Anda di halaman 1dari 63

• Fariz Am Kurniawan, SPt

• Ir Maman Djuldjaman, MS
PENGERTIAN
 Judging adalah suatu cara untuk mengetahui derajat
karakteristik yang dimiliki hewan, yang mana sangat
penting kegunaanya untuk produksi
 Judging juga sering dipergunakan dalam menyeleksi
hewan
MANFAAT
 Pengetahuan judging dapat pula menolong peternak untuk
mengadakan seleksi yang berhubungan dengan
pemasaran, pemberian makan dan pekerjaan pemuliaan
TUJUAN
Tujuan judging dari setiap individu / kelompok adalah :
1. Memperoleh hewan potong.
2. Memperoleh hewan bibit.
3. Memperoleh hewan yang akan di gemukkan
KARAKTERISTIK DOMBA

Tipe wool (fine wool type)


badan ringan, garis punggung tidak lurus, bagian atas
bahu runcing, daerah sakral curam, kaki ringan,
perototan kurus dan temperamen aktif. Kulit pada
domba tipe wool biasanya longgar atau berlipat-lipat,
wool berdasarkan panjangnya (stapel) adalah pendek,
kualitas halus, pertumbuhan wool lebih padat dan lebih
banyak lemak (yolk).
CARA-CARA JUDGING
Untuk melakukan Judging
pertama kita harus :
1. Pengelompokan umur/
penentuan umur.
2. Digolongkan berdasarkan
jenis kelamin.
3. Digolongkan berdasarkan
bangsa dan asal.
A. PENENTUAN UMUR
Gigi dapat digunakan untuk menentukan umur. Pada
penentuan domba untuk bibit kondisi gigi ini dapat pula
dipakai untuk menyingkirkan ternak domba dari
peternakan, karena kondisi gigi yang sudah tidak baik
lagi menunjukan bahwa hewan tersebut tidak dapat
ditahan lebih lama lagi sebagai bibit
1. Susunan Gigi Domba
Domba memiliki susunan gigi sebagai berikut :
1. Gigi seri (incisor) empat buah, terdapat pada rahang
bawah, pada rahang atas tidak terdapat gigi seri.
2. Gigi taring (canine) tidak terdapat.
3. Geraham muka (premolar) terdapat masing-masing 3
buah pada rahang atas sebelah kiri, kanan, rahang
bawah sebelah kiri dan kanan.
4. Geraham belakang (molar) terdapat asing-masing 3
buah pada rahang bawah sebelah kiri, kanan, rahang
atas sebelah kiri dan kanan
2. Penentuan Umur Berdasarkan Gigi
Bagi anak domba penentuan umur didasarkan pada tumbuhnya gigi
seri,sedangkan bagi domba yang lebih dari 1 tahun umurnya,
penentuan didasari atas pergantian gigi seri oleh gigi seri tetap.
6-8 Buah gigi seri susu, telah ada waktu lahir.
Geraham no.4 telah ada, hewan berumur 3-6 bulan.
Geraham no.5 telah ada, hewan berumur 4-6 bulan.
Gigi seri susu telah ada pergeseran, umur 10-12 bulan.
I1 bertukar, umur 1 - 1,5 tahun atau 12 - 14 bulan.
I2 bertukar, umur 1,5 – 2 tahun atau 2 tahun.
I3 bertukar, umur 2,5 – 3 tahun atau 3 tahun.
I4 bertukar, umur 3 – 4 tahun atau 4 tahun.
B. Pelaksanaan Judging
1. Inspeksi
Observasi dilakukan pada jarak < 2 – 3 Meter. Setiap individu
domba harus diperhatikan dari : Samping, Belakang, dan Depan.
2. Perabaan (Palpasi)
Pertimbangan judging dengan cara perabaan adalah sangat
besar manfaatnya, karena keadaan tubuh domba sangat
dipengaruhi oleh penutupan bulu.
3. Pertimbangan Wool
Pada pertimbangan wool (bulu) dibutuhkan cahaya yang baik.
Pertimbangan dilakukan pada 3 tempat : daerah bahu, rusuk dan
paha. Juga pada saat pertimbangan wool, warna kulit perlu juga
diperhatikan karena kulit harus berwarna merah muda (pink).
Warna yang menunjukan bahwa hewan tersebut sehat dan
sirkulasi darah yang baik. Adapula pengalaman para ahli
menyatakan, bahwa wool di daerah paha tiga kali lebih kasar dari
pada wool di daerah bahu.
A. Prosedur Menilai (Judging) Domba
Gunakan tangan dengan jari diluruskan dan menyatu (rapat),
rasakan dengan bagian dalam dari jari dan jangan
menusuknya.
1. Periksa permukaan dan kekuatan (kekompakan) pada
bagian atas dari pinggul (rump) ke atas menuju bahu.
2. Genggam (cengkram) leher untuk memeriksa
kesempurnaan dan memeriksa/menilai kepala dan juga
melihat tanduk.
3. Letakkan tangan di bahu (shoulder) untuk memeriksa lebar
permukaan.
4. Periksa kekuatan (kekompakkan) pada dada (brisket);
letakkan satu tangan anda pada bagian atas bahu
(shoulder) sementara tangan yang satunya diletakkan pada
bagian bawah dari dada untuk menentukan kedalaman
dada.
TERIMA KASIH
• Fariz Am Kurniawan, SPt
• Ir Maman Djuldjaman, MS
DASAR SELEKSI
1. seleksi yang didasarkan pada tipe dan individu
2. Seleksi yang didasarkan pada asal-usul orang tuanya
(pedigre)
3. Seleksi yang didasarkan pada produksi keturunannya
(progeny)
4. Seleksi yang didasarkan pada pemenang show/kontes
KRITERIA PEMILIHAN BIBIT
1. Bangsa.
2. Keturunan dan persentase
kelahiran yang tinggi.
3. Tempramen.
4. Produksi susu tinggi.
5. Pencatatan.
6. Keadaan eksterior.
APLIKASI SELEKSI
Seleksi dilakukan secara bertahap pada pelaksanaannya:
1. seleksi ketika ternak baru lahir (umur 0-2 hari)
2. Seleksi yang dilaksanakan saat domba disapih dari
Induk (umumnya disapih pada umur 3 bulan)
3. Seleksi yang dilaksanakan saat domba umur setahun
(yearling)
4. Seleksi domba calon bibit
PERSYARATAN DOMBA CALON BIBIT
1. Calon induk
Untuk memilih domba betina yang hendak dijadikan bibit perlu diperhatikan
hal-hal sebagai berkut :
a. Domba belum mencapai umur 1 tahun, atau gigi susu belum berganti.
b. Berat badan sekitar 20-25 kg.
c. Kondisi badan baik, sehat, lincah, dan aktif.
d. Pertumbuhan ambing harmonis, puting simetris.
2. Calon pejantan
Calon pejantan yang baik ialah yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Dada dalam dan lebar.
b. Tubuh panjang, daging baik.
c. Punggung lurus dan rata.
d. Kaki kuat, halus.
e. Memiliki sifat kejantanan yang menonjol, agresif.
f. Scrotum besar, simetris.
DET VS DEG
No. Parameter Domba ekor tipis Domba ekor gemuk
1. ADG (average daily Relatif lebih lambat, Relatif lebih cepat,
gain) atau rataan yaitu 52,63 g/ekor/hari yaitu 155 g/ekor/hari.
pertumbuhan berat dengan ADG terbaik
badan harian. 126 g/ekor/hari.

2. Tingkah laku di Relatif lebih agresif, Relatif lebih tenang,


kandang terutama domba garut lebih suka makan dan
serta lebih suka beradu tidur.
dan menghancurkan
kandang.
No Parameter Domba ekor tipis Domba ekor gemuk
3. Perlemakan Perlemakan hanya tersebar di Lemak terbanyak terdapat di
permukaan daging atau ekor. perlemakan tersebar di
dibawah kulit. permukaan daging dan di
dalam daging sehingga
membentuk lapisan lemak-
daging-lemak.

4. Persentase Relatif lebih rendah karena Relatif lebih tinggi karena


karkas pertumbuhannya lebih lambat pertumbuhannya lebih cepat
sehingga bobot potongnya sehingga bobot potongnya
lebih rendah. Hasil penelitian lebih tinggi. Domba dengan
dengan pakan 100% kondisi gemuk dengan bobot
konsentrat dan lama badan 25 kg ke atas,
penggemukan 2 bulan persentase karkasnya tidak
diperoleh karkas 50,47%. kurang dari 50%.
No. Parameter Domba ekor tipis Domba ekor gemuk

5. Bahan makanan Relatif lebih sesuai relatif lebih sesuai untk


untuk masakan gule, sate dan masakan lain
sop, semur, dan yang dibakar karena
masakan berkuah lemaknya lebih banyak
lainnya. sehingga baunya harum
dan rasanya empuk
saat digigit.

6. Pasar untuk wilayah Relatif diterima oleh Tidak semua konsumen


Jabodetabek semua konsumen. menerima DEG dengan
alasan perlemakan yang
berlebihan.
No. Parameter Domba ekor tipis Domba ekor gemuk
7. Kualitas kulit Lebih banyak masuk Lebih banyak masuk
kualitas 2 dan apkir kualitas 1, karena kulit
karena susunan wool di lebih tebal, lebih panjang,
sekitar perut lebih jarang, dan susunan wool lebih
kulit lebih tipis, dan rapat dan lebat. Namun,
kebanyakan lebih proses pengapurannya
pendek/sempit, kecuali memerlukan lebih banyak
kulit domba garut. Kulit garam. Penggaraman yang
domba garut bisa masuk kurang menyebabkan
kualitas 1, bahkan lebih warna kult lebih cepat
unggul daripada kulit berubah menjadi
DEG. kemerahan.
Ciri Khusus Domba Garut, DEG & DET
Bangsa Ternak Warna Tanduk Bentuk Badan

Domba Garut Putih,hitam atau Betina : Tidak bertanduk Tubuh lebar, besar dan kekar,
hitam putih Jantan : bertanduk melingkar kaki kokoh, daun telinga
serta besar, dan pangkal sedang terletak dibelakang
tanduk kanan kiri tidak jauh tanduk (telinga rumpung atau
jaraknya (leang, gayor, daun hiris, ekor seperti segitiga
ngabendo, atau ngagolong terbalik ( ngabuntut beurit atau
tambang) ngabagong)
Domba Ekor Putih Tidak bertanduk Besar, gemuk, lebar dan
Gemuk (DEG) panjang. Bentuk ekor gemuk
seperti huruf S atau U

Domba Ekor Tipis Macam-macam Betina tidak bertanduk, jantan Lebih kecil bila dibandingkan
(DET) bertanduk kecil tidak dengan domba garut
melingkar
Ukuran Bibit Domba Garut, DEG & DET
Bangsa Ternak Tinggi Ternak Umur Ternak Berat Badan
Domba Garut Betina : Min 62 cm Betina : 8-12 bulan Betina : Min 30 kg
Max 66 cm Jantan : 12-18 bln Max 40 kg
Jantan : Min 75 cm Jantan : Min 50 kg
Max 80 cm Max 70 kg
Domba Ekor Gemuk Betina : Min 52 cm Betina : 8-12 bulan Betina : Min 25 kg
(DEG) Max 60 cm Jantan : 12-18 bln Max 35 kg
Jantan : Min 60 cm Jantan : Min 40 kg
Max 65cm Max 60 kg
Domba Ekor Tipis Betina : Min 40 cm Betina : 8-12 bulan Betina : Min 10 kg
(DET) Max 50 cm Jantan : 12-18 bln Max 20 kg
Jantan : Min 45 cm Jantan : Min 15 kg
Max 55 cm Max 25 kg
TERIMA KASIH
• Fariz Am Kurniawan, SPt
• Ir Maman Djuldjaman, MS
PENGGEMUKAN
KELOMPOK PENGGEMUKAN
1. Penggemukan ringan
Penggemukan ringan dimulai dari pasca sapih (umur 3,5-5 bulan)
untuk mencapai bobot rata-rata 28-36 kg.
2. Penggemukan sedang
Penggemukan sedang dimulai dari anak domba pasca sapih yang
agak besar, untuk mencapai bobot rata-rata 36-45 kg.
3. Penggemukan berat
Penggemukan berat dimulai dari anak domba pasca sapih yang
lebih tua, untuk mencapai bobot rata-rata 45-50 kg.
4. Penggemukan mutton
Penggemukan mutton ialah penggemukan domba-domba dewasa
dan tua, termasuk domba induk yang telah menghasilkan domba-
domba bibit atau calon potongan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
WAKTU PENGGEMUKAN
Lama penggemukkan domba tidak selalu sama.
Perbedaan pada waktu penggemukan dipengaruhi faktor :
1. Umur awal
2. Bangsa/tipe
3. Bobot badan pada awal penggemukan
4. Kualitas calon penggemukan
5. Mutu pakan tujuan peternak
KRITERIA BAKALAN PENGGEMUKAN
Domba-domba calon penggemukan dipilih berdasarkan :
1. Kondisi badan domba
2. Kerangka tubuh
3. Keseragaman ( Umur, Bobot badan, jenis kelamin dan
bangsa domba)
4. Jenis kelamin dan bangsa domba
CIRI-CIRI BAKALAN
No. Bagian Tubuh Karakteristik

1. Kepala a. Tidak terlalu panjang


b. dari depan terlihat besar dan lebar
c. mulut lebar dan besar
d. moncong tidak runcing
e. bertanduk sedang
f. daun telinga panjang
g. mata tidak rabun atau buta, kebutaan pada
ternak bisa di cek dengan mendekatkan jari pada
mata. Apabila tidak ada kedipan, berarti ternak
tersebut buta/rabun.
Lanjutan…..
No. Bagian Tubuh Karakteristik
2. Badan a. badan panjang dan lebar
b. punggung rata, lurus (tidak cekung kebawah), dan
lebar (tidak tipis)
c. dada dalam dan lebar
d. bentuk perut normal, tidak buncit
e. tulang iga (dada) terlihat lebar
f. bagian depan sampai belakang terlihat rata
(bagian belakang tidak lebih tinggi)
g. bentuk badan tidak runcing ( belakang besar dan
semakin ke depan semakin mengecil
h. berat badan sekitar 15-25 kg
Lanjutan…..
No. Bagian Tubuh Karakteristik

3. Gigi a. jumlah gigi yang lengkap, rahang atas dan rahang


bawah rata, tujuannya agar ternak dapat
memamah biak dengan baik
b. belum ada yang tanggal

4. Jenis kelamin a. pilih bakalan domba jantan karena pasarnya


lebih luas. Domba betina tidak dapat diterima
oleh pasar qurban. Hanya sebagian kecil pasar
aqiqah yang mau menerima domba betina
b. pertumbuhan domba jantan lebih cepat
dibandingkan domba betina
CARA PENGGEMUKAN
1. Penggemukkan Dry lot fattening
2. Penggemukkan Pasture fattening
3. Penggemukkan campuran
SCORE CARD UNTUK DOMBA MUDA PEDAGING
PENAMPILAN NILAI SEMPURNA

PENAMPILAN UMUM (37%)


1.Bentuk (sesuai dengan umur) 5
2.Bentuk (lurus pada bagian atas dan bawah, dalam, lebar, 10
kompak, simetris)
3.Kondisi (dalam perdagingan merata pada loin, punggung, 12
rusuk serta bahu dan brisket penuh)

4.Kualitas (bulu baik, tulang baik dan kuat) 10


KEPALA DAN LEHER (9%)
1.Kepala (air muka bersinar, mulut lebar, bibir tipis, lubang 5
hidung lebar, mata lebar dan bersinar, muka pendek dan
lebar, telinga selalu siap)

2.Leher (pendek, tebal, perbatasan dengan bahu tebal) 4


PENAMPILAN NILAI SEMPURNA
FOREQUARTERS (10%)
1.Bahu (ditutup daging,kompak dibagian atas, 8
perbatasan leher dan tubuh halus)
2.Brisket (perdagingan baik) 1
3.Kaki (lurus, kuat, pendek, jaraknya lebar, tulang 1
halus)
TUBUH (18%)
1.Dada (lebar, dalam penuh) 2
2.Rusuk (lentur, panjang, lebar) 4
3.Punggung (lebar, lurus, tebal, dan tertutup 6
daging)
4.Loin (tebal, lebar dan tertutup dengan baik) 6
PENAMPILAN NILAI SEMPURNA
HIND QUARTERS (17%)
1.Pinggang (halus, kompak) 1
2.Daerah sakral (panjang, lebar) 5
3.Paha (penuh, dalam, lebar) 5
4.Twist (dari pangkal ekor sampai pangkal scrotum 5
untuk jantan, sampai pangkal mamae untuk
betina dan berotot)
5.Kaki (lurus, pendek, kuat tulang halus) 1
WOOL (9%)
1.Kuantitas (panjang, padat, merata) 3
2.Kualitas (keadaan krim yang baik) 3
3.Kondisi (yolk tampak baik, tidk banyak kotoran) 3

Total 100
SCORE CARD UNTUK DOMBA TIPE PERSILANGAN
PENAMPILAN NILAI SEMPURNA

PENAMPILAN UMUM (25%)


1.Berat (sesuai dengan umur)
2.Bentuk (lurus pada bagian atas dan bawah, dalam, lebar, 12
kompak, simetris)
3.Kondisi (dalam perdagingan merata pada loin, punggung, 8
rusuk serta bahu dan brisket penuh)

4.Kualitas (bulu baik, tulang baik dan kuat) 5


KEPALA DAN LEHER (7%)
1.Kepala (air muka bersinar, mulut lebar, bibir tipis, lubang 4
hidung lebar, mata lebar dan bersinar, muka pendek dan
lebar, telinga selalu siap)

2.Leher (pendek, tebal, perbatasan dengan bahu tebal) 3


PENAMPILAN NILAI SEMPURNA
FOREQUARTERS (10%)
1.Bahu (ditutup daging,kompak dibagian atas, 7
perbatasan leher dan tubuh halus)
2.Brisket (perdagingan baik) 2
3.Kaki (lurus, kuat, pendek, jaraknya lebar, tulang 1
halus)
TUBUH (12%)
1.Dada (lebar, dalam penuh) 1
2.Rusuk (lentur, panjang, lebar) 3
3.Punggung (lebar, lurus, tebal, dan tertutup 4
daging)
4.Loin (tebal, lebar dan tertutup dengan baik) 4
PENAMPILAN NILAI SEMPURNA
HIND QUARTERS (12%)
1.Pinggang (halus, kompak) 1
2.Daerah sakral (panjang, lebar) 4
3.Paha (penuh, dalam, lebar) 3
4.Twist (dari pangkal ekor sampai pangkal scrotum 3
untuk jantan, sampai pangkal mamae untuk
betina dan berotot)
5.Kaki (lurus, pendek, kuat tulang halus) 1
WOOL (35%)
1.Kuantitas (panjang, padat, merata) 15
2.Kualitas (keadaan krim yang baik) 10
3.Kondisi (yolk tampak baik, tidk banyak kotoran) 10

Total 100
WOOL
Bentuk Wool
• Wool adalah pelindung alami dari tubuh domba.
Wool berbeda dari bulu hewan lain, karena
mempunyai permukaan yang bersel, terdapat crimp,
ikal, derajat elastisnya tinggi dan bagian dalamnya
terdiri atas sel-sel yang sangat kecil
Lapisan Sel Wool
1. Epidermis
Terdapat dipermukaan wool, bagian ini terdiri atas
sel-sel tipis yang tersusun rapi, satu sel menutupi
salah satu tepi sel lainnya. Pada wool yang halus,
sel-sel ini mempunyai jumlah yang lebih banyak
untuk setiap cm panjang wool dibandingkan dengan
wool kasar. Jumlah sel bervariasi antara 240-1200
buah/cm pada domba merino. Terdapatnya sel-sel
epidermis menyebabkan wool mudah ditenun dan
mudah melentur
Lapisan Sel Wool
2. Cortex
Cortex terdiri atas sel-sel yang memanjang searah
dengan panjang wool dan terletak langsung
dibawah epidermis. Bentuk selnya adalah panjang
dan gepeng serta bergulung. Sel-sel cortex
memberikan kekuatan regang dan elastisitas pada
serat wool. Crimp juga terbentuk karena
terdapatnya sel-sel cortex
Struktur Kimia Wool
Secara kimia, wool sebagian besar terdiri atas keratin
yang merupakan sebagian tersebar dari rambut, kuku
dan tanduk serta bulu. Keratin adalah bahan yang
terdiri atas nitrogen, sulfur dan asam amino.
Komposisi kimia tersebut adalah carbon 50%,
oksigen 22%, Nitrogen 16-17% dan sulfur 3-4%
SCORE CARD UNTUK DOMBA TIPE WOOL
PENAMPILAN NILAI SEMPURNA

PENAMPILAN UMUM (20%)


1.BOBOT (sesuai dengan umur)
2.Bentuk (lurus pada bagian atas dan bawah, dalam, lebar, 10
kompak, simetris)
3.Kondisi (dalam perdagingan merata pada loin, punggung, 6
rusuk serta bahu dan brisket penuh)

4.Kualitas (bulu baik, tulang baik dan kuat) 4


KEPALA DAN LEHER (5%)
1.Kepala (air muka bersinar, mulut lebar, bibir tipis, lubang 3
hidung lebar, mata lebar dan bersinar, muka pendek dan
lebar, telinga selalu siap)

2.Leher (pendek, tebal, perbatasan dengan bahu tebal) 2


PENAMPILAN NILAI SEMPURNA
FOREQUARTERS (6%)
1.Bahu (ditutup daging,kompak dibagian atas, 4
perbatasan leher dan tubuh halus)
2.Brisket (perdagingan baik) 1
3.Kaki (lurus, kuat, pendek, jaraknya lebar, tulang 1
halus)
TUBUH (10%)
1.Dada (lebar, dalam penuh) 2
2.Rusuk (lentur, panjang, lebar) 3
3.Punggung (lebar, lurus, tebal, dan tertutup 2
daging)
4.Loin (tebal, lebar dan tertutup dengan baik) 3
PENAMPILAN NILAI SEMPURNA
HIND QUARTERS (9%)
1.Pinggang (halus, kompak) 1
2.Daerah sakral (panjang, lebar) 3
3.Paha (penuh, dalam, lebar) 2
4.Twist (dari pangkal ekor sampai pangkal scrotum 2
untuk jantan, sampai pangkal mamae untuk betina
dan berotot)
5.Kaki (lurus, pendek, kuat tulang halus) 1
WOOL (50%)
1.Kuantitas (panjang, padat, merata) 25
2.Kualitas (keadaan krim yang baik) 15
3.Kondisi (yolk tampak baik, tidk banyak kotoran) 10

Total 100
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai