Kelompok 1
SITI NORANISAH 1910611018
MELIZA REZKI 1910611033
AGNES GEBRIA RIZKY 1910611040
Apa itu Vitamin?
Secara umum, vitamin terbagi dalam dua jenis, yaitu vitamin larut
lemak dan vitamin larut air.
Vitamin yang larut lemak, yaitu vitamin A, D, E, dan K akan
tersimpan di dalam jaringan hati dan lemak setelah diserap dari
asupan makanan.
Sedangkan vitamin yang larut air, yaitu vitamin C dan kelompok
vitamin B jika jumlahnya berlebih dalam asupan, akan terbuang
melalui urine dan feses, sehingga tidak disimpan di dalam tubuh.
FUNGSI VITAMIN
Vitamin ikut berperan dalam berbagai proses dalam tubuh. Berikut ini
adalah fungsi vitamin bagi tubuh:
1. Vitamin A
Vitamin A atau yang juga dikenal dengan nama retinol ini
berfungsi dalam menjaga kesehatan tubuh, terutama organ
mata.
Selain itu, vitamin A juga bermanfaat untuk mempertahankan
sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan kulit, mendukung
perkembangan janin, dan memelihara pertumbuhan gigi serta
tulang.
Vitamin A juga berperan untuk mencegah risiko komplikasi dan
perburukan penyakit campak terutama pada anak-anak.
2. Vitamin B kompleks
Vitamin B kompleks merupakan kelompok vitamin yang terdiri dari delapan jenis
vitamin B, yaitu:
B1 (thiamine),
B2 (riboflavin),
B3 (niacin),
B5 (pantothenic acid),
B6 (pyridoxine),
B7 (biotin),
B9 (folat),
B12 (cobalamin)
Pada dasarnya, keseluruhan vitamin B kompleks ini memiliki peranan penting di
dalam tubuh, seperti :
Mencegah infeksi, meningkatkan fungsi otak, menunjang produksi sel darah
merah, meningkatkan energi, membantu proses pencernaan, serta menjaga
kesehatan jantung dan saraf.
3. Vitamin C
Vitamin C atau asam askorbat adalah salah satu jenis vitamin yang
berperan dalam pertumbuhan dan perbaikan sel-sel tulang, gigi, serta
kulit.
Selain itu, vitamin C juga berfungsi untuk melindungi tubuh dari berbagai
infeksi, membantu penyerapan zat besi, mempercepat penyembuhan luka,
serta sebagai antioksidan yang dapat mencegah kerusakan sel akibat
radikal bebas.
4. Vitamin D
Vitamin D sangat dibutuhkan tubuh untuk membantu proses penyerapan
kalsium dan fosfor.
Tidak hanya itu, vitamin D juga bermanfaat untuk mencegah gangguan
pada tulang, seperti rakitis, osteomalacia, dan osteoporosis, serta
memperkuat sistem kekebalan tubuh.
5. Vitamin E
Vitamin E adalah salah satu antioksidan yang membantu melindungi
sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas.
Tidak sampai di situ, fungsi vitamin E juga berperan untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, melancarkan pembuluh darah,
menyehatkan sel darah merah, dan menjaga pembekuan darah.
Beberapa penelitian bahkan mengungkapkan bahwa vitamin E juga
bermanfaat untuk mencegah penyakit penyakit jantung, hipertensi,
aterosklerosis, dan bahkan kanker.
6. Vitamin K
Vitamin K tergolong vitamin yang larut dalam lemak.
Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah, menjaga
kesehatan tulang, dan mengurangi risiko penyakit jantung. Kekurangan
vitamin K akan mengakibatkan perdarahan yang sulit dihentikan,
mudah memar, terdapat gumpalan darah di bawah kuku, dan
mengeluarkan tinja yang berwarna gelap.
Sumber-Sumber Vitamin
1. Sumber vitamin A:
Hati.
Daging ayam dan sapi.
Ikan salmon.
Telur.
Susu dan olahannya, yaitu keju dan yoghurt.
Buah-buahan, seperti mangga, blewah, labu, aprikot,
cabai, dan jeruk.
Berbagai jenis sayuran, seperti wortel, brokoli, bayam, dan
ubi.
2. Sumber Vitamin B kompleks:
produk olahan susu
Telur
Ayam
Bayam
Buncis
Kacang-kacangan: kacang kedelai, kacang merah
Buah-buahan : jeruk, pisang, serta semangka.
3. Sumber Vitamin C: jeruk, blewah, jambu biji, tomat, stroberi,
kiwi, brokoli, kubis, dan paprika merah.
4. Sumber Vitamin D: ikan, kuning telur, hati, dan susu.
Berbeda dengan vitamin lain, vitamin D diproduksi oleh
tubuh secara alami saat kulit terkena paparan sinar
matahari.
5. Sumber Vitamin E: minyak nabati, kacang-kacangan,
sayuran hijau, dan telur.
6. Sumber Vitamin K: kedelai, sayuran berdaun hijau, susu,
serta yoghurt.
Akibat Kelebihan Vitamin
1. Vitamin A
Kelebihan Vitamin A dapat menyebabkan reaksi alergi pada
wajah, bibir, lidah atau tenggorokan. Selain itu, overdosis
vitamin yang menunjang kesehatan mata ini juga dapat
menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial, pusing,
mual, nyeri sendi dan bahkan koma.
2. Vitamin C
Kelebihan Vitamin C dapat menyebabkan masalah
pencernaan, diare, mual, muntah, sakit kepala, batu ginjal,
insomnia, dan mulas.
3. Vitamin D
Overdosis vitamin yang larut dalam lemak ini dapat menurunkan nafsu makan,
dehidrasi, mual, lemah otot dan bahkan diare. Selain itu, vitamin D juga bisa menjadi
penyebab penyakit kardiovaskular, dimana terjadi penyempitan pembuluh darah
yang menyebabkan serangan jantung, nyeri dada, atau bahkan stroke.
4. Vitamin E
Jika dikonsumsi secara berlebihan, dapat menyebabkan mual, kelelahan, sakit
kepala dan ruam ringan. Vitamin E juga bisa membuat pandangan menjadi kabur,
sakit perut, pusing berat dan kesulitan bernapas.
5. Vitamin K
Efek samping kelebihan dosis vitamin K yaitu hati membesar, pucat, meningkatkan
keringat, kesulitan bernapas, otot menjadi kaku, pembengkakan tubuh, pernapasan
tidak teratur, penurunan gerakan atau aktivitas, pembengkakan kelopak mata atau
kemerahan pada kulit.
6. Vitamin B
Vitamin B1
Terlalu banyak vitamin B1 dapat mengganggu perut dan menyebabkan
alergi. Selain itu, efek samping terlalu banyak asupan vitamin B1 bisa
membuat bibir menjadi biru dan sesak napas.
Vitamins B2
Jika mengonsumsi suplemen vitamin B2 dengan dosis tinggi, maka dapat
menyebabkan urine menjadi warna kuning-oranye. Selain itu, berpotensi
diare, meningkatkan frekuensi urin, memicu reaksi alergi seperti gatal-
gatal, bengkak pada wajah, bibir dan lidah.
Vitamin B3
Overdosis vitamin B3 dapat menimbulkan gatal-gatal, sakit perut,
kemerahan pada kulit diikuti pusing (terutama di wajah, lengan dan dada),
sakit sendi, diare atau meningkatkan detak jantung menjadi lebih cepat.
Vitamin B6
Ada beberapa efek samping yang serius jika terlalu berlebihan mengonsumsi
vitamin B6 seperti mati rasa di kaki dan tangan menjadi kaku. Bisa juga
menimbulkan sensasi sentuhan, suhu dan getaran. Selain itu, overdosis vitamin B6
dapat membuat kehilangan keseimbangan dan koordinasi.
Kadang-kadang, efek yang ditimbulkan yaitu membuat nafas menjadi berat,
pembengkakan pada wajah, bibir dan tenggorokan.
Vitamin B12
Ada berbagai potensi efek samping dari asupan surplus Vitamin B12. Hal itu dapat
menyebabkan mati rasa di lengan, tangan dan wajah. Kelebihan dosis vitamin yang
banyak terkandung pada daging dan ikan ini juga dapat menyebabkan kerusakan
saraf optik. Selain itu, sebuah penelitian menunjukkan, kelebihan vitamin B12 dapat
meningkatkan risiko terkena kanker prostat.
Vitamin B9
Mengonsumsi vitamin B9 terlalu banyak dapat menyebabkan
masalah perut, reaksi kulit, kejang dan gangguan tidur.
Vitamin B7
Dosis berlebih dari vitamin yang disebut juga dengan biotin dapat
meningkatkan intensitas buang air kecil dan keringat. Selain itu,
kelebihan kadar vitamin B7 juga dapat menyebabkan mual ringan,
kram di perut dan diare.
Akibat Kekurangan Vitamin
1. Kekurangan Vitamin A
Salah satu dampak paling umum dari kekurangan vitamin A
adalah masalah pada mata, seperti degenerasi makula, mata
kering, penurunan fungsi penglihatan, dan kelainan kornea
yang disebut xerophthalmia.
Kulit kering
Mudah terserang infeksi
Risiko kanker meningkat
Gangguan pertumbuhan pada anak
Masalah kesuburan
2. Kekurangan Vitamin C
Gangguan pernapasan (asma)
Sistem kekebalan tubuh yang lemah
Penyakit kardiovaskular
Anemia
Sariawan
kanker
3. Kekurangan Vitamin D
Dampak kekurangan vitamin D pada bayi
Rakitis. Kondisi ini akan menyebabkan anak mengalami nyeri pada
tulang kaki, nyeri otot, dan kelemahan otot.
Gangguan pertumbuhan. Kekurangan vitamin D pada anak akan
berdampak pada gangguan pertumbuhan tinggi badannya.
Keterlambatan pertumbuhan gigi.
Mood dan emosi mudah berubah.
Rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi pada sistem pernapasan.
Kelemahan pada otot jantung atau kardiomiopati.
Dampak kekurangan vitamin D pada dewasa
Demensia
Skizofrenia
Penyakit jantung
4. Kekurangan Vitamin E
Kulit kering
Rambut rontok
Kram otot
Aterosklerosis
Gangguan kesuburan
Kanker
Antibodi melemah
Anemia dan kerusakan darah merah
Terlambatnya perkembangan anak
Kerusakan pada sistem saraf dan otot
5. Kekurangan Vitamin K
Osteoporosis
Pendarahan hebat
Penyakit jantung
6. Kekurangan vitamin B
Kekurangan vitamin B1 dapat menyebabkan penyakit beri-beri
dan penyakit Wernicke.
Kekurangan vitamin B2 menyebabkan tubuh akan kekurangan
nutrisi lain, seperti zat besi dan protein. Pada ibu hamil,
kekurangan vitamin B2 dapat menghambat pertumbuhan bayi
dalam kandungan dan meningkatkan risiko preeklamsia.
kekurangan vitamin B3 jenis ini bisa menimbulkan penyakit
pellagra yang ditandai dengan ruam bersisik pada area kulit
yang terkena matahari, muntah, diare, sakit kepala, tubuh
sering lelah, depresi, mulut bengkak, lidah memerah cerah, dan
kesulitan berkonsentrasi. Jika tidak diobati, penyakit ini dapat
menyebabkan kematian
Kekurangan vitamin B5 : kekurangan vitamin B jenis ini akan mengalami sakit
kepala, tubuh terasa lelah, mudah emosi, sensasi perih pada lengan atau kaki,
mual, rambut rontok, denyut jantung meningkat, dan gangguan pencernaan .
Kekurangan vitamin B6: Kurangnya vitamin B6 juga dapat meningkatkan risiko
gangguan otak seperti depresi, kejang dan kebingungan, mual, otot berkedut,
luka di sudut bibir, kesemutan dan nyeri pada tangan dan kaki.
Kekurangan vitamin B7: Kekurangan jenis vitamin B yang satu ini bisa Anda
kenali dengan munculnya gejala berupa rambut rontok, kulit kering, ruam
bersisik di sekitar mata atau mulut, mata kering, kelelahan, dan depresi.
Kekurangan vitamin B9: Tidak cukupnya vitamin B9 dalam tubuh bisa
menimbulkan beragam gangguan kesehatan, seperti tubuh terasa lelah, sesak
napas, rambut beruban, sariawan, pertumbuhan tubuh yang buruk, dan lidah
membengkak.
kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan komplikasi berupa kemandulan,
pikun, cacat tabung saraf pada janin, gangguan penglihatan, hingga ataksia
METABOLISME VITAMIN A
1.ADSORPSI DAN BIOAVAILABILITAS VITAMIN A
70-90% vitamin A dari makanan diserap dalam usus.
Efisiesni vitamin A terus meningkan menjadi 60-80%
Penyerapan vitamin A sangat cepat setelah penyerapan maksimum 2-6
jam setelah pencernaan.
Proses dalam lumen usus, vitamin dimasukkan kedalam misel dan
diserap ke dalam enterosit. Prekursor vitamin A (karotenoid) dikonversi
ke bentuk aktif dari vitamin A dalam enterosit. Produk baru terbentuk
dan prekursor tambahan kemudian dimasukkan ke dalam kilomikron
dan disiapkanuntuk transportasi diseluruh tubuh.
prekursor vitamin A
vitamin A 60-80% (karotenoid)
Makanan Usus Misel
2-6 jam
Enterosit
5.PENGELUARAN VITAMIN A
Pengeluaran atau ekskresi retinol dari tubuh yakni dari jalur utama RPB
yaitu ginjal. Proses tersebut melalui katabolisme ginjal dan filtrasi
glomerulus.
TERIMAKASIH