0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
122 tayangan12 halaman
Ringkasan dokumen praktikum manajemen limbah "Tepung Kerabang Telur" adalah sebagai berikut:
Mahasiswa melakukan praktikum pembuatan tepung dari limbah kerabang telur dengan mencuci, merendam dalam asam fosfat, mengeringkan, dan mengukur rendemennya. Tepung kerabang telur bermanfaat sebagai sumber kalsium untuk pakan ternak.
Ringkasan dokumen praktikum manajemen limbah "Tepung Kerabang Telur" adalah sebagai berikut:
Mahasiswa melakukan praktikum pembuatan tepung dari limbah kerabang telur dengan mencuci, merendam dalam asam fosfat, mengeringkan, dan mengukur rendemennya. Tepung kerabang telur bermanfaat sebagai sumber kalsium untuk pakan ternak.
Ringkasan dokumen praktikum manajemen limbah "Tepung Kerabang Telur" adalah sebagai berikut:
Mahasiswa melakukan praktikum pembuatan tepung dari limbah kerabang telur dengan mencuci, merendam dalam asam fosfat, mengeringkan, dan mengukur rendemennya. Tepung kerabang telur bermanfaat sebagai sumber kalsium untuk pakan ternak.
NIM : D0A020027 KELOMPOK : 4G ASISTEN : ANITA FUJI
LABORATORIUM PRODUKSI TERNAK POTONG DAN KERJA
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PUWOKERTO 2022 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan di era modern memungkinkan semua hal bergerak dalam tempo yang cepat dan instan. Setiap hal dituntut untuk bergerak secara massal dan cepat dalam me- menuhi permintaan dan kebutuhan. Pergerakkan tersebut terjadi pada sendi kehidupan manusia dalam bermasyarakat dan berekonomi atau berdagang. Kegiatan ekonomi me- lahirkan berbagai macam industri yang dapat memenuhi permintaan dan kebutuhan masyarakat dalam kehidupannya. Industri yang tidak luput salah satunya industri peter- nakan ataupun industri pakan maupun makanan. Peternakan merupakan salah satu bidang usaha yang menghasilkan limbah dalam jumlah besar, limbah yang diproduksi dari ternak cukup beragam diantaranya yaitu limbah feses, urine, pakan, dan kerabang telur. Limbah dapat kita temui dalam kehidupan sehari- hari, salah satunya berasal dari produk peternakan, produk tersebut adalah telur unggas. Telur unggas menghasilkan limbah dalam bentuk kerabang atau cangkang telur yang telah terkelupas akibat hasil dari penetasan, dan juga konsumsi. Kerabang telur merupakan limbah yang sering ditemukan pada sampah rumah tangga, sampah tersebut mengakibat- kan pencemaran tanah pada lingkungan. Kerabang telur menghasilkan limbah dalam jumlah besar yang mampu kita manfaatkan menjadi barang atau produk yang memiliki nilai jual, selain itu pemanfaatan limbah juga bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Kandungan nutrisi yang terdapat pada kerabang telur merupakan potensi yang besar bagi limbah tersebut untuk dimanfaatkan kembali sebagai produk berupa pakan, pupuk. Alternatif pengolahan kera- bang telur salah satunya adalah menjadi sumber nutrisi pada pakan hewan ternak, teru- tama ternak unggas. Pengolahan limbah kerabang telur menjadi pakan dilakukan dengan mengubah limbah kerabang telur menjadi tepung pakan. Pemanfaatan kerabang telur menjadi tepung pakan yang bernilai jual mampu memberikan dampak positif bagi berbagai macam pihak. Peternakan akan mampu memenuhi pemenuhan kebutuhan kalsium hewan ternak, dan hewan ternak dapat memiliki produktivitas secara maksimal. 1.2 Tujuan 1. Mahasiswa mampu mengetahui proses pembuatan tepung kerabang telur. 2. Menjelaskan tentang kandungan nutrisi dan manfaat yang terdapat dalam tepung kerabang telur. 3. Menjelaskan mengenai fungsi medium asam fosfat pada proses pembuatan tepung kerabang telur. 4. Menganalisis hasil perhitungan presentase rendemen pada tepung kerabang telur. 1.3 Waktu dan Tempat Acara praktikum I “Tepung Kerabang Telur” Manajemen LImbah dilaksanakan pada Rabu 16, Maret 2022 pukul 18.30 – selesai melalui Gmeet dan WA Group secara daring. II. TINJAUAN PUSTAKA Kerabang telur termasuk limbah yang sering kita temui di lingkungan, karena masyarakat menggunakan telur unggas sebagai pangan yang menghasilkan banyak limbah (Rahmayan dan Pratiwi, 2021). Kerabang telur biasanya ditemukan pada sampah industri peternakan, makanan, dan sebagai sampah hasil konsumsi rumah tangga. Limbah kera- bang telur yang dihasilkan sepanjang tahun 2015 di Indonesia diperkirakan mencapai 179.571 ton, limbah tersebut berpotensi menyebabkan polusi karena aktivitas mikroba di lingkungan (Yonata et al., 2017). Menurut Ernawati et al., (2019) cangkang atau kerabang telur mengandung 95,1% garam organik, 3,3% bahan organik, dan juga 1,6% air. Kandungan garam organik yang tinggi dari kerabang telur unggas memiliki potensi untuk mengotori lingkungan (Dampang et al., 2021). Kandungan Mineral dalam kerabang telur tidak mampu dicerna secara maksimal oleh ayam, hal tersebut disebabkan oleh ikatan senyawa kalsium karbonat yang kompleks, maka dari itu asam fosfat digunakan dalam proses pembuatan tepung kerabang telur, sebab zat tersebut mampu meningkatkan pemecahan ikatan min- eral (Ismanto dan Fitriani, 2018). Pengelolaan limbah kerabang telur menjadi produk yang bernilai jual belum di- manfaatkan secara maksimal, padahal kerabang telur merupakan sumber kalsium, kalsium merupakan zat gizi mikro yang sangat dibutuhkan tubuh, kerabang telur memiliki kalsium karbonat dengan bioavailabilitas sebesar 40% (Qolis et al., 2020). Kalsium pada cangkang atau kerabang telur memiliki beragam manfaat dan khasiat bagi ternak maupun bagi manu- sia. Noviyanti et al., (2017) menyatakan bahwa kalsium memiliki peran penting bagi pem- bentukan struktur tubuh, tulang, dan gigi bagi manusia, hewan, dan dinding sel pada tum- buhan. Limbah kerabang telur tidak bisa dibuang begitu saja ada alternatif terhadap per- masalahan limbah kerabang telur tersebut. Kandungan kalsium dan nutrisi pada tepung kerabang telur bermanfaat dalam proses pembentukan telur unggas (Abyansyah et al., 2020). Limbah cangkang telur harus dimanfaatkan menjadi suatu produk yang memiliki nilai jual melalui alternatif pengelolaan limbah kerabang telur menjadi tepung cangkang/kerabang telur (Suprapto et al., 2012). III. MATERI DAN CARA KERJA 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat 1. Baskom besi 4. Pippet ukur/filler 8. Ayakan besi 2. Pengaduk 5. Gelas ukur 9. Nampan 3. Timbangan gelas 6. Saringan besi ukur 7. Penumbuk 3.1.2 Bahan 1. Kerabang telur 250 gr 2. Asam Fosfat 10 ml 3. Aquades 500 ml 3.2 Cara Kerja
Limbah kerabang telur dicari untuk praktikum
Kerabang telur dicuci dengan air mengalir.
Kerabang telur yang telah di cuci, ditiriskan dengan saringan besi
Air dipansakan dengan suhu 80℃ selama 15 menit.
Kerabang telur ditiriskan setelah dipanaskan.
Kerabang telur direndam 15 menit dalam larutan asam fosfat
Telur ditiriskan dan diletakkan pada nampan
Kerabang dijemur selama 1 – 2 hari.
Kerabang telur dikeringkan dalam oven selama 5 menit dengan suhu 140℃.
Tepung siap untuk dikemas dan dikonsumsi atau digunakan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil RENDEMEN Berat awal kerabang telur : 465 Berat akhir telur jadi : 380 Rumus: 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = × 100% 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑤𝑎𝑙 380 𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = × 100% = 81,72% 465 4.2 Pembahasan Tepung kerabang telur merupakan tepung yang berasal dari cangkang telur yang di- olah serta menjadi sumber kalsium tinggi pada ternak, hal tersebut telah sejalan dengan Yuwanta (2010) menyatakan bahwa komposisi yang ada di dalam kerabang atau cangkang telur diantaranya yaitu, CaCO3 (98,43%), MgCO3 (0,84%), dan Ca3 (PO4 )2 (0,75%). Kan- dungan tersebut merupakan kandungan senyawa yang terdapat dalam mineral cangkang telur yang menyumbang sekitar 95% nutrisi kerabang telur. Ismanto dan Fitriani (2018) menyatakan bahwa kerabang telur adalah bahan mineral alternatif yang memiliki potensi untuk digunakan kembali untuk mencukupi kebutuhan mineral, hal tersebut dikarenakan kerabang telur mengandung 95,1 % mineral dan 3,3% protein, dan 1,6% air. Berdasarkan hasil praktikum, unsur yang terkandung dalam mineral kerabang telur didominasi oleh Kalsium (Ca), hal tersebut telah sejalan dengan Subroto et al., (2005) kalsium merupakan unsur yan dibutuhkan semua jenis tanaman, proses penyerapan Ca didalam tanah dalam bentuk ion 𝐶𝑎2+ . Menurut Rahmayanti (2020) kalsium dalam tubuh tanaman memiliki hub- ungan yang erat dengan sintesis protein pada tumbuhan, kalsium berfungsi sebagai unsur yang dapat meningkatkan performa tanaman dalam penyerapan unsur Nitrogen, serta mampu mengaktifkan beberapa enzim tanaman. Kerabang telur yang telah diolah menjadi tepung selain bermanfaat kepada tanaman juga dapat memberikan manfaat kepada hewan ternak yang memproduksi telur tersebut, yaitu unggas petelur, hal tersebut sejalan dengan Abyansyah et al., (2020) menyatakan bahwa pemberian tepung cangkang telur itik dengan level 0,5% mampu meningkatkan produktivitas puyuh fase layer (49-90 hari) dapat meningkatkan pengoptimalan presentase telur harian hingga mencapai 91,25%. Pernyataan tersebut menyimpulkan bahwa, kera- bang telur mampu menjadi alternatif bagi pakan ternak, terutama ternak unggas puyuh. Almatsier (2005) menyatakan kalsium yang terkandung dalam tepung kerabang telur ber- peran dalam pertumbuhan dan pembentukan serta penguatan tulang dan gigi dengan uku- ran maksimal, mengatur pembekuan darah, katalisator reaksi biologis organisme, serta kontraksi otot. Pemberian tepung kerabang telur juga memberikan dampak positif ter- hadap pertumbuhan hewan air, seperti ikan, hal tersebut sejalan dengan Nursyahran dan Fathuddin (2019), bahwa pemberian pakan dengan presentasi tepung kerabang telur sebe- sar 20% memiliki efek pertumbuhan berat serta ukuran bagi ikan nila. Laju pertumbuhan bobot dan ukuran ikan nila, mendefinisikan bahwa ikan mampu menyerap nutrien pakan dengan baik, dan mengkonversinya untuk petumbuhan dan energi. Kerabang telur berdampak kepada produksi, konversi ransum, bobot, serta pening- katan rataan berat kerabang telur yang tinggi pada unggas terutama ayam potong, hal ter- sebut telah sejalan dengan Fitriadi (2017) menyatakan bahwa pemberian tepung kerabang telur ayam dalam ransum hingga mencapai level 6% pada tingkat produksi, konversi ran- sum sebesar 4,48% dengan penggunaan tepung kerabang telur mencapai 6%, peningkatan bobot ayam potong dan berat cangkang telur. Dampak pemberian tepung kerabang telur pada pakan ternak tidak hanya menaikkan atau menumbuhkan bobot dan kepadatan massa tulang dan otot, tetapi juga pemanjangan tulang pada ternak puyuh, dan berpotensi pada ternak unggas lainnya. Suprapto et al., (2012) menyatakan bahwa pemberian tepung kerabang telur ayam ras fase grower sebesar 0,4% dan layer 4%, dengan perbandingan Ca dan P (4,46 : 1) pada ransum puyuh mampu meningkatkan panjang, berat, volume tulang tibia dan tarsus. Limbah kerabang telur juga dapat dimanfaatkan menjadi produk yang berguna bagi tanaman, contoh produk tersebut adalah pupuk. Kandungan nutrisi pada min- eral kerabang telur memberikan unsur hara yang penting bagi tanaman, hal tersebut telah sejalan dengan Rahmayanti (2020) bahwa unsur-unsur hara merupakan zat yang diper- lukan tanaman dalam proses pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme tanaman. Rahmayanti (2020) menyatakan bahwa, pertumbuhan hasil perlakuan berbagai dosis te- pung kerabang telur menunjukkan pertumbuhan baik yang terus meningkat di setiap fasenya. Tepung kerabang telur memiliki sejumlah manfaat luas yang berdampak positif bagi lingkungan dan ternak serta masyarakat. Limbah kerabang telur dapat dimanfaatkan menjadi pakan sumber kalsium dan mineral pada hewan ternak unggas, menjadi pupuk limbah pada tanaman, menambah produktivitas serta pertumbuhan tulang pada ternak unggas, pertambahan bobot ikan nila. Menurut Abyansyah et al., (2021) tepung kerabang telur juga berperan dalam pertambahan bobot telur puyuh. Kerabang telur mengandung senyawa kalsium karbonat kompleks yang sukar dicerna secara maksimal oleh hewan ternak, sehingga dalam pembuatan tepung kerabang telur dibutuhkan media Asam fosfat. Linder (1992) menyatakan bahwa bentuk mineral dalam kerabang telur seperti kalsium karbonat, tartat, oksalat, serta yang berikatan dengan fitat merupakan garam yang sukar larut. Perlakuan kerabang telur dengan medium asam fosfat tidak memberikan hasil yang maksimal maka proses absorpsi pada usus halus tidak sem- purna, hal tersebut telah sejalan dengan Ismanto dan Fitriani (2018) bahwa, Asam Fosfat mampu meningkatkan luas permukaan partikel, merangsang pemecahan ikatan mineral, serta meningkatkan mineral didalamnya, dan kecernaan kerabang telur. Asam fosfat yang diberikan pada pembuatan tepung kerabang telur dengan dosis 5% terhadap berat kera- bang merupakan jumlah yang tepat dan optimal. Metode pembuatan tepung kerabang te- lur dengan asam fosfat dapat meningkatkan kualitas kerabang telur yang akan dibuat men- jadi tepung kerabang telur. Rendemen adalah perbandingan antara bobot kering yang dihasilkan dari bahan ba- kunya. Berdasarkan hasil praktikum, bobot awal kerabang telur adalah sebesar 465, dengan bobot akhir 380. Metode perhitungan presentase rendemen dengan membagi bobot akhir dengan bobot awal dikali 100. Berdasarkan hasil praktikum menunjukkan presentase rendemen adalah sebesar 81,72%, yang mengindikasikan bahwa presentase rendemen masih dalam taraf aman, hal tersebut telah sejalan dengan Yonata et al., (2017) yang menyatakan bahwa, pengolahan kerabang menggunakan metode perendaman memiliki hasil rendemen yang cukup tinggi yaitu antara 78,37 – 98,62%. Kandungan rendemen yang tinggi menandakkan semakin baiknya kualitas produk yang dihasilkan, hal tersebut telah sejalan dengan Lael et al., (2019) yang menyatakan bahwa, semakin tinggi nilai rendemen suatu bahan maka semakin tinggi juga nilai ekonomis yang dihasilkan. Tepung kerabang telur dengan presentase rendemen yang baik akan menghasilkan produk tepung yang ekonomis bagi peternak dan ternak yang mengkonsumsinya. V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan 1. Proses pembuatan tepung kerabang telur yaitu: mencari dan menemukan limbah kerabang telur, jika sudah ditemukan kita cuci dengan meggunakan air mengalir, setelah itu tiriskan dengan saringan besi, kemudian panaskan air pada suhu 80 C selama 15 menit, lalu tiriskan dan rendam selama 15 menit dengan larutan asam fosfat sebanyak 5% perbandingan dari bobot total kerabang, setelah masak kita tiriskan untuk kemudian dijemur, dikeringkan, dan terkahir dihaluskan untuk men- jadi produk final tepung kerabang telur. 2. Kandungan nutrisi dalam kerabang telur adalah 95,1% mineral, dan 3,3% protein, dan 1,6% air. Komposisi mineral mengandung senyawa: CaCO3 (98,43%), MgCO3 (0,84%), dan Ca3 (PO4 )2 (0,75%). Manfaat dari tepung kerabang telur ada- lah sebagai pakan sumber kalsium pada ternak unggas, meningkatkan performa tanaman, produktivitas telur puyuh, mengatur pembekuan darah, menguatkan dan pertumbuhan tulang dan gigi, katalisator reaksi biologis pada makhluk hidup, per- tumbuhan bobot, serta pemanjangan tulang pada unggas burung puyuh, pemada- tan tulang, serta pupuk. 3. Asam fosfat memberikan manfaat sebagai pemecah ikatan mineral, meningkatkan kandungan mineral kerabang, meningkatkan kecernaan kerabang. Hal tersebut merupakan solusi dari permasalahan sukar larutnya mineral kerabang dalam sistem pencernaan. 4. Hasil rendemen adalah sebesar 81,72% yang berarti bernilai tinggi, semakin tinggi nilai rendemen mengindikasikan nilai ekonomis yang tinggi pada produk yang dihasilkan. 5.2 Saran Semoga praktikum menjadi lebih baik kedepannya baik untuk asisten, koor, prak- tikan, dan semua pihak yang terlibat serta bertanggung jawab terhadap mata kuliah Mana- jemen Limbah. DAFTAR PUSTAKA Abyansyah, G. R., Suhardi, S., dan Wulandari, E. 2020. Produktivitas Puyuh yang Diberi Ransum Suplementasi Berbagai Level Tepung Cangkang Telur Itik. Tropical Animal Science, 2(1): 17-22. Almatsier, S. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Dampang, S., Efelina, V., Adam, R. I., Rahmadewi, R., Purwanti, E. 2021. PEMANFAATAN PUPUK ORGANIK DARI LIMBAH CANGKANG TELUR UNTUK LAHAN PERTANIAN MELALUI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 5(1): 331-336. Ernawati, E. E., Noviyanti, A. R., dan Yuliyati, Y. B. 2019. Potensi Cangkang Telur sebagai Pupuk pada Tanaman Cabai di Desa Sayang Kabupaten Jatinangor. Jurnal Pengabdian Masyarakat, IV(5): 123-125. Fitriadi. 2017. OPTIMASI PEMBUATAN PAKAN TERNAK DARI LIMBAH CANGKANG TELUR UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PELAKU UMKM PETERNAK AYAM POTONG. Jurnal Optimalisasi, 3(4): 8-16. Noviyanti, A. R., Haryono, Pandu, R., Eddy, D. 2017. Cangkang Telur Ayam sebagai Sumber Kalsium dalam Pembuatan Hidroksiapatit untuk Aplikasi Graft Tulang. Chemica at Natura Acta, V(3): 107-111. Ismanto, A dan Fitriani, D. 2018. Pemanfaatan Tepung Kerabang telur dengan Perlakuan Asam Fosfat Sebagai Pakan Tambahan Ayam Petelur. Prosiding Seminar Nasional: Inovasi Teknologi Peternakan dalam Mendukung Terwujudnya Ketahanan Pangan Nasional (pp. 51-60). Kendari: 17 November 2018. Fakultas Peternakan Univeristas Halu Oleo. Lael, A. A., Nugroho, F. D. A., Aminah, S. 2019. Karakteristik Fisik dan Kadar Kalsium Sup Jagung Instan yang Diperkaya Tepung Cangkang Telur Bebek. Prosiding Mahasiswa Seminar Nasional (pp. 121-125). Semarang: Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang. Linder, M. C. 1992. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. Cetakan Pertama. Jakarta: Penerbit U.I. Nursyahran, & Fathuddin. 2019. PEMANFAATAN LIMBAH TEPUNG CANGKANG TELUR SE- BAGAI BAHAN SUBSTITUSI TEPUNG IKAN PADA BAHAN BAKU PAKAN IKAN NILA (Oreachromis niloticus). Agrokompleks, 19(1): 58-65. Qolis, N., Handayani, C. B., Asmoro, N. W., dan Arriyanti. 2020. FORTIFIKASI KALSIUM PADA KERUPUK DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG CANGKANG TELUR AYAM RAS. JURNAL TEKNOLOGI PANGAN, 14(1): 30-39. Rahmayan, F. A., dan Pratiwi, I. M. 2021. Pemberdayaan Limbah Cangkang Telur sebagai Pupuk Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Perumahan Bumi Jaya Indah. PROCEEDINGS UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG, I(36): 72-82. Rahmayanti, F. D. 2020. PEMANFAATAN LIMBAH CANGKANG TELUR SEBAGAI PUPUK MAKRO (Ca) PADA TANAMAN BAWANG MERAH. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian.12(2): 1-9. Subroto, A. W. 2005. Kesuburan dan Pemanfaatan Tanah. Malang : Bayumedia. Suprapto, W., Kismiyati, S., dan Suprijatna, E. 2012. PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG KERABANG TELUR AYAM RAS DALAM RANSUM BURUNG PUYUH TERHADAP TULANG TIBIA DAN TARSUS. Animal Agricultural Journal, 1(1): 75-90. Yonata, D., Aminah, S., Hersoelistyorini, W. 2017. Kadar Kalsium dan Karakteristik Fisik Tepung Cangkang Telur Unggas dengan Perendaman Berbagai Pelarut. JURNAL PANGAN DAN GIZI, 7(2): 82-93. Yuwanta, T. 2010. Telur dan Kualitas Telur. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press.