Anda di halaman 1dari 16

MENGENAL KEBERAGAMAN CIRI SUATU SIFAT

(Laporan Praktikum Genetika)

Oleh:

Rayna Syuraiha Rabbani Imran

2017021003

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
Judul Praktikum : Mengenal Keberagaman Ciri Suatu Sifat

Tanggal Praktikum : 3 September 2021

Tempat Percobaan : WhatsApp Group Praktikum Genetika Kelas A

Nama : Rayna Syuraiha Rabbani Imran

NPM : 2017021003

Program Studi : Biologi

Jurusan : Biologi

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Kelompok : III

Bandar Lampung, 3 September 2021


Mengetahui
Asisten

Jensa Yuswantoro
NPM: 1917020136
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memilki banyak keragaman, baik dari
bentuk badan, warna kulit, warna rambut, hingga bentuk wajah. Keberagaman
ini tentunya merupakan ciri khas dari kelompok individu yang dapat kita kenal
dengan populasi. Populasi menimbulkan banyaknya keragaman sifat atau
karakter yang menjadikan hal itu sebagai ciri khas dari suatu individu. Ciri
khas itu dikemas dan dijaga di dalam suatu ‘alat’ yang disebut dengan gen.
Dengan adanya ciri khas di dalam suatu individu, akan terjadi variasi atau
keberagaman.

Variasi dan keragaman dapat dijumpai di kehidupan sehari-hari. Contoh


sederhananya dapat dilihat apabila kita ke pasar dan melihat banyak sekali
jenis buah dan sayuran yang memiliki perbedaan baik dari ukuran, rasa,
maupun tekstur. Hal tersebut terjadi pula pada hewan yang sering kita temui,
beberapa dari mereka memiliki morfologi yang terlihat mirip, namun
sebenarnya mereka adalah hewan dengan jenis dan spesies yang berbeda.

Dengan melaksanakan praktikum ini, diharapkan praktikan dapat menambah


wawasannya tentang hewan dan tumbuhan yang sering kali disebut sebagai
suatu konteks yang sama namun ternyata memiliki ciri-ciri dan morfologi yang
berbeda berdasarkan parameter yang akan diukur pada praktikum ini.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dilaksanakannya praktikum ini yaitu sebagai berikut:

1. Mahasiswa dapat menjelaskan tipe-tipe (ciri) keragaman sifat pada tanaman


dan hewan
2. Mahasiswa dapat menyebutkan minimal tiga ciri yang berbeda untuk suatu
sifat/karakter tertentu
3. Mahasiswa dapat membedakan minimal tiga ciri yang berbeda untuk suatu
sifat/karakter
II. TINJUAN PUSTAKA

Keragaman atau variasi ditemui pada hampir semua karakter dari yang paling
mudah hingga paling sulit seperti tinggi, lebar, besar, berat/massa, volume,
ukuran, bentuk, tanggapan terhadap faktor luar lingkungan. Menurut tolak
ukurnya variasi dapat dibagi menjadi 2, yaitu variasi yang bersifat kuantitatif
seperti tinggi, berat, dan lainnya. Tinggi seseorang memiliki jarak perbedaan yang
cukup signifikan, yakni beberapa milimeter saja mulai dari orang
yang paling tinggi sampai dengan yang paling rendah. Karena itu sifat kuantitatif
bersifat ”kontinum” (urut bersambung menurut deret matematis). Variasi yang
bersifat kualitatif seperti golongan darah, warna kulit, warna bunga, bentuk
permukaan biji, dsb. Di antara golongan darah dan warna bunga, tidak terdapat
sifat yang dapat diukur. Karena itu sifat kualitatif disebut juga dengan
”diskontinum” (tidak bersambung menurut derat matematis) (Campbell,1987)

Secara teoritis, berdasarkan penyebabnya, variasi dalam sistem biologi dibagi dua
yaitu Variasi genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh factor keturunan (gen)
yang bersifat kekal dan diwariskan secara turun temurun dari satu sel ke sel yang
lain. Jika gen berubah, maka sifat-sifat pun akan berubah. Sifat-sifat yang
ditentukan oleh gen disebut genotif. Ini dikenal sebagai pembawa atau carrier
(Syamsuri, 2002).

Keragaman genetik dapat memperbesar kemungkinan untuk mendapatkan genotip


yang lebih baik melalui seleksi. Keragaman karakter dan keanekaragaman genotip
berguna untuk mengetahui pola pengelompokan genotip pada populasi tertentu
berdasarkan karakter yang diamati. (Agustina & Waluyo, 2017)
III. METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan


Adapun alat-alat dan bahan-bahan dalam praktikum ini yaitu tanaman antara
lain biji serealia (jagung, padi, gandum), biji kacang-kacangan, buah (yang
biasa ditemui di pasar), bunga dari spesies yang anda ketahui, dan umbi-
umbian. Hewan antara lain hewan-hewan peliharaan (ternak) seperti sapi,
kambing, burung, ikan, dan serangga.

B. Cara Kerja
Adapun cara kerja dari praktikum ini yaitu sebagai berikut:
1. Setiap Kelompok mencari dan mendapatkan paling sedikit tiga ciri yang
berbeda untuk setiap sifat tertentu pada tanaman dan hewan
2. Mencatat ke dalam bentuk tabel keragaman yang ditemukan dan bila perlu
digambar.
3. Membawa paling sedikit satu set contoh dari hasil pengamatan saudara.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Adapun hasil pengamatan dari praktikum disajikan dalam bentuk tabel


sebagai berikut:

Hewan

No Nama Spesimen Perbedaan Gambar


1 2
1 Orca dan Paus • Spesies • Makhluk
terbesar dari terbesar di
famili lumba- dunia
lumba
• Tidak dapat
• Dapat membunuh
membunuh
anak paus

2 Pesut dan Dugong • Tidak • Suka


melompat atau berloncatan di
berloncatan di air
air
• Ekor memiliki • Ekor memiliki
belahan tengah media notch
yang dangkal
dengan tepi
yang
meruncing
3 Burung Alap- • Kepala yang • Kepala yang
Alap dan Burung pendek bulat ramping
Rajawali • Sayap • Sayap lebar
panjang, dan membulat
ramping, dan di ujung
runcing di
ujung

4 Crow dan Raven • Memiliki • Memiliki paruh


paruh yang yang besar dan
lebih tipis tebal
• Ekor pendek • Ekor panjang

5 Leopard dan • Motif bintik • Motif


Cheetah yang lebh sederhana
lebar dengan hanya berupa
dua warna bulatan hitam
yakni hitam • Tidak bisa
dan coklat mengaum
atau merah
• Dapat
mengaum
6 Biawak dan • Memiliki • Memiliki
Komodo panjang rata- panjang rata-
rata 3 m. rata 2 m.
• Ekor lebih • Ekor sama
panjang dari panjang dengan
ukuran tubuh tubuh
7 Obelia dan Ubur- • Tidak • Memiliki
Ubur memiliki statosit
statosit
• Dapat ditemui • Hanya dapat
pada fase ditemui pada
polip dan fase medusa
medusa
8 Gurita dan Cumi- • Memiliki 8 • Memiliki 8
Cumi lengan saja lengan dan 2
tentakel
• Bertelur dan • Bertelur dan
merawat meninggal
telurnya telurnya
9 Lebah dan Tawon • Tubuh lebih • Tubuh lebih
gemuk kurus
• Memiliki bulu • Memiliki
lebih banyak sedikit bulu
10 Husky dan • Lebih besar • Lebih kecil
Malamute secara ukuran secara ukuran
badan badan
• Rambut yang • Rambut yang
lebih tipis dan lebih tebal dan
kasar lembut

Tumbuhan

No Nama Spesimen Perbedaan Gambar


1 2
1 Lengkuas dan • Daging • Daging
Jaeh berwarna putih berwarna
• Kulit berwarna kuning
rona merah • Kulit berwarna
muda coklat muda

2 Bunga Bangkai • Bukan parasit • Sebuah parasit


dan Raflesia • Memiliki • Mahkota bunga
arnoldii tonggol melebar ke
samping
3 Teratai dan Lotus • Kelopak • Kelopak bunga
bunga agak bulat dan
memanjang besar
dan runcing
• Batang tidak • Batang
menjulang di menjulang di
atas air atas air
4 Sorgum dan • Sorgum ccok • Hanya bisa
Gandum di tanam pada ditanam pada
daerah tropis daerah yang
dingin
• Biji bewarna • Biji berwarna
cenderung cenderung
hitam coklat dan lebih
kecoklatan dan terang
gelap
5 Kucai dan Daun • Memiliki • Pada bagian
bawang warna hijau bawah hingga
pekat akar berwarna
• Ukuran daun putih
lebih kecil • Ukuran daun
lebih besar dan
padat
6 Pisang dan • Rasanya manis • Rasa starchy
plantain • Digunakan atau seperti
sebagai buah karbohidrat
• Digunakan
sebagai sayur
7 Jeruk dan • Berukuran • Berukuran kecil
Tangerine lebih besar • Bentuk yang
• Bentuk lebih lebih pipih
bulat
sempurna

8 Kacang panjang • Berwarna • Berwarna hijau


dan Buncis hijau gelap cerah
• Ukuran lebih • Panjang lebih
panjang pendek

9 Wortel dan Lobak • Berwarna • Berwarna putih


oranye • Digunakan
• Digunakan sebagai bahan
sebagai bahan soto
sup

10 Tebu dan Bambu • Tebu lebih • Bambu lebi


fleksibel rapuh
• Dapat • Tidak bisa
dianyam dianyam
B. Pembahasan

Kromosom terdapat di dalam nukleus yang berfungsi membawa sifat


keturunan atau membawa informasi genetika, karena di dalam kromosom
mengandung gen. Kromosom tersusun atas benang kromatin, benang
kromatin tersusun atas serabut-serabut protein, DNA dan RNA. Kromosom
tersusun dari sentomer dan lengan.

Setiap inti sel suatu makhluk hidup memiliki dua jenis kromosom yaitu:

1. Kromosom tubuh atau autosom yang berfungsi untuk menentukan sifat-


sifat tubuh suatu organisme.
2. Kromosom kelamin atau gonosom yang berfungsi untuk menentukan
jenis kelamin suatu organisme, yaitu laki - laki atau perempuan.

Pada manusia mempunyai 46 kromosom. Kromosom tubuh terdiri atas 22


pasang autosom (22AA). Kromosom seks manusia terdiri atas 1 pasang
gonosom, yang menentukan jenis kelamin perempuan bersifat homolog
(dinotasikan dengan XX) dan yang menentukan jenis kelamin laki-laki
bersifat nonhomolog (dinotasikan dengan XY). Alel merupakan ekspresi
alternatif dari gen dalam kaitan dengan suatu sifat. Setiap individu memiliki
alel yang memiliki ciri khas yang diwarisi oleh induk. Status dari pasangan
alel disebut dengan genotipe. Apabila suatu individu memiliki alel yag
sama, genotipe individu tersebut disebut homozigot. Apabila suatu individu
memiliki pasangan alel berbeda, genotipe individu tersebut heterozigot.
Genotipe melingkupi sifat yang dapat diamati dan sifat yang terkait dengan
suatu genotipe disebut fenotipe.

Perubahan kenampakan tubuh sebuah organisme atau individu dapat


disebabkan oleh genotipe dan faktor lingkungan. Faktor genotipe dapat
diwariskan ke keturunan selanjutnya, sedangkan faktor lingkungan tidak
akan pernah diwariskan ke keturunan sebelumnya.

Gen merupakan segmen DNA yang mengkode polipeptida atau RNA.


Dimana polipeptida atau RNA tersebut mempunyai fungsi struktural atau
katalitik. Disamping gen, DNA juga mempunyai segmen yang berfungsi
sebagai pengatur yang disebut urutan regulator. Urutan ini menyediakan
sinyal-sinyal pada awal atau akhir gen, yang berfungsi untuk memulai atau
mengakhiri transkripsi serta sebagai titik awal dimulainya proses replikasi
DNA. Didalam satu kromosom terdapat ribuan gen yang disimpan di dalam
lokus. Kumpulan semua gen yang terdapat dalam kromosom, dan termasuk
daerah antar gen disebut genom.

Gen dapat berubah dengan penyebab sebagai berikut:

1. Genetic drift: perubahan dalam genpool karena suatu kejadian yang


menyebabkan frekuensi alel dalam populasi tersebut mengalami
perubahan, yaitu:

a. Efek leher botol (bottleneck effect) seperti adanya kebakaran hutan,


banjir, gempabumi dsb, dapat mengakibatkan penurunan populasi
secara drastis. Akibatnya individu-individu yang selamat, tidak lagi
dapat mewakili variasi genetik yang pernah ada, bahkan mungkin alel
dengan sifat tertentu yang khas hilang sama sekali.

b. Efek pendiri (founder effect) Suatu kelompok kecil individu yang


menempati habitat baru yang terpencil yang tidak berpenghuni, tidak
akan mewakili keanekaragaman genetik dari populasi asal yang
ditinggalkan. Keanekaragaman yang dibawa oleh kelompok kecil
tersebut akan menentukan komposisi genetik populasi yang terbentuk,
sehingga sering dikatakan bahwa pada daerah-daerah tersebut terdapat
spesies yang endemik (hanya terdapat di daerah tersebut).
2. Gen Flow : Di dalam suatu populasi mempunyai kemungkinan untuk
kemasukkan alel atau kehilangan alel karena gen flow atau aliran gen,
pertukaran gametik, karena migrasi dari individual yang fertil atau
gamet antar populasi. Genflow seringkali mengeliminasi perbedaan
yang ada antar populasi yang berdekatan, yang seringkali dapat menjadi
satu populasi yang mempunyai kesamaan struktur genetik.

3. Mutasi: perubahan dalam susunan DNA suatu organisme. Perubahan


susunan DNA yang terjadi pada gamet akan merubah genpool populasi
dengan menggantinya dengan alel yang telah mengalami mutasi

Misal : mutasi yang disebabkan perubahan warna bunga putih yang


disebabkan oleh alel aa menjadi alel dominan A yang berwarna merah
akan menyebabkan penurunan frekuensi alel a menurun dan
meningkatkan frekuensi alel A. Perubahan ferekuensi alel karena
mutasi seringkali baru nampak setelah beberapa generasi atau bahkan
ratusan generasi, terutama kalau mutasi terjadi dari alel dominan
menjadi resesif. Peningkatan frekuensi alel karena mutasi itu baru
nampak nyata, kalau individu dengan alel tersebut mempunyai
keturunan banyak, adanya seleksi alam atau karena genetik drift.

4. Perkawinan tidak acak. Perkawinan acak sangat jarang terjadi dan


banyak faktor yang menjadi penyebabnya.
a. Inkompatibilitas : tidak dapat terjadi fertilisasi walau masing2
mempunyai alel yang sama
b. Umur organ reproduksi tidak sama
c. Adanya musim kawin yang menyebabkan persaingan untuk
memperoleh pasangan
d. Letak organ reproduksi yang menyebabkan kesulitan terjadinya
fertilisasi
e. Adanya naluri untuk memilih pasangan sesuai dengan keinginannya
5. Seleksi Alam. Menurut Hukum H - W, seluruh individu di dalam
populasi mempunyai kemampuan yang sama untuk hidup dan
menghasilkan keturunan yang mempunyai kemampuan hidup dan fertil.
Tetapi kenyataannya di dalam populasi terdapat keanekaragaman dan
diantara varian-varian tersebut ada yang mempunyai keturunan lebih
banyak daripada yang lain. Perbedaan ini karena adanya seleksi alam,
adanya sifat-sifat khusus yang menyebabkan tidak mengalami seleksi
alam. Sifat ini diwariskan 9 dari ke 5 penyebab evolusi mikro yang
dapat mengubah frekuensi gen pool hanya seleksi alam yang
kemungkinan besar merupakan proses kemampuan adaptasi dari
populasi terhadap lingkungan. Seleksi alam akan mempertahankan
genotip yang baik di dalam populasi. Apabila lingkungan berubah,
respons terhadap seleksi dapat dilakukan oleh individu yang
mempunyai genotip tertentu.
V. KESIMPULAN

Berdasarkan dari praktikum di atas dapat diambil kesimpulan yaitu:

1. Keanekaragaman/variasi sifat pada makhluk hidup memiliki bentuk, ukuran,


warna, dan sebagainya merupakan variasi tersendiri bagi makhluk hidup
tersendiri.
2. Indikasi menunjukkan sifat berbeda pada tingak jenis dan bahkan pada varietas
3. Gen terletak di lokus yang terdapat di dalam kromosom.
4. Sifat yang dimiliki disesuaikan dengan adaptasi, lingkungan, dan mutasi
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, N. I., & Waluyo, B. (2017). Keragaman karakter morfo-agronomi


Jurnal Agro 5(1), 2018 37 dan keanekaragaman galur- galur cabai besar
(Capsicum annuum L.). Jurnal Agro, 4(2), 120–130.
https://doi.org/10.15575/1608
Campbell NA, dkk. 2002. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Syamsuri, Istamar, dkk. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai