Anda di halaman 1dari 44

PRAKT.

ILMU TILIK TERNAK SAPI

KOMARIAH
081804908433
Komariah_purjati@yahoo.com

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


2017
Tilik Ternak / Livestock Judging???

• Evaluasi karakteristik ternak &


membuat perbandingan dengan ternak
lain berdasarkan standar ideal (kriteria)
dari masing-masing kelas

• Mengurutkan berdasarkan kelas


(ranking)

• Pada bangsa yang sama

• Tujuan : feeder cattle, breeding cattle,


market cattle
Kenapa dilakukan ???

• Memilih ternak yang terbaik untuk


usaha yang kita lakukan

• Meningkatkan kemampuan dalam


mengambil keputusan &
mempertahankan keputusan secara
lisan

• Kemampuan berbicara didepan umum

• Membangun karakter, integritas dan


kejujuran

• Membangun jaringan
HAL-HAL PENTING (Bagaimana):
• MENGETAHUI BAGIAN TUBUH TERNAK &
LETAKNYA
• BAGIAN TUBUH MANA YANG PENTING
• VISUALISASI TERNAK IDEAL
• MENGAMATI & MEMBANDINGKAN DENGAN YANG
IDEAL
• MENIMBANG KELEBIHAN & KEKURANGAN TERNAK
YANG KITA NILAI
• MENGEMBANGKAN SISTEM PENILAIAN
• MENENTUKAN TERNAK MANA YANG PALING
MEMENUHI KRITERIA
• MENCOCOKAN HASIL PENILAIAN DENGAN
CATATAN TERNAK
BAGIAN-BAGIAN TUBUH TERNAK
Judging Sapi Bakalan (Feeder Cattle)

PERTIMBANGAN UTAMA
• MUSCLE THICKNESS (Otot)
• FRAME SIZE (Ukuran Kerangka)
• STRUCTURAL CORRECTNESS (struktur tubuh)
• THRIFTINESS

 FRAME SIZE adalah tinggi dan panjang hewan


relatif terhadap umurnya. Frame size
merupakan indikator pertumbuhan dan
ukuran dewasa (mature size)
 MUSCLE THICKNESS adalah perkembangang
sistem otot relatif terhadap ukuran kerangka.
Pada tebal lemak punggung yang konstant
sapi dengan muscle thickness tinggi memiliki
rasio otot : tulang tinggi dan perdagingan yang
tinggi pula
 THRIFTINESS adalah kesehatan dan
kemampuan sapi bakalan untuk tumbuh dan
gemuk secara normal. Sapi yang unthrifty
termasuk grade inferior
 STRUCTURAL CORRECTNESS merupakan
kesesuaian struktur tubuh ternak. Pertautan
tulang dan sendi harus baik.
FRAME SIZE

Frame size merupakan ukuran kerangka


ternak yang menjadi patokan titik
finishing ternak apabila kerangka sudah
tertutup oleh daging (muscling).

Apabila pada batas finish tersebut


pemeliharaan dilanjutkan maka akan
terjadi pergeseran persentase komposisi
tubuh dari otot ke lemak dimana
persentase lemak akan meningkat dan
persentase otot akan menurun
USDA FEEDERCATTLE GRADES

LARGE FRAME SIZE

• Tall and long bodied


• 1,27 Cm fat
• Steers over 567 Kgs.
• Heifers over 522 Kgs.
MEDIUM FRAME SIZE

• Slightly tall
• Slightly long bodied
• 1,27 Cm fat
• Steers 499 to 567 Kgs.
• Heifers 454 to 522 Kgs.
SMALL FRAME SIZE

• Not as tall as Medium


• Short bodied
• 1,27 Cm fat
• Steers less than 499 Kgs.
• Heifers less than 454 Kgs.
MUSCLE THICKNESS SCORE
ON FEEDER CATTLE

1 2

3 4
Muscle Thickness Scores – No. 1

muscle thickness feeder cattle typically have a high


proportion of beef breeding. They must be thrifty
and thick throughout. They are full in the forearm
and exhibit muscularity over the back and through
the loin with moderate width between the legs.
Cattle can exhibit thickness with even a slightly thin
covering of fat; however, cattle eligible for this
grade may carry varying degrees of fat.
Muscle Thickness Scores – No. 2

muscle thickness feeder cattle are thrifty and


Somewhat narrower through the fore- and
hindquarters. The forearm is thin and the back and
loin have a sunken appearance. The legs are set close
together. Cattle exhibit this narrowness with a slightly
thin covering of fat; however, cattle eligible for this
grade may carry varying degrees of fat.
Muscle Thickness Scores – No. 3

Feeder cattle in this grade are thrifty and have


less thickness than the minimum requirements
specified for the Number 2 grade. Thin
throughout, Legs are close together
Muscle Thickness Scores – No. 4

Less thickness than No. 3


Sharp ‘tent topped’ over top line, Virtually no
thickness through stifle at all, Stands with feet
together ; concave thigh
FEETS AND LEGS
BREEDING CATTLE

Prioritas Utama :
 Fungsionalitas
 Performans Pertumbuhan
 Keseimbangan dan Penampilan
 Perototan
 Feminimitas / Maskulinitas
Fungsionalitas ??

 Kesesuaian Struktur
 Bentuk-Ukuran Optimal Rusuk ;

1. Kedalaman Rusuk (depth)


2. Bentuk Rusuk (Lengkungan)

Performans Pertumbuhan ??

 Ternak dijual per Kg BB


 Ternak harus memiliki ADG yang
baik sesuai dengan frame size
 Panjang wajah (Face)
 Panjang tulang kering (Cannon)
 Panjang Badan (Body)
 Bobot Ternak (Weight)
Keseimbangan & Penampilan ??

 Proporsional
 Untuk heifer ; kepala, leher &
bahu kompak tapi tidak kekar
 Badan seimbang seperti pada
ternak siap potong

Perototan ??

 Penting untuk breeding cattle


tapi tidak superior seperti pada
ternak siap potong
 Heifer ; tidak terlalu kekar &
kompak
SAPI SIAP POTONG (MARKET CATTLE)

PRIORITAS ??

 PEROTOTAN (MUSCLE)
 PERLEMAKAN (DEGREE OF FINISH)
 VOLUME/KAPASITAS
 STRUKTUR TUBUH
MENILAI PEROTOTAN!

LOIN (TOP)

Paha

STIFLE
LENGAN

JARAK DUA KAKI


MENGEVALUASI PERLEMAKAN!

PANGKAL
EKOR LOIN (TOP)

RUSUK

DADA

SCROTUM SELANGKANG
(steers)
MENGEVALUASI VOLUME!

PANJANG
BADAN

BENTUK
DALAM RUSUK
DADA

JARAK DUA KAKI


MENGEVALUASI STRUKTUR!

PUNGGUNG
LURUS

KAKI BERDIRI
TEGAK
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian
No. 54/Permentan/OT-140/10/2006
tentang Pedoman Perbibitan Sapi Potong
yang baik :

 Umur bibit Sapi potong (Bali, Peranakan


Ongole, Sumba Ongole, Madura, dan Aceh)
untuk Betina : umur 18 – 24 bulan sedang
Jantan 24 – 36 bulan
 Sifat Kualitatif : warna bulu jantan&betina,
bentuk tanduk jantan&betina, bentuk tubuh
jantan&betina
 Sifat Kuantitatif : berat badan, tinggi badan,
lingkar dada, lebar dada, panjang badan,
lingkar skrotum, umur
WASSALAM

TERIMA KASIH
SEMOGA MANFAAT
KRITERIA PEMILIHAN BIBIT SAPI POTONG

1. Bangsa & Sifat Genetik


2. Kesehatan

 Keadaan tubuh
1. Sapi sehat, keadaan tubuh bulat berisi,
kulit lemas.
2. Tidak adanya eksternal parasit pada kulit
dan bulunya, tidak ada tandatanda
kerusakan dan kerontokan pada bulu (licin
dan mengkilat).
3. Selaput lendir dan gusi berwarna merah
muda, lebih mudah bergerak
bebas.
4. Ujung hidung bersih, basah dan dingin.
5. Kuku tidak terasa panas dan bengkak bila
diraba.
6. Suhu tubuh anak 39,5 C – 40 C.
 Sikap dan tingkah laku
1. Sapi sehat tegap.
2. Keempat kaki memperoleh titik berat sama.
3. Sapi peka terhadap lingkungan (ada orang
cepat bereaksi).
4. Bila diberi pakan, mulut akan dipenuhi pakan.
5. Cara minum panjang.
6. Sapi yang terus menerus tiduran memberikan
kesan bahwa sapi tersebut sakit atau
mengalami kelelahan

 Pernafasan
1. Sapi sehat bernafas dengan tenang dan
teratur, kecuali ketakutan, kerja berat,
udara panas dan sedang tiduran lebih
cepat.
2. Jumlah pernafasan : Anak sapi 30/menit,
Dewasa 10-30/menit

 Pandangan mata.
1. Sapi sehat pandangan mata cerah dan tajam.
2. Sapi sakit pandangan mata sayu
 Pencernaan
1. Sapi sehat memamah biak dengan tenang
sambil istirahat/ tiduran.
2. Setiap gumpalan pakan di kunyah 60-70
kali.
3. Sapi sehat nafsu makan dan minum cukup
besar.
4. Pembuangan kotoran dan kencing berjalan
lancar
5. Bila gangguan pencernaan, gerak perut
besar berhenti atau cepat sekali.
6. Proses memamah biak berhenti

3. Seleksi calon bibit berdasarkan


pengamatan/ penampilan fisik

a. Ukuran badan panjang dan dalam, rusuk


tumbuh panjang yang memungkinkan sapi
mampu menampung jumlah makanan yang
banyak.
b. Bentuk tubuh segi empat, pertumbuhan tubuh
bagian depan, tengah dan belakang serasi,
garis badan atas dan bawah sejajar.
c. Paha sampai pergelangan penuh berisi daging.
d. Dada lebar dan dalam serta menonjol ke
depan.
e. Kaki besar, kuat dan kokoh
Dentition on Cattle Age

Pada saat lahir sapi memiliki susunan gigi susu

2(Di 0/4, Dc 0/0, Dp 3/3) = 20 deciduous teeth

I = gigi seri, P = geraham depan, M = geraham


belakan (maxilla = rahang atas, mandibula =
rahang bawah
Sapi Umur 15-18 Bulan
Sapi Umur 18-24 Bulan
Sapi Umur 24-30 Bulan
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai