Latar Belakang
Kambing merupakan salah satu jenis ternak yang kerap kali diseleksi
kualitas dan kuantitas ternak serta membentuk varietas unggul dan spesifik.
Dalam bidang peternakan ada tiga hal penting yang harus diperhatikan
agar tercipta ternak yang berkualitas unggul, yaitu breeding (pemuliaan), feeding
peningkatan mutu genetik melalui sistem seleksi dan sistem persilangan yang
Dimensi tubuh ternak dapat digunakan saat melakukan seleksi ternak, agar
Pengukuran dimensi tubuh ini cukup memberikan hasil yang signifikan. Dimensi
tubuh pada kambing, meliputi tinggi pundak, tinggi punggung, panjang badan,
Tujuan
kualitatif dan kuantitatif ternak kambing, bagian-bagian tubuh ternak yang harus
diukur saat mengukur dimensi tubuh, dan analisis statistik dimensi tubuh ternak
pengukuran dimensi tubuh ternak kambing adalah agar dapat mengetahui sifat
kualitatif dan kuantitatif ternak kambing, bagian-bagian tubuh ternak yang harus
diukur saat mengukur dimensi tubuh, dan analisis statistik dimensi tubuh ternak
dan sumberdaya yang minimum yang merupakan sebagai hewan penghasil daging. Investasi yang
sedikit, dewasa tubuh dan kelamin yang cepat, jumlah anak per kelahiran lebih dari satu, kidding
interval yang pendek serta masa kebuntingan yang relatif cepat menyebabkan perputaran modal
menjadi relatif lebih cepat jika dibandingkan dengan ternak lain. Beberapa keunggulan ternak
kambing yaitu tidak membutuhkan lahan yang luas, tenaga kerja sedikit dan kemampuan adaptasi
yang tinggi terhadap lingkungan dan pakan yang terbatas (Kurniasih, dkk., 2013)
sumberdaya ternak asli yang mempunyai ciri khas tertentu dan mempunyai
kemampuan untuk berkembang dengan baik pada berbagai lingkungan yang ada
di Indonesia. Ternak kambing juga memiliki potensi sebagai aspek komponen usaha tani yang
penting pada berbagai agroekosistem karena memiliki kemampuan adaptasi yang relative lebih
baik dibandingkan dengan ternak ruminansia lain (Rumiyani dan Hamdani, 2017).
agroekologi dan hal tersebut kambing tidak dapat terlepas dari sistim usaha tani.
Peran ternak tersebut sangat strategis bagi kehidupan masyarakat pedesaan dan
Pada ternak terdapat dua sifat, yaitu sifat kuantitatif dan kualitatif. Sifat
kuantitatif mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, sehingga sifat ini lebih penting
diperhatikan pada program pemuliaan ternak dibandingkan sifat kualitatif. Ciri-
ciri sifat kuantitatif adalah dapat diukur atau ditimbang, fenotipenya dipengaruhi
oleh banyak pasang gen, dan penampilan sifat kuantitatif dipengaruhi oleh banyak
Sifat kualitatif dapat dilihat melalui warna kulit, warna rambut, bentuk
tanduk dan warna kaki. Sifat kualitatif hanya dikontrol oleh sepasang gen dan
hanya sedikit dipengaruhi faktor lingkungan. Sifat kualitatif seperti warna adalah
domestikasi sebagai alat untuk membentuk rumpun dan kegiatan seleksi, seperti
variasi bentuk tanduk dan warna bulu barangkali dapat membantu untuk
2018).
Berdasarkan fakta yang diketau bahwa sifat kuantitatif adalah sifat yang
dapat diukur, sifat kuantitatif dipengaruhi oleh banyak pasangan gen dan sangat
eksternal merupakan cara dasar untuk menentukan jenis ternak yang diwariskan
Analisis Statistik
kuantitatif dan menghitung nilai rata=rata (mean) adalah salah satunya. Jika ada
sekelompok angka-angka maka untuk menyebutkan satu angka sebagai wakil dari
angka tersebut sering dipakai nilai rata-rata. Rata-rata atau mean juga sering
dipakai bahan pembanding antara dua orang dengan kelompoknya, dua daerah,
perusahaan dalam hal tertentu, dan lain-lain. Rumus untuk menentukan nilai rata-
Keterangan:
X : Rata-rata
Xi : Data ke i
f : Frekuensi
n : Banyaknya data
bagaimana sebaran data dalam sampel, serta menentukan titik data individu ke
nilai rata-rata nilai sampel. Standar deviasi merupakan akar dari varians karena
𝟏
𝑺 = √𝑺𝟐 = √𝒏 ∑(𝒙𝟏− 𝒙)𝟐
Keterangan:
S: Standar deviasi
S²: Varians
n: Banyaknya data
Xi: Data ke i
Menurut Setiawan (2012), Koefisien variasi (coefficient of variation) atau
dalam persen. Gunanya untuk mengamati variasi data atau sebaran data dari
meannya, artinya semakin kecil KV maka data semakin seragam (homogen), dan
semakin besar KV maka datanya semakin heterogen. Harga mutlak dari koefisien
𝑆
𝐾𝑉 = . 100%
X
Keterangan :
KV = Koefisien Variasi
S = Simpangan Baku
χ = Nilai Rata-Rata
yang diukur dalam pangkat dua dari selisih data terhadap rata-ratanya. Rumus
𝟏
𝑺𝟐 = ∑(𝒙𝟏− 𝒙)𝟐
𝒏
Keterangan:
S²: Varians
n: Banyaknya data
Xi: Data ke i
METODOLOGI PRAKTIKUM
Materi Praktikum
ayam, sapi, dan kambing yaitu pita ukur, jangka sorong, jangka ukur, dan tongkat
ukur.
ayam.
dada.
berbentuk membulat
kelangkang, panjang
kelangkang.
didaerah dada.