MAKALAH
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan
Dosen Pengampu:
Dr. H. Taufik Rahman, M.Pd.
Dr. Hj. Sariwulan Diana, M.Si.
.
Oleh:
Kelompok 1
Pendidikan Biologi 2016
C. Tujuan
1. Membedakan bagaimana macam dan fungsi nutrisi yang diperlukan
tumbuhan.
2. Memahami bagaimana tanda defisiensi dan toksisitas suatu nutrient.
3. Memahami bagaimana peran air dalam tumbuhan.
4. Menganalisis bagaimana hubungan air dengan tumbuhan.
5. Menganalisis bagaimana hubungan tanah dengan tumbuhan.
6. Memahami bagaimana transportasi nutrien pada tumbuhan dapat
terjadi.
BAB II
ISI
2.1 Macam dan Fungsi Nutrisi dalam Tumbuhan
2.1.1 Nutrisi Esensial
Zat anorganik di dalam tumbuhan mengandung lebih dari 50
unsur kimia. Dalam mempelajari komposisi kimiawi tumbuhan, perlu
dibedakan antara unsur esensial dari unsur yang hanya ada begitu saja
di dalam tumbuhan. Unsur esensial (essential element) merupakan
unsur kimiawi yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk menyelesaikan
siklus hidupnya dan menghasilkan generasi yang lain (Campbell dkk.,
2008).
Untuk menentukan unsur kimiawi termasuk esensial atau
tidak, para peneliti menggunakan kultur hidroponik (hydroponic
culture), yang menumbuhkan tanaman di dalam larutan mineral, bukan
di dalam tanah. Penelitian tersebut telah mengidentifikasi 17 unsur
esensial yang dibutuhkan oleh semua tumbuhan. Kultur hidroponik
juga digunakan dalam skala kecil untuk menumbuhkan beberapa
tanaman rumah kaca (Campbell dkk., 2008).
Sembilan unsur esensial disebut makronutrien (macronurient)
karena tumbuhan memerlukan unsur tersebut dalam jumlah besar.
Enam diantaranya adalah komponen utama senyawa organik yang
membentuk struktur tumbuhan, yaitu Karbon, Oksigen, Hidrogen,
Nitrogen, Fosfor, dan Sulfur. Ketiga makronutrien yang lain adalah
Kalium, Kalsium, dan Magnesium. Di antara semua nutrien tersebut,
Nitrogen adalah penyumbang paling besar bagi pertumbuhan tumbuhan
dan hasil panen. Tumbuhan memerlukan Nitrogen sebagai komponen
protein, asam nukleat, klorofil, dan molekul organik penting lainnya.
Delapan unsur esensial lainnya disebut mikronutrien (micronutrient)
karena tumbuhan membutuhkan unsur tersebut dalam jumlah kecil.
Yang termasuk mikronutrien adalah Klorin, Besi, Mangan, Boron,
Seng, Tembaga, Nikel, dan Molibdenum (Campbell dkk., 2008).
Fungsi utama mikronutrien di dalam tubuh tumbuhan adalah
sebagai kofaktor, yaitu pembantu nonprotein pada reaksi enzimatik.
Misalnya, besi merupakan komponen logam sitokrom, yaitu protein
yang terdapat dalam rantai transpor elektron kloroplas dan mitokondria.
Tumbuhan memerlukan mikronutrien dalam jumlah kecil namun
defisiensi mikronutrien seperti Molibdenum dan mikronutrien yang lain
dapat melemahkan atau membunuh tumbuhan (Campbell, 2008).
Tabel 1.1 Makronutrient dalam Tumbuhan
No. Bioelement Terikat di Ketersediaan dalam Diambil dalam Fungsi di Tempat
tanah tanah bentuk tumbuhan akumuasi
- +
1 N Terikat pada Disuplai oleh NO3 , NH4 Komponen Pucuk muda,
bahan organik, dekomposisi m.o, penting daun, biji, organ
+
nitrat, amonium penyerapan NH4 penyusun penyimpanan
pada mineral liat dan protoplasma
humus, NO3- di dan enzim
larutan
2 P Terikat pada Sebagai PO43-, HPO42-/H2PO4- Metabolisme Lebih banyak di
bahan organik, HPO42-, relatif tidak dasar dan organ
fosfat pada Ca, terlarut pada bentuk sintesis reproduksi
Fe, Al kompleks kelat, daripada organ
sedikit pada buangan vegetatif
mikroba
3 S Terikat pada Sedikit terserap, SO42- (tanah) Komponen Daun, biji
bahan organik, SO42- terlarut SO2 (udara) protoplasma
mineral-mineral dan enzim
yang
mengandung
sulfur, Sulfat
pada Ca, Mg
dan Na
4 K Mika, mineral, Terserap K+ Potensial Meristem,
liat >>terlarut membran, jaringan muda,
osmoregulasi, parenkim kulit
aktivasi enzim kayu
2+
5 Mg Karbonat Tidak Mg Klorofil, Daun
(dolomite), terlarut>>terserap, komponen
kurang pada tanah
No. Bioelement Terikat di Ketersediaan dalam Diambil dalam Fungsi di Tempat
tanah tanah bentuk tumbuhan akumuasi
Silikat (augite), asam, terdapat pada enzim dan
Sulfat klorida tanah yang ribosom
mengandung
serpentin
6 Ca Karbonat, Terserap>>terlarut, Ca2+ Pengaturan Daun, kulit
gipsum, fosfat, kurang di tanah yang kehilangan air, batang
silikat sangat asam aktivasi enzim
(amilase,
ATPase),
pengaturan
pertumbuhan
7 Fe Sulfit, oksida, Terserap>>mobil Fe2+, Fe(III)- Metabolisme Daun
fosfat, silikat chelate dasar,
metabolisme
nitrogen,
sintesis klorofil
-
8 Cl Garam, silikat Terlarut>>terserap Cl Sangat kuat Daun
meningkatkan
kehilangan air,
aktivasi enzim
(fotosintesis)
2+ -
9 Zn Fosfat, Terserap>>terlarut; Zn , Zn , Kelat Pembentukan Akar, tajuk
karbonat, sulfit, mobil, asam>basa klorofil, aktivasi
oksida, silikat enzim,
metabolisme
dasar,
penguraian
protein,
biosintesis IAA
Tabel 2. Mikronutrien dalam Tumbuhan
Bentuk yang Tersedia
No. Unsur Fungsi Utama
bagi Tumbuhan
1 Klorin Cl- Dibutuhkan untuk langkah pemecahan air dalam fotosintesis,
berfungsi dalam keseimbangan air.
2 Besi Fe3+, Fe2+ Komponen sitokrom, mengaktivasi beberapa enzim.
2+
3 Mangan Mn Aktif dalam pembentukan asam amino, mengaktivasi beberapa
enzim yang dibutuhkan untuk pemecahan air saat fotosintesis
-
4 Boron H2BO3 Kofaktor dalam sintesis klorofil, mungkin terlibat dalam transpor
karbohidrat dan sintesis asam nukleat, berperan dalam fungsi
dinding sel.
2+
5 Seng Zn Aktif dalam pembentukan klorofil, mengaktivasi beberapa enzim.
6 Tembaga Cu+, Cu2+ Komponen berbagai reaksi redoks dan enzim lignin –biosintetik.
2+
7 Nikel Ni Kofaktor untuk sebuah enzim yang berfungsi dalam metabolisme
Nitrogen.
8 Molibdenum MoO42- Esensial untuk hubungan mutualistik dengan bakteri pemfiksasi
Nitrogen, kofaktor dalam reduksi nitrat.
(Sumber: Campbell, 2008).
2.1.2 Nutrisi Benefisial
Nutrisi benefisial merupakan unsur yang berguna bagi pertumbuhan
tanaman tetapi tidak memenuhi kaidah unsur hara essensial karena jika unsur ini
tidak ada, pertumbuhan tanaman tidak akan terganggu. Morgan (2000) dalam
FORMAT (2012) mengidentifikasi beneficial nutritions selain Co, Si, Ni dan V
yaitu : Sodium (Na), Rubidium (Rb), Strontium (Sr), Lithium (Li), Aluminium (Al),
Selenium (Se), Iodine (I), Titanium (Ti), dan Silver (Ag).
Tabel 3. Beneficial Elements yang tergolong baru beserta peranannya.
Unsur Peran
Silicon (Si) Tersedia dalam bentuk silicic acid (H4SiO4) sedikit terlarut, pergerakan dalam
tanaman melalui aliran transpirasi di xilem, berperan penting untuk pertumbuhan,
mineral nutrisi, dan resistensi terhadap penyakit jamur.
Sodium (Na) Pengganti K untuk beberapa tanaman, seperti bayam dan sugar beet, dalam jumlah
kecil meningkatkan ukuran buah tomat, sebuah unsur dapat berguna dalam
konsentrasi yang rendah dan merugikan pada konsentrasi tinggi
Unsur Peran
Cobalt (Co) Mempercepat penyerbukan, meningkatkan kandungan protein Legums,
memaksimalkan pembentukan kloroplas dan pigmen, essensial untuk fiksasi N2
simbiotik oleh Legums.
Vanadium (V) Fiksasi N2 bersama Mo, V dan Mo, berkontribusi pada tahap awal perkecambahan
biji.
Lithium (Li) Beberapa tanaman memerlukan Li dalam konsentrasi tinggi, transportasi gula dari
daun ke akar pada sugar beet, meningkatkan kandungan klorofil pada kentang dan
lada.
Rubidium (Rb) Pengganti K saat P dan NH4-N dalam konsentrasi tinggi.
Strontium (Sr) Pengganti Ca ketika Ca harus tersedia banyak.
Aluminium (Al) Bermanfaat pada tanaman yang mengakumulasikan Al (Al ditemukan di DNA dan
RNA).
Adanya muatan ini juga menyebabkan struktur molekul air yang terdiri atas
H-O-H tidak membentuk bidang lurus. Selain itu, sifat polar dari air tersebut
menyebabkan ikatan baru terbentuk yaitu ikatan hydrogen. Walaupun ikatan
i=hydrogen tidak sekuatan ikatan kovalen, tetapi cukup menjadikan molekul
air memiliki kekuatan untuk saling mengikat sesamanya atau dikenal
dengan istilah kohesi.
Adanya sifat kohesi dari air menyebabkan air memiliki tegangan permukaan
yang besar sehingga air cenderung membentuk formasi membulat apabila
ditempatkan pada permukaan yang datar dan bila ditempatkan pada bahan hdofobik
akan membentuk butiran.