KLOTER 1 SHIFT 2 Nama : Mustafa Kamal NIM : 18/428088/PT/07742 Kelompok : 12 Asisten : Besse Amelia
1. Fungsi perlakuan pada pembuatan tepung telur:
- Pencucian dengan air hangat: membersihkan kerabang telur dan sterilisasi cepat. - Penambahan ragi: merombak karbohidrat pada albumen, karena kadar karbohidrat albumen 17% lebih banyak dari pada karbohidrat yolk. - Desugarisasi: menghilangkan glukosa pada putih telur dengan penambahan ragi roti dan difermentasi selama 2 jam. - Pengovenan suhu 60 derajat: supaya tidak gosong dan tidak terjadi reaksi mailard. - Penggilingan: menghaluskan tepung telur. 2. Faktor yang mempengaruhi pembentukan buih: - Peningkatan pH yaitu apabila terjadi peningkatan pH telur hingga 9 akan memecah protein globulin sehingga akan menurunkan kemampuan putih telur untuk mengikat udara dalam pembentukan buih. - Suhu yaitu suhu penyimpanan yang tinggi akan mempercepat peningkatan pH, sehingga menyebabkan transformasi ovalbumin menjadi s-ovalbumin. Kandungan s-ovalbumin yang tinggi akan menyebabkan tirisan buih meningkat sehingga daya buih rendah. - Waktu pengocokan yaitu penambahan waktu pada proses pengocokan akan meningkatkan volume buih dan akan memperkecil ukuran buih. - Air yaitu semakin rendah kandungan air dalam tepung putih telur maka akan memudahkan tepung putih telur untuk membuih. 3. Fungsi bahan dalam pembuatan mayonnaise: - Kuning telur berfungsi sebagai emulsifier dan penambah warna sehingga mayonnaise berwarna kekuningan. - Minyak jagung berfungsi sebagai sumber lemak dan fase terdispersi serta peningkatan mutu sensori. - Cider vinegar berfungsi sebagai fase pendispersi, menurunkan pH dan menghambat mikrobia serta menambah cita rasa dan aroma. - Gula dan garam berfungsi sebagai pengawet dan menambah cita rasa. - Mustard berfungsi sebagai penambah aroma, memperbaiki stabilitas emulsi produk dan memberikan viskositas. 4. Fungsi perlakuan pembuatan mayonnaise: - Pengadukan yolk berfungsi agar yolk mudah tercampur dengan bahan lain pada tahap selanjutnya. - Pasteurisasi berfungsi mengurangi bakteri patogen - Pendinginan berfungsi mencegah pemasakan telur/perubahan tekstur - Penambahan minyak sedikit demi sedikit berfungsi menghindari pecahnya emulsi dan terjadi pemisahan minyak - Pengadukan konstan berfungsi memperkecil partikel fase terdispersi dan memisahkan antara satu dengan yang lainnya dalam sistem emulsi - Penutupan dengan parafilm berfungsi menghindari kontaminasi dan proses anaerob - Inkubasi berfungsi memberikan waktu agar terbentuk emulsi sempurna 5. Macam emulsi: - Emulsi air dalam minyak yaitu terjadi ketika air terdispersi dalam lemak, contohnya mentega. - Emulsi minyak dalam air yaitu terjadi ketika lemak terdispersi dalam air, contohnya mayonnaise.