Anda di halaman 1dari 12

PENYUSUNAN FORMULASI RANSUM RUMINANSIA

METODE TRIAL AND ERROR


Materi yang harus disiapkan
 Tamplate excel formulasi ransum ruminansia
 Laptop
 Tabel kebutuhan ternak ruminansia (NRC, Kearl, L. C dll)
 Tabel komposisi kimia bahan pakan

1. Menentukan kebutuhan ternak ruminansia


Tabel 1. Kebutuhan nutrien sapi

(Kearl, 1982)
Kebutuhan nutrien ternak ruminansia dapat ditentukan oleh berat badan
dan target average daily gain.
Kebutuhan ternak perah juga dapat ditentukan berdasarkan dengan kandungan
lemak susu yang dihasilkan
Contoh :
Berat badan sapi 186 kg dan taget ADG 1kg
*jika berat badan dan target ADG tidak tertera di tabel kebutuhan nutrien ternak,
maka langkah selanjutnya adalah dengan menghitung interpolasi kebutuhan
nutrien ternak

2. Tabel interpolasi
Menentukan kebutuhan nutrien ternak jika berat badan dan ADG ternak
tidak terdapat dalam tabel kebutuhan nutrien ternak
 Pertama
Menentukan kebutuhan ternak
Misal : BB 156; ADG 1 kg
 Kedua
Menandai BB dan ADG batas bawah dan atas dari BB dan ADG
yang akan dicari

 Ketiga
Masukan BB dan ADG batas bawah atau atas dari BB dan ADG
yang akan dicari kedalam tabel Interpolasi seperti berikut

Batas bawah

Batas atas  Ketiga


Menghitung proporsi kebutuhan BB 156 dan ADG 1 dengan rumus
interpolasi sebagai berikut

(𝑌−𝑋)
Rumus B: (𝑍−𝑋)
𝑥 (𝐶 − 𝐴 ) + 𝐴
3. Penentuan proporsi pakan
 Menentukan proporsi pakan hijauan dan konsentrat
Misal proprosi hijauan dan konsentrat :
30:70

 Menentukan proporsi jenis hijauan yang akan diberikan


ketika dalam sebuah peternakan terdapat lebih dari 1 jenis hijauan
Hijauan 1 :Silase tebon jagung 40%
Hijauan 2 :Gamal 60%

4. Penentuan kebutuhan ternak


Tabel kebutuhan ternak dibawah merupakan tabel kebutuhan yang
harus dipenuhi oleh pemberian pakan konsentrat
Prinsip:
=Kebutuhan ternak (Kearl, NRC dll) – Proporsi hijauan berdasarkan
komposisi kimia hijauan yang diberikan

 Masukan kebutuhan ternak yang telah di hitung menggunakan


rumus interpolasi kedalam tabel kebutuhan ternak sebagai berikut
 Menghitung total hijuan pakan yang diberikan dalam bahan kering
Rumus : Proporsi Hijauan x DM kg
Contoh
Ketersediaan hijauan : 30% x 4.632 kg = 1.3896 kg

 Menghitung proporsi jenis hijauan yang diberikan berdasarkan


bahan kering
- Hijauan 1 :Silase tebon jagung 40%
- Hijauan 2 :Gamal sepium 60%
Rumus perhitungan masing-masing jenis hijauan yang diberikan
- Silase tebon jagung DM (kg) : 40% x 1.3896 = 0,55584 kg
- Gamal sepium DM (kg) : 60% x 1.3896 =0,83376 kg
 Menghitung komposisi kimia hijauan berdasarkan pemberian BK
masing-masing jenis hijauan
- Silase tebon jagung
 TDN (kg) :
DM (kg) pemberian silase tebon jagung x kandungan
TDN (%) dalam silase tebon jagung
0,55584 x 60.96% = 0.3388 kg TDN
 DE & ME
DM (kg) pemberian silase tebon jagung x kandungan
DE/ME (Mcal) dalam silase tebon jagung
0,55584 x 2,53 (Mcal/kg) = 1.4062 Mcal
 Crude Protein/CP
DM (kg) pemberian silase tebon jagung x kandungan
CP (%) dalam silase tebon jagung
0,55584 x 1000 x 8,1% = 45.023 g
 Ca & P
DM (kg) pemberian silase tebon jagung x kandungan Ca
& P (g) dalam silase tebon jagung
Ca : 0,55584 x 1000 x 0.4% = 2.2233 g
P : 0,55584 x 1000 x 0.27% = 1.5007 g
- Gamal dihitung sama seperti contoh diatas

 Kebutuhan yang harus dipenuhi dari pemberian konsentrat


 Perhitungan konsentrasi nutrien pakan konsentrat
Bagian kekurangan pada kolom parameter = Komposisi nutrien
yang harus terpenuhi pada pakan konsentrat
Komposisi nutrient
2.7224 kg
- TDN (%) : x 100 = 72.00 %
2.512 kg
7.881 kg
- DE/ME Mcal/Kg : 3.242 kg x 100 = 18.402 𝑀𝑐𝑎𝑙/𝑘𝑔
402.128 g
- CP (%) : x 100 = 12.402 %
3.242 kg
13.865 g
- Ca (%) : 3.242 kg x 100 = 0.427 %
13.831 g
- P (%) : 33.242 kg x 100 = 0.426 %
5. Mencari komposisi kimia bahan pakan pada data sekunder
Contoh literature
- Tabel komposisi bahan pakan ternak (Hari Hartadi)
- NRC
- Nutrient Requariment of ruminants in developing countries
(Leonard C Kearl)
 Mencari bahan pakan yang akan digunakan dan mencari
kandungan nutrien masing-masing bahan pakan

Bahan kering

Nutrien dalam
BK

Hari Hartadi et al. (1980)


- Keterangan : Bagian atas Nutrien dalam bentuk segar/as
feed
: Bagian bawah Nutrien dalam bentuk Bahan
Kering
6. Pengisian masing-masing komposisi kimia bahan pakan yang akan digunakan
Contoh

- Keterangan : Kolom bagian harga dan batasan ransum dapat


diketahui melalui internet dan literature
7. Penentuan proporsi formulasi ransum pakan

Rumus:
Blok semua pada tabel 7 bagian BK% sampai Vit E (IU/kg) = Blok kolom proporsi (%) pada tabel 7 /
100 * blok pada tabel 6 bagian BK% sampai vit E
Kemudian kilk ctrl+shift+enter
Tabel kebutuhan
Nutiren yang ada dalam formulasi ransum harus tertulis “cukup” pada semua fraksi nutrien
Keterangan
Bagian ini pada komposisi kimia bahan pakan yang digunakan dihitung sesuai proprosi pakan yang
dibuat

8. Penentuan proporsi ransum konsentrat dalam BK, Asfed dan Harga

Rumus
Blok semua Tabel 8 bagian kolom BK (gram) =blok tabel 8 bagian proporsi (%) / 100 * blok Tabel 5
kolom DM (kg) baris konsentrat *1000
Kemudian Kilk ctrl+shift+enter
Keterangan
menentukan BK masing-masing bahan baku konsentrat berdasarkan formulasi

Rumus
Blok semua tabel 8 bagian asfeed (gram) = blok semua tabel 8 bagian BK (gram) /100 * blok semua
Tabel 6 bagian BK (%)
Kemudan Kilk ctrl+shift+enter
Keterangan
Bahan pakan dalam bentuk BK diubah kedalam bentuk asfeed karena pakan yang diberikan kepada
ternak dilapangan diberikan dalam bentuk segar

Blok semua tabel 8 bagian konsentrat (per hari) = blok semua tabel 8 bagian asfeed (gram) / 1000 *
blok semua tabel 6 bagian Harga (Rp)
Kemudian klik ctrl + shift + enter
9. Penentuan proporsi hijauan dalam Asfed dan Harga

Rumus
Asfed = BK (kg) silase tebon jagung yang diberikan * 1000 *100 / BK (%) silase jagung
Keterangan
BK hijauan yang diberikan diubah dalam bentuk asfed/segar karena tidak ada bahan pakan yang
diberikan ke ternak dalam bentuk bahan kering/tidak ada air, penentuan harga bahan pakan pada
umumnya didasarkan pada bentuk segar

Rumus
Harga : Asfed (gram) silase tebon jagung/1000*Harga hijauan (Rp)
Penentuan IOFC
IOFC (Income over feed cost) merupakan selisih antara pendapatan
dengan biaya pakan (Mayulu et al., 2009).
Fungsi IOFC adalah untuk mengetahui nilai ekonomis pakan terhadap
pendapatan peternak, dapat digunakan sebagai indikator untuk mengetahui
analisis usah sebagai indikator awal kegiatan penggemukan sapi dalam jangka
pendek. (Priyanti et al., (2012).
IOFC diperhitungkan karena biaya pakan berkisar antara 60%-80% dari
biaya total produk (Astutik et al., 2002)

Baris total kebutuhan pakan/ekor/hari diperoleh dari jumlah pakan konsentrat dan hijauan yang
diberikan (kg)
Baris total kebutuhan pakan/periode pemeliharaan diperoleh dari
=Total kebutuhan pakan/ekor/hari * jumlah ternak * lama pemeliharaan
Nilai ADG diperoleh dari target ADG yang telah ditentukan ketika penentuan kebutuhan ternak
menggunakan tabel interpolasi

Tabel Feed cost diperoleh dari harga masing-masing bahan pakan (hijauan dan konsentrat) yang
diberikan kepada ternak
Baris total feed cost
= Diperoleh dari feed cost per ekor * total kebutuhan pakan per periode pemeliharaan

Penentuan income
Harga/ekor
=BB jual * Harga daging per kg
Pendapatan keseluruhan ternak
=Jumlah ternak * harga/ekor

Rumus IOFC
=Pendapatan – Total feed cost
Rumus IOFC/ekor/masa pemeliharaan
=IOFC / total populasi ternak
Rumus IOFC/ekor/hari
= Rumus IOFC/ekor/masa pemeliharaan / masa pemeliharaan

Anda mungkin juga menyukai