Mata Kuliah
Fisiologi Tumbuhan
Dosen:
Drs. Moch. Muflih Muhadjir M.Si
Ion H2O
Tanaman bertambah besar ukurannya karena
adanya bahan tambahan berupa partikel
Partikel berupa ion atau molekul yang masuk
dan keluar dari dalam tubuh tanaman
Ion yang masuk antara lain berupa nutrisi
misalnya NH4+, NO3- dll
Molekul yang masuk misalnya : CO2 dan H2O
Molekul yang keluar misalnya O2 dan H2O
Masuk dan keluarnya partikel dengan proses
gerakan partikel berupa difusi, osmosis dan
imbibisi
DIFUSI
Difusi
Gerakan partikel dari
tempat dengan
potensial kimia lebih
tinggi ke tempat
dengan potensial
kimia lebih rendah
karena energi
kinetiknya sendiri
sampai terjadi
keseimbangan dinamis
Potensial kimia : energi bebas per mol
V = (8RT)1/2/ M
A B
1. CO2 2x CO2 4x
CO2 3x CO2 3x
2. CO2 2x, O22x CO2 4x
CO2 3x, O21x CO2 3x, O21x
Difusi CO2, O2 dan H2O
CO2 O2 H2O
Osmosis
Osmosis :
Gerakan air dari potensial air lebih tinggi ke potensial air lebih
rendah melewati membran selektif permeabel sampai dicapai
keseimbangan dinamis
Sifat Membran
Sifat membran solvent Solut
Permeabel + +
Semi permeabel + -
Selektif permeabel + +/-
Impermeabel - -
Keadaan awal
A. = s+p
= -30 + 0 = -30 bar
B. = s+p
= -10 + 0 = -10 bar
Keseimbangan
A. = s+p
= -30 + 20 = -10 bar
B. = s+p
= -10 + 0 = -10 bar
Sel A dengan Sel B
Keadaan awal
A. = s+p
= -14+4 = -10 bar
B. = s+p
A
= -24+ 8 = -16 bar
Keseimbangan
A. = s+p
= -14+1 = - 13 bar
B. = s+p
B
= -24+11 = -13 bar
Hubungan , s, p
Sel turgor penuh
= s + p = -12,5 + 12,5 = 0 bar
Sel mengempis, volume relatif 80%
= s+ p = -14 + 0 = -14 bar
Mengukur potensial air
Metode Gravimetri
Metode Chardakov
Pressure Bomb Scholander
sampel manometer gas N2
Pengukuran potensial air
Mengukur potensial solut
2. Pasif : transpirasi .
Air mengalir dari lebih tinggi ke lebih rendah
Penyerapan pasif > aktif
Tekanan akar tidak terjadi pada tanaman
Gimnospermeae dan tanaman transpirasi cepat
Air eksudasi hanya 5% air transpirasi
Tanaman dengan tajuk menyerap air >
dibanding tanpa tajuk (dipotong)
Tumbuhan hydrofit menyerap air dari seluruh
tubuh
Tekanan akar
Jalur pengangkutan air
Mendatar : bulu akar/epidermis korteks
endodermis xylem
Tegak : lewat xylem
Anatomi Akar
Jalur Pengangkutan Air
Jalur Pengangkutan Air
Faktor berpengaruh
Faktor tanaman : transpirasi (+), perakaran (+),
metabolisme (+)
Faktor lingkungan : ketersediaan air (+), aerasi
(+), konsentrasi larutan (-), suhu optimum 30o
C lebih tinggi sel rusak lebih rendah
metabolisme, pemanjangan akar, difusi,
permeabilitas membran turun, viskositas air ,
plasma dan koloid naik.
Transpirasi
Variasi Perakaran
Ketersediaan air x udara
Proses Pengangkutan Zat Pada Tumbuhan
Pengankutan air dan garam mineral pada tumbuhan
dilakukan melalui 2 cara, yaitu:
1. Pengangkutan Ekstravaskuler
Tumbuhan dapat menyerap air dari tanah ke dalam
tubuh melewati satu sel ke sel lain secara horizontal.
Pengangkutan dimulai dengan penyerapan oleh bulu
akar kemudian ke epidermis, stele. Dari korteks, air
kemudian didistribusikan menuju sel-sel untuk
metabolisme.
Pengangkutan ekstravaskuler dilakukan
melalui 2 cara, yaitu:
1. Simplas
Yaitu sistem pengangkutan air dan zat terlarut melalui bagain hidup
dari suatu sel seperti sitoplasma dan vakuola ke sel lain melewati
plasmodesmata, yaitu saluran yang menghubungkan suatu sel
dengan protoplasma sel lain.
2. Aploplas
Yaitu sistem pengangkutan air dan garam mineral melalui bagian
yang tidak hidup, misalnya dinding sel dan ruang antar sel. Akan
tetapi, air dan garam mineral yang masuk ke endodermis hanya
dilakukan melalui simplas. Hal tersebut disebabkan adanya pita
Kaspar pada sel endodermis, yaitu pita yang terbuat dari suberin,
suatu bahan lilin. Oleh karena hal tersebut, endodermis kedap
terhadap air dan garam mineral.
2. Pengangkutan Intravaskuler
Yaitu pengangkutan air dan zat terlarut yang terjadi di
dalam berkas pembuluh xilem dan floem secara vertikal.