Anda di halaman 1dari 18

Laporan Praktikum

Fisiologi Tumbuhan

KLOROFIL

NAMA : REZKI MEYLANSARI ROSLI


NIM : G011181005
KELAS : FISISOLOGI TUMBUHAN D
KELOMPOK : 13
ASISTEN : HASRIANI NURAINUN HASBI

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Daun merupakan organ tanaman penting dalam melakukan kelangsungan
hidupnya karena tumbuhan adalah organisme outotrof obligat, daun memiliki ciri
berwarna hijau yang mana fungsi dari daun tersebut digunakan sebagai tempat
berjalannya proses fotosintesis melalui bantuan sinar matahari. Fotosintesis
merupakan reaksi yang memerlukan foton atau cahaya dan klorofil tumbuhan. Zat
hijau daun atau pemberi warna hijau pada daun berasal dari klorofil, dimana zat ini
terdapat di dalam organel kloroplas. Jenis klorofil dalam tumbuhan dibagi menjadi
dua yaitu klorofil a dan klorofil b. Kedua jenis ini sama sama terdapat didalam
kloroplas suatu organisme fotoautrotof. Klorofil yang paling efektif dalam proses
fotosintesis yang memiliki warna biru-hijau disebut klorofil a. Pada proses
fotosintesis suatu tanaman tersebut tanaman membutuhkan bahan dasar sebagai
proses adalah klorofil, dimana klorofil merupakan suatu pigmen hijau pada
tumbuhan yang memiliki peran dalam proses penyerapan cahaya matahari. Klorofi
yang terdapat pada daun tidak hanya berwarna hijau akan tetapi kloarofil tersebut
dapat berubah warna yang dapat dipengaruhi oleh derajat kemasaman suatu media
yang diguakan untuk tumbuh berkembang.
Klorofil adalah zat pemberi warna hijau pada proses fotosintesis yang
terdapat dalam organisme fotoautotrof seperti tumbuhan, Algae dan Cynobacteria.
Fungsi klorofil pada tanaman yaitu untuk menyerap cahaya matahari yang
digunakan untuk reaksi fotosintesis terutama pada fase terang. Pada umumnya
klorofil disintesis pada daun untuk menangkap cahaya matahari. Setiap klorofil
memiliki kemampuan yang berbeda beda dalam menangkap gelombang cahaya
matahari bergantung pada lingkungan dan faktor genetiknya. Beberapa faktor yang
mempengaruhi sintesis klorofil yaitu cahaya, gula atau karbohidrat, air, temperatur.
Klorofil a dan klorofil b memiliki struktur dan fungsi yang berbeda. Klorofil
juga dapat diekstraksi dari jaringan tumbuhan menggunakan pelarut organik.
Beberapa jenis pelarut dapat digunakan, antara lain aseton, metanol, etanol, etil
asetat, piridin, dan dimetil formamid. Faktor utama yang membentuk klrofil yaitu
nitrogen (N). Beberapa faktor pembentuk klorofil adalah lingkungan. Cahaya
matahari merupakan faktor utama pembentuk klorofil. Daun tanaman yang
kekurangan cahaya matahari cenderung memiliki kandungan klorofil sedikit. Air
juga mempengaruhi pembentukan klorofil. Kekurangan air juga berakibat pada
sedikitnya klorofil pada suatu daun tanaman.
Kandungan klorofil pada suatu tumbuhan dapat menjadi suatu indikator
keadaan suatu tanaman sehat atau tidak, sebab klorofil memantulkan pigmen hijau
yang menjadikan apabila seseorang melihatnya menyimpulkan bahwa tanaman
tersebut sehat. Akan tetapi apabila kandungan klorofil dalam tumbuhan sedikit akan
menghambat proses fotosintesis dan menjadikan warna daun tersebut kekuningan
sehingga dapat disimpulkan bahwa tumbuhan tersebut tidak sehat.
Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan praktikum tentang “Indeks
& Total Klorofil Daun Beberapa Tanaman” untuk mengetahui perbedaan
kandungan klorofil dari beberapa jenis tanaman.
1.2 Tujuan Dan Kegunaan
Tujuan dari praktikium mengenai “Indeks & Total Klorofil Daun Beberapa
Tanaman” yaitu :
1. Menemukan kandungan klorofil daun tanaman tanpa dekstuksi.
2. Menemukan fakta tentang perbedaan kandungan klorofil dari setiap jenis
tanaman.
3. Menemukan fakta perbedaan kandungan klorofil daun muda, dewasa dan
daun tua.
4. Dapat menghitung total klorofil daun tanaman dengan menggunakan alat
elektronik.
Kegunaan dari praktikum ini yaitu di harapkan agar mahasiswa dapat
menegetahui definisi klorofi serta fungsi apa saja yang dimiliki klorofil, dan juga
faktor apa saja yang memepengaruhi kandungan klorofil pada setiap jenis tanaman.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klorofil
Klorofil merupakan pigmen hijau atau biasa disebut juga zat hijau daun
yang terdapat dalam tanaman, algae dan cynobacteria. Nama chlorophyll berasal
dari bahasa Yunani kuno: cholorosgreen (hijau), dan phyllon leaf (daun). Yang
memiliki fungsi untuk menyerap energi dari sinar matahari yang kemudian akan
digunakan dalam proses fotosintetis yaitu suatu proses biokimia dimana tanaman
mensintesis karbohidrat (gula menjadi pati), dari gas karbon dioksida dan air
dengan bantuan sinar matahari. Klorofil dapat ditemukan di dalam kloroplas,
kloroplas adalah pigmen aktif yang terdapat didalam fotosintesis. Klorofil juga
termsuk tetra-spiral yang dihubungkan oleh atom Mg, yang berbentuk oval dan
terkandung didalamnya. Penyerapan yang dilakukan dalam proses esensial oleh
kloroplas didalam membran tilakoid (Subandi, 2009).
Klorofil merupakan bahan dalam sel-sel daun, batang dan ranting. Klorofil
adalah bahan kimia yang memecah asam karbonat dalam udara yang daun gunakan.
Dari proses pemecahan ini, karbon diekstrak, dicampur dengan hidrogen. Oksigen
dibebaskan, karena cukup oksigen diambil oleh akar untuk mencukupi kebutuhan
tanaman. Klorofil adalah zat yang membuat tanaman hijau. Klorofil diperlukan oleh
tanaman, tetapi tidak dapat dikembangkan tanpa sinar matahari, atau dapat
melaksanakan fungsinya meskipun rendah. Setelah mengambil cahaya dari
tanaman, klorofil menghilang (Ai, 2012).
Sifat kimia klorofil antara lain tidak larut dalam air namun larut dalam
pelarut organik yang lebih polar seperti etanol dan kloroform, inti Mg akan tergeser
oleh 2 atom H bila dalam suasana asam, sehingga membentuk suatu persenyawaan
yang disebut feofitin yang berwarna coklat. Klorofil juga bersifat labil dan mudah
mengalami proses degradasi menjadi molekul-molekul turunannya. Proses
degradasi klorofil dapat disebabkan oleh pengaruh suhu dan oksigen. Perbedaan
kandungan klorofil total pada suatu tanaman diakibatkan perbedaan metabolisme
yang berkaitan dengan umur, morfologi, dan faktor genetik daun pada tanaman.
Kandungan klorofil pada daun hijau tua lebih tinggi daripada daun hijau muda.
Daun muda, kloroplasnya aktif membelah, khususnya apabila organ yang
mengandung tertimpa cahaya, menyebabkan tiap sel daun dewasa mengandung
beberapa ratus kloroplas (Bahri, 2010).
2.2 Peran Klorofil
Peran klorofil adalah untuk menangkap cahaya yang akan disimpan
energinya. Tanpa klorofil berarti tidak ada penangkapan cahaya, berarti pula tidak
akan terjadi fotosintesis. Klorofil merupakan pigmen yang berfungsi sebagai antena,
mengumpulkan cahaya serta mentransfer energi ke pusat reaksi pada proses fotosintesis.
Klorofil a berperan secara langsung dalam reaksi pengubahan energi radiasi
menjadi energi kimia serta menyerap dan mengangkut energi ke pusat reaksi molekul. Klorofil
b berfungsi sebagai penyerap energi radiasi yang selanjutnya diteruskan ke klorofil
a. Salah satu bentuk adaptasi secara fisiologis tanaman terhadap penyinaran rendah
adalah dengan penurunan rasio kadar klorofil a/b melalui peningkatan klorofil b.
Meningkatnya klorofil b berdampak positif 4 terhadap efektivitas penyerapan
energi radiasi pada kondisi yang ternaungi (Isma’il, 2009).
2.3 Pigmen Warna Pada Tanaman
Menurut Astawan (2010) terdapat beberapa pigmen warna pada tanaman
yaitu :
a. Klorofil
Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil
adalah kelompok pigmen fotosintesis yang terdapat dalam tumbuhan, menyerap
cahaya merah, biru dan ungu, serta merefleksikan cahaya hijau yang menyebabkan
tumbuhan memperoleh ciri warnanya. Terdapat dalam kloroplas dan memanfaatkan
cahaya yang diserap sebagai energi untuk reaksi-reaksi cahaya dalam proses
fotosintesis. Terdapat beberapa jenis klorofil, yaitu klorofil a, b, c, dan d. Klorofil
a merupakan jenis klorofil yang paling penting dalan fotosintesis. Klorofil ini
terdapat pada semua makhluk hidup yang dapat berfotosintesis. Klorofil a dapat
menyerap cahaya maksimal dengann panjang gelombang 430 nm dan 662 nm.
Klorofil b juga berperan dalam fotosintesis. Klorofil b menyerap cahaya maksimal
dengan panjang gelombang 453 nm dan 642 nm.
b. Karotena
Istilah karotenoid digunakan untuk menunjuk ke beberapa senyawa yang
berhubungan yang memiliki formula C40H56. Karotenoid adalah pigmen
fotosintesis berwarna jingga yang penting dalam fotosintesis. Ada dua jenis
karetonoid, yaitu karoten hidrokarbon murni dan xantofil yang mengandung
oksigen. Karotenoid tertentu juga ditemukan pada selimut kloroplas yang memberinya
warna kekuningan. Zat ini membentuk warna jingga dalam wortel dan banyak buah
dan sayur lainnya. Dia berperan dalam fotosintesis dengan menyalurkan energi
cahaya yang dia serap ke klorofil.
c. Antosianin
Antosianin (bahasa Inggris: anthocyanin, dari gabungan kata Yunani
:anthos = "bunga", dan cyanos = "biru") adalah pigmen larut air yang secara alami
terdapat pada berbagai jenis tumbuhan.[1] Sesuai namanya, pigmen ini memberikan
warna pada bunga, buah, dan daun tumbuhan hijau,[1] dan telah banyak digunakan
sebagai pewarna alami pada berbagai produk pangan dan berbagai aplikasi lainnya.
Warna merupakan parameter kualitas suatu tanaman. Klorofil a dan b,
karotenoid serta antosianin merupakan senyawa yang bertanggung jawab terhadap
warna pada tanaman, misalnya seperti kandungan klorofil dan karotenoid pada daun
mint. Kandungan klorofil yang tinggi terdapat pada daun biasanya dengan dominasi
klorofil a dan b. Klorofil pada tumbuhan ada dua macam, yaitu klorofil a dan
klorofil b. perbedaan kecil antara struktur kedua klorofil pada sel keduanya terikat
pada protein. Klorofil akan memperlihatkan fluoresensi, berwarna merah yang
berarti warna larutan tersebut tidak hijau pada cahaya yang diluruskan dan akan
merah tua pada cahaya yang dipantulkan. Klorofil a dan klorofil b mempunyai
struktur dan fungsi yang berbeda, dimana klorofil a di samping bias menyerap
energi cahaya, klorofil ini juga bisa merubah energi cahaya dan tidak bisa
merubahnya menjadi energi kimia dan energi itu akan ditransfer dari klorofil b ke
klorofil a. Klorofil b ini tidak larut dalam etanol tai dapat larut dalam ester, dan
kedua jenis klorofil ini larut dalam senyawa aseton (Feryanto, 2011).
2.4 Mekanisme Pembentukan Klorofil
Faktor utama pembentuk klorofil adalah nitrogen (N). Unsur N merupakan
unsur hara makro yang di butuhkan oleh tanaman. Unsur ini diperlukan oleh
tanaman dalam jumlah banyak. Unsur N diperlukan oleh tanaman, salah satunya
sebagai penyusun klorofil. Tanaman yang kekurangan unsur N akan menunjukkan
gejala antara lain klorosis pada daun. Tanaman tidak dapat menggunakan N2
secara langsung. Gas N2 tersebut harus difiksasi oleh bakteri menjadi amonia
(NH3). Setiap tanaman memiliki kadar klorofil yang berbeda-beda.Pigmen inilah
yang memberi warna hijau pada tumbuhan (Astawan, 2010).
Kloroplas merupakan plastida yang mengandung pigmen hijau daun yang
disebut klorofil, yang hanya terdapat dalam sel-sel tumbuhan. Klorofil pada
umumnya hanya terdapat pada sel-sel batang muda, buah-buahan yang belum
matang dan pada daun. Irisan melintang dari daun yang khas menyingkap
beberapa lapisan jaringan yang berbeda. Di bawah lapisan sel epidermis tersusun
sedemikian rupa sehingga sel terbuka terhadap sinar matahari. Matahari matahari
adalah sumber energi dasar untuk proses fotosintesis. Cahaya ditangkap oleh
klorofil pada daun tanaman. Energi cahaya menggiatkan beberapa proses sistem
enzim yang terlibat dalam rangkaian proses fotosintesis (Utami, 2014).
Membran ganda kloroplas dapat terlihat jelas di bawah mikroskop dan
berfungsi untuk mengatur keluar masuknya ion atau senyawa dari dan ke
kloroplas. Pada membran internal kloroplas terdapat pigmen fotosintesis, yang
banyak pula terdapat di permukaan luar membran ineternal yang disebut
thilakoid, yang berbentuk bulat pipih seperti kantong. Pada posisi tertentu
thilakoid akan menumpuk rapi membentuk struktur yang disebut granum.
Thilakoid yang memanjang menghubungkan granum satu dengan yang lain di
dalam matriks kloroplas yang disebut stroma (Utami, 2014).
2.5 Macam Macam Klorofil Beserta Fungsinya
Klorofil merupakan pigmen yang berfungsi sebagai antena, mengumpulkan cahaya
serta mentransfer energi ke pusat reaksi pada proses fotosintesis Terdapat beberapa
jenis klorofil, yaitu klorofil a, b, c, dan d. Klorofil a merupakan jenis klorofil yang
paling penting dalan fotosintesis. Klorofil ini terdapat pada semua makhluk hidup
yang dapat berfotosintesis. Klorofil a dapat menyerap cahaya maksimal dengann
panjang gelombang 430 nm dan 662 nm. Klorofil b juga berperan dalam
fotosintesis. Klorofil b menyerap cahaya maksimal dengan panjang gelombang 453
nm dan 642 nm. Klorofil a dengan rumus empiris C55H72O5N4Mg dan klorofil b
dengan rumus empiris C55H7O6N4Mg, berada pada jaringan tanaman dengan
perbandingan 3:1. Klorofil a dan b ini memegang peran penting dalam proses
fotosintesis. Pigmen pada membran tilakoid sebagian besar terdiri dari dua jenis
klorofil hijau, yakni klorofil a dan klorofil b, terdapat juga pigmen kuning sampai
jingga yang digolongkan sebagai karetonoid (Setijo, 2008).
Klorofil a berperan secara langsung dalam reaksi pengubahan energi radiasi
menjadi energi kimia serta menyerap dan mengangkut energi ke pusat reaksi molekul. Klorofil
b berfungsi sebagai penyerap energi radiasi yang selanjutnya diteruskan ke klorofil
a. Salah satu bentuk adaptasi secara fisiologis tanaman terhadap penyinaran rendah
adalah dengan penurunan rasio kadar klorofil a/b melalui peningkatan klorofil b.
Meningkatnya klorofil b berdampak positif 4 terhadap efektivitas penyerapan
energi radiasi pada kondisi yang ternaungi (Sirait, 2008).
Klorofil a berwarna hijau tua dan klorofil b berwarna hijau muda paling kuat
menyerap cahaya di spektrum warna merah (600-700 nm), sedangkan cahaya biru
diserap oleh karotenoid. Klorofil a paling banyak terdapat pada Fotosintem II
sedangkan klorofil b paling banyak terdapat pada Fotosistem I (Ai dan Banyo, 2011). Pada
keadaan normal, proporsi klorofil a jauh lebih banyak daripada klorofil b (Suyitno,
2008), klorofil a sekitar 75% dari total klorofil. Klorofil a menyerap energi dari
cahaya ungu-biru dan merah sedangkan minim menyerap cahaya hijau. Berbeda dengan
klorofil b yang banyak menyerap energi dari cahaya hijau. Selain itu, tanaman
membutuhkan klorofil a lebih banyak daripada klorofil b untuk fotosintesis. Pada
daun yang berwarna merah, daun muda menyerap cahaya hijau dan biru sedangkan
memantulkan cahaya merah, mengindikasikan bila cahaya masuk ke daerah mesofil daun merah
yang banyak mengandung pigmen merah karena foton cahaya hijau dan biru dilemahkan oleh
antosianin yang terletak di sub-epidermal (Sirait, 2008).
2.6 Faktor Penunjang Pembentukan klorofil
Faktor-faktor yang mempengaruhi sintesis klorofil meliputi: cahaya, gula
atau karbohidrat, air, temperatur, faktor genetik dan unsur-unsur nitrogen,
magnesium, besi, mangan, Cu, Zn, sulfur, dan oksigen (Astawan, 2010).
Menurut Nio (2011), faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan
klorofil adalah :
1. Faktor pembawaan: pembentukan klorofil sama hal-nya dengan
pembentukan pigmen lain pada hewan dan manusia. Dibawakan oleh gen
tertentu di dalam kromosom. Jika gen ini tidak ada, maka tanaman akan
tampak putih (albino).
2. Cahaya: pada beberapa tanaman Angiospermae,klorofil dapat terbentuk
tanpa cahaya. Tanaman lain yang ditumbuhkan di tempat gelap tidak
berhasil membentuk klorofil. Terjadi klorosis dan berwarna kekuningan. Di
dalamnya terdapat protoklorofil yang mirip dengan klorofil-a, hanya
protoklorofil mengandung kurang 2 atom H daripada klorofil-a. Reduksi
protoklorofil untuk menjadi klorofil-a memerlukan sinar, dan sinar ini
diserap sendiri oleh protoklorofil untuk mengubah dirinya menjadi klorofil-
a. peristiwa ini disebut autotransformasi.
3. Oksigen: kecambah yang ditumbuhkan di dalam gelap, kemudian di
tempatkan di tempat bercahaya tidak akan mampu membentuk klorofil, jika
tak diberikan oksigen kepadanya.
4. Karbohidrat: terutama dalam bentuk gula ternyata membantu dalam
pembentukan klorofil dalam daun yang mengalami etiolasi (tumbuh dalam
tempat gelap).
5. Nitrogen, magnesium, besi: kekurangan salah satu zat ini mengakibatkan
klorosis. Zat tersebut menjadi bahan pembentuk klorofil.
6. Mn, Cu, Zn: meskipun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit namun tanpa
unsure tersebut juga dapat terjadi klorosis.
7. Air: kekurangan air menyebabkan desintegrasi dari klorofil seperti terjadi
pada pohon dan rumput dimusim kering.
8. Temperatur: antara 30-480C, merupakan kondisi yang baik untuk
pembentukan klorofil pada kebanyakan tanaman, akan tetapi yang paling
baik ialah antara 260-300C.
2.7 Hubungan Klorofil dan Fotosintesis
Klorofil merupakan suatu pigmen yang memiliki warna hijau atau biasa
disebut dengan zat warna hijau yang terdapat pada daun tanaman. Fotosintesis
merupakan proses yang mengikutsertakan peran dari klorofil dalam daun. Klorofil
merupakan suatu pigmen yang dapat menyerap cahaya yang berupa sinar
elektromagnetik kemudian akan disimpan energinya. Tanpa klorofil berarti tidak
ada penangkapan cahaya, berarti pula tidak akan terjadi fotosintesis. Klorofil
merupakan pigmen yang berfungsi sebagai antena, mengumpulkan cahaya serta mentransfer
energi ke pusat reaksi pada proses fotosintesis (Singh, 2012).
Pada bagian daun tanaman sebagian besar spesies tumbuhan menyerap
lebih dari 90% panjang gelombang ungu dan biru yang mengenainya, dan hampir
sebesar persentase panjang gelombang jingga dan merah. Hampir semua
penyerapan ini dilakukan oleh pigmen kloroplas. Foton dalam tilakoid
mengeksitasi sebuah elektron pada karotenoid atau klorofil. Klorofil berwarna
hijau karena tidak efektif dalam menyerap panjang gelombang hijau, melainkan
memantulkan. Pengukuran penyerapan nisbi dapat dilakukan melalui berbagai
panjang gelombang cahaya oleh pigmen yang dimurnikan dengan menggunakan
spektrofotometer. Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk
memurnikan gelombang cahaya (Atmanegara, 2013).
Tiga fungsi utama klorofil dalam proses fotosintesis adalah
memanfaatkan energi matahari, memicu fiksasi CO2 untuk menghasilkan
karbohidrat dan menyediakan energi bagi ekosistem secara keseluruhan.. Klorofil
menyerap cahaya yang berupa radiasi elektromagnetik pada spektrum kasat mata
(visible). Cahaya matahari mengandung semua warna spektrum kasat mata dari
merah sampai violet, tetapi tidak semua panjang gelombang diserap dengan baik
oleh klorofil. Klorofil dapat menampung cahaya yang diserap oleh pigmen
lainnya melalui fotosintesis, sehingga klorofil disebut sebagai pigmen pusat
reaksi fotosintesis yang sangat berperan penting (Bahri, 2010).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Berdasarkan praktikum Klorofil yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil
sebagai berikut :
Tabel 1. Tabel Jumlah Klorofil Pada Beberapa Jenis Tanaman
Tanaman Indeks Klorofil a Klorofil b Total
Klorofil Klorofil
Jagung Muda 2818,022 106815,985 6378,645
Dewasa 473,446 283,278 700,442
Tua 1546,915 2620,701 25,781
Kedelai Muda 500,257 319,311 743,849
Dewasa 510,481 335,019 761,581
Tua 2,963 131,330 6,826
Kakao Muda 2871,994 115484,001 6544,343
Dewasa 2843,076 110773,373 86,099
Tua 2814,077 137,499 6366,583
Cabai Muda 4976,231 1190940 13935,22
Dewasa 4976,393 1191109 15004,56
Tua 5000,057 1213223 14032,75
Tebu Muda 1061,767 2704,136 1801,907
Dewasa 1054,506 2643,04 1786,746
Tua 492,102 308,366 731,089
Sumber : Data Primer, 2019
4.2 Pembahsan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dengan mnggunakan alat CCM, klorofil a
dan klorofil b pada setiap daun memiliki kandungan yang berbeda beda. Kandungan
klorofil a paling besar terdapat pada daun cabai, sedangkan kandungan klorofil a
paling sedikir terdapat pada daun kedelai. Kandugan klorofil b paling besar terdapat
pada daun kakao sedangkan kandungan klorofil b paling sedikit terdapat pada daun
kedelai.
Daun cabai tua memiliki kandungan klorofil b paling besar . Klorofil pada
suatu tumbuhan terdapat pada daun cabai tua, pada praktikum ini bagian daun yang
dipakai adalah helaian daun. Helaian daun atau lamina dapat mengandung banyak
klorofil jika tanaman ditanam pada lingkungan yang mendukung pembentukan
klorofil. Artinya hal ini menunjukan bahwa pembentukan klorofil pada daun
tersebut tidak terganggu. Hal ini sesuai dengan pendapat Ai ( 2012) yang meyatakan
bahwa aspek pertumbuhan tanaman meliputi proses fisiologis, biokimia, anatomi
dan morfologis, kekurangan air pada saat penanaman dapat menggaung proses
fisiologis tanaman terutama pada saat pembentukan klorofil.
Kandungan klorofil a paling sedikit terdapat pada daun kedelai tua.
Kandungan klorofil pada suatu daun akan mtenurun ketika memasuki fase daun tua.
Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Bahri (2010) yang menyatakan bahwa
kandungan klorofil pada daun hijau tua lebih tinggi dari pada daun hijau muda.
Peningkatan ini terjadi sejalan dengan pertumbuhan dari daun muda menjadi daun
tua, tanaman masih melakukan biosintesis klorofil. Daun muda, kloroplasnya aktif
membelah, khususnya apabila organ yang mengandung tertimpa cahaya,
menyebabkan tiap sel daun dewasa mengandung beberapa ratus kloroplas.
Dari total klorofil yang di peroleh daun kakao memiliki total kloriofil yang
paling banyak. Dari total klorofil tersebut, klorofil a yang paling banyak jika di
bandingan dengan klorofil b. Hal ini sesuai dengahn pendapat Subandi (2009) yang
menyatakan bahwa semua tanaman hijau mengandung klorofil a dan krolofil b.
Krolofil a terdapat sekitar 75% dari total klorofil.
Berdasarkan data yang telah diperoleh pada tabel diatas, dapat kita ketahui
bahwa Kandungan klorofil pada Daun muda lebih sedikit jika dibandingkan pada
kandungan klorofil Daun dewasa atau Daun tua, sedikitnya kandungan klorofil
pada daun muda tersebut disebabkan karena daun muda belum mampu
memaksimalkan proses fotosintesisnya sehingga kadar klorofilnya sedikit. Hal
ini sesuai dengan pendapat Bahri (2010) yang menyatakan bahwa kandungan
klorofil pada daun hijau tua lebih tinggi dari pada daun hijau muda. Peningkatan
ini terjadi sejalan dengan pertumbuhan dari daun muda menjadi daun tua,
tanaman masih melakukan biosintesis klorofil. Daun muda, kloroplasnya aktif
membelah, khususnya apabila organ yang mengandung tertimpa cahaya,
menyebabkan tiap sel daun dewasa mengandung beberapa ratus kloroplas.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka didapatkan
kesimpulkan, yaitu :
1. Klorofil merupakan pigmen hijau atau biasa disebut juga zat hijau daun yang
terdapat dalam tanaman, yang memiliki perananan untuk meyerap cahaya
merah, biru dan ungu, serta merefleksikan cahaya hijau yang menyebabkan
tumbuhan memperoleh ciri warnanya..
2. Dari hasil praktikum diketahi bahwa kandungan klorofil a paling sedikit di
temukan pada daun kedelai tua.
3. Sedangkan kandungan klorofil b paling besar terdapat ada daun cabai tua
5.2 Saran
Sebaiknya dalam praktikum ini, para praktikan dapat memaksimalkan
kegiatan di Laboratorium, dan juga ketersediaan alat haru memadai.
DAFTAR PUSTAKA
Ai, N. 2012. Konsentrasi Klorofil Daun Sebagai Indikator Kekurangan Air pada
Tanaman. Ilmiah Sains, 11(2): 166-167.
Astawan, M., dan A. L. Kasih. 2008. Khasiat Warna-Warni Makanan. Jakarta :
Gramedia.
Atmanegara, P. dan B. M. Sukojo. 2013. AnalIsa Perbandingan Kandungan
Klorofil Menggunakan Metode Mcari Dan Tcari (Wilayah Studi:
Kabupaten Karawang, Jawa Barat). Teknik Pomits, 2(1): 1-6.
Bahri, S. 2010. Klorofil, Diktat Kuliah Kapita Selekta Kimia Organik. Lampung :
Universitas Lampung.
Feryanto, I. 2011. Fisiologi Tumbuhan. IPB: Bandung.
Isma’il, 2009. Bahas Tuntas Soal Biologi SMP. Jakarta : PT. Buku Kita.
Nio Song, A., & Banyo, Y. 2011. Konsentrasi klorofil daun sebagai indikator
kekurangan air pada tanaman. Jurnal Ilmiah Sains, 11(2), 166-173.
Setijo, Pitojo. 2008.Khasiat Cincau Perdu. Jogjakarta : Kanisius.
Singh, S. 2012. Isolation and Identification of Pigment Molecules from Leaves of
Prosopis Juliflora. Pharmacy, 3 (4) : 150-152.
Sirait, Juniar. 2008. Luas Daun, Kandungan Klorofil, dan Laju Pertumbuhan
Rumput pada Naungan dan Pemupukan yang Berbeda. Buletin Agro, 13 (2):
109-116.
Subandi, A. 2009. Biologi Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.
Utami, R. 2014. Pengaruh Pemberian Konsentrasi Pupuk Daun Turi Putih
(Sesbania grandiflora) Terhadap kandungan klorofil dan Karatenoid pada
Chlorella sp. [Skripsi]. Fakultas Kelautan dan Perikanan. Surabaya :
Universitas Airlangga.
LAMPIRAN
1. Data Klorofil Tanaman Singkong
Daun Muda Daun Dewasa Daun Tua
DM 1 DM 2 DM 3 Rata-Rata DD 1 DD 2 DD 3 Rata-Rata DT 1 DT 2 DT 3 Rata-Rata
107515 109864 109186 108855,000 106504 107493 100145 104714,000 101618 103066 103534 102739,333
108818 108865 108307 108663,333 109804 106722 104339 106955,000 103043 101663 104023 102909,667
105542 107939 106850 106777,000 109153 106870 104556 106859,667 102544 101838 102796 102392,667
107956 109388 106677 108007,000 109905 106737 103387 106676,333 105728 101119 103335 103394,000
101861 108938 108459 106419,333 109519 105193 102902 105871,333 101406 102549 103698 102551,000
101533 104569 103814 103305,333 108047 101795 104678 104840,000 103416 102949 102809 103058,000
103107 107381 109973 106820,333 109043 103940 103918 105633,667 104914 104723 101536 103724,333
105759 105497 109413 106889,667 109786 103946 105775 106502,333 105229 103950 101270 103483,000
100815 107700 109482 105999,000 103267 100907 105598 103257,333 103526 103718 103567 103603,667
106429 107967 105614 106670,000 104538 104581 105719 104946,000 104509 103138 103951 103866,000
108994 104845 108714 107517,667 105468 106043 103947 105152,667 101602 103594 102964 102720,000
108676 106798 100732 105402,000 102004 108324 105150 105159,333 103300 102072 100080 101817,333
109024 109800 101488 106770,667 103926 107242 106010 105726,000 103753 103587 102060 103133,333
104047 101413 102663 102707,667 106280 100559 104777 103872,000 100714 104620 102019 102451,000
104303 103401 101126 102943,333 106034 104051 102980 104355,000 104136 105418 103643 104399,000
Total 1593747,333 Total 1580520,667 Total 1546242,333
Standar Deviasi 1922,200 Standar Deviasi 1098,303 Standar Deviasi 672,313
CCI 1595,670 CCI 1581,619 CCI 1546,915
Klorofil A 1060,358 Klorofil A 1057,919 Klorofil A 1051,817
Klorofil B 2692,193 Klorofil B 2671,617 Klorofil B 2620,701
Total Klorofil 1798,962 Total Klorofil 1793,868 Total Klorofil 1781,142

2. Data Klorofil Tanaman Kedelai


Daun Muda Daun Dewasa Daun Tua
DM 1 DM 2 DM 3 Rata-Rata DD 1 DD 2 DD 3 Rata-Rata DT 1 DT 2 DT 3 Rata-Rata
100797 103152 108737 104228,667 168793 115050 105970 129937,667 101017 158307 139495 132939,667
103454 105855 109744 106351,000 116709 109358 161499 129188,667 133367 105432 109364 116054,333
106409 104315 119250 109991,333 106544 105538 110219 107433,667 145631 111425 170483 142513,000
108088 105117 155757 122987,333 112204 109622 109089 110305,000 189313 131717 102972 141334,000
100548 108433 145843 118274,667 132736 100052 120637 117808,333 181890 122313 102903 135702,000
101297 113103 101663 105354,333 131083 110364 119041 120162,667 110258 120721 132894 121291,000
104133 110891 103131 106051,667 110927 101336 136094 116119,000 187437 130933 134833 151067,667
118942 119726 105340 114669,333 101853 110319 154470 122214,000 156581 101173 128971 128908,333
138411 102720 109655 116928,667 107776 111012 151363 123383,667 122788 107347 124501 118212,000
172029 107027 121453 133503,000 142247 102596 145722 130188,333 194159 132782 124131 150357,333
149620 117063 101132 122605,000 149978 112122 157171 139757,000 102771 147263 106285 118773,000
148695 100790 104630 118038,333 153550 110759 131125 131811,333 193010 157870 108933 153271,000
118083 105915 106294 110097,333 148488 112744 136836 132689,333 120367 155319 177280 150988,667
139458 117972 100019 119149,667 129312 116938 122225 122825,000 114329 103473 149954 122585,333
155354 121072 105777 127401,000 148284 100276 110121 119560,333 106277 105198 183015 131496,667
Total 115708,756 Total 123558,933 Total 2015494,000
Standar Deviasi 8719,065 Standar Deviasi 8800,119 Standar Deviasi 13294,187
CCI 124,428 CCI 132,359 CCI 2028,788
Klorofil A 500,257 Klorofil A 510,928 Klorofil A 1128,154
Klorofil B 319,312 Klorofil B 335,019 Klorofil B 3316,716
Total Klorofil 743,850 Total Klorofil 761,581 Total Klorofil 1942,179
3. Data Klorofil Tanaman Kakao
Daun Muda Daun Dewasa Daun Tua
DM 1 DM 2 DM 3 Rata-Rata DD 1 DD 2 DD 3 Rata-Rata DT 1 DT 2 DT 3 Rata-Rata
115848 115996 117988 116610,667 107144 103001 112370 107505,000 102330 100631 105100 102687,000
117833 115866 116497 116732,000 113722 109642 115014 112792,667 100026 109134 105837 104999,000
114898 115974 113035 114635,667 115784 105423 113637 111614,667 100555 103677 104243 102825,000
114071 116726 114114 114970,333 111335 108178 107642 109051,667 107210 107525 105119 106618,000
117525 116575 115252 116450,667 110336 105186 114954 110158,667 107474 103876 104246 105198,667
117307 114810 114684 115600,333 102399 109976 111604 107993,000 108492 104851 108363 107235,333
117916 118820 115336 117357,333 112822 112024 112984 112610,000 107695 107995 105107 106932,333
118865 117283 116841 117663,000 115686 109576 111060 112107,333 106470 107801 100702 104991,000
119093 119946 114488 117842,333 113215 113014 109769 111999,333 107888 106578 105118 106528,000
116547 113372 116980 115633,000 114832 111130 114061 113341,000 108600 107239 106142 107327,000
111860 118238 117536 115878,000 102479 106590 114853 107974,000 103670 107893 103420 104994,333
116087 118579 114566 116410,667 110694 110433 110493 110540,000 106838 109362 102862 106354,000
116764 119060 113476 116433,333 115794 109853 112629 112758,667 106857 101514 105595 104655,333
115063 118670 107317 113683,333 113674 107051 112152 110959,000 105252 109072 109012 107778,667
114062 118879 114088 115676,333 114393 109939 104567 109633,000 103981 102627 106099 104235,667
Total 116105,133 Total 110735,8667 Total 105557,289
Standar Deviasi 1134,121 Standar Deviasi 1944,49187 Standar Deviasi 1577,004
CCI 116106,267 CCI 110737,8112 CCI 105558,866
Klorofil A 2869,718 Klorofil A 2843,076 Klorofil A 2814,076
Klorofil B 115484,001 Klorofil B 110773,373 Klorofil B 137,499
Total Klorofil 6544,343 Total Klorofil 86,099 Total Klorofil 6366,583

4. Data Klorofil Tanaman Cabai


5. Data Klorofil Tanaman Tebu

Anda mungkin juga menyukai