Anda di halaman 1dari 6

Struktur Fungsi Organ Reproduksi Laki-laki

By selviafebriani on Juni 1, 2013

Coba kamu perhatikan gambar di bawah ini:

Gambar 3. Struktur organ reproduksi eksternal laki-laki (sumber:


http://www.lintas.me )

Gambar apakah itu? Ya benar gambar di atas adalah gambar organ reproduksi
laki-laki. Organ-organ apa sajakah yang menyusun organ reproduksi laki-laki?
Empat macam organ berbeda yang menyusun sistem reproduksi laki-laki:

A. Organ eksternal – satu penis dan satu skrotum

1. Penis (dari bahasa Latin phallus yang artinya ekor) adalah alat kelamin
jantan dan juga berfungsi sebagai organ eksternal untuk urinasi. Jaringan-
jaringan apa sajakah yang menyusun penis? Secara struktural, penis
tersusun atas tiga rongga berisi jaringan erektil yang berspons. Dua
rongga yang terletak di tengah dinamakan korpus kavernosa. Sedangkan
satu rongga yang berada di bawah korpus kavernosa dinamakan korpus
spongiosum. Di dalam korpus spongiosum terdapat saluran reproduksi
yakni uretra yang merupakan muara dari saluran kencing dan kelamin. Di
bagian ujung penis terdapat bagian yang dinamakan kepala penis (gland
penis). Kepala penis ini tertutup oleh lipatan kulit yang disebut
preputium. Preputium inilah yang dihilangkan saat anak laki-laki khitan.
Penis adalah organ yang berperan untuk kopulasi (persetubuhan).
Kopulasi adalah penyimpanan sperma dari alat kelamin jantan (pria) ke
dalam alat kelamin betina (wanita). Penis pada pria dapat mengalami
ereksi. Ereksi adalah penegangan dan pengembangan penis karena
terisinya saluran penis oleh darah. Apabila rangsangan ini terus menerus
terjadi, sperma akan keluar melalui uretra. Keadaan ini disebut ejakulasi.
Jumlah sperma yang dikeluarkan saat terjadi ejakulasi sekitar 2 hingga 5
mL semen, yang setiap mililiternya mengandung sekitar 50 sampai 130
juta sperma.
2. Skrotum disebut juga kantong pelir. Di dalam skrotum terdapat alat
reproduksi dalam yang disebut testis. Pada alat reproduksi laki-laki
terdapat dua skrotum yaitu skrotum bagian kanan dan kiri. Skrotum
disusun oleh otot-otot berikut.

o Otot dartos, dartos merupakan otot yang membatasi antara


skrotum kanan dan kiri. Otot dartos berfungsi untuk menggerakkah
skrotum untuk mengerut dan mengendur. Skrotum memiliki
adaptasi terhadap udara yang panas maupun dingin. Pada saat
udara panas maka tali yang mengikat skrotum akan mengendur
untuk membiarkannya turun lebih jauh dari tubuh. Sebaliknya
apabila udara dingin maka tali tersebut akan menarik skrotum
mendekati tubuh sehingga akan tetap hangat. Hal ini dilakukan
untuk menunjang fungsi dari testis.
o Otot kremaster, merupakan penerusan otot lurik dinding perut.
Otot ini berfungsi untuk mengatur suhu lingkungan testis agar
stabil, karena proses spermatogenesis dapat berjalan dengan baik
pada suhu stabil, yaitu 3⁰C lebih rendah dari suhu di dalam tubuh.
Suhu yang tidak sesuai akan menghambat produksi spermatozoa.
Gangguan demam dapat mengakibatkan penurunan produksi
spermatozoa. Pada pria dianjurkan memakai pakaian yang longgar
untuk menunjang kesuburan laki-laki. Struktur dari kantong
skrotum yaitu banyak lipatan kulit yang berfungsi untuk
memperluas permukaan penguapan. Kulit kantong skrotum
memiliki banyak kelenjar keringat,m untuk mendinginkannya
dilakukan melalui proses penguapan air keringat.

Coba kamu perhatikan lagi gambar di bawah ini!


reproduksi priaGambar organ reproduksi laki-laki (sumber :
http://www.psychologymania.com )

Apakah perbedaan antara gambar 3 dan gambar 4? Gambar 4 adalah gambar


organ internal reproduksi laki-laki. Apa sajakah organ internal laki-laki? Organ
internal laki-laki terdiri dari testis, saluran kelamin, dan kelenjar kelamin.

2. Gonad yaitu Testis

Tahukah kamu apa itu testis? Testis memiliki bentuk bulat telur, dengan
panjang ± 3 cm, garis tengah yang terbesar ± 1,75 cm dan beratnya 15 gram. Di
dalamnya terdapat ± 1000 selang kecil yang rata-rata panjang 45 cm. Pria
memiliki sepasang testis yang berbentuk oval berada di kiri dan kanan untuk
memproduksi sperma. Sepasang testis ini dibungkus oleh lipatan kulit berbentuk
kantung yang disebut kantung zakar (skrotum). Sel-sel yang menghasilkan
sperma disebut tubulus seminiferus, yang berukuran hampir sama dengan
serabut benang sutera yang paling halus. Proses pembentukan sperma ini
disebut spermatogenesis. Sperma yang dihasilkan oleh seorang laki-laki dewasa
normal kurang lebih 100 juta sel sperma setiap hari. Pada dinding tubulus
seminiferus terdapat calon-calon sperma (spermatogonium yang diploid). Di
antara tubulus seminiferus terdapat sel-sel interstisiil (Sel Leydig) yang
menghasilkan hormon testosteron dan hormon kelamin jantan lainnya. Hormon
testosteron sangat berpengaruh terhadap perkembangan kelamin sekunder pada
seorang laki-laki. Selain itu, terdapat pula sel-sel berukuran besar yang
berfungsi menyediakan makanan bagi spermatozoa, sel ini disebut sel sertoli.

3. Saluran Kelamin – dua epididimides (tunggal: epididimis), dua duktus


seminalis (vas deferens), dua duktus ejaculatoris, dan satu uretra;

1. Epididimis merupakan saluran yang memiliki panjang 7 meter dan


menghubungkan antara testis dengan vas deferens. Sedangkan
saluran penghubung tubulus seminiferus dengan epididimis disebut
dengan vas eferens. Epididimis melekat di bagian luar testis. Setiap
epididimis terdiri dari saluran kumparan rapat, tunggal terbungkus
selubung fibrosa. Di dalam epididimis ini, sperma yang dihasilkan
di dalam testis akan ditampung untuk beberapa saat, kurang lebih
selama 2 minggu dan mengalami proses pematangan hingga
sperma menjadi dewasa. Di saluran epididimis sperma diberi zat-
zat sumber makanan. Selanjutnya dari sini, sperma bergerak
menuju kantung kemih (vesikula seminalis) melalui saluran mani
( vas deferens). Sperma ditampung sementara waktu pada kantung
kemih.
2. Vas deferens merupakan suatu saluran untuk mengangkut sperma
ke vesikula seminalis (kantung sperma). Pada satu ujung, vas
deferens menempel epididimis, sedangkan ujung lainnya berada
dalam kelenjar prostat. Arah vas deferens ini ke atas, kemudian
melingkar. Vas deferens menerima sekret berupa cairan nutrisi dari
vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar cowpery.
Epididimis dan vas deferens merupakan salah satu kantung
cadangan yang menyimpan sel sperma sementara waktu dan
tempat pendewasan sel sperma sebelum dikeluarkan. Setelah dari
vas deferens, mani yang terbentuk akan dialirkan ke duktus
ejakulatoris.
3. Duktus ejakulatoris terdiri atas sepasang dan merupakan bagian
dari vas deferens yang berfungsi memancarkan semen ke uretra.
Secara struktural, saluran ini amat pendek. Setelah melewati
saluran ejakulasi, sperma keluar tubuh melalui uretra.
4. Uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke
lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran
pembuangan baik pada sistem kemih atau ekskresi maupun pada
sistem seksual. Pada pria, uretra berfungsi juga dalam sistem
reproduksi sebagai saluran pengeluaran air mani. Pada pria,
panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada akhir penis. Uretra
pada pria dibagi menjadi empat bagian, dinamakan sesuai dengan
letaknya, yaitu:

1) Pars praprostatica, terletak sebelum kelenjar prostat.

2) Pars prostatica, terletak di prostat. Pada bagian uretra ini terdapat pembukaan
kecil, di mana terletak muara vas deferens.

3) Pars membranosa, panjang sekitar 1,5 c m dan di bagian lateral terdapat


kelenjar bulbouretralis.

4) Pars spongiosa/ cavernosa, panjang sekitar 15 cm dan melintas di corpus


spongiosum penis.

4. Kelenjar kelamin – dua vesikula seminalis, satu kelenjar prostat, dua


kelenjar bulbourethral (Cowperi).

1. Vesika seminalis terdiri dari 2 saluran yang berkelok-kelok dengan


panjang ± 15 cm. Vesikula seminalis terletak di atas dan bawah kandung
kemih. Vesikula seminalis menghasilkan 60% dari volume total semen.
Cairan dari vesikula seminalis berwarna jernih, kental mengandung
lendir, asam amino, dan fruktosa. Cairan ini berfungsi memberi makan
sperma. Selain itu, vesikula seminalis juga mengekskresikan
prostaglandin yang berfungsi membuat otot uterin berkontraksi untuk
mendorong sperma mencapai uterus. Sekretnya disimpan di dalam
kelenjar dan dikeluarkan waktu ejakulasi oleh kontraksi otot polos.
Tinggi sel vesika seminalis dan derajat aktivitas proses sekresi tergantung
pada testosteron.
2. Kelenjar Prostat tersusun melingkar, terletak pada bagian atas uretra dan
di bagian bawah kantong kemih yang merupakan pertemuan antara uretra
dengan vas deferens. Kelenjar prostat dibagi 3 struktur yaitu mukosa,
submukosa, dan kelenjar utama. Kelenjar utama menghasilkan sebagian
besar volume sekresi prostat. Getah yang dihasilkan oleh kelenjar prostat
mengandung kolestrol, fosfolipid, garam yang berperan untuk
kelangsungan hidup spermatozoa. Kelenjar prostat berukuran lebih besar
dibandingkan dua kelenjar lainnya. Cairan yang dihasilkan encer seperti
susu dan bersifat alkalis sehingga dapat menyeimbangkan keasaman
residu urin di uretra dan keasaman vagina. Cairan ini langsung bermuara
ke uretra lewat beberapa saluran kecilmenghasilkan cairan prostat yang
dikeluarkan waktu ejakulasi. Proses sekresi prostat juga tergantung pada
testosteron.
3. Kelenjar bulbouretralis berbentuk kecil, berjumlah sepasang, dan
terletak di sepanjang uretra tepatnya di bawah kelenjar prostat. Cairan
kelenjar ini kental dan disekresikan sebelum penis mengeluarkan sperma
dan semen. menyekresikan cairan seperti lendir yang berfungsi
melicinkan (lubrikasi) dalam pergerakan sel sperma. Kelenjar ini
menghasilkan cairan yang berfungsi menetralkan urine yang mengandung
asam di dalam uretra. Di samping itu, cairan ini membawa sejumlah
sperma bebas sebelum dikeluarkan dari dalam tubuh.

Organ-rogan reproduksi perempuan dan laki-laki berfungsi untuk membentuk


sel kelamin. Sel kelamin pada perempuan disebut ovum, sedangkan sel kelamin
pada laki-laki disebut sperma.

Anda mungkin juga menyukai