Anda di halaman 1dari 31

PROBLEMATIKA KETERSEDIAAN

HIJAUAN PAKAN DAN USAHA UNTUK


MENGENDALIKANNYA
Disusun Oleh :
• ANES AZIZAH JONDRA
• ANITA KHAIRIYAH NST
• FIANIKA HERMAYENI
• INDAH FITRI SAKINAH
• INDAH WINDIATI
• M. HAMZAH FAJRI
• RICKY ADELIN SIMBOLON
• SUCI ANDINI
• TRI HANDAYANI
• WULAN PERMATA SARI
PROBLEMATIKA KETERSEDIAAN HIJAUAN PAKAN

Ketersediaan
Manajemen
hijauan pakan
yang kurang
yang Keterbatasan baik
berfluktuasi lahan

Nilai gizi yang Kesulitan bibit


rendah tanaman unggul
Ketersediaan hijauan pakan yang berfluktuasi

Apa itu Fluktuasi ???

Fluktuasi adalah suatu ketidak-tetapan atau


guncangan terhadap suatu hal yang bisa
dilihat melalui suatu grafik.
Fluktuasi ketersediaan hijauan pakan?

Fluktuasi ketersediaan hijauan pakan adalah ketidak-tetapan


atau terjadi pasang surut terhadap ketersediaan hijauan
pakan yang dikarenakan pergantian musim yang tidak
menentu dan juga musim kemarau yang panjang sehingga
mengurangi tingkat kesuburan lahan.
Solusi

Pengawetan

Memilih jenis hijauan


sesuai iklim

Memanfaatkan limbah
pertanian
Pengawetan
Pengawetan adalah salah satu cara yang
digunakan untuk mengendalikan hijauan
pakan yang berfluktuasi yang memiliki
daya simpan yang lama dan memanfaatkan
sifat-sifat fisik dan kima hijauan pakan
tersebut. Dalam pengawetan harus
memperhatikan kualitas hijauan, tekstur
hijauan, kandungan hijauan dan juga waktu
pemanenan.
Memilih Jenis Hijauan sesuai iklim

Memilih jenis hijauan sesuai iklim tentu


membantu para peternak dalam hal
mencukupi ketersediaan pakan ternak
setiap harinya. Ada 2 iklim yang
mempengaruhinya, yaitu:
1. Musim Hujan : jagung
2. Musim kemarau : polong-polongan
yang merupakan tanaman yang tahan
kering dan mampu beradaptasi terhadap
kondisi lingkungan.
Memanfaatkan limbah pertanian

Limbah pertanian masih


mengandung nutrisi tinggi dan
dapat digunakan sebagai pakan
ternak. Mengelolah atau
memanfaatkan limbah pertanian
dapat mengurangi pencemaran
dan juga menghasilkan nilai
ekonomis dari hasil olahannya.
Seperti: jerami padi, jerami
kedelai, jagung, dll.
Nilai Gizi Rendah
Kebutuhan pakan dari setiap ternak berbeda-beda,
tergantung dengan jenis, umur, bobot badan, keadaan
lingkungan, dan juga kondisi fisiologis ternak. Pakan
harus mengandung semua nutrien yang dibutuhkan
oleh ternak dalam jumlah yang seimbang. Karena itu
dapat mempengaruhi kebutuhan fisiologis, reproduksi,
dan produksi ternak. Jadi, nilai gizi dalam pakan
memiliki pengaruh besar terhadap ternak tersebut. Dan
jika, ketersediaan pakan memiliki tingkat nilai gizi yang
rendah,,akan berdampak sendiri terhadap si ternak
tersebut.
Solusi
1. Melakukan pengolahan tanah
2. Memilih bibit dari jenis unggul
3. Melakukan pemupukan
4. Melakukan penanaman campuran dg
leguminosa
5. Panen pada waktu yang tepat
Keterbatasan Lahan
Keterbatasan lahan berdampak langsung pada jumlah
produksi hijauan ternak . Sedangkan salah satu faktor
yang menentukan baik buruknya pertumbuhan ternak
sapi adalah Kualitas dan Kuantitas pakan yang tersedia.
Namun kendala ini bisa diatasi dengan integrasi dengan
tanaman pangan, perkebunan, dan kehutanan:
• Tumpang siri dan tumpang gilir
• Lorong
• Sistem 3 strata
• Strip rumput
• Pagar hidup, dll.
Tumpang siri

Memadukan dua
tanaman yang memiliki
masa panen yang
bersamaan menjadi
tanaman induk dan
tanaman tumpang.

Ex: masyarakat Dolok Masihul memanfaatkan


perkebunan kelapa sawit sebagai lahan hijauan
pakan ternak .
Kelebihan Kekurangan

• Menghemat lahan tanam • Kehilangan kesuburan


• Menambah hasil tanah akibat
produktivitas hasil panen perebutan unsur hara
• Mengurangi ongkos / yang tidak adil
biaya • Tanah semakin
• Menghilangkan rumput- rentang erosi
rumput liar yang • Masalah penyakit dan
memanjat hama
• Membantu memanfaatkan
lahan seoptimal mungkin
Tumpang Gilir
Menggunakan pengaturan waktu
panen dan tanam, dimana tanaman
kedua ditanam menjelang waktu
panen tanaman pertama.Kelebihan
tumpang Gilir :
• Hasil panen lebih beragam dalam
satu musim tanam
• Pendapatan petani tidak terputus
karna dapa 2-4 kali panen/ tahun
• Menghemat biaya
• Mencegah serangan hama dan
penyakit menular
• Mencegah erosi
Perbedaan Tumpang siri dan tumpang gilir

Tumpang sari : lebih cenderung memanfaatkan


unsur hara tanah

Tumpang gilir : lebih cenderung pada


pemanfaatan waktu
Sistem Lorong
Prinsip : tanaman pagar ditanam pada
lorong (Alley) diantara barisan tanaman pagar

Keuntungan Kekurangan
• menyumbangkan • Tanaman pagar
Bahan organik dan mengambil sekitar
hara yang berasal 5-15 % area lahan
dari tanaman pagar • Sering terjadi
• Menghemat biaya persaingan antar
pengolahan dan tanaman untuk
biaya pemupukan mendapatkan hara,
• Meningkatkan air, dan cahaya
ketahanan pangan • Tenaga kerja yang
dan mengurangi diperlukan banyak
pengangguran dan pemeliharaan
tanaman cukup
Sistem 3 Strata
• Strata 1 terdiri atas rumput
dan leguminosa untuk hijauan
ternak pada awal musim hujan
• Strata 2 terdiri atas semak-
semak untuk hijauan ternak
pada pertengahan kemarau
• Strata 3 terdiri atas pohon-
poho untuk hijauan ternak
akhir musim kemarau
Keuntungan sistem 3 strata
• meningkatkan persediaan dan mutu hijauan
makanan ternak
• menyediakan hijauan sepanjang tahun
• mempercepat pertumbuhan dan reproduksi ternak
• meningkatkan kesuburan tanah
• mengurangi erosi tanah
• menyediakan bibit untuk perluasan STS.
Strip rumput
digunakan di daerah lereng
dengan kemiringan dibawah 20%
Kelebihan strip rumput:
• Mengurangi kecepatan aliran
permukaan erosi
• Menyediakan hijauan pakan
ternak
• Membantu mempercepat
proses pembentukan teras
secara alami
Pagar Hidup
memanfaatkan tanaman sebagai
pagar untuk melindungi tanaman
pokok, diutamakan yang
mempunyai akar dalam dan kuat,
menghasilkan nilai tamabh seperti
hijauan, buah maupun kayu
kelebihan pagar hidup :
a. Melindungi kebun dari ternak
b. Sumber bahan organik dan hara
c. Penyedia kayu bakar
d. Mengurangi kecepatan angin
Solusi
1. Penyediaan dan persiapan lahan untuk penanaman.
2. Menanam tanaman pakan yang unggul.
3. Melakukan teknik penanaman(jadwal, kondisi tanah,
pemberian irigasi) dan pemupukan(terutama pupuk organik)
4. pengawetan hijauan pada saat over produksi atau kelebihan
hijauan setelah pengembalaan dalam bentuk hay atau sillase
5. Penggantian tanaman melalui pembongkaran setelah masa
produktif habis
6. Memfungsikan tanah pinggiran hutan sbg lahan untuk
menanam tanaman pakan
Kesulitan bibit tanaman unggul

Penyediaan benih berkualitas bertujuan untuk


melindungi dan memberikan jaminan kepada
konsumen termasuk peternak, agar benih yang
digunakan dapat mencapai produktivitas dan
mutu hasil panen yang optimal. Penggunaan
bahan tanaman unggul bermutu merupakan
langkah pertama yang menentukan batas atas
produktivitas suatu usaha tani.
Lanjutan...

Sulitnya memproleh benih atau bibit tanaman


pakan unggul yang memiliki tingkat produktivitas
tinggi dengan daya adaptasi terhadap lingkungan
baik untuk skala perkembangan besar.
Bibit tanaman hijauan pakan ternak terdiri dari
dua kategori yaitu
• bibit vegetative berupa stek, pols, stolon
• bibit generative berupa biji.
Akibatnya...
• Banyak nya petani yang menghadapi beberapa masalah
antara lain kekeringan, banjir, gulma, hama, penyakit dan
kondisi tanah yang buruk.
• Masih banyak benih TPT(tanaman pakan ternak) yang
belum bersertifikat dan beredar di pasaran dalam negeri ,
belum melalui kontrol kualitas sehingga belum ada
jaminan benih memenuhi standar mutu dan jenisnya
sangat terbatas.
• Peran pihak swasta yang masih kurang.
• Keterbatasan lahan khususnya peternak bagian perkotaan.
Lanjutan...
• Oleh karena itu, sudah saatnya sistem perbenihan TPT
diarahkan dan didukung oleh teknologi dan kelembagaan
yang memadai. Untuk sementara, pemerintah dapat berperan
sebagai pembeli dan membantu pemasaran, sedangkan untuk
jangka panjang peran pihak swasta perlu ditingkatkan dalam
memproduksi benih TPT yang berkualitas.
• Meningkatkan kegiatan penyuluhan
• Kementrian telah menerbitkan Peraturan Menteri Pertaniaan
Nomor ;39/Permentan/OT.140/8/2006 tentang produksi,
sertifikasi daan peredaran benih tanaman pakan ternak.
• Pengaturan jarak tanam, pemupukan, pengairan,
perlindungan  terhadap organisme pengganggu
tanaman, roguing serta pemanenan
Solusi
• Penanaman spesies tanaman pakan unggul (menanam spesies
unggul).
• Perbanyakan benih dan bibit unggul dapat dilakukan melalui
kerja sama dengan UPT Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan, UPT pemerintah daerah, dan swasta.
Benih dan bibit hasil penangkaran tersebut kemudian
dikembangkan di masyarakat.
• Pengembangan tanaman alternatif /varietas yg dpt
menghasilkan produksi dan kualitas pakan yg tinggi, melalui
a. pemuliaan tanaman
b. Seleksi tanaman
Manajemen yang kurang baik

• Pengelolaan pakan sangat berpengaruh terhadap


keberhasilan suatu usaha peternakan karena hampir
70 % pengeluaran usaha peternakan untuk biaya
pakan. Oleh karena itu tata laksana/manajemen
pakan sangat penting artinya untuk keberhasilan
usaha peternakan. Ketersediaan bahan pakan berupa
hijauan makanan ternak (HMT) dalam bentuk segar
maupun awetan perlu menjadi bahan pertimbangan
jumlah ternak yang akan dipelihara.
Lanjutan...
• Sumber HMT sebaiknya mudah diperoleh dan
sedapat mungkin terdapat di daerah sekitar
sehingga tidak menimbulkan masalah ongkos
transportasi dan kesulitan mencarinya. Ketersediaan
sepanjang waktu dalam jumlah yang mencukupi
keperluan, harga yang layak/tidak mahal dan tidak
bersaing dengan kebutuhan pokok manusia menjadi
syarat lain HMT. HMT dapat diberikan dalam kondisi
segar maupun awetan dalam bentuk kering (hay)
ataupun fermentasi (silase).
Lanjutan...
Contoh :
seekor sapi setiap harinya membutuhkan pakan dalam
bentuk HMT sebanyak ± 10 % dari berat badan dan pakan
penguat berupa konsentrat ± 1 % dari berat badan. Sebagai
contoh kalau anda memiliki seekor sapi dengan berat
badan 400 kg maka setiap harinya anda harus menyiapkan
HMT sebanyak kira – kira 40 kg dan 4 kg konsentrat. Bila
anda memiliki 10 ekor sapi dengan berat rata – rata yang
sama maka setiap hari anda harus menyediakan 10 x 40 kg
= 400 kg HMT dan 10 x 4 kg = 40 kg konsentrat.
Solusi
• Tata laksana pemberian HMT sebaiknya dibuat suatu rutinitas
tersendiri dan diberikan dalam jumlah yang mencukupi. HMT
ini sebaiknya jangan hanya terdiri satu jenis HMT saja secara
terus menerus karena perbedaan jenis HMT memiliki
perbedaan nilai/kandungan gizi. Semakin lengkap jenis HMT
yang diberikan semakin baik karena dapat menutup
kebutuhan nilai gizi yang berbeda – beda. Pemberian jenis
HMT secara bervariasi sangat dianjurkan untuk menghindari
kebosanan pada salah satu jenis HMT.
• Jumlah yang diberikan sebaiknya mencukupi dan lebih baik
bila dilayukan terlebih dahulu. Tujuannya selain untuk
menghilangkan zat – zat beracun (bila ada) juga untuk
menghindari penularan bibit penyakit terutama parasit cacing
yang menular melalui rerumputan basah.

Anda mungkin juga menyukai