Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

“FOTOSINTESIS (PATI)”

Disusun oleh :
Nama : Zaenab Nuraini Surya H. Y.
NIM : 205040200111053
Kelas :P
Asisten : Annisa Amalia Simatupang

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iii
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................ 1
1.3 Manfaat .......................................................................................................... 1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 2
2.1 Definisi Fotosintesis ....................................................................................... 2
2.2 Fungsi Cahaya dalam Proses Fotosintesis...................................................... 2
2.3 Macam-macam Produk Hasil Fotosintesis ..................................................... 2
2.4 Macam-macam Pati berdasarkan Fungsi Fisiologis ....................................... 3
BAB III. METODOLOGI ....................................................................................... 4
3.1 Alat dan Bahan ............................................................................................... 4
3.2 Cara Kerja ...................................................................................................... 5
3.3 Analisa Perlakuan........................................................................................... 5
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 7
4.1 Hasil ............................................................................................................... 7
4.2 Pembahasan .................................................................................................... 7
4.2.1 Pengaruh Cahaya terhadap Kandungan Pati pada Daun Singkong ............. 7
4.2.2 Pengaruh Pati pada Batang Atas, Tengah dan Bawah pada Batang
Singkong ................................................................................................................. 8
4.2.3 Fungsi Cahaya terhadap Hasil Fotosintesis................................................. 8
BAB V. KESIMPULAN ......................................................................................... 9
5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 9
5.2 Saran ............................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
LAMPIRAN .......................................................................................................... 12

ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Alat dan Bahan Praktikum ........................................................................ 4
Tabel 2. Cara Kerja Praktikum................................................................................ 5
Tabel 3. Hasil Pengamatan Daun Singkong ............................................................ 7
Tabel 4. Hasil Pengamatan Batang Singkong ......................................................... 7

iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fotosintesis merupakan sebuah proses yang terjadi pada tumbuhan hijau
yang bertujuan untuk mengonversi energi cahaya matahari menjadi energi kimia
dengan bantuan pigmen fotosintesis. Energi berupa ATP dan NADPH digunakan
dalam proses pengikatan CO2 yang kemudian menjadi senyawa organik. Proses
fotosintesis menghasilkan senyawa organik berupa karbohidrat dalam bentuk pati
serta menghasilkan oksigen.
Pati merupakan polimer glukosa yang tersusun atas dua komponen yaitu
amilosa dan amilopektin. Pati dalam tanaman berfungsi sebagai cadangan energi
atau makanan. Secara biologis pati dibedakan menjadi pati simpanan dan pati
sederhana. Pati simpanan merupakan pati yang disimpan dalam organ tanaman
seperti umbi atau biji, sedangkan pati sederhana atau sementara adalah pati yang
dibentuk di dalam daun. Kadar pati di setiap tanaman berbeda-beda karena
dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan, dilakukan praktikum
Fotosintesis (Pati) untuk mengetahui keberadaan pati di dalam batang dan daun
tanaman yaitu singkong sebagai hasil fotosintesis serta untuk mengetahui
pengaruh cahaya dan bagian tanaman terhadap kandungan pati.
1.2 Tujuan
Praktikum Fotosintesis (Pati) bertujuan untuk mengetahui dan
mempelajari keberadaan pati dalam batang dan daun singkong sebagai hasil
fotosintesis.
1.3 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum Fotosintesis (Pati) yaitu
praktikan dapat mengetahui dan mempelajari keberadaan pati dalam batang dan
daun singkong sebagai hasil fotosintesis.

1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Fotosintesis
Fotosintesis merupakan sebuah proses pembentukan karbohidrat dari
bahan anorganik yaitu CO2 dan H2O pada tumbuhan yang memiliki pigmen
dengan bantuan energi dari cahaya matahari (Ai, 2012).
Fotosintesis adalah proses penambatan karbon dari udara untuk diubah ke
senyawa organik sehingga menghasilkan energi yang digunakan oleh tumbuhan
hijau dalam pertumbuhannya (Handoko dan Fajariyanti, 2013).
Fotosintesis dapat didefinisikan sebagai suatu proses pembentukan atau
penyusunan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks dengan menggunakan
energi cahaya atau foton (Yunia et al., 2019).
Photosynthesis is a massive-scale process in which plants, algae,
cyanobacteria, and anoxygenic photosynthetic bacteria collect and store solar
energy, mostly through water-splitting chemistry (Hou et al., 2014).
Photosynthesis is a natural mechanism that occurs in plants. It is the
process of preparing sugar in the presence of carbon dioxide, water, sunshine,
and chlorophyll. (Sevvel, 2011).
2.2 Fungsi Cahaya dalam Proses Fotosintesis
Cahaya memiliki fungsi penting dalam proses fotosintesis. Cahaya
merupakan sumber energi untuk mengadakan proses fotosintesis. Cahaya matahari
berperan dalam menyediakan energi untuk diubah menjadi energi kimia dengan
bantuan dari klorofil pada daun. Cahaya mampu memecah molekul air (H2O)
menjadi hidrogen (H2) dan oksigen (O2), atom hydrogen akan digunakan dalam
reaksi gelap untuk mereduksi CO2 (Harahap, 2012; Fauziah, 2019).
2.3 Macam-macam Produk Hasil Fotosintesis
Fotosintesis merupakan proses pembentukan senyawa organik dari CO2
dan H2O dengan bantuan cahaya matahari dan air. Berikut merupakan produk
hasil fotosintesis:
a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan salah satu produk hasil fotosintesis. Karbohidrat
hasil fotosintesis pada tanaman disimpan dalam bentuk pati. Pati bersifat tidak
larut air pada suhu ruang dan tidak berasa ataupun berbau (Novitasari dan Arief,
2018).
b. Oksigen
Oksigen merupakan salah satu produk hasil fotosintesis tanaman. Oksigen
hasil fotosintesis yang terjadi di daun akan ditransfer menuju akar dan jaringan
tanaman lainnya (Haryanti et al., 2006).

2
2.4 Macam-macam Pati berdasarkan Fungsi Fisiologis
Berdasakan fungsi fisiologis, pati dibagi menjadi dua macam yaitu amilosa
dan amilopektin. Amilosa disusun oleh molekul-moleku alpha-glukosa yang
diikat oleh ikatan glikosida alpha-(1-4) dan membentuk rantai liner, sedangkan
amilopektin tersusun atas rantai amilosa ikatan alpha-(1-4) yang terikat dan
membentuk cabang dengan ikatan glikosida alpha-(1-6). Amilopektin berfungsi
dalam peningkatan kerenyahan, sedangkan amilosa berfungsi dalam peningkatan
kekerasan (Sumarno, 2013).

3
BAB III. METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Fotosintesis (Pati)
adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Alat dan Bahan Praktikum
No Alat dan Bahan Fungsi
1 Beaker glass Wadah larutan
2 Heater (pemanas) Memanaskan air
3 Cawan petri Tempat spesimen
4 Pipet tetes Memindahkan larutan
5 Pisau Memotong spesimen
6 Daun singkong Spesimen
7 Batang singkong Spesimen
8 Alkohol Meluruhkan spesimen
9 Larutan KI Reagen/indikator pati
10 Aquades Merendam spesimen

4
3.2 Cara Kerja
Cara kerja yang dilakukan dalam praktikum Fotosintesis (Pati) adalah
sebagai berikut:
Tabel 2. Cara Kerja Praktikum
Menyiapkan alat dan bahan

Mengambil 6 helai daun ubi kayu yang telah berkembang penuh, daun ketiga dari atas
dan sehat

Memasukkan bagian bawah daun ke 2 beaker glass 50 ml

Memberikan air pada beaker glass hingga bagian dasar daun terendam air

Satu gelas beaker diletakkan di bawah sinar matahari dan satu gelas lain di tempat gelap
selama 30 menit

Mendidihkan air di dalam beaker glass (500 ml)

Daun yang telah dibiarkan selama 30 menit direndam air mendidih selama satu menit

Merendam daun pada gelas beaker yang berisi alkohol dan air hangat

Menempatkan daun yang telah kehilangan warna, kaku dan rapuh pada petridish dan
membasahinya dengan air

Memotong batang ubi kayu menjadi dua bagian

Mengoleskan larutan KI pada daun dan batang ubi kayu

Mengamati warna gelap pada daun dan batang

3.3 Analisa Perlakuan


Langkah pertama yang dilakukan dalam praktikum Fotosintesis (Pati)
adalah menyiapkan alat dan bahan. Kemudian mengambil 6 helai daun ubi kayu
yang telah berkembang penuh, daun ketiga dari atas dan sehat. Bagian bawah
daun dimasukkan ke gelas beaker kemudian ditambahkan air agar bagian bawah
daun terendam. Satu gelas beaker diletakkan di bawah sinar matahari dan satu
gelas lainnya diletakkan di tempat gelap.
Langkah berikutnya adalah mendidihkan air sebanyak 500 ml
menggunakan heater kemudian daun yang telah dibiarkan selama 30 menit
direndam air mendidih. Selanjutnya daun direndam dengan alkohol 70% dan air
hangat agar daun terekstraksi. Daun yang telah direndam kemudian dibasahi
dengan aquades agar tidak kaku.

5
Langkah selanjutnya adalah memotong batang ubi kayu menjadi dua
bagian. Kemudian daun dan batang ubi kayu yang telah dibelah ditetesi dengan
larutan KI untuk mengamati keberadaan pati. Hasil pengamatan kemudian dicatat.

6
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
a. Daun Singkong
Berikut merupakan hasil dari pengamatan yang telah dilakukan pada daun
singkong:
Tabel 3. Hasil Pengamatan Daun Singkong
Indikator
Perlakuan Daun
Ruang Gelap Ruang Terbuka
U1 P SP
U2 P SP
U3 AP P
*P=Pekat, SP=Sangat Pekat, AP=Agak Pekat
Berdasarkan data pengamatan daun singkong pada tabel 3, dapat diketahui
bahwa baik perlakuan U1, U2 maupun U3 kepekatan lebih tinggi pada kondisi
ruang terbuka yaitu di bawah sinar matahari, sedangkan pada kondisi ruang gelap
kepekatan lebih rendah.
b. Batang singkong
Berikut merupakan hasil dari pengamatan yang telah dilakukan pada daun
singkong:
Tabel 4. Hasil Pengamatan Batang Singkong
Indikator
Perlakuan Batang
Sangat Pekat Pekat Agak Pekat
Atas 
Tengah 
Bawah 
Berdasarkan data pengamatan pada tabel 4, dapat diketahui bahwa batang
singkong bagian bawah memiliki kepekatan warna yang lebih tinggi daripada
batang bagian tengah dan atas.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Cahaya terhadap Kandungan Pati pada Daun Singkong
Berdasarkan hasil pengamatan pada daun singkong, dapat diketahui bahwa
pada kondisi ruang terbuka kepekatan warna yang dihasilkan dari pengujian
larutan KI pada daun pada kondisi terbuka memiliki kepekatan yang lebih tinggi
daripada ruangan gelap. Fitri dan Fitriana (2020) mengungkapkan bahwa larutan
KI yang bereaksi dengan karbohidrat membentuk warna biru kehitaman yang
menunjukkan adanya kandungan pati (amilum) pada spesimen. Kepekatan
menunjukkan kandungan pati pada daun, Semakin pekat maka kandungan pati
pada spesimen semakin tinggi.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada kondisi ruang terbuka/di
bawah sinar matahari kandungan pati lebih tinggi dibandingkan pada kondisi
ruangan gelap. Perbedaan kandungan pati tersebut disebabkan oleh perbedaan

7
cahaya matahari yang diperoleh oleh spesimen yaitu daun singkong. Pada kondisi
cahaya matahari yang maksimal, daun akan melakukan proses fotosintesis secara
maksimal sehingga pati yang merupakan hasil dari proses fotosintesis juga akan
terbentuk secara maksimal. Hal ini sesuai dengan Zuraida et al. (2015) yang
menyatakan bahwa pada uji amilum yang dilakukan pada daun yang terbuka dapat
menunjukkan warna biru kehitaman pekat yang mengindikasikan adanya
kandungan amilum, sedangkan pada kondisi tertutup daun tidak memperoleh
cahaya sehingga klorofil tidak dapat melakukan fotosintesis dan tidak mampu
membentuk amilum (pati).
4.2.2 Pengaruh Pati pada Batang Atas, Tengah dan Bawah pada Batang
Singkong
Berdasarkan hasil pengamatan pada batang singkong, dapat diketahui
bahwa pada batang bagian bawah memiliki kepekatan warna yang lebih tinggi
dibandingkan dengan batang singkong bagian tengah dan atas. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa batang singkong bagian bawah memiliki kandungan pati
yang lebih tinggi daripada batang singkong bagian tengah dan atas. Hal ini terjadi
karena batang bagian bawah menerima hasil fotosintesis dari batang bagian atas
sehingga hasil fotosintesis yaitu pati banyak terdapat pada batang bagian bawah.
Hal ini dijelaskan oleh Radjit dan Prasetiaswati (2011) yaitu source potential dari
batang singkong bagian atas memasok sink capacity berupa hasil fotosintesis
menuju batang bawah sehingga produk hasil fotosintesis banyak terakumulasi
pada batang bagian bawah.
4.2.3 Fungsi Cahaya terhadap Hasil Fotosintesis
Cahaya matahari merupakan sumber energi bagi tanaman dalam
melakukan proses fotosintesis. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah
dilakukan pada daun singkong, dapat diketahui bahwa cahaya matahari memiliki
pengaruh penting terhadap hasil fotosintesis, salah satunya terhadap kandungan
karbohidrat yang disimpan dalam bentuk pati. Hasil fotosintesis lebih maksimal
pada kondisi daun yang berada di bawah cahaya matahari. Hal ini sesuai dengan
Yustiningsih (2019) yang menyatakan bahwa cahaya matahari memiliki pengaruh
penting terhadap efisiensi fotosintesis tanaman. Efisiensi fotosintesis yang tinggi
akan menghasilkan produk fotosintesis yang maksimal. Tanaman selalu
membutuhkan dan menyesuaikan diri agar dapat memperoleh cahaya matahari
yang optimal sehingga fotosintesis dapat berjalan dengan efisien sehingga
tanaman dapat bertahan hidup dan memiliki produktivitas tinggi. Apabila cahaya
matahari yang diterima tanaman tidak mencukupi kebutuhan, laju fotosintesis
akan berkurang sehingga produk hasil fotosintesis yang dihasilkan tidak optimal
serta produktivitas tanaman berkurang (Fachrurrozie et al., 2012).

8
BAB V. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Proses fotosintesis pada tanaman menghasilkan produk berupa karbohidrat
yang disimpan dalam bentuk pati. Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh,
diketahui bahwa terdapat kandungan pati pada daun dan batang singkong. Daun
singkong yang berada di bawah cahaya matahari memiliki kandungan pati lebih
tinggi daripada daun yang berada di ruangan gelap dan batang singkong bagian
bawah memiliki kandungan pati lebih tinggi dibandingkan dengan batang tengah
dan atas. Kandungan pati dipengaruhi oleh cahaya matahari yang merupakan
sumber energi utama proses fotosintesis. Kandungan pati juga dipengaruhi oleh
bagian tanaman yaitu source dan sink.
5.2 Saran
Proses fotosintesis menghasilkan produk berupa pati yang memiliki
banyak manfaat. Kandungan pati dalam tanaman dipengaruhi oleh faktor-faktor
penting agar pembentukannya dapat maksimal sehingga penting untuk
mempelajari dan memahami tentang fotosintesis dan hasil fotosintesis pada
tanaman.

9
DAFTAR PUSTAKA
Ai, S. N. (2012). Evolusi Fotosintesis pada Tumbuhan. Jurnal Ilmiah Sains, 12(1),
28-34.
Fachrurrozie, A., Patria, M. P., & Widiarti, R. (2012). Pengaruh Perbedaan
Intensitas Cahaya terhadap Kelimpahan Zooxanthella pada Karang
Bercabang (Marga: Acropora) di Perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu.
Jurnal Akuatika, 3(2), 115-124.
Fauziah, A. (2019). Hubungan antara Ketersediaan Cahaya Matahari dan
Konsentrasi Pigmen Fotosintetik di Perairan Selat Bali. Jurnal Ilmu dan
Teknologi Kelautan Tropis, 37-48.
Fitri, A. S., & Fitriana, Y. A. (2020). Analisis Senyawa Kimia pada Karbohidrat.
SAINSTEK, 17(1), 45-52.
Handoko, P., & Fajariyanti, Y. (2013). Pengaruh Spektrum Cahaya Tampak
terhadap Laju Fotosintesis Tanaman Air Hydrilla verticillata. Prosiding
Seminar Biologi, 10(2), 1-9.
Harahap, F. (2012). Fisiologi Tumbuhan: Suatu Pengantar. Medan: Unimed
Press.
Haryanti, S. (2006). Adaptasi Morfologi Fisiologi dan Anatomi Eceng Gondok
(Eichhornia crassipes (Mart) Solum) di Berbagai Perairan Tercemar.
Anatomi Fisiologi, 39-46.
Hou, H. J. (2014). Current Challenges in Photosynthesis: from Natural to
Artificial. Frontiers in Plant Physiology, 5(232), 1-3.
Novitasari, E., & Arief, R. W. (2018). Analisis Karakteristik Kimia Tepung
Kasava dari Ubikayu Varietas Klenteng dan Casessart (UJ5). Jurnal
Penelitian Pertanian Terapan, 18(1), 52-58.
Radjit, B. S., & Prasetiaswati, N. (2011). Potensial Hasil Umbi dan Kadar Pati
pada Beberapa Varietas Ubikayu dengan Sistim Sambung (Mukibat).
Buana Sains, 11(1), 35-44.
Sevvel, P. (2011). Increasing the Efficiency of Photosynthesis: A Genetic
Engineering Approach. Proceeding of Jaffna Science Association, 19(2),
1-44.
Sumarno, S. (2013). Isolasi Amilosa dan Amilopektin dari Pati Kentang. Jurnal
Teknologi Kimia dan Industri, 2(3), 57-62.
Yunia, I., Komariyatin, P., & Aryungga, S. D. (2019). Miskonsepsi IPA SMP
pada Topik Fotosintesis dan Respirasi. Seminar Nasional Pendidikan
Sains, 40-43.
Yustiningsih, M. (2019). Intensitas Cahaya dan Efisiensi Fotosintesis pada
Tanaman Naungan dan Tanaman Terpapar Cahaya Langsung. BIOEDU,
4(2), 43-48.
Zuraida, N. U., Yuliani, & Ratnasari, E. (2015). Kelayakan Teoritis Lembar
Kegiatan Siswa Uji Amilum Hasil Fotosintesis untuk Melatihkan
Keterampilan Proses Terintegrasi. BioEdu, 4(3), 1023-1028.

10
11
LAMPIRAN

12
13
14

Anda mungkin juga menyukai