PENDAHULUAN
Organ-organ reproduksi jantan memiliki peranan sendiri-sendiri dalam
membentuk spermatozoa, baik sebagai tempat pembentukan spermatozoa maupun
sebagai saluran lewatnya spermatozoa. Organ-organ reproduksi jantan ini antara
lain testes yang berjumlah dua buah dan terdapat di dalam kantong luar
yakni scrotum, sekelompok kelenjar-kelenjar pelengkap yakni kelenjar vesikularis,
kelenjar prostat, dan kelenjar cowperi(bulbourethalis), dan saluran-saluran seperti
epididymis dan vas deferens, serta alat kelamin luar yakni penis. Semua organ
reproduksi jantan ini diatur dalam posisi sesempurna mungkin agar spermatozoa
yang nantinya dihasilkan oleh testes dapat berakhir pada penis untuk disemprotkan
ke saluran reproduksi betina.
Organ-organ reproduksi jantan ini juga berhubungan erat dengan saluran
pengeluaran urine, yang terdiri dari ginjal dan vesica urinaria serta saluransalurannya sehingga secara alamiah apabila urine akan dikeluarkan melalui penis
maka katup pada keluarnya spermatozoa akan menutup, begitu pula
sebaliknya. Dengan demikian, jarang sekali terjadi adanya kelainan pada saluransaluran tempat pembuangan urine dan spermatozoa karena sudah diatur
sedemikian rupa.
Setelah melakukan praktikum alat reproduksi (Tractus genetalis) jantan,
diharapkan dapat mengetahui bagian-bagian dari alat reproduksi jantan, mengetahui
fungsi-fungsi dari masing-masing alat reproduksi ternak jantan, dan mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran masing-masing alat reproduksi ternak
jantan serta struktur jaringan yang dari reproduksi ternak jantan.
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem
reproduksi
jantan
pada
sapi
terdiri
dari testis (sepasangtestes), epidydimis, vas
deferens atau ductus
deferens, urethra, penis, danaccessory glands (kelenjar-kelenjar asessori). Bagian
organ reproduksi jantan dibagi dalam tiga bagian terdiri dari pars penis, pars bulbo
dan pars pelvis. Frandson (1992) menyatakan bahwa sistem reprodsuksi mamalia
terdiri dari dua testes (testikel) yang terbungkus di dalam skrotum, organ-organ
tambahan meliputi duktus-duktus, kelenjar-kelenjar, dan penis.
Testis
Testes (testikel) agak bervariasai dari spesies ke spesies dalam hal bentuk,
ukuran dan lokasi, tetapi struktur dasarnya adalah sama. Sel sperma dihasilkan
oleh tubulus
semineferus yang
terdapat
di
dalam testis yang
berwarna
kuning. Testis tersusun atas banyak sekali tubulus semineferusyang dikelilingi oleh
kapsul berserabut atau trabekula melintas masuk daritunica albuginea untuk
membentuk kerangka atau stroma, untuk mendukungtubulus semineferosa.
Trabekula ini bergabung membentuk korda fibrosa, yaitu mediastinum testis. Rete
testis terdiri dari saluran-saluran yang beranastomose dalam mediasinum
testis. Saluran-saluran ini terletak di antara tubulus semineferosa dan duktuli eferen
yang berhubungan dengan duktus epididymis dalam kepala epididymis (Frandson,
1992).
Epididymis
Kepala epididymis melekat pada bagian ujung dari testis dimana pembuluhpembuluh darah dan syaraf masuk. Badan epididymis sejajar dengan aksis
longitudinal dari testis dan ekor epididymis selanjutnya menjadiduktus deferens yang
rangkap dan kembali ke daerah kepala, di mana kemudian sampai ke korda
spermatik (Frandson, 1992).
Ductus Deferens
Ductus deferens merupakan kelanjutan dari ductus epididymis yang setelah
membuat lengkung tajam pada ujung ekor, kemudian berlanjut lurus
membentuk ductus
deferens. Ujung
terminal ductus
deferens membentukampula, mengandung
kelenjar tubuloalveolar bercabang
sederhana
dalam
propria-submukosa
(Dellman
dan
Brown,
1992). Urethra merupakan sebuah saluran tunggal yang membentang dari
persambungan dengan ampullasampai ke pangkal penis. Fungsi urethra adalah
sebagai saluran kencing dan semen.
Kelenjar Tambahan
Kelenjar kelamin tambahan pada hewan jantan berfungsi untuk
membebaskan zat - zat tertentu yang ditambahkan dalam plasma yang sangat
diperlukan untuk kehidupan spermatozoa. Ejakulat mengandung spermatozoa dan
cairan dari kelenjar aksesori yang terdiri dari sekreta epididymis dan kelenjar
aksesori
hewan
jantan.
Kelenjar
aksesori
mencakup
bagian duktus
deferens berkelenjar, glandula
vesikulosa, glandula
prostatedan glandula
Praeputium
Praeputium adalah suatu invagansi berganda dari kulit yang berisi dan
menyelubungi bagian bebas penis sewaktu tidak ereksi dan menyelubungi penis dari
pengaruh
luar
dan
kekeringan. Fonix praeputiiadalah
daerah
dimana praeputii bertaut
dengan penis tepat
berada
di caudaldari gland penis (Hafez, 1993). Banyak mengandung kelenjar palit yang
tidak selalu berkaitan dengan bulu, terdapat di daerah praeputium. Di samping itu,
bulu panjang sering terdapat pada paeputium ruminansia dan babi jantan, terdapat
pula bulu halus dan kelenjar palit serta kelenjar peluh (Dellman dan Brown, 1992).
Ukuran
(cm)
Testis
Epididimis
Duktus deferen
Ampula ductus deferen
Kelenjar vesikularis
Kelenjar prostate
Corpus prostate
Kelenjar bulbourethrales
Penis
Pembahasan
Kulit scrotum sangat tipis, lembut dan relatife kurang berambut. Selapis jaringan
fibroelastik bercampur dengan serabut otot polos disebut tunika dartos. Lapisan
berikutnya adalah tunica vaginalis propia dan lapisan paling dalam adalah tunica
albuginea (Frandson, 1992). Menurut Dellman dan Brown (1992 ) tunika
albuginea merupakan kapsula yang padat, terdiri dari jaringan ikat padat tidak
teratur. Materi utamanya adalah serabut kolagen dan sedikit serabut elastik.
Saluran-saluran Reproduksi
Epididymis. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapat
berat epididymis adalah
30
gram. Epididymis terdiri
dari caput (kepala)epididymis, corpus (badan) epididymis, cauda (ekor) epididymis.
Fungsi dariepididymis antara lain sebagai tempat transpotasi spermatozoa, saluran
pemasakan spermatozoa, pemekatan atau pemadatan konsentrasi spermatozoa,
dan penimbunan spermatozoa. Hal itu sesuai dengan pendapat Dellman dan Brown
(1992), bahwa bagian proksimal dari duktus(kepala dan badan) berperan dalam
proses
pemasakan
dan
pemekatan
spermatozoa
sedangkan
bagian cauda epididymis berperan dalam penyimpanan
Ductus deferens. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukanductus
deferens memiliki panjang 28 cm cm dan ampula ductus deferensmemiliki panjang
9,5 cm dan lebar 0,7 cm. Di ujung ductus deferens saluran lambat laun membesar
dan disebut ampulla ductus deferens. Pembesaran ini terjadi karena adanya
kelenjar-kelenjar yang ada di dinding ductus deferens, sedangkan lumennya sedikit
meluas.
Menurut Dellman dan Brown (1992) ductus deferens merupakan kelanjutan
dari ductus epididymis yang setelah membuat lengkung tajam pada ujung ekor,
kemudian berlanjut lurus membentuk ductus deferens.Ujung terminal ductus
deferens membentuk ampula, mengandung
kelenjartubuloalveolar bercabang
sederhana dalam propria-submukosa.
lengket yang mengandung protein, asam sitra,fruktosa, dan enzim dengan pH 5,7
sampai 6,2.
Frandson (1992) berpendapat bahwa kelenjar vesikuler (vesikula
seminalis) adalah sepasang kelenjar yang biasanya bermuara dengan ductus
deferens melalui
bermacam-macam duktus
ejakulatori ke
dalam urethra
pelvic kemudian ke caudal leher kandung kemih. Vesikula seminalis pada sapi
jantan, domba jantan, dan babi merupakan kelenjar berbentuk lobus-lobus dengan
ukuran yang cukup besar.
Kelenjar Prostata. Berdasarkan
praktikum
yang
telah
dilakukan
kelenjar prostate memiliki panjang 7,5 cm, dan lebar 3,5 cm. Kelenjar ini pada sapi
terdapat sepasang, dibedakan menjadi dua bagian yaitu corpus prostate yang
kelihatan
dari
luar
berbentuk
bulat
dan
letaknya
dibelakang
kelenjar vesicularis. Kelenjar prostate bagian kedua adalah pars disseminate
prostate yang letaknya tersebar kebelakang sampai kelenjar Cowperi di
bawah muscular urethra.
Hal itu sesuai dengan pendapat Dellman dan Brown (1992), bahwa
kelenjar prostata merupakan kelenjar tubuloalveolar, berkembang dari epitelurethra
pelvis. Secara topografik dibedakan dua bagian: bagian padat kelenjar atau bagian
luar (corpus prostatae) dan bagian yang menyebar atau bagian dalam (pars
disseminate prostatae) bagian luar adalah yang hampir mengitari seluruh urethra
pelvic di daerah kolikulus seminalis, dan yang menutup bagian dorsalnya saja. Pars
disseminate terletak dalam propia-submukosa urethra pelvic.
Kelenjar Cowperi (Glandula Bulbouretheralis). Berdasarkan praktikum
yang telah dilakukan kelenjar bulbouretheralis memiliki panjang 1,5 cm, lebar
0,4 cm, tinggi 1,7 cm, dan berat 2 gram. Bentuknya bulat mempunyai kapsula,
sebelum ejakulasi kelenjar ini meghasilkan getah kental yang fungsinya untuk
membersihkan saluran reproduksi dari sisa-sisa urine.Menurut Dellman dan Brown
(1992), bahwa hasil sekresi yang bersifat mukus dan mirip protein
kelenjar bulbouretheralis, disekresikan
mendahului
proses
ejakulasi
pada
ruminansia,
berperan
menetralisasikan
lingkungan urethra dan
melumasi urethra serta vagina.
Alat Kelamin Bagian Luar
Penis. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan penis memiliki
panjang 10,5 cm. Penis memiliki dua fungsi yaitu menyemprotkan sperma ke dalam
alat reproduksi betina (alat kopulasi) dan untuk lewatnya urin.
Penis pada penis berbentuk bulat panjang dan bertipe fibroelastis(kenyal) dan
kaku meskipun dalam keadaan non-aktif atau non-erect. Dalam keadaan relaks ada
bagian yang membengkok huruf S, bagian ini disebutflexura sigmoidea.
Menurut Frandson (1992), struktur internal penis merupakan jaringan erektil
yang terdiri dari sinus-sinus darah yang dipisahkan oleh lembaran jaringan pengikat
yang disebut septa, yang berasal dari tunica albuginea, kapsula berserabut di sekitar
penis. Penis mempunyai saraf untuk memanjang dan memendekkan penis yang
dilengkapi dengan muscular retractor penis yaitu otot yang dapat merelaks dan
mengkerut (kontraksi).Bagian ujung penis disebut gland penis yang diselimuti
ileh praeputium.Selain itu terdapat corpus cavernosum penis yaitu otot yang dapat
menegangkan penis dan corpus cavernosum urethra yaitu saluran keluarnya urine.
Ereksi penis sebelum kopulasi terjadi ketika suplai darah masuk ke dalam
penis lewat arteri lebih banyak daripada keluar lewat vena. Volume darah bertambah
banyak, penis membesar dan membuatnya membengkak (Frandson, 1992).
Ruang kavernosa menerima suplai utama darah dari arteri berbentuk
mengulir (helical arragement), sering disebut arteria helisine (arteria helicinae).
Secara
khas,
tunika
intima
arteria
tersebut
memiliki
otot
polos
berbentuk epiteloid yang tampak menonjol ke dalam lumen mirip bukit atau tonjolan
yang mempersempit sebagian dari lumen. Bila otot polos tersebut mengendur, aliran
darah ke dalam kaverna meningkat nyata dan menyebabkan terjadinya ereksi.
Ruang kavernosa dikosongkan oleh venula, beberapa di antaranya mulai tampak
memiliki vena dinding tebal (Dellman and Brown, 1992).
Praeputium. Praeputium merupakan alat pelindung penis dari pengaruh luar
dan kekeringan. Menurut Frandson (1992), Praeputium adalah lipatan kulit di sekitar
ujung bebas penis. Permukaan luar merupakan kulit yang agak khas, sementara
lapisan dalam menyerupai membran mukosa yang terdiri dari lapisan preputial dan
lapisan penis yang menutup permukaan ekskremitas bebas dari penis. Pintu keluar
dari
urine
maupun
sperma
diebutorrificium
preputii, dan
daerah
dimana praeputium bertaut dengan penisdisebut fornix preputii
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa organ
reproduksi jantan terdiri dari testis, epididymis, ductus deferens, urethra, penis,
praeputium dan
kelenjar
tambahan (kelenjarvesicularis,
prostate dan bulbouretheralis). Testis dilindungi oleh scrotum, tunica dartos, tunica
vaginalis
propia, dan tunica
albuginea.
Testis tersusun
atas tubulus
semineferus yang menghasilkan sperma. Epididymis terdiri atascaput epididymis,
corpus
epididymis, dan cauda
epididymis. Penismerupakan
alat
copulasi
dan praeputium melindungi penis