Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU TERNAK UNGGAS


SISTEM PENCERNAAN UNGGAS

Disusun oleh:

Wulandari
18/424610/PT/07662
Kelompok XXXIV

Asisten : Yanuar Adi Purwoko

LABORATORIUM ILMU TERNAK UNGGAS


DEPARTEMEN PRODUKSI TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2019
PENDAHULUAN

Unggas (poultry) adalah jenis ternak bersayap dari kelas Aves


yang telah didomestikasikan. Cara hidupnya diatur oleh manusia dengan
tujuan untuk memberikan nilai ekonomis damam bentuk barang (daging
dan telur) dan jasa (pendapatan). Termasuk kelompok unggas adalah
ayam (petelur dan pedaging), ayam kampung, itik, kalkun, burung puyuh,
burung merpati, angsa, burung mutiara, kasuari, dan burung unta
(Yuwanta, 2004).
Pencernaan utama ayam terdiri atas mulut (paruh), oesophagus,
tembolok (crop), proventrikulus, empedal (gizzard), duodenum, jejunum
dan ileum, ceocum (usus buntu), rektum, kloaka. Organ pencernaan
tambahan ada hati, getah empedu, dan pankreas (Yuwanta, 2004). Di
dalam paruh dilengkapi lidah untuk mendorong pakan masuk ke
oesophagus. Oesophagus menghubungkan mulut dengan
proventrikulus/lambung, terdapat bagian yang menonjol disebut crop atau
tembolok yang berfungsi menampung pakan sementara. Proventrikulus
disebut juga lambung sejati karena mesekresikan cairan lambung yang
terdiri atas pepsinogen dan HCl. Gizzard terjadi pencernaan secara
mekanik yang dibantu oleh grit/batuan kecil. Usus halus merupakan
tempat pencernaan enzimatik dan absorpsi zat pakan. Coecum tempat
absorpsi air dan elektrolit. Usus besar berfungsi absorpsi zat pakan.
Kloaka sebagai tempat keluarnya feses dan urin. Organ tambahan hati
berfungsi mensekresikan getah empedu, cairan empedu berfungsi
memfasilitasi pencernaan lemak dan aktivasi lipase. Pankreas berfugsi
mensekresikan getah pankreas (Widodo, 2018).
Tujuan praktikum mengetahui efek perbedaan panjang dan berat
terhadap fungsi dan performa. Manfaat praktikum dapat mengetahui
kekurangan dan kelebihan panjang dan berat terhadap fungsi dan
performa.
MATERI DAN METODE
Materi
Alat. Alat yang digunakan pada praktikum acara sistem
pencernaan ayam yaitu scalpel, gunting bedah, kamera, kain lap,
timbangan digital, kaca, pita ukur, dan lembar kerja.
Bahan. Bahan yang digunakan pada praktikum acara sistem
pencernaan ayam yaitu organ pencernaan ayam layer betina afkir yang
disembelih tetapi masih utuh organ pencernaan dan reproduksinya, plastik
bening 1x1m, trashbag.

Metode
Metode yang digunakan saat praktikum sistem pencernaan ayam
adalah ayam layer betina afkir yang telah disembelih, dibedah lalu
dikeluarkan seluruh organ pencernaan dan reproduksinya (jangan sampai
putus). Organ tersebut diletakkan di atas alas kaca, diatur secara utuh dan
didokumentasikan. Bagian-bagian organ pencernaan diukur panjangnya
kemudian dipotong perbagian. Kotoran yang ada di dalam organ
pencernaan dikeluarkan lalu ditimbang dan dicatat berat masing-masing
organ pada lembar kerja.
PEMBAHASAN
Sistem Pencernaan
Praktikum acara sistem pencernaan unggas menggunakan ayam
layer betina afkir. Berat ayam tersebut 1,6 kg serta umurnya 80 minggu.
Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan saat praktikum diperoleh
data sebagai berikut:
Tabel 1. Data pengukuran dan berat organ pencernaan
Data Praktikum Data Literatur
Nama Organ Panjang Berat Panjang Literatur
Berat (g)
(cm) (g) (cm)
Nasrin et al.
Oesophagus 15 4 13,75 4,13
(2012)
Nasrin et al.
Crop 6 5 7-10 8,3
(2012)
Nasrin et al.
Proventriculus 7 12 3,7 6,25
(2012)
Nasrin et al.
Gizzard 5 17 5,32 40,2
(2012)
Usus halus:
Nasrin et al.
1. Duodenum 28 8 34,13 13,2
(2012)
Nasrin et al.
2. Jejunum 58 14 123,5 46,53
(2012)
Nasrin et al.
3. Ileum 42 10 31 11,75
(2012)
Nasrin et al.
Coecum 13 7 18 5,5
(2012)
Nasrin et al.
Usus besar 12 12 9,75 5,85
(2012)
Organ tambahan
Nasrin et al.
1. Hati 8 31 4,16 28,2 - 70,5
(2012)
Nasrin et al.
2. Pankreas 9 5 10 - 15 2,5
(2012)
Nasrin et al.
3. Limfa - - 1,3 1,54 - 2,1 (2012)

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa hasil dari pengukuran


panjang dan berat orga pencernaan ada yang tidak sesuai dengan
literatur seperti organ crop, proventriculus, duodenum, jejunum, ileum,
coecum, usus besar dan hati. Hasil pengukuran ketika praktikum ada pula
yang hasilnya hampir sesuai dengan literatur yaitu hasil pengukuran
oesophagus, gizzard dan pankreas. Organ limfa hasil pengukurannya
tidak dapat dibandingkan dengan literatur dikarenakan organnya terbuang
sehingga tidak dapat diukur saat kegiatan praktikum berlangsung.
Oesophagus. Oesophagus adalah saluran pencernaan yang
menghasilkan mukosa berlendir yang berfungsi membantu melicinkan
pakan menuju tembolok (crop). Widodo (2019) menyatakan bahwa
oesophagus berfungsi sebagai penghubung antara mulut dengan
proventrikulus/lambung. Berdasarkan hasil pengukuran saat praktikum
diperoleh panjang oesophagus yaitu 15 cm dan beratnya 4 gram. Nasrin
et al. (2012) menyatakan bahwa panjang oesophagus sebesar 13,75 cm
dan beratnya yaitu 4,13 gram.

Gambar 1. Oesophagus

Crop. Crop atau tembolok berfungsi untuk menampung dan


membasahi pakan hingga menjadi lunak. Daya tampung pakan dari
tembolok sebesar 250 gram. Erina et al. (2019) menyatakan bahwa
Tembolok merupakan tempat penyimpanan pakan sementara seperti
pakan dan air. Berdasarkan hasil pengukuran saat praktikum diperoleh
panjang crop 6 cm dan beratnya 5 gram. Nasrin et al. (2012) menyatakan
bahwa panjang tembolok atau crop sebesar 7-10 cm dan beratnya yaitu
8,3 gram.
Gambar 2. Crop

Proventriculus. Proventriculus berfungsi untuk mensekresikan


pepsinogen da HCl untuk mencerna protein dan lemak. Ilma et al. (2016)
menyatakan bahwa proventriculus memiliki dua kelenjar yaitu kelenjar
tubular yang mengeluarkan mukus, dan kelenjar gastrik yang
mensekresikan asam klorida (HCl) dan enzim pepsin. Mukus disekresikan
ketika mulai makan sedangkan HCl dan pepsin disekresikan ketika pakan
sampai di saluran proventriculus. Berdasarkan hasil pengukuran saat
praktikum diperoleh panjang proventriculus 7 cm dan beratnya 12 gram.
Nasrin et al. (2012) menyatakan bahwa panjang proventriculus sebesar
3,7 cm dan beratnya yaitu 6,25 gram.

Gambar 3. Proventrikulus

Gizzard. Gizzard atau ventriculus atau empedal berperan dalam


pencernaan secara mekanik yaitu memecah atau melumatkan pakan
dengan bantuan grit atau bebatuan, hasil dari proses pencernaan tersebut
dinamakan chymne. Gizzard dilapisi oleh lapisan coilin yang berfungsi
melindungi permukaan gizzard terhadap kerusakan yang mungkin terjadi
saat proses pencernaan secara mekanik. Ilma et al. (2016) menyatakan
bahwa ventriculus berfungsi untuk memperkecil ukuran partikel-partikel
makanan. Berdasarkan hasil pengukuran saat praktikum diperoleh
panjang gizzard 5 cm dan beratnya 17 gram. Nasrin et al. (2012)
menyatakan bahwa panjang gizzard sebesar 5,32 cm dan beratnya yaitu
40,2 gram.

Gambar 4. Gizzard

Usus halus. Usus halus dibagi menjadi tiga bagian yaitu,


duodenum, jejunum dan ileum. Duodenum berfungsi sebagai tempat
mensekresikan enzim dari pankreas dan getah empedu dari hati sehingga
sifat cairannya adalah asam. Jejunum berfungsi sebagai tempat
penyerapan nutrien terbesar. Ileum berfungsi menyerap nutrien pakan yag
belum diserap di dalam jejunum. Ibrahim (2008) menyatakan bahwa, usus
halus terdiri dari tiga segmen, yaitu duodenum, jejunum, dan ileum,
sebagai organ pencernaan dan penyerapan yang primer yang bervariasi
kemampuannya. Berdasarkan hasil pengukuran saat praktikum diperoleh
panjang duodenum 28 cm dan beratnya 8 gram, panjang jejunum 58 cm
dan beratnya 14 gram, serta panjang ileum 42 cm dan beratnya 10 gram.
Nasrin et al. (2012) menyatakan bahwa panjang duodenum sebesar 34,13
cm dan beratnya yaitu 13,2 gram. Panjang jejunum sebesar 123,5 cm dan
beratnya yaitu 46,53 gram. Panjang ileum sebesar 31 cm dan beratnya
yaitu 11,75 gram.
Gambar 5. Duodenum Gambar 6. Jejunum Gambar 7. Ileum

Coecum. Coecum sebagai tempat terjadinya proses pencernaan


secara mikrobiologik karena di dalamnya terdapat mikrobia untuk
mencerna serat kasar. Widodo (2018) menyatakan bahwa coecum
berfungsi untuk absorbsi air dan elektrolit, coecum terdapat mikroflora
yang mencerna secara fermentatif dari serat kasar digesta yang tidak
tercerna di dalam usus. Berdasarkan hasil pengukuran saat praktikum
diperoleh panjang coecum 13 cm dan beratnya 7 gram. Nasrin et al.
(2012) menyatakan bahwa panjang coecum sebesar 18 cm dan beratnya
yaitu 5,5 gram.

Gambar 8. Coecum

Usus besar. Usus besar atau rektum berfungsi sebagai tempat


absorbsi air kembali dan pembusukan pakan sebelum feses dikeluarkan
dari tubuh, sebagai tempat bermuaranya ureter dari ginjal untuk
membuang urin yang bercampur dengan feses sehingga feses unggas
dinamakan ekskreta. Widodo (2018) menyatakan bahwa usus besar
berfungsi dalam proses absorbsi air. Berdasarkan hasil pengukuran saat
praktikum diperoleh panjang usus besar 7 cm dan beratnya 12 gram.
Nasrin et al. (2012) menyatakan bahwa panjang usus besar sebesar 9,75
cm dan beratnya yaitu 5,85 gram.
Kloaka. Kloaka merupakan muara tiga saluran, yaitu cuprodeum
merupakan saluran pencernaan, urodeum merupakan saluran urin, dan
protodeum merupakan saluran reproduksi. Widodo (2018) menyatakan
bahwa kloaka berfungsi sebagai tempat pengeluaran feses dan urin.

Gambar 9. Usus besar

Organ tambahan
Hati. Hati berfungsi untuk mensekresikan getah empedu yang
berfungsi menetralkan asam lambung (HCl), mengemulsikan lemak
sehingga lemak lebih mudah dicerna, dan membantu absorbsi dan
translokasi asam lemak. Fungsi lain dari hati yaitu berperan dalam sistem
imun. Berdasarkan hasil pengukuran saat praktikum diperoleh panjang
hati 8 cm dan beratnya 31 gram. Nasrin et al. (2012) menyatakan bahwa
panjang hati sebesar 4,16 cm dan beratnya yaitu 28,2 sampai 70,5 gram.

Gambar 10. Hati

Pankreas. Pankreas berfungsi mensekresikan getah empedu


yang berfungsi dalam pencernaan zat pati, lemak dan protein. Fungsi
pankreas ada dua yaitu fungsi endokrin (sebagai penghasil hormon
insulin) dan fungsi eksokrin (sebagai peghasil getah pencernaan yang
mengandung enzim tripsin, amilase, dan lipase). Berdasarkan hasil
pengukuran saat praktikum diperoleh panjang pankreas 9 cm dan
beratnya 5 gram. Nasrin et al. (2012) menyatakan bahwa panjang
pankreas sebesar 10 sampai 15 cm dan beratnya yaitu 2,5 gram.

Gambar 11. Pankreas

Limfa. Limfa berfungsi untuk membantu koordinasi dalam


pembentukan sel darah merah dan sel darah putih. Tidak diperoleh hasil
pengukuran untuk bagian limfa karena limfa terbuang. Nasrin et al. (2012)
menyatakan bahwa panjang limfa sebesar 1,3 cm dan beratnya yaitu 1,54
sampai 2,1 gram.

Sistem Imun
Thymus. Thymus terletak berdekatan dengan oesopgahus pada
leher. menghasilkan limfosit T yang memiliki peran unutuk mengenali
penyakit pertama, dan merupakan pertahanan pertama dalam tubuh.
Sistem imun ini juga berperan penting dalam melindungi tubuh melawan
bakteri yang tumbuh secara intraseluler. Djojodibroto (2009) menyatakan
bahwa thymus terletak di leher dan memiliki peran benteng pertama dalam
mengenali penyakit, dan merupakan pertahanan pertama dalam tubuh.
Limfa. Limfa merupakan sistem imun yang membantu melawan
mikroorganisme. Limfa membantu koordinasi dalam pembentukan sel
darah merah dan sel darah putih. Djojodibroto (2009) menyatakan bahwa
limfa adalah sistem imun yang membantu melawan mikroorganisme.
Limpa bertindak menghasilkan sel darah merah dan sel darah putih.
Bursa fabricius. Burca fabricius merupakan organ sistem imun
yang terletak di atas kloaka. Menghasilkan limfosit B yang memiliki peran
utama mengenali penyakit yang pernah diderita. Djojodibroto (2009)
menyatakan bahwa burca fabricius terletak di kloaka,dan mekanisme
respon imun ini memerlukan aktivitas limfosit B dan antibodi yang
diproduksi oleh sel plasma. Imun ini berperan mengenali penyakit yang
pernah diderita.

Gambar 12. Sistem pencernaan ayam secara utuh


KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat


disimpulkan sistem digesti ternak unggas terdiri atas mulut (paruh),
oesophagus, tembolok, proventriculus, ventriculus, usus halus, coecum,
usus besar, kloaka dan organ tambahan. Organ tambahan terdiri dari hati,
limfa, dan pankreas. Berdasarkan hasil pengamatan dan pengukuran
masing-masing bagian sistem digesti yang mendekati kisaran normal,
yaitu oesophagus, gizzard dan pankreas. Organ digesti yang berada di
luar kisaran normal yaitu tembolok, proventriculus, duodenum, jejenum,
ileum, usus halus, coecum, usus besar, dan hati.
DAFTAR PUSTAKA
Djojodibroto, R.D. 2009. Respirologi (respiratory medicine). EGC. Jakarta.
Erina, Roslizawaty, dan S. Wahyuli. 2019. Isolasi Candida sp. dan
Aspergilus sp. pada tembolok (Ingluviens) ayam ras dan ayam
buras di pasar Peunayong, Banda Aceh. Jurnal Agripet. 19(1): 51-
58.
Ibrahim, Sulaiman. 2008. Hubungan ukuran-ukuran usus dengan berat
bada broiler. Jurnal Agripet. 8(2): 42-46.
Ilma, Z., R. Murwani, dan R. Muryani. 2016. Pengaruh pemberian larutan
gula kelapa dan jus umbi bit terhadap bobot organ usus halus,
proventrikulus dan ventrikulus pada anak ayam broiler. Jurnal
Litbang Provinsi Jawa Tengah. 14(2): 223-227.
Nasrin, M., M. N. H. Siddiqi, M. A. Masum dan M. A. Wares. 2012. Gross
and histological studies of digestive tract of broilers during postnatal
growth and development. Jurnal Banglasdesh Agricultural
University. 10(1): 69-77.
Widodo,Eko. 2018. Ilmu Nutrisi Unggas. UB Press. Malang.
Yuwanta, Tri. 2004. Dasar Ternak Unggas. Kanisius. Yogyakarta.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai