantity of gas that enters or departs the plant so that it does not
become too low or too high (Ordog and Molnar, 2011).

2
2.4 Macam-macam Resistensi Difusi Gas
Resistensi difusi gas (RDG) dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
resistensi lapisan batas (boundary layer resistance), resistensi stomata (stomatal
resistance) dan resistensi mesofil (mesophyll resistance).
a. Resistensi Lapisan Batas
Lapisan batas yang terdiri atas udara yang relatif tidak bergerak pada
permukaan daun dan ketahanannya terhadap difusi disebut dengan resistensi
lapisan batas. Besarnya resistensi lapisan batas dapat tergantung pada ukuran daun
dan kecepatan angin. Resistensi lapisan batas terhadap difusi air dan CO2 secara
fisik berkaitan dengan resistensi lapisan batas terhadap kehilangan panas (Taiz
dan Zeiger, 2002).
b. Resistensi Stomata
Mekanisme membuka dan menutupnya stomata dalam mengontrol
kemampuan tanaman untuk memfiksasi karbondioksida dan mengontrol
kehilangan air pada tanaman disebut dengan resistensi stomata (Taiz dan Zeiger,
2002).
c. Resistensi Mesofil
Resistensi mesofil merupakan resistensi atau ketahanan terhadap difusi
CO2 dari fase cair yang meliputi difusi dari ruang antar sel daun menuju tempat
karboksilasi di kloroplas. Titik resistensi terhadap difusi CO2 adalah sepersepuluh
dari gabungan antara resistensi lapisan batas dan resistensi stomata ketika stomata
daun terbuka penuh. Rendahnya nilai resistensi tersebut berkaitan dengan
permukaan mesofil yang besar terpapar ke ruang udara antar sel (Taiz dan Zeiger,
2002).

3
BAB III METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum Resistensi Difusi Gas
adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Alat-alat Praktikum Resistensi Difusi Gas
No Alat Fungsi
1. Stopwatch Mengamati waktu
2. Timbangan analitik Menimbang objek penelitian
3. Gunting Memotong kertas whatman
4. Termometer Mengukur suhu daun
5. Penggaris Mengukur luas daun dan replika
daun
6. Gelas ukur Media untuk merendam daun
7. Kertas tisu Mengeringkan daun dan replika daun
setelah direndam
8. Pipet Membasahi kertas whatman
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum Resistensi Difusi Gas
adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Bahan-bahan Praktikum Resistensi Difusi Gas
No Alat Fungsi
1. Kertas whatman Mencetak replika daun
2. Daun tanaman Objek pengamatan
3. Air destilasi Untuk merendam daum

3.2 Cara Kerja


Adapun cara kerja praktikum Resistensi Difusi Gas adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Alur Kerja Praktikum Resistensi Difusi Gas
Menyiapkan alat dan bahan

Membuat replika daun pada kertas whatman

Mengukur luas daun dengan metode gravimetri atau dengan menggunakan mm block

Menimbang berat kering daun dan replika daun

Rendam daun dengan air destilasi dan selanjutnya dikeringkan permukaannya dengan
kertas tisu

Mengamati perubahan berat daun dan replika daun dengan penimbangan pada waktu t =
0 (setelah dikeringkan dengan tisu) dan pada waktu t = 10,20, 30, 40, 50 dan 60

Mengamati suhu daun, replika daun, air dan suhu udara di sekitar daun selama proses
pengamatan menggunakan termometer

Mencatat hasil dan mendokumentasikan hasil

4
3.3 Analisa Perlakuan
Langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang
dibutuhkan dalam praktikum resistensi difusi gas (RDG) antara lain timbangan,
termometer, pipet, gelas ukur, penggaris, gunting, kertas whatman, daun tanaman,
kertas tisu dan air destilasi. Selanjutnya membuat replika daun pada kertas
whatman. Kertas whatman digunakan untuk membuat replika daun karena
memiliki struktur yang hampir menyerupai daun tanaman. Kemudian melakukan
pengukuran luas daun dengan metode gravimetri. Selanjutnya menimbang berat
kering daun dan replika daun.
Langkah selanjutnya adalah merendam daun dengan air destilasi sampai
daun jenuh dan mengeringkan dengan kertas tisu. Replika daun juga dibasahi
dengan air destilasi kemudian dikeringkan dengan menggunakan kertas tisu.
Selanjutnya perubahan berat daun dan replika daun diamati dengan menimbang
daun dan replika daun pada 0 menit (setelah dikeringkan dengan tisu), 10, 20, 30,
40, 50, dan 60 menit. Pengamatan juga dilakukan terhadap suhu daun dan replika
daun, air dan suhu udara di sekitar daun. Hasil yang telah diperoleh kemudian
dicatat dan didokumentasikan.

5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan praktikum Resistensi Difusi Gas yang telah dilakukan,
diperoleh data pengamatan berupa berat daun, berat replika daun, suhu daun, suhu
replika daun, luas daun, RH atmosfer dan suhu udara yang dapat dilihat pada
Tabel 4.
Tabel 4. Data Pengamatan RDG
Jenis Waktu Pengamatan
Pengamatan
0 10 20 30 40 50 60 Rerata
Berat daun
0.452 0.431 0.417 0.4 0.378 0.362 0.349 0.39843
(gram)
Berat replika 0.208 0.19 0.183 0.175 0.168 0.159 0.152 0.17643
Suhu daun
27.3 27.1 26.9 26.7 26.6 26.4 26.2 26.7429
(celcius)
Suhu replika 27.3 27.2 27 26.8 26.7 26.7 26.6 26.9
Luas daun 18.098 18.098 18.098 18.098 18.098 18.098 18.098 18.098
RH Atmosfir 75 75 75 75 75 75 75 75
Suhu Udara 30 30 30 30 30 30 30 30
Berdasarkan data pengamatan pada Tabel 4. dilakukan perhitungan nilai
fluks daun, fluks replika daun, resistensi lapisan batas (Rb), Rb + Rs, resistensi
stomata (Rs) terhadap waktu dan konsentrasi uap udara.
Tabel 5. Hasil Perhitungan Data Pengamatan
Konsentrasi Uap Air Fluks Uap Air
Waktu Tingkat Tahanan (menit/cm)
(mikrogram/cm3) (mg/cm2 menit)
(menit)
Udara Kertas Daun Kertas Daun Rb Rb+Rs Rs
10 30.198 25.875 25.731 0.099459 0.116035 0.032441 0.026567 -0.00587
20 30.198 25.588 25.445 0.069068 0.096696 0.04256 0.028927 -0.01363
30 30.198 25.304 25.163 0.06078 0.095775 0.043689 0.026253 -0.01744
40 30.198 25.163 25.022 0.055255 0.102221 0.045506 0.023225 -0.02228
50 30.198 25.163 24.744 0.05415 0.099459 0.046435 0.021069 -0.02537
60 30.198 25.022 24.468 0.051571 0.094854 0.046035 0.019184 -0.02685

6
4.1.1 Perbandingan Waktu dengan Nilai Fluks
Berikut merupakan perbandingan antara waktu pengamatan (menit)
dengan nilai fluks (mgram/cm2 menit).
Tabel 6. Perbandingan Waktu dengan Nilai Fluks
Fluks Daun (mgram/cm2 menit)
0-10 0-20 0-30 0-40 0-50 0-60
0.116035 0.096696 0.095775 0.102221 0.099459 0.094854

Fluks Replika (mgram/cm2 menit)


0-10 0-20 0-30 0-40 0-50 0-60
0.099459 0.069068 0.06078 0.055255 0.05415 0.051571

4.1.2 Perbandingan Waktu dengan Nilai Resistensi


Berikut merupakan perbandingan antara waktu pengamatan (menit)
dengan nilai resistensi (menit/cm).
Tabel 7. Perbandingan Waktu dengan Nilai Resistensi
Resistensi Lapisan Batas (Rb) (menit/cm)
0-10 0-20 0-30 0-40 0-50 0-60
0.032441 0.04256 0.043689 0.045506 0.046435 0.046035

Rb + Rs (menit/cm)
0-10 0-20 0-30 0-40 0-50 0-60
0.026567 0.028927 0.026253 0.023225 0.021069 0.019184

Resistensi Stomata (Rs) (menit/cm)


0-10 0-20 0-30 0-40 0-50 0-60
-0.00587 -0.01363 -0.01744 -0.02228 -0.02537 -0.02685

7
4.2 Pembahasan
4.2.1 Perbandingan Waktu dengan Nilai Fluks
Berdasarkan hasil perhitungan perbandingan waktu terhadap nilai fluks
diperoleh grafik pada Gambar 1.

Hubungan Nilai Fluks dengan Waktu


Nilai Fluks (mgram/cm2 menit)

0.15
Fluks Daun
0.1
Fluks Replika
0.05 Daun

0
0 20 40 60 80
Waktu (Menit)

Gambar 1. Grafik Hubungan Waktu dengan Nilai Fluks


Berdasarkan grafik pada Gambar 1, dapat diketahui bahwa nilai fluks daun
lebih tinggi dibandingkan nilai fluks replika daun. Pada Gambar 1 juga dapat
dilihat bahwa baik nilai fluks daun maupun nilai fluks replika daun cenderung
menurun dari waktu ke waktu. Penurunan nilai fluks tersebut disebabkan oleh
kondisi udara yang tetap atau tidak bergerak. Hal tersebut sesuai dengan
pernyataan Taiz dan Zeiger (2002) yang menyatakan bahwa nilai fluks tergantung
pada gerak udara yaitu udara tenang atau bergerak. Lapisan batas menjadi lebih
tebal dan dapat membatasi laju uap air pada udara yang diam sehingga bukaan
stomata memiliki kontrol yang lebih kecil terhadap transpirasi pada udara diam.
Nilai fluks uap air yang hilang selain dipengaruhi oleh udara juga
dipengaruhi oleh faktor lain. Dwiati (2010) menyatakan bahwa hilangnya uap air
dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal atau lingkungan. Faktor
internal yang mempengaruhi antara lain jumlah stomata pada setiap satuan luas
daun, struktur anatomi daun dan potensial osmosis daun. Sedangkan faktor
lingkungan yang berpengaruh antara lain kelembaban udara, temperatur, angin,
dan ketersediaan air.

8
4.2.2 Perbandingan Waktu dengan Nilai Resistensi
Berdasarkan hasil perhitungan perbandingan waktu terhadap nilai
resistensi, diperoleh grafik pada Gambar 2.

Hubungan Nilai Resistensi dengan Waktu


0.06
Nilai Resistensi (menit/cm)

Resistensi
0.04 Lapisan Batas
(Rb)
0.02 Rb + Rs

0
0 20 40 60 80 Resistensi
-0.02
Stomata (Rs)
-0.04
Waktu (Menit)

Gambar 2. Grafik Hubungan Waktu dengan Nilai Resistensi


Berdasarkan grafik pada gambar 2, nilai resistensi lapisan batas (Rb)
cenderung mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, sedangkan nilai
resistensi stomata (Rs) mengalami penurunan. Peningkatan nilai resistensi lapisan
batas (Rb) terjadi karena pada kondisi udara yang diam atau tetap resistensi
lapisan batas semakin menebal sehingga nilai resistensi semakin meningkat pula,
sedangkan penurunan nilai resistensi stomata (Rs) terjadi karena pada kondisi
udara diam lapisan batas membatasi difusi uap air dan CO2 sehingga kontrol
stomata kecil. Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan Taiz dan Zeiger (2002) yang
menyatakan bahwa saat resistensi lapisan batas lebih besar dan membatasi laju
difusi mengakibatkan stomata memiliki kontrol yang lebih kecil terhadap difusi
gas pada daun.

9
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum resistensi difusi gas yang telah dilaksanakan, dapat
diketahui bahwa resistensi difusi gas merupakan suatu mekanisme tanaman dalam
menahan pergerakan keluar masuknya gas pada tanaman. Resistensi difusi gas
dibedakan menjadi resistensi lapisan batas, resistensi stomata dan resistensi
mesofil. Resistensi lapisan batas (Rb) dipengaruhi oleh kecepatan udara di sekitar
daun, dimana saat udara diam resistensi lapisan batas akan menebal dan
menurunkan laju difusi gas pada daun sedangkan pada kecepatan udara yang
tinggi, resistensi lapisan batas akan menurun dan menyebabkan fluks CO2 dan uap
air dari daun semakin besar. Sedangkan resistensi stomata (Rs) menunjukkan
ketahanan tanaman dalam menahan gas yang keluar dan masuk melalui difusi
pada guard cell. Perubahan pada nilai resistensi stomata (Rs) sangat penting
dalam pengontrolan kecepatan fiksasi CO2 pada daun dalam proses fotosintesis.
5.2 Saran
Resistensi difusi gas merupakan mekanisme penting bagi tanaman dan
kelangsungan hidup tanaman, sehingga penting untuk mempelajari dan
memahami tentang resistensi difusi gas pada tanaman.

10
DAFTAR PUSTAKA
Dwiati, M. (2010). Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.
Harahap, F. (2012). Fisiologi Tumbuhan: Suatu Pengantar. Medan: Unimed
Press.
Ordog, V., & Molnar, Z. (2011). Plant Physiology. Gyor: Istvan University.
Taiz, L., & Zeiger, E. (2002). Plant Physiology, 3rd edition. Sunderland: Sinauer
Associates.
Zulfita, D. (2012). Kajian Fisiologi Tanaman Lidah Buaya dengan Pemotongan
Ujung Pelepah pada Kondisi Cekaman Kekeringan. J. Perkebunan &
Lahan Tropika, 2(1), 7-14.

11
LAMPIRAN

12
13

Anda mungkin juga menyukai