Anda di halaman 1dari 41

UNSUR HARA DAN

TRANSPORTASINYA

Kelompok 1:
Ani Rismayati
Farah Nur Azizah
M. Thariq Mulyana
Unsur Hara
Unsur hara bagi tanaman adalah
suatu senyawa/zat anorganik yang
ada didalam tanah yang sangat
dibutuhkan oleh tanaman untuk
pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Oleh sebab itu, unsur
hara sangat penting dan perlu bagi
tanaman agar tidak tumbuh
abnormalitas atau pertumbuhan
terhambat , tidak dengan
semestinya.
Berdasarkan keesensialannya:
• Hara esensial • Hara Non-esensial
- Tanpa kehadirannya, Unsur hara ini berperan
tanaman tak dapat tumbuh dalam jumlah yang relatif
(tidak dapat menyelesaikan kecil. Unsur ini jarang sekali
siklus hidupnya secara bisa tersedia di alam dan
penuh) mempunyai jumlah yang
- Berperan sangat penting terbatas.
dalam proses fisiologis dan Diantaranya: Molibdenum
tak dapat digantikan (Mo), Klor (Cl), Natrium
- Merangsang dan mengatur (Na), Cobalt (Co), Silicon
aktivitas enzim (Si), dan Nikel (Ni).
- Komponen metabolisme
esensial.
Unsur Essensial 3 unsur: C, H, O disuplai dari
air dan udara

Unsur lain:
• Makro (N, P, K, Ca, Mg, dan S)
• Mikro (Fe, Zn, Mn, Cu, dan B)
Sumber Unsur Hara
Nitrogen
Unsur Nitrogen dengan lambang unsur N, sangat berperan dalam
pembentukan sel tanaman, jaringan, dan organ tanaman. Nitrogen
memiliki fungsi utama sebagai bahan sintetis klorofil, protein, dan
asam amino.

Kekurangan Nitrogen
Daun menguning karena kekurangan klorofil. Pada proses lebih
lanjut, daun akan mengering dan rontok. Tulang-tulang di bawah
permukaan daun muda akan tampak pucat. Pertumbuhan tanaman
melambat, kerdil dan lemah. Akibatnya produksi bunga dan biji pun
akan rendah.

Kelebihan Nitrogen
Ciri-ciri tanaman apabila unsur N-nya berlebih adalah warna daun
yang terlalu hijau, tanaman rimbun dengan daun. Proses
pembuangan menjadi lama. Tanaman mudah roboh. Serta produksi
bunga pun akan menurun.
Fosfor
Unsur Fosfor (P) merupakan komponen penyusun dari beberapa
enzim, protein, ATP, RNA, dan DNA. ATP penting untuk proses
transfer energi, sedangkan RNA dan DNA menentukan sifat
genetik dari tanaman. Unsur P juga berperan pada pertumbuhan
benih, akar, bunga, dan buah.

Kekurangan Phosphor (P)


Ciri-ciri dimulai dari daun tua menjadi keunguan dan cenderung
kelabu. Tepi daun menjadi cokelat, tulang daun muda berwarna
hijau gelap. Hangus, pertumbuhan daun kecil, kerdil, dan akhirnya
rontok. Fase pertumbuhan lambat dan tanaman kerdil.

Kelebihan Phosphor (P)


Kelebihan P menyebabkan penyerapan unsur lain terutama unsur
mikro seperti besi (Fe) , tembaga (Cu) , dan seng (Zn) terganggu.
Namun gejalanya tidak terlihat secara fisik pada tanaman.
Kalium
Unsur Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman
seperti fotosintetis, akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat,
membuka menutupnya stomata, atau mengatur distribusi air dalam
jaringan dan sel.
Kekurangan Kalium (K)
• Kekurangan unsur ini menyebabkan daun seperti terbakardan
akhirnya gugur.
• Bunga mudah rontok dan gugur. Tepi daun ‘hangus’, daun
menggulung ke bawah, dan rentan terhadap serangan penyakit.
Kelebihan Kalium (K)
• Kelebihan K menyebabkan penyerapan Ca dan Mg terganggu.
• Pertumbuhan tanaman terhambat sehingga tanaman mengalami
defisiensi.
• Unsur kalium diserap lebih cepat oleh tanaman dibandingkan kalsium
dan magnesium.
Magnesium
• Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi
energi beberapa enzim di dalam tanaman.
• Magnesium sangat dominan keberadaannya di daun, terutama
untuk ketersediaan klorofil.
• Magnesium sangat diperlukan untuk memperlancar proses
fotosintesis.
• Magnesium merupakan komponen inti pembentukan klorofil
dan enzim di berbagai proses sintesis protein.
Kekurangan Magnesium (Mg)
• Menyebabkan sejumlah unsur tidak terangkut karena energi
yang tersedia sedikit.
• Menyebabkan sejumlah unsur tidak terangkut karena energi
yang tersedia sedikit.
• Muncul bercak-bercak kuning di permukaan daun tua. Hal ini
terjadi karena Mg diangkut ke daun muda. Daun tua menjadi
lemah dan akhirnya mudah terserang penyakit terutama embun
tepung (powdery mildew).
Kelebihan Magnesium
• Kelebihan Mg tidak menimbulkan gejala ekstrim.
Kalsium
• Kalsium merupakan unsur ini yang paling berperan adalah
pertumbuhan sel.
• Kalsium berperan penting pada titik tumbuh akar.
• Kalsium berperan dalam proses pembelahan dan perpanjangan sel
serta mengatur distribusi hasil fotosintesis.
Kekurangan Kalsium (Ca)
• Pembentukan dan pertumbuhan akar terganggu serta berakibat
penyerapan hara terhambat.
• Menyebabkan produksi bunga terhambat.
• Menyebabkan titik tumbuh lemah dan terjadi perubahan bentuk daun
Kelebihan Kalsium (Ca)
• Kelebihan kalsium tidak berefek banyak , hanya mempengaruhi pH
tanah.
Belerang atau Sulfur
• Pada umumnya belerang dibutuhkan tanaman dalam
pembentukan asam amino sistin, sistein dan metionin.
• S merupakan bagian dari biotin, tiamin, ko-enzim A dan
glutationin.
• Fungsi utamanya adalah penyusun protein yaitu dalam
pembentukan ikatan disulfida antara rantai-rantai peptida.
• Belerang (S) merupakan bagian (constituent) dari hasil
metabolisme senyawa-senyawa kompleks.
• Belerang juga berfungsi sebagai aktivator, kofaktor atau
regulator enzim dan berperan dalam proses fisiologi tanaman.
• Kekurangan S menyebabkan terhambatnya sintesis protein
yang berkorelasi dengan akumulasi N dan nitrat organik
terlarut.
Boron
Boron memiliki kaitan erat dengan proses pembentukan ,
pembelahan dan diferensiasi , dan pembagian tugas sel. Boron
berperan dalam sintetis RNA. RNA merupakan bahan dasar
pembentukan sel.
Kekurangan Boron
• Daun berwarna lebih gelap dibanding daun normal , tebal ,
dan mengkerut.
Kelebihan Boron
• Ujung daun kuning dan mengalami nekrosis
Tembaga
Fungsi penting tembaga adalah aktivator dan membawa
beberapa enzim. Dia juga berperan membantu kelancaran proses
fotosintesis. Pembentuk klorofil , dan berperan dalam fungsi
reproduksi.
Kekurangan Tembaga
• Daun berwarna hijau kebiruan , tunas daun menguncup dan
tumbuh kecil , pertumbuhan bunga terhambat.
Kelebihan Tembaga
• Tanaman tumbuh kerdil , percabangan terbatas ,
pembentukan akar terhambat , akar menebal dan berwarna
gelap.
Seng atau Zinc
Seng atau zinc berperan dalam aktivator enzim ,
pembentukan klorofil dan membantu proses fotosintesis.
Kekurangan Zinc
• Pertumbuhan lambat , jarak antar buku pendek , daun kerdil ,
mengkerut , atau menggulung di satu sisi lalu disusul dengan
kerontokan. Bakal buah menguning, terbuka, dan akhirnya
gugur. Buah pun akan lebih lemas sehingga buah yang
seharusnya lurus membengkok.
Kelebihan Zinc
• Kelebihan seng tidak menunjukkan dampak nyata.
Besi atau Ferro
• Besi berperan dalam proses pembentukan protein, sebagai
katalisator pembentukan klorofil. Besi berperan sebagai
pembawa elektron pada proses fotosintetis dan respirasi,
sekaligus menjadi aktivator beberapa enzim.
• Unsur ini tidak mudah bergerak sehigga bila terjadi
kekurangan sulit diperbaiki.
• Fe sering dibungkus dengan Kelat (chelate) seperti EDTA
(Ethylene Diamine Tetra-acetic Acid). EDTA adalah suatu
komponen organik yang bersifat menstabilkan ion metal.
Kekurangan Ferro
• Kekurangan besi ditunjukkan dengan gejala klorosis dan daun
menguning atau nekrosa.
• Daun muda tampak putih karena kurang klorofil. Selain itu
terjadi karena kerusakan akar. Jika adenium dikeluarkan dari
potnya akan terlihat potongan-potongan akar yang mati.
Kelebihan Ferro
• Pemberian pupuk dengan kandungan Fe tinggi menyebabkan
nekrosis yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik hitam
pada daun.
Molibdenum
Molibdenum bertugas sebagai pembawa elektron untuk
mengubah nitrat menjadi enzim. Unsur ini juga berperan dalam
fiksasi nitrogen.
Kekurangan Molibdenum
• Ditunjukkan dengan munculnya klorosis di daun tua, kemudian
menjalar ke daun muda.
Kelebihan Molibdenum
• Kelebihan tidak menunjukkan gejala yang nyata pada adenium.
Mangan
Mangan merupakan unsur mikro yang dibutuhkan
tanaman dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Mangan sangat
berperan dalam sintesa klorofil selain itu berperan sebagai
koenzim, sebagai aktivator beberapa enzim respirasi, dalam
reaksi metabolisme nitrogen dan fotosintesis.
Kekurangan Mangan
• Defisiensi unsur hara, atau kata lain kekurangan unsur hara,
bisa menyebabkan pertumbuhan tanaman yg tidak normal.
Kelebihan Mangan
• Mn dapat menggantikan fungsi Mg dalam beberapa sistem
enzym tertentu .
Khlor
Kelebihan Khlor
• Terlibat dalam osmosis (pergerakan air atau zat terlarut dalam
sel), keseimbangan ion yang diperlukan bagi tanaman untuk
mengambil elemen mineral dan dalam fotosintesis.
Kekurangan Khlor
• Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang
normal terutama pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak
kurang sehat dan berwarna tembaga. Kadang-kadang
pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan
gejala seperti di atas.
Natrium
Natrium terlibat dalam osmosis (pergerakan air) dan
keseimbangan ion pada tumbuhan.
Kekurangan Natrium
• Daun-daun tanaman bisa menjadi hijau tua dan tipis. Tanaman
cepat menjadi layu.
Kelebihan Natrium
• Mengurangi ketersediaan K.
Cobalt
Cobalt berperan penting dalam fiksasi Nitrogen.
Kekurangan Cobalt
• Mengurangi dan menghambat fiksasi Nitrogen
Kelebihan Cobalt
• Menghambat proses asimilasi di daun.
Silicone
Silicone dapat meningkatkan hasil melalui peningkatan
efisiensi fotosintesis dan menginduksi ketahanan terhadap hama
dan penyakit. Silicone merupakan komponen dari dinding sel.
Kekurangan Silicone
• Dapat mengakibatkan tanaman mudah terserang penyakit.
Kelebihan Silicone
• Tanaman dengan pasokan silikon larut menghasilkan tanaman
yang lebih kuat, meningkatkan panas dan kekeringan tanaman,
toleransi silikon dapat disimpan oleh tanaman di tempat infeksi
oleh jamur untuk memerangi penetrasi dinding sel oleh jamur
menyerang.
Nikel
Nikel diperlukan untuk penyerapan zat besi. Nikel berperan
menguraikan urea dalam membebaskan nitrogen ke dalam
bentuk yang dapat digunakan untuk tanaman.
Kekurangan Nikel
• Kekurangan dari unsur Nikel pada tanaman akan menimbulkan
kegagalan dalam menghasilkan benih yang layak.
Kelebihan Nikel
• Tanaman tumbuh tanpa tambahan nikel akan berangsur-angsur
mencapai tingkat kekurangan saat mereka dewasa dan mulai
pertumbuhan reproduksi
Transportasi Hara Ke Dalam
Tanaman
1. Pergerakan Hara Mineral dari Larutan Tanah ke
Permukaan Akar

Ada 3 cara atau peristiwa gerakan air dan unsur hara ke


permukaan sel bulu akar yaitu melalui :
• Aliran Massa (Mass Flow)
• Peristiwa Intersepsi akar (Root Interception)
• Peristiwa Difusi (Diffusion)

Keterangan :
BA = bulu akar
E = sel epidermis akar
DKT = daerah konsentrasi tinggi
DKR = daerah konsentrasi rendah
(rozosfir)
2. Angkutan Hara ke Tengah Akar

Angkutan hara ke tengah akar dapat melalui 2 jalur, yaitu :


(1) Apoplastik yaitu angkutan hara melalui daerah bebas (DB)
diantara sel-sel akar; dan
(2) Simplastik yaitu angkutan hara melalui plasmodesmata
(benang-benang protoplasma yang menghubungkann sel satu
dengan yang lain, dengan menghindari vacuola.
3. Masuknya Hara ke Xylem Akar

• Teori Craft dan Broyer : hara diangkut secara aktif simplastik


melalui sel kortek ke sel endodermis, kemudian “bocor” ke
xylem
• Teori Lauchli : ion hara masuk ke xylem secara aktif dengan
model 2 pompa. Satu di rhizodermis dan kortek, dan satu lagi
di perbatasan xylem
4. Gerakan Hara Mineral dalam Xylem

Hara banyak bergerak secara pasif ke dalam pucuk bersama-


sama dengan air mengikuti aliran transpirasi atau oleh tekanan
akar. Dengan kata lain, hara bergerak dalam xylem secara pasif
(aliran massa) bersama air mengikuti aliran transpirasi.

Dalam perjalanannya dalam xylem, hara mengalami 3 proses


penting, yaitu : pertukaran adsorpsi, resorpsi dan sekresi
(pelepasan).
5. Gerakan Hara dalam Floem
Angkutan dalam floem merupakan angkutan jarak jauh (long
distance transport). Arah angkutan dalam floem terdiri dari 2
arah, yaitu dari “source” (daun) ke “sink” (akar, pucuk, buah,
biji) sebagai tempat pembongkaran isi floem; serta dari tempat-
tempat tertentu ke daun.
6. Penyerapan Hara Lewat Daun dan Translokasinya

Hara yang masuk ke daun harus melalui kutikula.setelah itu, hara


terakumulasi di daerah Free Space yaitu daerah yang masih
diluar membran plasma dari sel daun. Untuk masuk ke
sitoplasma daun, hara harus menyeberangi membran plasma
secara aktif dengan energi dari respirasi atau fotofosforilasi.
Perjalanan hara dalam daun ke jaringan vaskuler (floem daun)
kemudian diangkut keluar daun, dapat melalui 2 jalur yaitu
apoplastik dan simplastik. Transport hara dari daun ke bawah
melalui floem.
7. Remobilisasi Hara

Remobilisasi hara adalah berpindahnya atau realokasi hara dari


suatu organ tanaman ke organ lainnya. Remobilisasi hara terjadi
karena masuk (influx) dan keluarnya (eflux) hara dari organ
tanaman dapat berlangsung pada saat bersamaan.
REVIEW JURNAL
Tinggi Tanaman
Perbedaaan nyata dari pengaruh interaksi pelakuan N1P1
dibandingkan N0P0 terhadap tinggi tanaman pada dua jenis tanah diduga
disebabkan oleh perbedaan sifat kimia dari ke dua tanah tersebut yaitu
kandungan lempung, bahan organik dan aluminium yang mampu
memfiksasi P. Diketahui bahwa jika unsur hara seperti P diberikan ke
dalam tanah maka akan terjadi proses kesetimbangan antara larutan dan
kompleks padatan, bentuk kesetimbangan itu bisa berupa fiksasi ataupun
pelarutan unsur lainnya (Ige et al., 2005; Richardson et al., 2005).
Rendahnya kapasitas fiksasi terhadap unsur hara pada tanah
regosol menyebabkan unsur hara yang diberikan pada awal pertanaman
lebih tersedia sehingga pada awal percobaan tanaman pada tanah regosol
mampu menyerap hara lebih banyak penyerapan ini berangsur menurun
karena menurunnya jumlah hara yang ada di dalam tanah.

Sedangkan pada tanah latosol terjadi proses yang sebaliknya di


mana karena besarnya kemampuan fiksasi tanah (kandungan lempung dan
Al yang lebih tinggi) maka pelepasan unsur hara akan terjadi secara lebih
lambat, akibatnya ketersediaan hara relatif konstan selama percobaan dan
seiring dengan pertumbuhan tanaman. Adanya pertumbuhan tanaman
yang semakin baik tentunya menyebabkan kemampuan akar dalam
menyerap hara juga semakin besar akhirnya menyebabkan jumlah hara
yang diserap tanaman juga menjadi semakin besar.
Penambahan N melalui pemupukan akan merangsang
pertumbuhan akar dan meningkatkan berat akar tanaman.
Pemupukan N pada saat pertumbuhan awal akan meningkatkan
kepekatan fosfor dalam tanaman, oleh karena itu pemupukan N
mampu merangsang pertumbuhan akar sehingga meningkatkan
kapasitas serapan dan kecepatan penyerapan hara P.

Bentuk interaksi yang positif menunjukkan bahwa hara P


dan N memiliki fungsi atau peranan yang berbeda bagi tanaman.
Interaksi positif ini mempertegas bahwa ketersediaan N di tanah
sangat mempengaruhi serapan tanaman terhadap P ataupun
sebaliknya di mana ketersedian P di tanah akan mempengaruhi
serapan tanaman terhadap N (Wang et al, 2007; Horner, 2008).
Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan
beberapa hal, bahwa pemberian pupuk N dan P secara bersama-
sama pada tanaman jagung di tanah regosol dan latosol
memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan
tanaman jagung. Serta pemberian pupuk N dan P pada tanah
regosol dan latosol secara bersamaan menunjukkan interaksi
positif dari biomassa tanaman jagung.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai