Disusun oleh :
Wahyu Suratman
18/430708/PT/07863
Kelompok XXXI
Tinjauan Pustaka
Materi
Alat. Alat yang digunakan dalam praktikum anatomi organ
reproduksi jantan yaitu plastik sebagai alas, pita ukur, lembar kerja, lateks,
dan kamera.
Bahan. Bahan yang digunakan dalam praktikum anatomi organ
reproduksi jantan yaitu preparat basah organ reproduksi kambing Bligon
jantan umur 1,5 tahun dengan bobot 30 kg.
Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum anatomi organ reproduksi
jantan yaitu bagian-bagian dari organ reproduksi jantan diamati secara
langsung. Panjang dari tiap organ diukur. Bagian dari tiap organ
reproduksi jantan difoto. Hasil pengukuran dicatat pada lembar kerja.
Hasil dan Pembahasan
faktor yang mempengaruhi ukuran testis antara lain umur, pakan, hormon
dan faktor genetik.
Testis memiliki dua fungsi utama yaitu sebagai penghasil sel
sperma atau spermatozoa dan penghasil hormon testosteron dan
androgen. Testis digantung oleh organ yang disebut dengan funiculus
spermaticus. Testis juga terbagi menjadi dua bagian yaitu mediastinum
testis yang terletak ditengah-tengah testis berbentuk seperti bintang dan
rete testis yang terletak disekitar mediastinum testis. Destri (2013)
menyatakan bahwa testis terletak menggantung di daerah prepubis dan
digantung oleh funiculus spermaticus yang menggantung unsur-unsur
yang terbawa oleh testis. Fungsi testis ada dua, yaitu penghasil
spermatozoa dan penghasil hormon-hormon jantan atau androgen dan
testosteron. Sudut posterior testis terbungkus oleh selaput atau kapsula
yang disebut dengan mediastinum testis dan daerah di sekitar
mediastinum testis disebut dengan rete testis. Berdasarkan hasil
pengamatan yang diperoleh pada saat praktikum sudah sesuai dengan
literatur.
Lapisan pembungkus testis ada empat yaitu scrotum, tunica dartos,
tunica vaginalis propia dan tunica albuginea. Scrotum juga berperan
dalam mengatur termoregulasi testis agar temperatur tetap pada 4°C
sampai 7°C. Tunica dartos berfungsi sebagi saraf simpatis yang membuat
scrotum mengerut pada kondisi dingin atau mengendur pada kondisi
panas. Tunica vaginalis propia merupakan lapisan terluar testis yang
tersusun atas selaput peritonium. Tunica vaginalis terdiri atas parietal
yang berperan pada scrotum dan visceral pada tunica albuginea. Tunica
albuginea berfungsi pembuluh darah dan tersusun atas jaringan ikat dan
sel otot polos serta melindungi dari sinar ultraviolet. Destri (2013)
menyatakan bahwa testis dibungkus oleh scrotum, tunica dartos, tunica
vaginalis propia dan tunica albuginea. Scrotum merupakan kantong
pembungkus yang tediri dari kulit, tunica dartos dan sebagian funiculus
spermaticus. Tunica dartos terletak sangat rapat dengan kulit. Lapisan Commented [a3]: apa
tunica dartos terdiri dari urat daging licin dan tenunan pengikat. Tunica
vaginalis mempunyai dua lapisan yaitu lapisan viseral yang membungkus
testis dan epididymis dan lapisan parietal yang bersatu dengan rongga
scrotum. Tunica vaginalis mengeluarkan cairan pelicin. Tunica albuginea
merupakan jaringan ikat padat berwarna putih yang terdiri atas serabuat
fibrosa dan serabut-serabut otot licin. Berdasarkan hasil praktikum sudah
sesuai dengan literatur.
Temperatur testis dan epididymis supaya tetap pada temperatur
4°C sampai 7°C lebih rendah dari temperatur tubuh maka perlu adanya
mekanisme termoregulasi. Mekanisme termoregulasi dikerjakan oleh
musculus cremaster externa, musculus cremaster interna, tunica dartos,
dan plexus pampiniformis. Musculus cremaster interna berperan dalam
memanjangkan funiculus spermaticus saat kondisi panas. Musculus
cremaster externa berperan dalam memendekkan funiculus spermaticus
pada kondisi dingin. Tunica dartos memiliki saraf simpatis yang membuat
scrotum mengerut pada kondisi dingin atau mengendur pada kondisi
panas. Plexus pampiniformis berperan dalam memindahkan panas dari
arteri ke vena pada testis. Termoregulasi juga diatur oleh plexus
pampiniformis, dimana vena dan arteri saling menjalin secara kompleks
dengan darah dalam vena yang meninggalkan testis menuju ke tubuh
untuk mendinginkan darah arteri yang menuju testis sehingga energi yang
dikeluarkan dalam mempertahankan suhu normal dalam testis. Himam
(2008) menyatakan bahwa musculus cremaster berfungsi untuk
mengangkat dan menurunkan scrotum pada proses termoregulasi testis.
Suhu pada lingkungan dingin, musculus cremaster interna akan
mengangkat mendekati rongga perut untuk mengurangi kehilangan panas
pada testis, sedangkan jika udara lingkungan panas musculus cremaster
externa akan mengendur sehingga kondisi testis tetap stabil. Pampiniform
plexus merupakan jaringan pembuluh darah testis yang mempunyai
beberapa jari seperti pembungkus yang dan dikelilingi oleh arteri sperma.
Jaringan pembuluh darah ini yang mengatur pertukaran panas pada testis
dengan arteri testis. Musculus dartos (dartos muscle) adalah musculus di
bawah kulit di bagian bawah dari scrotum. Musculus dartos tersebut
berfungsi sebagai pengatur suhu testis, apabila cuaca dingin maka testis
akan mendekati tubuh dan apabila suhu lingkungan panas maka testis
akan menjauhi tubuh (Tamrin 2014). Berdasarkan hasil praktikum sudah
sesuai dengan literatur.
Organ reproduksi pada ternak juga dapat mengalami kelainan,
salah satunya yaitu cryptorchid. Cryptorchid merupakan kodisi kegagalan
penurunan testis ke dalam rongga scrotum. Cryptorchid ada dua yaitu
uniteral dan multilateral. Cryptorchid uniteral merupakan kelainan dimana Commented [a4]:
salah satu testis tidak turun dan masih bisa menghasilkan sperma
sedangkan cryptorchid bilateral merupakan gangguan dimana kedua testis
tidak turun sehingga tidak bisa menghasilkan sperma. Testes sebelumnya
bukan terletak di bawah, melainkan berada di daerah rongga perut.
Tamrin (2014) menyatakan bahwa testes terletak di dekat ginjal kemudian
turun melalui canalis inguinalis lalu masuk ke dalam scrotum. Turunnya
testes terjadi karena memendeknya gubernaculum yaitu sebuah ligamen
yang memanjang dari daerah inguinalis kemudian bertaut pada caput
epididymis. Gangguan testis jika hanya satu saja yang turun, maka
namanya adalah unilateral cryptorchidism, dan apabila kedua-duanya
yang tidak turun disebut bilateral cryptorchidism. Unilateral cryptorchidism
dapat mengakibatkan kelainan dalam efisiensi reproduksi sedangkan
bilateral cryptorchidism menyebabkan keadaan yang lebih berat yaitu
seekor hewan jantan menjadi steril. Berdasarkan hasil praktikum sudah
sesuai dengan literatur.
Kastrasi merupakan metode yang dilakukan untuk menghilangkan
testis yaitu dengan melakukan pemotongan pada testis. Kastrasi
merupakan usaha untuk menghilangkan fungsi reproduksi dengan cara
menghambat proses pembentukan dan pengeluaran sperma. Kastrasi
dapat dilakukan dengan cara mengikat atau memasukkan cairan tertentu
ke dalam organ tertentu. Kastrasi dilakukan dengan tujuan untuk
menggemukkan ternak jantan dan mengurangi agresivitas ternak. Proses
kastrasi dapat dilakukan dengan alat yang bernama burdizzo tang.
Kuswati et al. (2015) menyatakan bahwa kastrasi merupakan manajemen
rutin yang dilakukan untuk menghilangkan fungsi alat reproduksi dengan
cara mematikan sel kelamin jantan. Kastrasi bertujuan untuk menjinakkan
sapi dan sifat jinak sapi diharapkan dalam usaha penggemukan karena
membantu konversi pakan menjadi daging. Berdasarkan hasil praktikum
sudah sesuai dengan literatur.
Mediastinum testis
Rete testis
rete testis
Caput
Corpus
Cauda
Ductus
deferens
Urethra
Kelenjar Tambahan
Kelenjar vesicularis
Vesikula seminalis merupakan sepasang kelenjar yang umumnya
terletak dibalik prostat dan dibagian dorsal vesika urinaria. Berdasarkan
pengukuran hasil praktikum kelenjar vesicularis mempunyai panjang 3 cm
dan lebar 1 cm. Lasmaya (2016) menyatakan bahwa kelenjar vesicularis
memiliki panjang 15 cm, lebar 4 cm, dan tinggi 3 cm. Berdasarkan hasil
praktikum tidak sesuai dengan literatur. Faktor yang mempengaruhi
perbedaan ukuran kelenjar vesicularis adalah umur, ukuran tubuh, dan
bangsa ternak. Lasmaya (2016) menyatakan bahwa faktor yang
mempengaruhinya ialah umur ternak, bangsa ternak, dan berat ternak.
Kelenjar vesikularis berbentuk mirip anggur dan terletak mengapit
ampulla ductus deferens di sebelah kanan dan kiri. Kelenjar vesikularis
berfungsi untuk menghasilkan zat organik yang mengandung protein,
potasium, asam sitrat, fruktosa, dan enzim dengan pH 5,7 sampai 6,2. Zat
organik yang ada pada kelenjar vesikularis dimanfaatkan sebagai nutrisi
ternak. Manik (2011) menyatakan bahwa kelenjar vesikularis berada di
kedua belah sisi luar ampula. Hasil sekresi kelenjar vesikularis
mengandung asam sitrat, fruktosa dan heksosa dengan konsentrasi tinggi.
Hasil sekresi selanjutnya akan diekskresikan menuju koliculus seminalis. Commented [a7]: konsisten
Gland
penis
Fornix
preputii
Praeputium