Disusun oleh:
Kelompok 3
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
kami petunjuk untuk menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah dengan tema
“Potensi dan Pemanfaatan Limbah Industri Kecap” ini disusun dengan tujuan untuk
menyelesaikan tugas pada mata kuliah Bahan Pakan Alternatif yang diberikan
semua pihak yang terlibat dalam proses penulisan makalah ini. Khususnya terima
kasih kepada Dr, Ir. Budi Ayuningsih, M. Si., Dr. Ir. Rahmat Hidayat, M. Si. IPM,
Lizah Khairani, S. Pt., M.T., M. Agr. dan Dr. Romi Zamhir Islami, S. Pt., M. Si.
Walaupun makalah ini kami susun dengan sebaik mungkin, kami menyadari
bahwa makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami menerima adanya kritik dan saran yang dapat membangun. Kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah informasi bagi para pembaca
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 2
1.3 Maksud dan Tujuan 2
BAB II 3
PEMBAHASAN 3
2.1 Pengertian Ampas Kecap 3
2.2 Kandungan Nutrien 3
2.3 Potensi Limbah Industri Kecap 3
2.4 Penggunaan Ampas Kecap dalam Pakan Ternak 5
2.5 Pengaruh Pemberian Ampas Kecap pada Ternak 5
BAB III 6
KESIMPULAN 6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pakan merupakan salah satu faktor penting di dalam suatu usaha peternakan,
Salah satunya yaitu terkait biaya pakan konvensional dari pabrikan yang semakin
harganya lebih tinggi dan menjadi tidak efisien. Selain itu, ketergantungan peternak
terhadap pakan hijauan pada sistem budidaya tradisional sangat besar. Kasus yang
jaraknya berkilo-kilo meter dari rumahnya yang tentu saja menyita waktu tenaga
permasalahan mengenai pakan ternak. Limbah agro industri dapat diperoleh dengan
harga relatif murah, terjangkau dan mudah didapat. Ampas kecap merupakan suatu
limbah industri pabrik kecap yang memiliki bahan baku berupa biji kedelai dan
kira-kira menghasilkan ampas kecap yang sekitar 59,7% dari bahan baku kedelai.
Ampas kecap berpotensi dijadikan sebagai sumber protein dalam pakan ternak.
Oleh karena itu, pada makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai limbah
1
1.2 Identifikasi Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ampas kecap merupakan suatu limbah industri pabrik kecap yang memiliki
bahan baku berupa biji kedelai dan kira ± kira menghasilkan ampas kecap yang
sekitar 59,7% dari bahan baku kedelai. Ampas kecap juga dapat digolongkan
yaitu sebesar 28,78% (Analisis Proksimat, 2016). Ampas kecap ini termasuk ke
dalam kelas bahan pakan kelas 5 yaitu bahan pakan sumber protein.
Kalsium 1,70 %
Fosfor 0,70 %
sebesar 59,70% dari total bahan baku kedelai yang digunakan. Sehingga dari 650
ribu ton bahan baku kedelai, dihasilkan ampas kecap sebesar 388.050 ton. Ampas
kecap dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan alternatif karena banyak produsen
3
kecap yang kesulitan dalam menangani limbah padat kecap bahkan ampas kecap
setelah proses fermentasi. Ampas kecap masih mengandung protein yang tinggi
sekitar 24,90 % (Widyawati dan Widalestari, 1996). Ampas kecap mengandung zat
aktif berupa senyawa isoflavon. Senyawa isoflavon terdapat dalam bentuk aglikon
yang mudah diserap oleh usus. Senyawa isoflavon dalam ampas kecap dapat
yang terdapat dalam saluran pencernaan. Senyawa isoflavon juga berfungsi sebagai
immun yang berfungsi untuk menangkal radikal bebas yang ada di dalam tubuh.
Radikal bebas yang terhambat membuat ternak dalam kodisi sehat, yang berakibat
Ampas kecap berasal dari kedele dan oleh karena itu anti nutrisi yang
terdapat pada ampas kecap adalah sama dengan kedele hanya konsentrasinya lebih
sedikit karena telah mengalami pengolahan. Ampas kecap tidak mempunyai sifat
pencahar. Tetapi perlakuan yang tidak baik terhadap ampas kecap segar dapat
karena kandungan serat kasar yang tinggi yaitu 16,39%. Kandungan serat kasar
yang tinggi akan mempengaruhi pencernaan zat-zat makanan lain karena serat kasar
tidak bisa dicerna oleh ayam. Penggunaan ampas kecap yang disarankan dalam
4
Kelemahan dari ampas kecap adalah karena tingginya kadar NaCl. Sesuai
pendapat Rahayu dkk (1993) menyatakan bahwa ampas kecap yang diperoleh dari
diekstraksi dengan larutan garam dan disaring dimana proses ini diulang 4-5 kali.
Keadaan ini yang menyebabkan kandungan NaCl dalam ampas kecap tinggi.
Upaya untuk mengurangi kadar NaCl pada ampas kecap sebelum diberikan pada
ayam broiler dapat dilakukan dengan perendaman dalam air pada suhu 25-29oC
penurunan kadar NaCl, juga menyebabkan penurunan kadar protein ampas kecap.
Hal ini disebabkan terjadinya proses browning karena pemanasan (Cahyadi, 2000).
kedelai. Proses pembuatan kecap melalui beberapa tahap sebelum diperoleh hasil
utama kecap dan hasil samping berupa ampas kecap yang berwarna coklat
kehitaman. Penggunaan ampas kecap sebagai pakan ternak harus dibatasi karena
kandungan serat kasar yang tinggi yaitu 16,30%. Kandungan serat kasar yang tinggi
Selain memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, ampas kecap juga memiliki
5
stress oksidan. Pada ternak unggas, ampas kecap dapat menurunkan kolesterol telur
antioksidan dan sterol yang berasal dari tumbuhan (fitoestrol), apabila dikonsumsi
unggas, maka akan menghambat penyerapan kolesterol jahat yang berasal dari
pakan maupun dari dalam tubuh (hati). Hal ini dapat terjadi karena fitoesterol
yang dideposisikan ke dalam sel telur menjadi sedikit. (Saputro, dkk., 2018).
Penelitian lain mengenai ampas kecap dalam ayam petelur 80/100 mg dapat
menurunkan rasio LDL dan meningkatkan HDL oksidan SOD darah ayam (Malik
et al, 2015). Peneliti Sukarini et al. (2004) mengenai pemberian ampas kecap
fermentasi sampai level 12,5% pada ayam broiler, berpengaruh nyata menurunkan
BAB III
KESIMPULAN
Ampas kecap merupakan limbah padat dari industri kecap, dihasilkan sebesar
59,70% dari total bahan baku kedelai yang digunakan. Indonesia mempunyai
menghasilkan 388.050 ton ampas kedelai tiap tahunnya. fermentasi. Ampas kecap
masih mengandung protein yang tinggi sekitar 24,90 %. Ampas kecap mengandung
zat aktif berupa senyawa isoflavone yang mudah diserap usus dan mengoptimalkan
penyerapan nutrisi. Namun, perlakuan yang tidak baik terhadap ampas kecap segar
Ampas kecap juga menggandung serat kasar yang tinggi yaitu 16,39%. Sehingga
penggunaan maksimal ampas kecap khususnya ternak unggas sebesar 7,5%. Ampas
6
perendaman dalam air pada suhu 25-29oC selama 24 jam dapat menurunkan kadar
NaCL tersebut.
Pada pengaplikasian ampas kecap dalam bahan pakan ayam petelur sebanyak
80/100 mg dapat menurunkan rasio LDL dan meningkatkan HDL oksidan SOD
darah ayam. pemberian ampas kecap fermentasi sampai level 12,5% pada ayam
broiler juga berpengaruh nyata menurunkan kadar lemak daging dan meningkatkan
7
DAFTAR PUSTAKA
Malik Ibrahim).
Kecap Dalam Ransum Terhadap Kadar Protein, Lemak dan Kalsium Kuning
Rahayu, E.S., R. Indrati, T. Utami, E. Harmayani, dan M.N. Cahyanto. 1993. Bahan
Saputro, H., Mahfudz, L. D., & Sarjana, T. A. 2018. Pengaruh Penggunaan Ampas
Kecap dalam Ransum terhadap Isoflavon LDL dan HDL Telur Itik Mojosari.
Sukarini, N. E. 2004. Studi penggunaan ampas kecap yang diproses dengan larutan
asam asetat untuk pakan terhadap komposisi kimia dan karakteristik fisik
Semarang.
Kanisius.
Agrisarana. Surabaya.