Disusun oleh:
Achmad Ezar Abdillah
17/414799/PT/07488
Kelompok X
Latar Belakang
Sistem usaha di dalam bidang peternakan dimulai dari pengadaan
ternak hingga analisis usaha. Usaha peternakan dikatakan untung ketika
mendapatkan profit yang sangat besar, oleh karena itu sistem usaha di
bidang peternakan tidak lepas dari keberhasilan dalam sistem
pemeliharaan ternak. Sistem pemeliharaan ternak merupakan suatu cara
dalam memanajemen semua kebutuhan ternak sesuai tujuan awal dalam
mendirikan usaha ternak. Sistem pemeliharaan ternak dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu sistem pemeliharaan ekstensif dan intensif. Sistem
ekstensif semua aktivitas ternak dilakukan di padang penggembalaan
dengan hanya sedikit campur tangan peternak. Sistem pemeliharaan
intensif adalah pemeliharaan ternak dengan cara dikandangkan dan
kehidupan ternak sangat tergantung campur tangan peternak. Merapi
Farm merupakan usaha di bidang peternakan yang bergerak di dalam
bidang breeding dan fattening. Sistem pemeliharaan yang diterapkan yaitu
intensif.
Komoditas yang dikembangkan pada Merapi Farm yaitu komoditas
domba dan kambing. Komoditas domba yang dikembangkan terdiri dari
berbagai bangsa. Bangsa-bangsa domba yang dikembangkan antara lain
domba garut, domba ekor gemuk, domba ekor tipis, domba merino, dan
domba komposit. Bangsa-bangsa kambing yang dikembangkan terdiri dari
kambing saneen dan kambing peranakan ettawa (PE). Kondisi peternakan
pada Merapi Farm dapat dikatakan dalam keadaan berkembang.
Perkembangan Merapi Farm ditandai dengan adanya pembuatan
kandang baru untuk menambah populasi domba maupun kambing, akan
tetapi lokasi kandang pada Merapi Farm berdekatan dengan permukiman
penduduk dimana limbah yang berupa feses akan mencemari udara di
sekitar.
Tujuan Praktikum
Praktikum sistem usaha bertujuan untuk mengetahui cara
pengadaan dan pemilihan bakalan ternak potong yang baik, metode
pemeliharaan ternak dengan manajemen pemeliharaan yang tepat pada
Merapi Farm. Mengetahui cara pemasaran ternak di pasaran pada Merapi
Farm. Mengetahui analisis usaha pada Merapi Farm.
Manfaat Praktikum
Praktikum sistem usaha bermanfaat untuk mengetahui sejarah
berdirinya Merapi Farm. Mengetahui manajemen pengadaan bakalan,
manajemen pemeliharaan, manajemen pemotongan dan pemasaran
ternak, dan proses pemasaran ternak pada Merapi Farm. Mengetahui
cara menjalankan usaha di bidang peternakan khususnya pada komoditas
kambing dan domba.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Permasalahan
Permasalahan yang ada pada Merapi Farm saat ini yaitu kurang
pedulinya Mas Dhani terhadap recording ternaknya. Recording ternak
hanya dilakukan pada pencatatan pakan, bobot sapih dari suplier, dan
mutasi ternak. Pencatatan penyakit ternak dan status reproduksi ternak
kurang diperhatikan, meskipun tujuan dari usaha Merapi Farm ini hanya
berfokus pada fattening saja, harus diperhatikan pencatatan penyakit dan
status reproduksi ternaknya. Tidak adanya lahan hijauan pakan ternak
juga menyulitkan Mas Dhani dalam memenuhi kebutuhan hijuan pakan
ternak untuk ternaknya. Selain itu, permasalahan yang ada pada Merapi
Farm yaitu lokasi kandang berada di dekat permukiman warga. Limbah
yang dihasilkan dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan sekitarnya,
selain itu kandang yang berada di luar dapat terancam dari para pencuri
jika tidak ada yang mengawasinya.
Solusi
Solusi yang dapat diterapkan oleh Mas Dhani selaku pendiri Merapi
Farm yaitu lebih diperhatikan lagi dalam pencatatan atau recording ternak
mulai dari pencatatan penyakit dan pencatatan starus reproduksi ternak.
Permasalahan lahan hijauan pakan ternak dapat diatasi dengan cara
memanfaatkan lahan yang kosong untuk dijadikan lahan hijauan pakan
ternak. Pemindahan kandang harus segera dilakukan oleh Mas Dhani
agar pencemaran lingkungan akibat limbah peternakan yang dihasilkan
tidak mencemari lingkungan sekitar, atau memanfaatkan limbah yang
dihasilkan sebagai biogas dan pupuk organik untuk dijual atau
dimanfaatkan sendiri. Pengawasan terhadap ternak ditingkatkan lagi agar
kelangsungan hidup ternak dapat memenuhi kaidah animal welfare.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa pengadaan ternak setiap 50 sampai 70 hari untuk calon bakalan
jantan dan betina, untuk hewan qurban siklus pengadaannya 90 hari.
Pengadaan ternak didapatkan dari suplaier yang berada di Jawa Timur.
Jumlah ternak yang dibeli persiklus pengadaan tergantung pada
kebutuhan dan siklusnya. Metode pemeliharaan ternak yang diterapkan
pada Merapi Farm Farm yaitu intensif dikarenakan tujuan dari usaha ini
yaitu berfokus pada fattening, maka manajemen pemeliharaan ternak dari
ketersediaan pakan dan air minum yaitu adlibitum serta bentuk kandang
tambat semi tertutup. Cara pemasaran yang terapkan oleh Mas Dhani
yaitu menyuplai kebutuhan warung makan sate disekitar Yogyakarta dan
daerah lainnya, terkadang pembeli datang langsung ke Mas Dhani untuk
meminta kriteria ternak yang akan dibeli. Analisis usaha pada Merapi
Farm belum dapat ditampilkan dikarenakan kelompok X belum melakukan
diskusi analisis usaha dengan asisten.
Saran
Saran untuk Merapi Farm yaitu lebih ditingkatkan lagi manajemen
pemeliharaan ternaknya agar menghasilkan ternak yang berkualitas. Perlu
adanya lahan hijauan pakan ternak untuk memenuhi kebutuhan hijauan
ternak. Pemindahan kandang di lahan yang jauh dari permukiman agar
menghindari pencemaran udara sekitar.