Anda di halaman 1dari 28

Mon

Tue

KEBUTUHAN KELINCI
Wed

Thu
TERHADAP PROTEIN
Fri

Wknd Ilmu Nutrisi Non Ruminansia Paralel 02


Dosen: Prof. Dr. Ir. Hj. Mirnawati, MS.

...
KELOMPOK 1

Maihelfi Aulia Akbar B.


1810611005 Wahyu Irani 1910611011
1810612050

Dian Saputri Agnes Gebria R.


1910611020 1910611040
PENGANTAR
AWAL
Protein terdiri dari asam
amino dan ikatan peptida.

PROTEIN adalah nutrisi


dengan fungsi utama
memperbaiki jaringan sel
agar bisa bekerja dengan
baik.
SUMBER PROTEIN
Pakan biji-bijian mempunyai
kandungan protein yang tinggi,
sehingga baik untuk kelinci,
seperti jagung, padi, gandum,
kedelai, kacang tanah, dan
kacang hijau.

Sementara, pakan yang dapat


menjadi alternatif diantaranya:
bungkil kelapa, dedak/bekatul,
dan bungkil kacang tanah.
PENCERNAAN PROTEIN OLEH KELINCI

Pencernaan adalah serangkaian proses yang terjadi di dalam


saluran pencernaan, yaitu memecah bahan pakan menjadi
bagian-bagian atau partikel yang lebih kecil, dari senyawa
kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana, sehingga
dapat larut dan di absorbsi lewat dinding saluran pencernaan
untuk masuk ke dalam saluran peredaran darah, yang
selanjutnya di edarkan ke seluruh tubuh.
Mon
PENCERNAAN PROTEIN OLEH KELINCI

Tue § MULUT
Hanya terjadi proses pencernaan secara mekanik, dimana
pencernaan mekanik ini bertujuan untuk memecah pakan menjadi
Wed bagian-bagian yang lebih kecil dan mencampurnya dengan saliva
agar mudah di telan.
Thu
§ ESOPHAGUS
Tidak terjadi pencernaan protein disini.
Fri
§ LAMBUNG
Wknd - Di lambung di hasilkan HCL; mengaktifkan enzim pepsionogen
menjadi enzim pepsin.
- Hasil pencernaan protein di lambung umumnya masih dalam
...
bentuk polipeptida.
Mon
PENCERNAAN PROTEIN OLEH KELINCI
§ USUS HALUS
Tue Selanjutnya protein dalam bentuk polipeptida sebelumnya akan
masuk ke usus halus dan akan kembali di pecah menjadi bentuk yang
lebih sederhana dengan bantuan enzim-enzim yang di hasilkan dari
Wed
pankreas dan dinding saluran pencernaan.

Thu
Foud Source Enzyme Origin Product
Fri Polypeptides Trypsyn Pancreas Peptides
Chymotrypsyn Pancreas Peptides
Wknd Peptides Carboxypeptidase Pancreas Amino acids
Aminopeptidase Small intestine
...
Mon Enzim-Enzim Utama Pencerna Protein
Tue
Foud Source Enzyme Origin Product
Wed
Protein Pepsin Gastric Mukosa Polypeptides
Thu
Polypeptides Trypsyn Pancreas Peptides
Chymotrypsyn Pancreas Peptides
Fri

Wknd
Peptides Carboxypeptidase Pancreas Amino acids
Aminopeptidase Small intestine
...
Mon

Tue

Wed

Thu

Fri

Wknd

...
GAMBAR FISIOLOGI PENCERNAAN KELINCI
Mon
PENYERAPAN PROTEIN OLEH KELINCI

Tue

§ Di halus halus, pakan yang telah tercerna dengan baik akan di


Wed absorpsi, sedangkan pakan yang tidak mengalami absorpsi akan
menuju ke caecum atau kolon.
Thu
§ Protein yang telah di cerna dalam bentuk asam amino
sebelumnya, kemudian akan di serap (sebagian kecil) di jejunum
Fri
dan (sebagian besar) di ileum untuk kemudian dimanfaatkan
oleh tubuh guna memenuhi hidup pokok dan produksinya.
Wknd

...
Pada caecum, akan terjadi perombakan makanan melalui
proses fermentasi, yang pada akhirnya akan keluar dengan
tekstur teronggok onggok pada anusnya.

Pada hasil fermentasi caecum ini mengandung protein yang


bagus untuk kelinci dan akan diserap langsung oleh usus
halus.
Mon
KEBUTUHAN PROTEIN TERNAK KELINCI

Tue § Kebutuhan bahan kering menurut NRC (1977) yaitu untuk hidup
pokok 3-4% dari bobot badan dan untuk pertumbuhan normal 5-8%
Wed dari bobot badan.

§ Menurut British Rabbit Council Amerika Serikat (2006), rata-rata


Thu
standar kebutuhan makanan untuk kelinci adalah: Protein 12-16%
(120-160 g/Kg), Serat Kasar 20-25% (200-250 g/Kg), Lemak 2,5-4%
Fri (25-40 g/Kg), dan Vitamin A 10.000 IU/Kg.

Wknd
§ Kebutuhan protein pada kelinci sekitar 12-18%. Kebutuhan protein
tertinggi terjadi pada fase menyusui (18%) dan terendah saat kelinci
dewasa (12%).
...
Mon

Tue

MERANGKUM JURNAL
Wed

Thu
INTERNASIONAL
Fri

Wknd

...
EFFECTS OF DIFFERENT PROTEIN, FIBRE AND ENERGY LEVELS
ON GROWTH PERFORMANCE AND THE DEVELOPMENT OF
DIGESTIVE ORGANS IN GROWING MEAT RABBIT

oleh: WANG Xuepeng, MA Mingwen, SUN Liangzhan, WANG Chunyang, ZHU Yanli, LI Fuchang.

PENGARUH TINGKAT PROTEIN, SERAT DAN ENERGI


YANG BERBEDA TERHADAP KINERJA
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ORGAN
PENCERNAAN PADA KELINCI
PENDAHULUAN

Potensi kelinci

o ukuran tubuh yang kecil sehingga tidak memerlukan banyak ruang


pada kandang.
o tidak memerlukan biaya yang sangat besar dalam investasi ternak
o umur dewasa singkat (4 - 5 bulan); kemampuan berkembang biak
yang tinggi
o masa penggemukan yang singkat (kurang dari 2 bulan sejak sapih)
o Kelinci memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi; penggunaan pakan
secara efisien.
Keuntungan ternak kelinci mempunyai sifat coprophagy
yaitu aktifitas memakan kembali feses yang lunak hasil
fermentasi dalam tubuh menjadi zat-zat makanan yang
mudah dicerna dan memiliki kandungan nutrisi yang tinggi.

Kelinci termasuk pseudo ruminant, yaitu monogastrik


herbivor yang dapat mencerna serat kasar.
§ Energi merupakan unsur yang penting bagi ternak. Bila energi
kurang, protein akan diubah menjadi energi, dan energi juga bisa
diperoleh dari lemak.
§ Protein diperlukan oleh tubuh untuk mengganti jaringan tubuh yang
rusak dan untuk pertumbuhan. Kelinci menggunakan protein untuk
hidup pokok, selanjutnya jumlah protein yang berlebih akan
disimpan di dalam daging, organ internal dan jaringan bawah kulit.
o Pakan ternak kelinci harus mencukupi kebutuhan nutrisi yang
dibutuhkan kelinci sesuai fase pertumbuhannya. Ternak kelinci yang
memperoleh pakan yang kurang nilai nutrisinya akan berdampak
pada produktifitas yang tidak optimal. Untuk itu kita harus
menyediakan pakan yang memenuhi kebutuhan nutrisinya.
TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki respon


kelinci terhadap pemberian protein, serat yang berbeda
terhadap kinerja pertumbuhan dan perkembangan organ
pencernaan pada masa sapih-2,5 bulan kelinci putih New
Zeeland.
Bahan dan Metode Penelitian
A. HEWAN DAN NUTRISI
o Sebanyak 240 kelinci putih New Zeeland yang disapih (umur 30 hari
dengan berat 0.61±0.18kg, jantan dan betina dibagi sama rata)
digunakan dalam penelitian.
o Kelinci dibagi secara acak menjadi 6 kelompok; 1 kelompok 40 kelinci.
Kemudian dicatat dalam tabel A, B, C, D, E dan F.
o Setiap kelompok diberi makan dengan tingkat nutrisi yang berbeda-beda.
o Kelinci ditempatkan pada gedung tertutup dan berventilasi, dengan suhu
maksimum 28 °C, suhu minimum 10 °C dan kelembaban relatif berkisar
antara 50% hingga 60%.
Bahan dan Metode Penelitian

B. PERIODE EKSPERIMEN
o Periode eksperimen terdiri dari periode penyesuaian 7 hari, diikuti
oleh periode eksperimen 35 hari.
o Bobot badan (bb), pertambahan bb, dan rasio food to gain (F/G)
atau tingkat konversi pakan diukur setiap minggu.
o Setelah pemberian pakan, 6 ekor kelinci dari masing-masing
kelompok disembelih, kemudian bobot lambung, usus halus, sekum
dan isinya diukur.
lanjutan...
o Aktivitas amilase usus kecil, tripsin dan lipase pada kelinci diukur
menggunakan kit mengikuti instruksi (Nanjing jiangcheng Bioengineering
Institue, China).
o Sampel darah dikumpulkan dari marginal ear vein dari setiap perawatan
ke dalam tabung heparinisasi untuk menentukan beberapa studi
biokimia dan hormonal mengikuti metode Zhang et. al, 2011.
o Parameter biokimia meliputi: protein total, albumin, rasio
albumin/globulin, glukosa, kolesterol total dan nitrogen urea (UN) diukur
menggunakan kit sesuai instruksi (Nanjing jiangcheng Institut Bioteknologi,
Cina).
Tabel 1. Ingredients and composition of experimental diets.
A B C D E F
Ingredients (%)
Corn 24 13.5 25 30 21 28
Soybean meal 13.7 23.7 17.3 12.8 28.3 24.5
Peanut vine 41 40 43.5 24 43.9 25.7
Wheat brean 19.5 21 6.4 30.4 0 20
Soybean oil 0 0 6 1 5 0
NaCl 0.5 0.65 0.5 0.5 0.5 0.5
Bone-meal 1 1 1 1 1 1
L-lysine 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 C. ANALISIS STATIK
DL-methionine Premix 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15
Signifikansi statistik
Composition(%): ditentukan dengan
CP 16.0 20.0 16.0 16.0 20.0 20.0 a n a l i s i s A N O V A
EE 2.9 2.7 8.4 4.1 7.3 2.8
menggunakan program
SPSS. Perbedaan adalah
CF 14.0 13.9 9.8 9.8 10.0 10.0 dianggap signifikan pada
DE (MJ/kg) 10.3 10.3 11.7 11.7 11.6 11.5 P <0,01 atau P <0,05.
Ca 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4
P 0.5 0.6 0.6 0.6 0.4 0.6
HASIL PENELITIAN
Tabel 2. Perbandingan performans produktif kelinci umur sapih-2,5 bulan yang diberi 6
pakan dengan nutrisi yang berbeda.

Parameters Traits MSE P Value


A B C D E F
ADG (g) 22.8b 26.9ab 24.7ab 21.5b 28.1a 24.5b 3.586 0.0395
Average daily feed intake (g) 83.3 78.6 77.5 76.8 78.7 75.4 2.899 0.2380

Feed/gain rate 3.6a 3.0ab 3.2ab 3.5a 2.7b 3.1ab 0.550 0.0484

Selain itu, tidak ada perbedaan signifikan yang terdeteksi untuk rata-rata
asupan pakan harian pada semua kelompok.
HASIL PENELITIAN
Tabel 3. Berat relatif organ pencernaan kelinci dan isinya yang dipengaruhi oleh
tingkat nutrisi makanan.
Relative weight (g/Kg) Traits MSE P Value
A B C D E F
Stomach 64.9ab 67.1a 53.8b 52.3b 52.5b 71.4a 8.079 0.0140

Stomach contents 15.4 15.6 16.3 15.1 14.9 16.1 0.910 0.2946
Small intestinal 85.4 64.9 66.7 55.1 73.2 69.2 12.80 0.0757
Small intestinal contents 58.0A 46.3BC 56.0A 44.5C 52.8 43.7BC 42.84 0.0013
Caecum 107.3A 76.2C 79.5C 98.6AB 88.4BC 96.4AB 8.999 0.0011
Caecum contents 28.5 26.5 26.2 28.1 26.5 26.0 2.376 0.5876
Seperti terlihat pada tabel 3, bobot relatif lambung kelinci yang diberi pakan F paling tinggi
kemudian diikuti oleh pakan B , A, C, E, dan D berturut-turut. Berat relatif isi usus halus kelinci
yang diberi pakan A adalah lebih tinggi dari C, E, F, B dan D. Bobot relatif sekum kelinci yang
diberi pakan A lebih tinggi dari D, F, E, C dan B. Namun, bobot relatif isi lambung, usus halus dan
isi sekum tidak ada perubahan yang signifikan di semua diet (P>0,05).
HASIL PENELITIAN
Tabel 4. Aktivitas enzim pada usus halus kelinci dipengaruhi oleh tingkat nutrisi
yang berbeda.

Aktivitas(U/G) Traits MSE P Value


A B C D E F
Amilase 1.4274 0.6054 2.4391 2.2310 0.7477 1.2323 1.086761 0.1765
Tripsin 60417ab 31087B 98725A 51333ab 34649B 48860B 26731.84 0.0355
Lipase 3973 5758 26237 33933 12303 12303 13143.31 0.0687

Data menunjukkan bahwa aktivitas tripsin usus halus kelinci yang diberi nutrisi C
adalah 63,4%, 92,3%, 102,1%, 184,9% dan 217,6%, masing-masing lebih tinggi
daripada pemberian nutrisi A, D, F, E dan B, sementara tidak ada perubahan
signifikan dalam aktivitas amilase dan lipase usus halus.
HASIL PENELITIAN
Tabel 5. Profil protein, glukosa, total kolesterol, dan kadar UN kelinci pada tingkat
pemberian nutrisi yang berbeda.
PARAMETERS Traits MSE P Value
A B C D E F
Total protein (g/L) 50.50 51.83 55.17 53.83 52.50 55.80 8.052 0.8703

Albumin (g/L) 24.33 26.17 29.00 28.17 27.33 28.00 4.292 0.4874
Albumin/Globulin 0.94 1.03 1.11 1.10 1.10 1.01 0.128 0.2068
Glukosa (mmol/L) 5.23 6.05 6.58 4.80 4.98 4.98 1.191 0.0930
Total kolesterol (mmol/L) 1.39 1.57 1.18 1.19 1.33 1.46 0.471 0.6830
Urea nitrogen (mmol/L) 8.55 9.60 7.62 9.92 14.53 10.88 3.677 0.0591

Dari tabel 5 dapat diketahui bahwa jumlah protein, albumin, rasio


Albumin/Globulin, glukosa, total kolesterol dan UN menunjukkan perubahan
yang tidak signifikan antara semua kelompok (P>0,5).
KESIMPULAN
Dari jurnal tersebut didapatkan bahwa Kinerja produktif dan
perkembangan organ pencernaan sangat dipengaruhi oleh protein,
serat dan tingkat energi makanan. Penggunaan tingkat protein dan
energi yang lebih tinggi dapat meningkatkan ADG ( Average Daily
Growth) dan menurunkan tingkat F/G. Perkembangan organ
pencernaan secara signifikan dipengaruhi oleh tingkat serat makanan,
dan kelinci yang diberi konsumsi rendah serat mengakibatkan diare
dan kematian.
Mon

Tue

Wed
Terima
Thu

Fri
Kasih
22 September 2021
Wknd

...

Anda mungkin juga menyukai