Oleh:
KELOMPOK 3
Alda Dwi Aprilia 175040201111042
Ivena Hafshah Khairunnisa 175040201111079
Hana Kusumawati 175040207111008
Dekan Rahmat Wahyudiyanto 175040207111009
Winda M.R. Marpaung 175040207111029
Ngakan Nyoman Raihan Akbar 175040207111030
Sallygresya Theodora Dwifelita .M 175040207111038
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI ........................................................................................................... I
1. PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Tujuan.......................................................................................................... 1
2. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 2
2.1 Definisi Fitokrom .......................................................................................... 2
2.2 Fungsi Fitokrom ........................................................................................... 2
2.3 Cahaya Yang Dibutuhkan Tanaman ............................................................ 3
2.4 Mekanisme Penyerapan Cahaya oleh Fitokrom .......................................... 4
2.5 Jam Biologis ................................................................................................ 5
2.6 Mekanisme Membuka dan Menutup Stomta ............................................... 6
3. PENUTUP ......................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 9
1
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan baik, apabila faktor-
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut mendukung untuk
berjalannya pertumbuhan tanaman tersebut. Sehingga akan memberikan
dampak positif terhadap hasil yang akan diberikan suatu tanaman.
Dalam makalah ini akan membahas kebutuhan tanaman akan cahaya untuk
pertumbuhan tanaman dan kaitannnya dengan keberadaan fitokrom dalam
proses arsobsi beberapa jenis cahaya.
1.2 Tujuan
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Fitokrom
Dua bentuk fitokrom, yaitu fitokrom inframerah (sinar merah jauh (FR))
dan fitokrom merah masing-masing dapat mengalami perubahan. Menurut
Setiowati dan Furqonita (2007), fitokrom inframerah berubah menjadi fitokrom
merah dalam keadaan gelap atau saat matahari tenggelam. Sebaliknya,
fitokrom merah berubah menjadi fitokrom inframerah pada saat matahari terbit.
Fitokrom dapat dijumpai pada tumbuhan Spermatophyta, tumbuhan lumut,
tumbuhan paku, serta beberapa jenis ganggang hijau, ganggang merah, dan
ganggang cokelat.
Warna-warna yang kita lihat dari suatu benda adalah hasil pantulan
warna yang tidak diserap oleh benda tersebut. Daun berwarna hijau akibat
warna-warna lain banyak diserap oleh tanaman, namun warna hijau hanya
terserap sedikit dan lebih banyak dipantulkan. Tanaman berdaun hijau tua
memiliki banyak klorofil yang membuat cahaya akan dipakai secara maksimal
meskipun kondisi cahayanya rendah. Tanaman berdaun muda memiliki klorofil
yang sedikit sehingga kurang efektif dalam melakukan fotosintesis, maka dari
itu diperlukan cahaya yang terang untuk mencapai fotosintesis yang maksimal.
Pada tanaman berdaun merah, cahaya yang dipantulkan adalah spectrum
berwarna merah sehingga tanaman berdaun merah membutuhkan spectrum
warna hijau yang lebih banyak untuk melakukan fotosintesis. Pada tanaman
berwarna merah, kekurangan cahaya dapat mengubah warna daun menjadi
warna hijau.
4
1. Hipotesis waktu endogen, dimana jam atau waktu harian yang telah
terprogram oleh tubuh organisme dan dapat mengukur tanpa adanya
petunjuk lingkungan.
2. Hipotesis waktu eksternal, dimana jam atau waktu harian dalam tubuh
organisme yang kerjanya diatur oleh tanda-tanda dari lingkungan.
Dengan demikian, jika tekanan turgor sel tersebut tetap, maka secara
keseluruhan potensi air sel akan menurun. Untuk memacu agar air masuk ke
sel penjaga, maka jumlah bahan yang terlarut di dalam sel tersebut harus
ditingkatkan. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Novrizan (2002), stomata
tumbuhan pada umumnya membuka pada saat hari terang, sehingga
memungkinkan masuknya CO2 yang diperlukan untuk fotosintesis pada siang
hari. Oleh karena itu stomata akan menutup lebih cepat jika tanaman
ditempatkan pada ruang gelap.
2. Faktor internal (jam biologis) : Jam biologis memicu serapan ion pada pagi
hari sehingga stomata membuka, sedangkan malam hari terjadi pembasan
ion yang menyebabkan stomata menutup. Menutupnya stoma akan
menurunkan jumlah CO2 yang masuk ke dalam daun sehingga akan
mengurangi laju fotosintesis. Pada dasarnya proses membuka dan
menutupnya stoma bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara
kehilangan air melalui transpirasi dengan pembentukan gula melalui
fotosintesis.
8
3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan