Anda di halaman 1dari 8

RESPIRASI

Nilamtika
G111 13 084
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin,
Makassar, 2015
Abstrak
Respirasi pada tumbuhan pada dasarnya memerlukan oksigen, meski dalam keadaan
tertentu, keberadaan okisigen tak lagi dibutuhkan. Respirasi adalah suatu proses
pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO 2, H2O dan
energi. Namun demikian respirasi pada hakikatnya adalah reaksi redoks, dimana
substrat dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap sebagai oksidator
mengalami reduksi menjadi H2O. Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi
yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan
oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan,
seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan. Tujuan dari praktikum ini adalah
untuk mengetahui laju respirasi dari buah dan sayuran yang dilihat dari segi berat,
warna. Dalam praktikum ini pengamatan yang dilaksanakana adalah dengan
mengamati warna serta berat dari buah dan sayur setiap sekali dalam dua hari.
Dimana dalam praktikum ini penambahan berat terjadi pada buah dan sayur yang
disimpan pada freezer karena mengalami penambahan kadar air pada buah dan sayur
dan buah dan sayur yang disimpan disuhu ruangan dan suhu rendah mengalami
penurunan berat.
Kata kunci : laju respirasi, suhu, buah, sayur, berat
PENDAHULUAN
Respirasi pada tumbuhan pada
dasarnya memerlukan oksigen, meski
dalam keadaan tertentu, keberadaan
okisigen tak lagi dibutuhkan (terutama
pada tumbuhan yang tak berklorofil).
Tujuan respirasi tumbuhan sama halnya
dengan tujuan makhluk hidup lainnya.
Respirasi dilakukan untuk mendapatkan
energi. Tumbuhan yang bernapas
dengan
sistem
anaerob,
akan
mendapatkan energi. Caranya dengan

mengurai sejumlah bahan tertentu di


tempat mereka hidup. Sedangkan pada
pernapasan aerob, akan dihasilkan
karbon dioksida juga uap air yang
kemudian akan dikeluarkan melalui
tubuh tumbuhan dengan sistem difusi.
Semua gas yang keluar dan masuk
tersebut melewati stomata yang terletak
pada permukaan daun tumbuhan juga
inti sel yang ada pada batang tumbuhan.
( Phan,1993).

Respirasi adalah suatu proses


pengambilan O2 untuk memecah
senyawa-senyawa organik menjadi
CO2, H2O dan energi. Namun demikian
respirasi pada hakikatnya adalah reaksi
redoks, dimana substrat dioksidasi
menjadi CO2 sedangkan O2 yang
diserap sebagai oksidator mengalami
reduksi menjadi H2O. Respirasi yaitu
suatu proses pembebasan energi yang
tersimpan dalam zat sumber energi
melalui
proses
kimia
dengan
menggunakan oksigen. Dari respirasi
akan dihasilkan energi kimia ATP untak
kegiatan kehidupan, seperti sintesis,
gerak, pertumbuhan (Putra, 2010).
Deskripsi pasca panen jeruk
Jeruk termasuk buah nonklimaterik sehingga harus dipanen tepat
pada saat buah tersebut matang karena
laju respirasi buah non-klimaterik tidak
akan meningkat setelah pemanenan.
Jika dipanen setelah matang, maka buah
tersebut akan busuk sebelum sampai ke
tangan konsumen. Buah jeruk segar
setelah dipetik masih melangsungkan
proses hidup. Beberapa proses hidup
yang penting pada buah jeruk adalah
respirasi, transpirasi, dan proses
pematangan buah. Proses (atau sifat)
biokimia tersebut menurunkan mutu
kesegaran buah jeruk yang dapat dilihat
dari penampakan, susut bobot, dan
penurunan nilai gizinya. Respirasi
adalah proses pengambilan oksigen dari
udara dan pelepasan karbondioksida ke
udara. Oksigen digunakan untuk
memecah karbohidrat dalam buah dan

sayur menjadi karbondioksida dan air.


Proses ini juga menghasilkan energi
panas, sehingga buah dan sayur harus
segera diberi perlakuan pendinginan
agar tidak cepat layu dan busuk. Jeruk
tergolong buah yang laju respirasinya
rendah, yaitu 5 - 10 mg C02/kg.jam
(Pantastico, 1993).
Transpirasi atau penguapan air
dapat terjadi karena perbedaan tekanan
uap air di dalam bagian tanaman
dengan tekanan uap air di udara. Proses
transpirasi akan menyebabkan susut
bobot pada buah dan sayur yang
disimpan. Untuk melindungi transpirasi,
buah dan sayur harus disimpan dalam
ruangan dengan kelembaban udara yang
tepat. Jeruk harus dipanen setelah
masak di pohon karena tidak
mengalami
pemeraman.
Produksi
ethilen buah jeruk sangat rendah, yaitu
kurang dari 0,1 l/kg jam pada suhu
20oC ( Salisbury, 1995).
Deskripsi Rambutan
Rambutan berasal dari daerah
kepulauan diAsia Tenggara. Kata
rambutan berasal dari bentuk
buahnya yang mempunyai kulit
menyerupai rambut. Pohon hijau abadi,
menyukai suhu tropika hangat (suhu
rata-rata 25 derajat Celsius), tinggi
dapat mencapai 8m namun biasanya
tajuknya melebar hingga jari-jari 4m.
Daun majemuk menyirip dengan anak
daun 5 hingga 9, berbentuk bulat telur,
dengan variasi tergantung umur, posisi
pada pohon, dan ras yang lokal.

Pertumbuhan rambutan dipengaruhi


oleh ketersediaan air. Setelah masa
berbuah selesai, pohon rambutan
akan merona menghasilkan cabang dan
daun baru. Tahap ini sangat jelas
teramati dengan warna pohon yang
hijau muda karena didominasi oleh
daun muda. Pertumbuhan ini akan
berhenti ketika ketersediaan air terbatas
dan tumbuhan beristirahat tumbuh
(Guntoro,2011).
Tumbuhan ini menghasilkan
bunga setelah berumur tujuh tahun jika
ditanam atau berasal dari biji, namun
pada usia 2 tahun sudah dapat berbunga
jika diperbanyak dengan cara secara
vegetatif. Rambutan berumah dua,
tetapi bersifat androdioecious, dan ada
tumbuhan penghasil bunga jantan saja
dan ada juga yang hanya penghasil
bunga banci. Tumbuhan jantan tidak
pernah
menghasilkan
buah
(Rismunandar,1983).
Deskripasi kacang panjang
Seperti sifat sayuran pada
umumnya, kacang panjang merupakan
komoditi yang tidak tahan lama, mudah
busuk dan cepat menurun kualitasnya.
Untuk melindungi hasil panen dari
kerusakan
dan
mempertahankan
kualitas produk agar dapat diterima
konsumen dalam keadaan segar maka
perlu dilakukan penanganan panen dan
pasca panen.. Masyarakat dunia
menyebutkan dengan nama Yardlong
Beans/Cow Peas. Plasma nutfah
tanaman kacang panjang berasal dari
India dan Cina. Adapun yang menduga

berasal dari kawasan benua Afrika.


Plasma nutfah kacang ucidiketemukan
tumbuh liar di daerah Himalaya India,
sedangkan plasma nutfah kacang
tunggak merupakan asli dari Afrika.
(Purwono,2008).
Tanaman
kacang
panjang
merupakan tanaman semak, menjalar,
semusim dengan tinggi kurang lebih 2,5
m. Batang tanaman ini tegak, silindris,
lunak,
berwarna
hijau
dengan
permukaan licin. Daunnya majemuk,
lonjong, berseling, panjang 6-8 cm,
lebar 3-4,5 cm, tepi rata, pangkal
membulat, ujung lancip, pertulangan
menyirip, tangkai silindris, panjang
kurang lebih 4 cm, dan berwarna hijau.
Bunga tanaman ini terdapat pada ketiak
daun, majemuk, tangkai silindris,
panjang kurang lebih 12 cm, berwarna
hijau
keputih-putihan,
mahkota
berbentuk kupu-kupu, berwarna putih
keunguan, benang sari bertangkai,
panjang kurang lebih 2 cm, berwarna
putih, kepala sari kuning, putik
bertangkai, berwarna kuning, panjang
kurang lebih 1 cm, dan berwarna ungu.
Buah tanaman ini berbentuk polong,
berwarna hijau, dan panjang 15-25 cm.
Bijinya lonjong, pipih, berwarna coklat
muda. Akarnya tunggang berwarna
coklat ( Purwono, 2008).
muda

Deskripsi bayam
Bentuk tanaman bayam cabut
adalah terna (perdu), tinggi tanaman
dapat mencapai 1,5-2 meter, berumur
semusim atau lebih. Sistem perakaran

menyebar dangkal pada kedalaman


antara 20-40 cm dan berakar tunggang.
Tanaman bayam mempunyai daun
berbentuk bulat telur dengan ujung agak
meruncing
serta
urat-urat
daun
kelihatan jelas.17 pH tanah yang sesuai
untuk pertumbuhan tanaman bayam
cabut adalah 6-7, temperatur yang
dikehendaki adalah 35-400 C. Sayuran
daun banyak menyerap unsur N,P,K dan
mineral Mg,Ca,Fe.18( Ariyanto, 2008).
Kualitas
bayam
cabut
(Amaranthus tricolor L) ditentukan oleh
pertumbuhan fase vegetatif yaitu
kualitas bagian tanaman yang bernilai
ekonomi. Maksudnya adalah bagian
tanaman yang dapat dikonsumsi atau di
makan, yaitu bagian batang dan daun.
Dari
segi
produksi
yang
menguntungkan di pasaran terutama
sebagai sayuran segar maka bobot
basah
sangat
menentukan.
Air
merupakan komponen terbesar dari
sitoplasma dan sangat berpengaruh
terhadap bobot basah tanaman. Kualitas
sayuran ditentukan pula oleh warna
daun. ( Farzia,2011).

tertentu sehingga dengan demikian


mahasiswa
akan
mampu
memperlakukan buah dan sayur
sebagaimana mestinya sehingga laju
respirasi dapat dihambat dan tidak cepat
mengalami pembusukan.

Tujuan dan kegunaan

Adapun prosedur kerja praktikum


indeks limbah yaitu :

Tujuan dari laporan ini adalah


untuk tingkat respirasi pada buah dan
sayur dan perubahan yang terjadi pada
buah baik berat, tekstur dan aroma pada
buah dan sayur.
Kegunaan praktikum respirasi
adalah mahasiswa dapat mengetahui
laju respirasi pada sayur dan buah

METODOLOGI
Tempat dan Waktu
Adapun
praktikum
Indeks
Limbah ini di lakukan di Laboratorium
Fisiologi Tumbuhan Jurusan Agronomi
Fakultas
Pertanian
Universitas
Hasanuddin Makassar, pada hari Selasa
10 maret 2015, pukul 08.00 WITAselesai.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam
praktikum ini adalah timbangan, alat
tulis menulis, kamera, dan pendingin.
Bahan yang digunakan dalam
praktikum ini adalah buah rambutan,
buah jeruk, sayur bayam, dan kacang
panjang
Prosedur Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan


2. Menimbang buah dan sayur
3. Memberi perlakuan suhu yaitu suhu
ruangan, kulkas, dan freezer
4. Menimbang buah dan sayur setiap 2
hari sekali

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
Tabel.1 pengamatan buah dan sayur
Buah/Sayur
Bayam

Hari
1
3
5

Kacang panjang

1
3
5

Rambutan

3
5

Suhu

Warna

Berat

Ruangan
Kulkas
Freezer
ruangan
kulkas
freezer

Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau

150 gr
150 gr
100 gr
150 gr
150 gr
104 gr

ruangan
kulkas
freezer

Kekuningan
Hijau
Hijau

150 gr
147 gr
106 gr

Ruangan
Kulkas
Freezer
Ruangan
Kulkas
Freezer
Ruangan
Kulkas
Freezer

Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Kekuningan
Hijau
Hijau

100 gr
150 gr
150 gr
95 gr
150 gr
160 gr
92 gr
148 gr
163 gr

Ruangan
Kulkas
Freezer
Ruangan
Kulkas
Freezer
Ruangan
Kulkas
Freezer

Merah
Merah
Merah
Merah kehitaman
Merah
Merah
Merah kehitaman
Merah kehitaman
Merah kehitaman

100 gr
50 gr
50 gr
96 gr
47 gr
53 gr
94 gr
45 gr
55 gr

Jeruk

1
3
5

Ruangan
Kulkas
Freezer
Ruangan
Kulkas
Freezer
Ruangan
Kulkas
Freezer

Hijau Kekuningan
Hijau Kekuningan
Hijau kekuningan
Hijau kekuningan
Hijau kekuningan
Hijau kekuningan
Kuning
Kuning
Kuning kehitaman

200 gr
175 gr
150 gr
196 gr
165 gr
205 gr
194 gr
160 gr
210 gr

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2015


Pembahasan
Pada
praktikum
mengenai
respirasi dengan menggunakan sayur
tomat dan buah pisang dan kemudian
menyimpannya
pada
suhu
ruang,dikulkas dan di freezer . Buah
dan sayur ini diamati selang dua hari
sampainya dengan waktu satu minggu.
Telah diperoleh berat akhir pada buah
jeruk yang disimpan pada suhu ruang
yaitu 194 gr, pada kulkas 160 gr dan
freezer 208 gr. Sedangkan berat akhir
buah rambutan yang disimpan dikulkas
45 gr, pada suhu ruangan 94 gr dan
pada
freezer
55
gr
kemudian untuk sayur bayam diperoleh
berat akhir yang disimpan di suhu
ruangan adalah 150 gr, pada suhu
kulkas 14 g, dan freezer adalah 156 gr,
sedangkan berat akhir pada sayur
kacang panjang untuk suhu ruang
adalah 92 gr, 148 untuk suhu kulkas dan
163 untuk suhu freezer. Namun untuk
ketepatan dalam penimbangan tidak
sepenuhnya
tepat
dikarenakan

kemampuan praktikan dalam membaca


timbangan dan jenis timbangan yang
digunakan dalam setiap penimbangan
berbeda.
Perubahan warna juga terjadi
pada buah dan sayur yang disimpan
disuhu ruangan, kulkas maupun freezer,
dimana warna buah rambutan berubah
menjadi kehitaman sedangkan buah
jeruk yang disimpan dalam suhu ruang
dan kulkas warnanya kuning namun
jeruk yang simpan dalam freezer
berwarna kuning kecoklatan dengan
tekstur buah yang keras. Sayur kacang
panjang dan bayam yang disimpan di
suhu ruangan berubah menjadi kering
namun yang disimpan dalam kulkas dan
freezer warnanya tetap hijau
Buah jeruk dan buah rambutan
tidak
dapat
melakukan
proses
pemasakan setelah panen hal ini sesuai
dengan pernyataan Guntoro (2011),
bahwa buah rambutan dan jeruk
termasuk buah nonklimaterik yang

artinya buah tersebut tidak mampu


melakukan proses respirasi apabila
sudah dipetik dari pohonya sehingga
tidak terjadi kematangan namun terjadi
perubahan warna dari hijau menjadi
warna kuning dan selanjutnya menjadi
warna coklat. Hormon yang berperan
dalam pematangan adalah hormon
etilenetilen adalah senyawa hidrokarbon
tidak jenuh. Yang pada suhu ruang
berbentuk gas. Etilen dapat dihasilkan
oleh jaringan tanaman hidup pada
waktu-waktu tertentu. Senyawa ini
dapat
menyebabkan
terjadinya
perubahan-perubahan yang penting
dalam proses pertumbuhan dan
pematangan hasil-hasil pertanian.
Etilen adalah suatu gas yang
dalam kehidupan tanaman dapat
digolongkan sebagai hormon yang aktif
dalam proses pematangan. Etilen
disebut hormon karena dapat memenuhi
kriteria sebagai hormon tanaman,
bersifat mobil (mudah bergerak) dalam
jaringan tanaman, dan merupakan
senyawa organik. Pada system akar,
etilen dapat menyebabkan terpilinnya
akar,
menghambat
kecepatan
pertumbuhan,
memperbanyak
tumbuhnya rambut-rambut akar dan
cepat
menyebabkan
terjadinya
kelayuan. Aktifitas etilen dalam
pematangan buah akan menurun dengan
turunnya suhu ruang penyimpanan.

PENUTUP
Kesimpulan

Dari hasil praktikum dapat


disimpulkan bahwa :
1. Buah rambutan dan buah jeruk
merupakan buah nonklimaterik
dimana buah ini tidak dapat
mengalami pemasakan setelah
dipanen
2. Berat buah dan sayur yang disimpan
disuhu
ruangan
mengalami
penurunan
berat
dikarenakan
mengalami proses respires yang
cepat
3. Buah dan sayur yang disimpan di
freezer mengalami peningkatan
berat dikarenakan penambahan
jumlah kadar air dalam buah dan
sayur yang kemudian membeku
yang menyebabkan buah dan sayur
memiliki tekstur yang lebih keras
4. Warna buah dan sayur yang
disimpan di suhu kulkas dan freezer
memiliki warna yang tetap hijau
sedangkan yang disimpan di suhu
ruangan mengalami perubahan
warna
Saran
Untuk praktikum selanjutnya
diharapkan agar buah dan sayur yang
dianjurkan untuk dibawa praktikan
sesuai
dengan
kebutuhan
akan
praktikum sehingga tidak ada bahan
yang terbuang.

DAFTAR PUSTAKA

Ariyanto. 2008. Analisis Tata Niaga


Sayuran Bayam. [Skripsi] Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Fazria, M. A. 2011. Pengukuran Zat
besi dalam bayam merah dan
suplemen penambah darah serta
penanganan
terhadap
peningkatan hemoglobin dan zat
besi dalam darah. [Skripsi]
Universitas Indonesia, Depok.
Guntoro. 2011. Budidaya kebun bergizi.
Pos daya Edisi 127 / Tahun XII /
Agustus.
Pantastico,E.R.B.
1993.
Fisiologi
Pasca Panen, Penanganan dan
Buah-buahan dan Sayur sayuran
Tropika
dan
Subtropika.

Kamariyani.
UGM
press.
Yogyakarta
Phan, L. dan Muctadi . 1993. Fisiologi
Tanaman. Gadjah mada press.
Yogyakarta
Purwono dan R. Hartono. 2008.
Kacang panjang.
Penebar
Swadaya. Jakarta
Putra. 2010. Penetapan Koefisien
Respirasi Jaringan Tumbuhan.
PT gramedia. Jakarta
Rismunandar. 1983. Membudidayakan
Tanaman Buah - buahan.
Bandung : Sinar Baru
Salisbury dan C.W. Ross. 1995.
Fisiologi
Tumbuhan.
ITB.
Bandung

Anda mungkin juga menyukai