“RESPIRASI TANAMAN”
Disusun Oleh
Nama : Zihan Qurniatul Fitria
NIM : 205040200111161
Kelas : J
Asisten Praktikum : Annisa Nur
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 3
1.2Tujuan .................................................................................................................... 3
1.3 Manfaat ................................................................................................................. 3
BAB II TINJAU PUSTAKA ............................................................................................ 4
2.1 Definisi Respirasi Tanaman .................................................................................. 4
2.2 Macam-Macam Respirasi Aerob .......................................................................... 4
2.3 Tahapan Respirasi Tanaman ................................................................................. 5
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Respirasi Tanaman .................................................. 5
2.5 Pengukuran Laju Respirasi ................................................................................... 6
BAB III METODOLOGI ................................................................................................. 8
3.1 Alat dan Bahan ...................................................................................................... 8
3.2 Alur kerja .............................................................................................................. 8
3.3 Langkah Kerja ....................................................................................................... 9
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................................... 11
4.1 Hasil .................................................................................................................... 11
4.2 Pembahasan......................................................................................................... 11
BAB V PENUTUP........................................................................................................... 13
5.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 13
5.2 Saran ................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 14
LAMPIRAN..................................................................................................................... 15
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Alat........................................................................................................................ 8
Tabel 2. Bahan .................................................................................................................... 8
Tabel 3. Hsil pengamatan ................................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum fisiologi tanaman ini yaitu untuk mengetahui proses
respirasi tanaman dan menghitung banyaknya respirasi tanaman melalui evolusi
CO2.
1.3 Manfaat
Manfaat setelah melakukan praktikum fisiologi tanaman ini yaitu praktikan
mengetahui proses respirasi tanaman dan praktikan dapat menghitung banyaknya
respirasi tanaman melalui evolusi CO2.
BAB II
TINJAU PUSTAKA
Tabel 2. Bahan
No Alat Fungsi
1 HCL Untuk menetralkan KOH
2 BaCl2 Untuk mengendapkan hasil respirasi
3 KOH Mengikat CO2
4 Phenolphtelin Sebagai indikator warna
5 Biji jagung Sebagai Spesimen yang diamati
6 Air destilasi Untuk membasahi tissue dalam labu Erlenmeyer
Perlakuan A
Memasukkan biji ke dalam oven
↓
Biji jagung dikeringkan dengan oven 2 x 24 jam (80℃)
↓
Menimbang berat kering biji jagung
Perlakuan B, C, D, dan E
Merendam jagung dengan air untuk kode C, D, E selama 10 menit dan jagung B
tidak direndam
↓
Masukkan tissue ke dalam erlemenyer dan basahi tisu dengan aquades
↓
Masukkan biji jagung ke masing-masing labu erlemeyer sesuai dengan kode
↓
Masukkan KOH 25ml ke dalam botol kecil dan ikat menggunakan tali ke mulut
labu erlemeyer
↓
Tutup labu erlemeyer menggunakan Alumunium foil
↓
Erlemeyer dibiarkan dengan perlakuan masing-masing
↓
Perlakuan A (dikecambahkan 2 hari), B (tanpa direndam dan dikecambahkan 2
hari), C (direndam dan dikecambahkan 2 hari), D (direndam dan dikecambahkan
4 hari) dan E (direndam dan dikecambahkan 6 hari)
Proses titrasi
Memasukkan HCL 1N ke dalam buret
↓
Ambil KOH pada masing-masing perlakuan dan Memasukkan KOH ke dalam
labu erlemeyer
↓
Meneteskan BaCl2 dan phenolphtalein sebanyak 2 tetes
↓
Titrasi dengan menetesi KOH dengan HCN 1 N secara perlahan Sampai berubah
warna bening
↓
Lakukan pada erlemeyer lainnya dan dokumentasikan serta catat hasil titrasi
4.1 Hasil
Tabel 3. Hsil pengamatan
No Sampel V. titrasi (ml) Evolusi CO2 (mg/(g.t))
1. Balnko 19 0,000
2. B 18 0,203
3. C 17 0,406
4. D 14,5 0,456
5. E 12 0,473
Interpretasi :
Dari data yang diperoleh didapatkan volume titrasi terbesar didapatkan pada sampel
blanko yaitu sebesar 19 ml sedangkan volume titrasi terkecil didapatkan pada
sampel E sebesar 12 ml. untuk evolusi CO2 didapatkan nilai terbesar pada sampel
E yaitu sebesar 0,437 sedangkan untuk bagan terendah didapatkan pada sampel
blanko
4.2 Pembahasan
4.2.1 Perbandingan antara perendaman terhadap laju respirasi
Pada perlakuan dilakukan perendaman namun sampel jagung A di oven,
kemudian pada sampel B tidak dilakukan perendaman namun tidak dilakukan
pengovenan. Dari sampel A an B kemudian dibandingkan dengan sampel yang
dilakukan perendaman yaitu C, D, dan E memiliki nilai evolusi CO2 yang sangat
berbeda. Sehingga dapat disimpulkan bahwasannya perendaman dapat
mempengaruhi serta meningkatkan laju reaksi. Pada benih A evolusi berjumlah 0
dimana hal tersebut sesuai dengan pernyatan Wiraatmaja (2016) respirasi pada
benih memiliki batas maksimum suhu yaitu 35℃ apabila lebih dari suhu tersebut
maka laju respirasi akan menurun seiring dengan rusaknya enzim yang
mempengaruhi proses tersebut.
Sedangkan pada sampel B, C, D, dan E dipengaruhi oleh perendaman air
hal ini dikarenakan proses ini dapat membantu meningkat laju respirasi hal ini
sesuai dengan menurut Saroni et. al., (2018) perendaman biji menggunakan air ini
akan berfungsi untuk membantu melunakkan kulit dari biji pada proses ambibisi.
Air ini juga akan berperan mengaktifasi enzim – enzim pada biji yang memiliki
peran untuk perombakan cadangan makanan melalui proses respirasi.
5.1 Kesimpulan
Respirasi tanaman adalah suatu proses reaksi katabolisme dengan
mememecah molekul-molekul gula menjadi molekul anorganik berupa
karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Macam-macam respirasi terdiri dari respirasi
aerob dan respirasi anaerob. Tahapan respirasi pada tanaman terdiri dari glikolisis,
dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs, dan transport elektron. Faktor yang
mempengaruhi respirasi tanaman yaitu substrat, oksigen, suhu, tipe, dan umur
tanaman. macam-macam respirasi tanaman terdiri dari respirasi aerob yaitu
respirasi yang menggunakan oksigen bebas untuk mengurai gula. Gula merupakan
hasil dari proses fotosintesis. Oksigen masuk ke tanaman melalui stomata dan
lentisel. Sedangkan, respirasi anaerob yaitu respirasi yang tidak memerlukan
oksigen. Respirasi ini biasanya terjadi di tumbuhan bersel satu seperti khamir. Biji
jagung yang direndam akan lebih cepat mengalami imbibisi sehingga respirasi akan
meningkat. Waktu perkecambahan yang semakin lama akan meningkatkan laju
respirasi karena pada tanaman yang masih muda memiliki jaringan yang aktif
mengalami pertumbuhan.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA