OLEH :
NAMA : MUJAHID ABDURRAHMAN
NIM : B1D019185
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan laporan yang berjudul,
“PENCERNAAN KELINCI ”. Laporan disusun berdasarkan penelitian langsung ke lapangan.
Penyusunan hasil praktik ini tidak terlepas dari beberapa pihak terlibat, diantaranya orang tua, coast dan
rekan-rekan yang memberikan support. Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kontribusi
kalian.
Usaha yang saya lakukan sudah maksimal, namun bila masih ada kekurangan dan harus diperbaiki, maka
saran serta kritik akan saya terima. Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi
orang banyak.
MUJAHID ABDURRAHMAN
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan praktikum akhir ilmu nutrisi ternak non ruminansia ini disusun sebagai syarat untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah ilmu nutrisi ternak non ruminansia :
Disetuji ,
Co.assistant Praktikan
B1D020155 B1D019185
KATA PENGANTAR
HALAM PENGESAHAN
DAFTAR ISI
BAB 1 . PENDAHULUAN
4.1 HASIL
4.2 PEMBAHASAN
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Saluran pencernaan adalah salah satu saluran yang ada didalam tubuh ternak. Saluran percernaan
merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk dapat diserap oleh
tubuh, melalui proses pemegangan, mastikasi (mengunyah), deglutition (menelan), pencampuran, dan
dekomposisi (makanan dirubah menjadi bentuk partikel yang larut dan dapat diserap) melibatkan proses
kimia (enzimatik), fermentasi mikroba dan resorbsi atau absorbsi (Riyadhi, 2015).
Proses pencernaan makanan sangat penting sebelum makanan diabsorbsi atau diserap oleh
dinding saluran pencernaan. Zat-zat makanan tidak dapat diserap dalam bentuk alami dan tidak berguna
sebagai zat nutrisi sebelum proses pencernaan awal. Zat makanan akan dipersiapkan untuk diabsorbsi
melalui proses-proses tertentu dengan bantuan enzim-enzim tertentu dalam saluran pencernaan
(Blakely, 1991).
Pencernaan adalah proses dimana protein, lemak, dan karbohidrat kompleks dipecah menjadi
unit kecil yang selanjutnya akan diserap oleh tubuh (Ensminger, 1992)
1.2 Tujuan
Setelah melakukan praktikum ini , mahasiswa / praktikan dapat mengetahui dengan jelas bagian -
bagian, berat dari masing -masing organ dan ukuran dari masing – masing organ pencernaan kelinci
serta tekstur isi dari alat pencernaan terutama pada lambung , usus halus dan usus besar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem pencernaan kelinci adalah sistem pencernaan yang sederhana (monogastrik) dengan coecum dan
usus besar. Tidak seperti halnya hewan mamalia lainnya, kelinci mempunyai kebiasaan makan feses
yang telah dikeluarkan. Sifat ini disebut coprophagy. Keadaan ini sangat umum terjadi pada kelinci dan
hal ini berdasar pada kontruksi saluran pencernaannya. Sifat coprophagy biasanya terjadi berdasarkan
pada malam atau pagi hari berikutnya. Feses yang berwarna hijau muda dan konsintensi lembek
dimakan lagi oleh kelinci. Feses yang dikeluarkan pada siang hari dan telah berwarna coklat serta
mengeras, tidak dimakan. Hal ini memungkinan kelinci itu memanfaatkan secara penuh pencernaan
bakteri di saluran bagian bawah, yaitu mengkonversikan protein asal hijauan menjadi protein bakteri
yang berkualitas tinggi, mensintesis vitamin B dan memecahkan selulose atau serat menjadi energi yang
berguna. Jadi sifat coprophagy sebenarnya memang menguntungkan bagi proses pencernaan. (Abdillah,
Fandi Achmad, 2011).
Esophagus merupakan lanjutan dari pharinx dan masuk ke dalam cavum abdominale dan bermuara
pada bagian ventriculus. Lambung kelinci disebut juga ventriculus yang terdiri dari tiga bagian yaitu
bagian awal (kardia), bagian tengah (fundus) dan bagian akhir (pilorus).Ventrikulus berfungsi sebagai
tempat penyimpanan pakan dan tempat terjadinya proses pencernaan dimana dinding lambung
mensekresikan getah lambung yang terdiri dari air, garam anorganik, mucus, HCl, pepsinogen dan faktor
intrinsik yang penting untuk efisiensi absorbsi vitamin B12. Keasaman getah lambung bervariasi sesuai
dengan macam makanannya. Pada umumnya sekitar 0,1N atau pH lebih kurang dari dua (Melly, 2013).
Sekum pada kelinci berbentuk seperti kantung berwarna hijau tua keabu-abuan.Dalam sekum makanan
disimpan dalam waktu sementara.Pencernaan selulosa dilakukan oleh bakteri yang menghasilkan asam
asetat, propionat dan butirat. Kolon berjalan ke arah caudal diagonal menyilang sekum di sini
terdapat ascenden dan colon transverasum, colon descenden dan colon sigmoideum yang belum
jelas.Rektum merupakan kelanjutan dari kolon dan membentuk feces dan rektum berakhir sebagai
anus(Frandson, 1992).
Hati merupakan kelenjar yang berukuran besar, berwarna merah kecoklatan, terletak dibagian depan
rongga badan, dan menglilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri, serta
bagian yan g menuju ke arah punggung. Fungsi hati menghasilkan empedu yang di simpan dalam
kantung empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauan terletak disebelah kanan hati, dan salurannya
bermuara pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus
bila diperlukan. Pancreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi
pankreas, antara lain menghasilkan enzim-enzim pencernaan dan hormon insulin (Syarifuddin, 2006).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.2.1 Alat
Adapun alat yang di gunakan yaitu diantaranya ;
1. Alas
2. Gunting
3.Pinset
4.Pisau Bedah
5. Timbangan Analitik
3.2.2 Bahan
Adapun bahan yang di gunakan yaitu 2 ekor kelinci yang berumur 1 bulan dengan berat kelinci
yang pertama berwarna putih 3,37gram dan kelinci yang kedua berwarna coklat 2,50gram
4.1 HASIL
Menimbang Bobot kelinci sebelum di bedah , ada 2 ekor kelinci yang di gunakan saat praktikum
yaitu kelinci yang berwarna coklat dan kelinci yang berwarna putih, bobot kelinci yang berwarna putih
yaitu 3.37 gram dan kelinci yang berwarna coklat dengan bobot 2,50 gram.
Hasil berat dan Panjang organ pencernaan kelinci berupa tabel sebagai berikut.
OESOPHAGUS
LAMBUNG
DUODENUM
JEJENUM
ILEUM
CAECUM
COLON
RECTUM
ANUS
TABEL 1. BERAT DAN PANJANG ORGAN PENCERNAAN KELINCI
4.2 PEMBAHASAN
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN