Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

TROPISME

Pelaksanaan Praktikum : Rabu, 18 Mei 2016

Disusun Oleh :

Ahmad Dary Alymahdy 081411431053


Jarwati 081411431050
Shifa Fauziyah 081411431051
Novi Prettysia 081411431054

Dosen Asistensi :

Dr. Y. Sri Wulan Manuhara

PROGRAM STUDI S1 BIOLOGI

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2016
Para ahli membedakan gerak tumbuhan berdasarkan sumber rangsangan. Jika gerak
tumbuhan tejadi bukan karena rangsangan dari luar atau rangsangan itu berasal dari dalam
tumbuhan. Disebut gerak endonom. Gerak ini dikenal pula sebagai gerak otonomatau gerak
spontan. Sedangkan gerak tumbuhan yang disebabkan oleh  adanya rangsang dari luar
disebur gerak etionom

1.1.     GERAK ETIONOM 

Gerak etinom merupakan reaksi gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya
rangsangan dari luar. Berdasarkan hubungan antara arah respons gerakan dengan arah asal
rangsangan, gerak etionom dapat dibedakan menjadi gerak tropisme, taksis, dan nasti. Jika
yang bergerak hanya bagian dari tumbuhan, maka disebut: gerak tropisme. Jika yang
bergerak seluruh bagian tumbuhan disebut gerak taksis. JIka gerakannya itu tidakl
dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan, disebut gerak nasti.

1.1.1   Tropisme

Tropisme adalah gerakan tumbuh yang diakibatkan seluruhnya oleh pasangan eksternal.
Rangsangan yang menghasilkan respon tropik jelas dapat diketahui dan peran spesifik dari
faktor tumbuh dapat diketahui (Heddy, S. 1986). Kaau geraknya mendekati sumber rangsang
disebut tropi positif, dan kalau menjauhi disbut tropi negatif Prawirohartono, S. 1991)

Tropisme dapat dibedakan berdasarkan pada rangsangannya yaitu fototropisme


disebabkan oleh cahaya; geotropisme dengan rangsangan gaya tarik bumi; thigmo tropisme
dengan rangsangan berupa sentuhan; chemotropisme dengan rangsangan yang berupa zat
kimia dan lain-lain (Heddy, S. 1986).

Respon tropisme bisa positif bisa negatif. Resapon positif jika bagian tumbuhan
tumbuh kearah yang berlawanan. Respon negatif jika bagian tumbuhan tumbuh kearah yang
berlawanan dari datangnya rangsangan (Heddy, S. 1986).

a. Fototropisme

Fototropi adalah gerak tumbuh batang kearah matahari (Prawirohartono, S. 1991).


Teori Cholodniy-Went tentang fototropisme menetapkan bahwa penyinaran sefihak
merangsang penyebaran yang berbeda (diferensial) IAA dalam batang. Sisi batang yang
disinari mengandung IAA lebih rendah dari pada sel-sel yang disinari, sehinggabatang akan
membengkok kearah sumber cahaya. (Heddy, S. 1986). Jika perangsang itu berupa cahaya
maka gerak bagian tanaman menuju kecahaya kita sebut sebagai fototropi yang positif.
Sebaliknya jika gerak itu menjauh dari perangsang, gerak itu kita sebut sebagai fototropi yang
negatif (Dwijoseputro 1984)

Telah diketahu bahwa optimum konsentrasi IAA untuk perpanjangan sel akar adalah
kira-kira 100.000 kali lebih rendah daripada optimum konsentrasi untuk perpanjangan sel-sel
batang. Denga kata lain, konsentrasi IAA yang merangsang pertummbuhan akar . Sebaliknya
konsentrasi IAA yang merangsang pertumbuhan adalah sangat rendah untuk bisa
menghambat pertumbuhan batang maupun untuk merangsangpertumbuhan (Heddy, S.
1986). Contoh fototropi; ujung batang membengkok menuju ke cahaya. Hal ini dapat keta
saksikan pada tanaman pot yang kita tempatkan dekat jendela atau dibawah tuturan, dimana
cahaya hanya batang satu fihak (Dwijoseputro 1984) Sisi yang mengarah matahari akan
tumbuh lebih cepat dari ujung akar akan tumbuh erah yang berlawanan dari arah datangnya
cahaya, sehingga terjadinya fototropik negatif (Heddy, S. 1986).

b. Geotropisme

Geotropi adalah gerak yang menuju ke pusat bumi; gerak ini dilakukan oleh akar.
Gerak ujung akar kepala itu kita sebut sebagai dia-geotropik atau transfersal-geotropik
(Dwijoseputro 1984). Geotropi adalah gerak akar krena adanya gaya tarik grfitasi bumi
(Prawiroharjo, S. 1991).

Geotropisme negatif dari batang geotropik postif dari akar dapat diterangaka dengan
perpindahan auxin dari pengaruh dari gaya tarik bumiTelah diketahui bahwa jika tumbuhan
diletakkan horisontal. Ujung batang akan tumbuh keatas dan ujung kar tumbuh kebawah.
Respon ini terjadi walaupun ditempat gelap; respon ini tergantung gaya tarik bumi dan bukan
cahaya. Cholodni (1942) dan went (1928) secara terpisah menduga bahwa respon
geotropisme pada batang yang terletak oleh distribusi zat tumbuh (kemudian dikenal dengan
IAA tidak merata pada sisi atas dibandingkan denga sisi bawah dari lubang sisi bawah dari
batang (Heddy, S. 1986)

Teori Cholodni-went tentang geotropisme mengajukan dugaan bahwa auxin


dipindahkan dari belahan atas batang kebelahan bawah bila bila batang diubah dari posisi
vertikal (Heddy, S. 1986) Bila respon akar dan batang tumbuhan yng diletakkan horisontal
diperbandinkan akar akan berinteraksi geotropik positif, sedang batang geotropik negatif.
Pada kedua keadaan tersebut, posisi horisontal mengakibatkan perpindahan IAA kebelahan
bawah akar dan batang. Konsentrasi yang tinggi pada belahan bawah akar menghambat
pemanjangan sel, sedangkan konsentrasi IAA di belahan atas mendorong pemanjangan sel.
Hasil akhir dari kedua pengaruh ini, akar membengkok kebawah. Keadaan sebaliknya terjadi
pada batang; konsentrasi IAA yang tinggi pada belahan bawah batang mendorong
pemanjangan sel dan konsentrasi yang rendah pada belahan atas menurunkan pemanjangan
sel (Heddy, S. 1986) Proporsi zat-zat tubuh yang berbeda mungkin merupakan penyebab
insolasi tespon tumbuh yang berbeda pada akar, batang dan organ-organ lainnya (Heddy, S.
1986)

1.1.2.     Taksis

Taksis adalah: gerak seluruh tubuh atau gerak berpindah tempat bagian dari tubuh
tumbuhan yang arah berpindahnya dipengaruhi rangasangan. Gerakan yang arahnya
mendekati sumber rangsangan disebut: taksis positif. Dan yang menjauhi sumber rangsangan
taksis negative, Macam atau sumber rangsangan taksis meliputi: Cahaya, zat kimia, dan
rangsang listrik. Jika rangsangan berupa zat kimia, gerak itu disebut: kemotaksis. Jika
rangsangan yang dating berupa cahaya disebut fototaksis. Jika rangsangan berupa listrik
disebut: galuanotaksis

1.1.3.     Nasti

Nasti adalah: gerak bagian tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi oleh arah
datangnya rangsangan, tetapi ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri. Gerak nasti antara lain:
Fotonasti, Niktinasti, Tigmonasti/seismonasti, Termonasti, Haptonasti, Hidronasti, Nasti
kompleks

1.2.     GERAK ENDONOM/OTONOM.


Gerak endonom disebabkan oleh rangsangan atau factor-faktor yang diduga berasal
dari dalam tumbuhan itu sendiri. Gerak ini dikenal pula sebagi gerak spontan dari tumbuhan
karma tumbuhan melakukan gerakan secara spontan, tanpa adanya mengarah rangsangan dari
luar.

Gerak hidonom yang paling umum adalah: mutasi. Mutasi adalah: gerak ujung batang
yang sedang tumbuh atau organ lain seperti daun, stolon, tangkai bunga, dan akar yang
gerakannya membentuk lintasan melingkar diudara. Gerak endonom yang lain adalah: gerak
higroshopis. Higroshopis adalah: gerak bagian tumbuhan yang disebabkan oleh tumbuhan
kadarv air didalam bagian tumbuhan.

Contohnya: pecahnya kulit buah polong-polongan, pecahnya kulit buah tumbuhan


pacar air, membuka kotak spora, tumbuhan lumut dan paku saat mengeluarkan spora.

1.3. Tujuan

           Mengamati pengaruh cahaya terhadap gerak pertumbuhan tanaman


           Mengamati arah gerak pertumbuhan tanaman akibat adanya gravitasi
1. FOTOTROPISME

Tujuan
 Mengamati pengaruh cahaya terhadap gerak pertumbuhan tanaman

Alat dan bahan


1. Alat
 Botol bekas selai
 Gelas beaker
 Kertas alumunium
2. Bahan
 Biji kacang hijau
 Gelas beaker
 Air

Prosedur Kerja
1. Menyiapkan biji-biji kacang hijau dan merendam kedalam air pada gelas beaker
selama 15 menit, memilih biji-biji yang tenggelam sebagai sampel percobaan
2. Menyiapkan 3 botol bekas selai dan memasukkan kapas kedalamnya (di dasar
botol) sebagai medium tanam
3. Menetesi kapas dengan air hingga basah secukupnya
4. Memasukkan biji-biji kacang hijau yang telah disiapkan sebanyak 10 biji kedalam
setiap botol lalu menutup mulut botol tersebut dengan kertas alumunium
5. Selanjutnya memberikan perlakuan sebagai berikut :
 Botol-1 dindingnya tidak ditutupi apapun, sehingga cahaya dapat masuk ke
dalam botol
 Botol-2 ditutup rapat dindingnya dengan kertas alumunium, sehingga tidak ada
cahaya yang bisa masuk
 Botol-3 ditutup dindingnya dengan alumunium, tapi dibuat celah dengan
membuat satu lubang kecil sebagai tempat masuknya cahaya/sinar
6. Meletakkan botol-botol itu di tempat yang mempunyai cukup cahaya dan posisikan
lubang pada kertas alumunium pada arah tertentu dimana cahaya dapat masuk ke
dalamnya. Posisi lubang diusahakan tetap dan tidak berubah. Mengamati setiap
hari arah pertumbuhan dari kecambah biji itu dan menetesi air pada kapas setiap
selesai pengamatan agar kebutuhan airnya tercukupi
2. GRAVITROPISME

Tujuan
 Mengamati arah gerak pertumbuhan tanaman akibat adanya gravitasi

Alat dan Bahan


1. Alat
 Cawan petri
 Pipet
 Selotip 2 sisi
2. Bahan
 Biji jagung (Zea mays)
 Kapas

Prosedur Kerja
1. Menyiapkan cawan petri dan masukkan kapas ke dalamnya, menatur sedemikian
rupa agar kepas merata
2. Menetesi kapas dengan air secukupnya
3. Meletakkan 4 biji jagung yang telah direndam selama 15 menit sebelumnya pada
permukaan kapas tersebut dengan posisi dua biji saling berhadapan
4. Agar tidak mudah lepas maka pada sisi bawah yang melekat dengan kapas ditempeli
dengan doubletip
5. Selanjutnya meletakkan cawan petri yang telah terisi kapas dan biji jagung tersebut
bersandar miring vertical di tepi dinding ruangan. Mengamati setiap hari arah
oertumbuhan radikula tau akar yang tumbuh dari biji jagung, setiap kali selesai
pengaramat kapas ditetesi air kembali
III. HASIL PENGAMATAN

No. Hasil Pengamatan


Hari ke-2 Hari ke-5 Hari ke-7
Botol
1 Mulai 2 kecambah 1 kecambah tumbuh
berkecambah. 5 tumbuh 3 cm. 6 melebihi batas botol
biji sudah biji masih dengan panjang 12
mengeluarkan berkecambah. 2 biji cm. 1 kecambah
radikula dan testa yang lain belum tumbuh dengan
sudah pecah berkecambah panjang 15 cm. 6 biji
masih berkecambah.
2 biji yang lain belum
berkecambah
2 Mulai 4 kecambah 3 kecambah tumbuh
berkecambah. 7 tumbuh melebihi dengan panjang 15
biji sudah tutup botol dengan cm. 1 kecambah
mengeluarkan panjang 12 cm. 4 tumbuh 20 cm. 4
radikula dan testa biji yang lain masih yang lain masih
sudah pecah berkecambah. Dua berkecambah. Dua
biji lainnya belum biji lainnya belum
berkecambah berkecambah
3 Mulai 1 kecambah 1 kecambah tumbuh
berkecambah. 6 tumbuh melebihi melebihi tutup botol
biji sudah tutup botol dengan dengan panjang 15
mengeluarkan panjang 15 cm. 1 cm. 1 kecambah
radikula dan testa kecambah tumbuh tumbuh dengan
sudah pecah dengan panjang 3 panjang 3 cm. 5 biji
cm. 5 biji yang lain yang lain masih
masih berkecambah. 3 biji
berkecambah. 3 biji lainnya belum
lainnya belum berkecambah
berkecambah

IV.PEMBAHASAN
1. Fototropisme
Pada praktikum mengenai fototropisme, kita mengadakan pengamatan selama 5 hari.
Perlakuan I botol yang dindingnya tidak ditutupu apapun, sehingga cahaya dapat masuk ke
dalam botol. Hasil pengamatan kami biji berkecambah sangat cepat, rata-rata
pertumbuhannya setiap hari hampir 5 cm, arah tumbuhnya mengikuti arah datangnya cahaya
yaitu membelok ke kanan. Perlakuan yang ke 2 yaitu botol dindingnya ditutupi dengan kertas
aluminium yang sangat rapat, hasil pengamatannya radikula dan testa muncul, jumlah biji
yang mengeluarkan radikula dan testa sebanyak 7 biji, rata-rata panjang pertumbuhan
kecambah 20 cm, arah pertumbuhannya lurus ke atas tidak membelok,
Berdasarkan Teory Cholodny-Went tentang tropisme menetapkan bahwa penyinaran
sepihak merangsang penyebaran yang berbeda (differensial) IAA dalam batang. Sisi batang
yang disinari mengandung IAA lebih rendah dibandingkan dengan sisi gelap. Akibatnya sel-
sel pada sisi yang gelap tumbuh memanjang lebih dari pada sel-sel pada sisi yang disinari,
sehingga batang akan membengkok ke arah sumber cahaya.
VI. DISKUSI
1) Bagaimana cahaya dapat mempengaruhi arah gerak dari tanaman?
Jawab
Cahaya merangsang tanaman yang berada di permukaan substrat untuk mendekat
atau menjauh darinya. Dan tanaman merespon rangsang tersebut dengan cara
bergerak ke arah cahaya atau menjauhi cahaya. Yang bertugas sebagai reseptor
rangsang tersebut adalah plasmodesmata.
2)     Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi gerak pertumbuhan tanaman?
Jawab
Faktor yang mempengaruhi gerak pertumbuhan tanaman adalah arah rangsang
dari rangsangan tertentu seperti, cahaya, gaya gravitasi bumi, suhu, air, ataupun
zat kimia tertentu.
3)     Tanpa cahaya apakah tanaman masih dapat tumbuh dan kearah mana gerak
pertumbuhanya?
Jawab
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, biji yang ditumbuhkan di media
tanpa cahaya tetap tumbuh tetapi warna daun menjadi kuning, dengan arah
tumbuh batang ke atas.
Kesimpulan
Yang dapat disimpulkan dalam praktikum ini adalah
1. Gerak pada kecambah kacang hijau merupakan gerak fototropi positif karena
gerak tumbuh kecambah menuju sumber cahaya.
2. Berdasarkan Teory Cholodny-Went tentang tropisme menetapkan bahwa
penyinaran sepihak merangsang penyebaran yang berbeda (differensial) IAA
dalam batang. Sisi batang yang disinari mengandung IAA lebih rendah
dibandingkan dengan sisi gelap. Akibatnya sel-sel pada sisi yang gelap tumbuh
memanjang lebih dari pada sel-sel pada sisi yang disinari, sehingga batang akan
membengkok ke arah sumber cahaya.
Hasil Pengamatan Geotropisme
Penempata Hasil Pengamatan
Hari ke-2 Hari ke-5 Hari ke-7
n biji
Biji belum Biji belum Biji tidak
Atas (bagian
putih berkecambah berkecambah. berkecambah
mengarah ke Tidak mucul
bawah)
radikula
Biji belum Biji belum Biji tidak
Bawah
(bagian putih berkecambah berkecambah. berkecambah
mengarah ke Tidak mucul
atas)
radikula
Biji belum Biji belum Biji tidak
Kanan
(bagian putih berkecambah berkecambah. berkecambah
mengarah ke Tidak mucul
kiri)
radikula
Biji belum Biji belum Biji tidak
Kiri (bagian
putih berkecambah berkecambah. berkecambah
mengarah ke Tidak mucul
kanan)
radikula

Percobaan gravitropisme menggunakan biji jagung, biji jagung memiliki


bagian atas dan bawah yang jelas sehingga pengamatan dapat mudah dilakukan. Biji
jagung dikecambahkan dalam cawan petri yang berisi kapas sebagai media tanam.
Empat benih jagung ditempatkan dengan posisi yang berbeda. Posisi pertama di
tempatkan pada bagian atas dengan posisi bagian putih berada di bawah, sedangkan
posisi kedua ditempatkan pada bagian kanan dengan posisi bagian putih berada di
kiri. Pada posisi ketiga ditempatkan di bawah dengan posisi bagian putih di atas. Pada
posisi keempat ditempatkan di bagian kiri dengan posisi bagian putih di kanan.
Pengamatan hari kedua, kelima dan ketujuh memberikan hasil yang tidak
memuaskan. Semua benih jagung tidak berkecambah. Tidak ada pertumbuhan
radikula dan koleoptile. Hal ini kemungkinan dikarenakan viabilitas benih untuk
berkecambah sangat buruk ditandai pada bagian putih terdapat bercak hitam.
Seharusnya gerak pada pertumbuhan akar kecambah jagung disebut gerak gravitropi
positif karena menuju sumber rangsangan yaitu gravitasi.
Keadaan auxin dalam proses geotropism ini, apabila suatu tanaman
(Celeoptile) diletakan secara horizontal, maka akumulasi auxin akan berada di bagian
bawah. Hal ini menunjukan adanya transportasi auxin ke arah bawah sebagai akibat
dari pengaruh geotropisme. Untuk membuktikan pengaruh geotropism terhadap
akumulasi auxin, telah dibuktikan oleh Dolkpd tahun 1936 (dalam Wareing dan
Phillips 1970). Dari hasil eksperimenny diperoleh petunjuk bahwa auxin yang
terkumpul di bagian bawah memperlihatkan lebih banyak dibanding dengan bagian
atas. Sel-sel tanaman terdiri dari berbagai komponen bahan cair dan bahan padat.
Dengan adanya gravitasi maka letak bahan yang bersifat cair akan berada di atas.
Sedangkan bahan yang bersifat padat berada di bagian bawah.Bahan-bahan yang
dipengaruhi gravitasi dinamakan statolith (misalnya pati) dan sel yang terpengaruh
oleh gravitasi dinamakan statocyste (termasuk statolith).

Diskusi
1. Bagaimana cahaya dapat mempengaruhi arah gerak dari tanaman?
Jawab
Cahaya merangsang tanaman yang berada di permukaan substrat untuk mendekat
atau menjauh darinya. Dan tanaman merespon rangsang tersebut dengan cara
bergerak ke arah cahaya atau menjauhi cahaya. Yang bertugas sebagai reseptor
rangsang tersebut adalah plasmodesmata.
2)      Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi gerak pertumbuhan tanaman?
Jawab
Faktor yang mempengaruhi gerak pertumbuhan tanaman adalah arah rangsang
dari rangsangan tertentu seperti, cahaya, gaya gravitasi bumi, suhu, air, ataupun
zat kimia tertentu.
3)     Tanpa cahaya apakah tanaman masih dapat tumbuh dan kearah mana gerak
pertumbuhanya?
Jawab
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, biji yang ditumbuhkan di media
tanpa cahaya tetap tumbuh tetapi warna daun menjadi kuning, dengan arah
tumbuh batang ke atas.
Kesimpulan
Yang dapat disimpulkan dalam praktikum ini adalah
1. Gerak pada pertumbuhan akar kecambah jagung disebut gerak gravitropi positif
karena menuju sumber rangsangan yaitu gravitasi.
2. Keadaan auxin dalam proses geotropismeini, apabila suatu tanaman (Celeoptile)
diletakan secara horizontal, maka akumulasi auxin akan berada di dagian bawah.
Hal ini menunjukan adanya transportasi auxin ke arah bawah sebagai akibat dari
pengaruh geotropisme.
Daftar Pustaka
1. Dwidjoseputro, D., 1990, Pengantar Fisiologi Tumbuhan, Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
2. Hidayat, B. Estiti., 1995, Anatomi Tumbuhan Berbiji, Bandung : ITB Press
3. Kimball, John W., 1983, BIOLOGI, edisi ke lima, jilid 1, Jakarta : Erlangga.
4. Noggle, Ray, R dan Fritzs, J. George. 1979. Introductor Plant Physiology. New
Delhi : Mall of India Private Ilmited.
5. Salisbury, Frank B. & Cleon W. Ross, 1995, Fisiologi Tumbuhan, Jilid 1, Bandung :
ITB Press.

Anda mungkin juga menyukai