Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TANAMAN

“SIMULASI KOMPUTER”

Disusun oleh:
Nama : Zahra Ratriana Putri
NIM : 205040200111244
Kelas :R
Asisten : Annisa Amalia Simatupang

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii


DAFTAR TABEL .................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2 Tujuan ........................................................................................................1
1.3 Manfaat ......................................................................................................1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................2
2.1 Definisi Transfer Elektron (1 Bahasa Indonesia, 2 Bahasa Inggris dan
Terjemahan) ..........................................................................................................2
2.2 Proses Transfer Elektron ...........................................................................2
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Transfer Elektron (Min. 2 sitasi) ......3
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................4
3.1 Hasil...........................................................................................................4
3.1.1 Data Simulasi Komputer ....................................................................4
3.1.2 Grafik Simulasi Komputer .................................................................5
3.2 Pembahasan ...............................................................................................8
3.2.1 Hubungan Transfer Elektron dengan Klorofil ...................................8
3.2.2 Hubungan Transfer Elektron dengan Sudut Iradiasi ..........................8
3.2.3 Hubungan Reduksi CO2 dengan Titik Kompensasi ..........................9
3.2.4 Hubungan Reduksi CO2 dengan Respirasi ........................................9
BAB IV. PENUTUP ..............................................................................................10
4.1 Kesimpulan ..............................................................................................10
4.2 Saran ........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................11
LAMPIRAN ...........................................................................................................12

ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Laju Transfer Elektron (Klorofil) ..............................................................4
Tabel 2. Laju Transfer Elektron (Theta) ..................................................................4
Tabel 3. Laju Fotosintesis (Titik Kompensasi) ........................................................4
Tabel 4. Laju Fotosintesis (Respirasi) ......................................................................5

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Proses transfer elektron ..........................................................................2
Gambar 2. Grafik Klorofil dan Theta (Klorofil 1 dan Theta 1) ...............................5
Gambar 3. Grafik Klorofil 2 (Klorofil 0,5) ..............................................................6
Gambar 4. Grafik Theta (0,5) ...................................................................................6
Gambar 5. Grafik Theta 2 (0,75)..............................................................................7
Gambar 6. Grafik Titik Kompensasi (10, 25, 50); Respirasi 5 (Konstan) ...............7
Gambar 7. Grafik Respirasi (5, 10, 20); Titik Kompensasi 10 (Konstan) ...............8

iv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman merupakan salah satu makhluk hidup yang mengalami proses
metabolisme. Proses metabolisme pada tanaman terdiri dari anabolisme (proses
penyusunan senyawa yang kompleks menjadi lebih sederhana) dan katabolisme
(proses atau reaksi pemecahan senyawa kimia kompleks berenergi tinggi menjadi
senyawa sederhana berenergi rendah). Contoh dari proses katabolisme pada
tanaman adalah proses respirasi. Respirasi merupakan proses pertukaran gas pada
tanaman. Selain itu,pada respirasi sel, juga dihasilkan produk utamanya berupa
ATP.
ATP merupakan hasil akhir yang berupa energi yang dihasilkan dari tahap
glikolisis, siklus krebs, dan rantai transport elektron. Transport elektron merupakan
tahapan terakhir dari proses respirasi aerob. Dengan adanya transport electron
tanaman akan dapat melakukan metabolisme dengan baik. Maka, pada laporan
praktikum ini akan dijelaskan mengenai transfer elektron untuk mengatahui lebih
jauh mengenai transfer elektron.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui definisi dari transfer elektron, untuk mengetahui proses
transfer elektron, dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi transfer
elektron.
1.3 Manfaat
Mahasiwa mampu mengetahui dan memahami definisi dari transfer elektron,
mahasiswa mengetahui proses transfer elektron dan mahasiswa mampu mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi transfer elektron.

1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Transfer Elektron (1 Bahasa Indonesia, 2 Bahasa Inggris dan
Terjemahan)
Transpor elektron merupakan salah satu komponen yang terdapat pada bakteri
anaerob yang memiliki potensial redoks negatif yang cukup untuk mendonorkan
electron ke metronidazole (Pratiwi, 2017).
The electron transport chain (ETC) is a component for pairing organic electron
transfer substrate to molecular oxygen by translocation of protons across inner
mitochondria. The resulting proton gradient is used by the ATP synthase complex
for the formation of ATP. “Rantai transport elektron (ETC) merupakan komponen
untuk memasangkan transfer elektron organic substrat ke oksigen molekuler
dengan translokasi proton melintasi mitokondria dalam. Gradien proton yang
dihasilkan digunakan oleh kompleks ATP sintase untuk pembentukan ATP”
(Schertl & Braun, 2014).
Electron transport is used to examine protons from mitochondria matrix (region
with low proton concentration and negative electric potential) to intermembrane
space (region with high proton and positive electric potential), to make
electrochemical protons gradient across the inner mitochondrial membrane.
“Transport elektron digunakan untuk memeriksa proton dari mitokondria matriks
(daerah dengan konsentrasi proton rendah dan potensial listrik negatif) ke ruang
antarmembran (wilayah dengan proton tinggi dan potensial listrik positif), untuk
membuat proton elektrokimia gradien melintasi membran mitokondria bagian
dalam” (Popovic, 2002).
2.2 Proses Transfer Elektron
Menurut (Khairuna, 2019), proses transfer elektron terjadi di mitokondria,
molekul yang berperan penting dalam reaksi ini adalah NADH dan FADH2 yang
dihasilkan dari proses sebelumnya.

Gambar 1. Proses transfer elektron

2
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Transfer Elektron (Min. 2 sitasi)
Menurut (Wiraatmaja, 2016), beberapa faktor yang mempengaruhi transfer
elektron yaitu:
a. Gradien pH: tekanan terhadap gradien pH dapat mempengaruhi pengangkutan
elektron.
b. Senyawa Dinitrofenol: senyawa ini mampu mempercepat pengangkutan
elektron dan respirasi, karena mampu memperkecil gradien pH sepanjang
membran dalam.
c. Serangan OPT: beberapa OPT contohnya: Streptomyces mampu menghasilkan
senyawa antibiotik bernama oligomisin dan Pseudomonas mampu
menghasilkan senyawa asam bongkrekat. Senyawa yang dihasilkan OPT
tersebut mampu mengganggu proses transport elektron pada tanaman karena
mampu menghadang sistem transpor balasan.
Menurut (Ahmad et al., 2013), bahwa transfer elektron juga dipengaruhi oleh
faktor klorofil daun. Tumbuhan dengan kandungan klorofil tinggi akan
mempermudah dalam melaksanakan proses fotosíntesis dengan laju yang tinggi
yang sejalan dengan proses transfer elektron.

3
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.1.1 Data Simulasi Komputer
Tabel 1. Laju Transfer Elektron (Klorofil)

Jmax
Klorofil 750 500 250
1250 380 380 250
1
1500 750 500 250
1250 190 190 120
0,5
1500 380 260 120
Tabel 2. Laju Transfer Elektron (Theta)

Jmax
Theta 750 500 250
1250 380 380 250
1
1500 750 500 250
1250 180 160 110
0,75
1500 280 225 130
1250 70 60 40
0,5
1500 110 90 60
Tabel 3. Laju Fotosintesis (Titik Kompensasi)

Titik Kompensasi
P CO2 Laju Fotosintesis
(mikro bar)
150 46
10 300 54
450 57
150 31
25 300 44
450 49
150 15
50 300 31
450 41

4
Tabel 4. Laju Fotosintesis (Respirasi)

Respirasi (mikro
P CO2 Laju Fotosintesis
mol CO2)
150 47
5 300 54
450 57
150 42
10 300 48
450 52
150 32
20 300 38
450 42

3.1.2 Grafik Simulasi Komputer

Gambar 2. Grafik Klorofil dan Theta (Klorofil


1 dan Theta 1)

5
Gambar 3. Grafik Klorofil 2 (Klorofil 0,5)

Gambar 4. Grafik Theta (0,5)

6
Gambar 5. Grafik Theta 2 (0,75)

Gambar 6. Grafik Titik Kompensasi (10, 25, 50); Respirasi 5 (Konstan)

7
Gambar 7. Grafik Respirasi (5, 10, 20); Titik Kompensasi 10 (Konstan)
3.2 Pembahasan
3.2.1 Hubungan Transfer Elektron dengan Klorofil
Berdasarkan data pada tabel dapat dilihat bahwa klorofil kadar 1 hasil nya
lebih tinggi daripada klorodfil kadar 0,5 yaitu pada klorofil kadar 1 dengan J max
750 laju transfer elektronnya 750. Maka, klorofi memiliki hubungan dengan
transport elektron, karena klorofil merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
transfer elektron pada tanaman. Jika, nilai klorofil meningkat, maka nilai transport
elektron juga akan mengalami peningkatan.Transfer elektron dipengaruhi oleh
faktor klorofil daun. Tumbuhan dengan kandungan klorofil tinggi akan
mempermudah dalam melaksanakan proses fotosíntesis sehingga laju transfer
elektronnya juga semakin tinggi (Ahmad et al., 2013).
3.2.2 Hubungan Transfer Elektron dengan Sudut Iradiasi
Berdasarkan data pada tabel dapat dilihat bahwa terdapat 3 jenis data
untuk mengetahui pengaruh serta hubungan iradiasi terhadap nilai transfer elektron
yang dihasilkan. Pada data pertama dengan jmax 750, theta 1, dan nilai iradiasi
1500 memperoleh hasil kalkukasi nilai transfer elektron tertinggi sebesar 750. Pada
data kedua diketahui bahwa dengan jmax 750, theta 0,75, dan nilai iradiasi 1500
memperoleh hasil kalkulasi nilai transfer elektron sebesar 280. Pada data ketiga
diketahui bahwa dengan jmax 750, theta 0,5, dan nilai irradiasi 1500 memperoleh
hasil 110. Dengan begitu, maka iradiasi memiliki pengaruh terhadap nilai transport
elektron. Semakin besar nilai iradiasi maka grafikkalkulasi elektron juga semakin
besar. Jika nilai iradiasi semakin tinggi, maka kemampuan elektron untuk
melakukan transfer elektron juga akan semakin tinggi (Yunasti & Purwanto, 2011).

8
3.2.3 Hubungan Reduksi CO2 dengan Titik Kompensasi
Berdasarkan data pada tabel, diketahui bahwa pada grafik memiliki tingkat
aliran elektron (J) sebesar 300, dengan titik kompensasi (10, 25, 50) dengan rerata
suhu 25 dan RD 5. Pada 7 titik kompensasi 10 mikro bar, dengan pCO2 150
mempunyai laju fotosintesis 46, pCO2 300 dengan laju fotosintesis 53 dan pCO2
450 dengan laju fotosintesis 58. Sedangkan pada titik kompensasi 25 mikro bar,
dengan pCO2 150 mempunyai laju fotosintesis 31, pCO2 300 dengan laju
fotosintesis 43 dan pCO2 450 dengan laju fotosintesis 49. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi titik kompensasi maka semakin tinggi pula laju
fotosintesisnya. Titik kompensasi, menunjukkan dimana intensitas cahaya
menyebabkan CO2 yang lepas melalui respirasi sama banyaknya dengan yang
digunakan oleh fotosintesis. Agar tanaman dapat tumbuh dan berfotosintesis
dengan baik titik kompensasinya harus tinggi (Wiraatmaja, 2016).
3.2.4 Hubungan Reduksi CO2 dengan Respirasi
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa reduksi CO2 berhubungan
dengan respirasi, semakin tinggi respirasi maka semakin rendah nilai dari reduksi
CO2 yang dihasilkan. Dan jika CO2 tinggi maka respirasi akan menurun. Karena
pada respirasi sel sangat memerlukan oksigen bukan karbondioksida. Dalam
respirasi tumbuhan terjadi secara difusi. O2 yang digunakan dalam respirasi masuk
ke dalam setiap sel tanaman, sedangkan CO2 yang dihasilkan respirasi akan
berdifusi ke luar sel dalam ruang interselular. Apabila kandungan CO2 tinggi
(>0,03%) maka kecepatan respirasinya menurun, karena terhambatnya difusi O2
(Wiraatmaja, 2016).

9
BAB IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Transfer elektron merupakan salah satu komponen yang penting dalam
respirasi sel tanaman karena berfungsi untuk menghasilkan energi berupa ATP bagi
tanaman. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi transfer elektron antar
lain, klorofil daun, pH, serangan OPT, dan masih banyak lagi. Kandungan klorofil
yang tinggi menyebabkan laju transfer elektron juga tinggi. Iradiasi juga
mempengaruhi proses transfer elektron. Titik kompensasi yang tinggi
menyebabkan laju fotosintesis juga tinggi sehingga menyebabkan reduksi CO2.
Dan semakin tinggi respirasi maka reduksi CO2 semakin rendah.
4.2 Saran
Diharapkan mahasiswa juga mampu memahami dan mengerti mengenai segala
yang berkaitan dengan respirasi pada tanaman. Dan diharapkan dapat
mempermudah mahasiswa untuk melakukan penelitian.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, T. L. S., Setiadi, D., & Widyatmoko, D. (2013). Kajian Pemilihan Jenis
Tumbuhan Untuk Restorasi Hutan Berdasarkan Beberapa Parameter
Fotosintesis. Jurnal Biologi Indonesia, 9(2), 233–243.
http://www.dephut.go.id/
Khairuna. (2019). Diktat Fisiologi Tumbuhan. Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera
Utara, 124.
Popovic, D. (2002). Chapter 3: The respiratory electron transport chain. 26–32.
Pratiwi, R. H. (2017). Mekanisme Pertahanan Bakteri Patogen Terhadap Antibiotik.
Journal Pro-Life, 4(2), 418–429.
Schertl, P., & Braun, H. P. (2014). Respiratory electron transfer pathways in plant
mitochondria. Frontiers in Plant Science, 5(APR), 1–12.
https://doi.org/10.3389/fpls.2014.00163
Wiraatmaja, I. wayan. (2016). Respirasi Dan Fotoresiparasi. In Bahan Ajar.
Yunasti, S., & Purwanto, T. M. (2011). Karakterisasi Sifat Listrik Grafit setelah
Irradiasi dengan Sinar-y. Jurnal IPTEK Nuklir Ganendra, 14(2), 76–80.

11
LAMPIRAN

12
13

Anda mungkin juga menyukai