Anda di halaman 1dari 11

KELENJAR AKSESORI PADA SISTEM REPRODUKSI PRIA

reproduksi. Kelenjar ini mengeluarkan cairan semen yang berfungsi mengaktifkan dan me Pada sistem
reproduksi pria, selain dikenal duksi utama, terdapat pula kelenjar aksesori atau kelenjar melihara sel sperma.
Kelenjar reproduksi terdiri atas kelenjar-kelenjar berikutorgan-organ repro

1. Vesikula Seminalis

Vesikula seminalis atau kantung semen adalah kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang
kantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan makanan yang merupakan sumber makanan
bagi sperma. Cairan vesika seminalis bersifat basa (alkalis) dan menyumbangkan 60% dari komposisi
total cairan semen. Kandungan cairan vesika seminalis mengandung mukus, fruktosa (yang
menyediakan sebagian besar energi yg digunakan oleh sperma), enzim pengkoagulasi, asam askorbat,
dan protasglandin.

2. Kelenjar Prostat

Kelenjar ini letaknya melingkari bagian atas uretra di bawah kandung kemih. Kelenjar ini merupakan
pensekresi semen terbesar, yang langsung mensekresikan produknya menuju uretra melalui beberapa
saluran kecil. Cairan prostat bersifat encer, seperti susu, dan mengandung enzim antikoagulan, nutrisi
bagi sperma, dan sedikit asam.

3. Kelenjar Cowper

Kelenjar ini juga dikenal sebagai kelenjar bulbouretra. Kelenjar cowper terletak di sepanjang uretra di
bawah prostat. Fungsinya adalah mensekresikan mukus dan cairan bening yang menetralkan setiap urin
asam yang masih tersisa dalam uretra. Dalam fiqh Islam, para ulama sepakat menghukumi cairan ini
dengan najis sedang, karena cairan berwarna bening ini membawa serta urine yang masih tersisa di
dalam saluran uretra.

Cairan dari kelenjar bulbouretra ini membawa sebagian sperma yang dibebaskan sebelum ejakulasi.
Hal inilah yang menjadi alasan sering gagalnya teknik kontrasepsi atau kontrol kelahiran dengan cara
menarik penis sebelum ejakulasi.
KELENJAR AKSESORI PADA SISTEM REPRODUKSI PRIA

MAKALAH TIGA KELENJAR


AKSESORI PADA SESTEM REPRODUKSI PRIA

Disusun oleh:
NAMA:INDAH LESTARI MANGIDI
NIM:PBd19.004
PRODI:S1 KEBIDANAN

STIKES PELITA IBU KENDARI


2019/2020
KELENJAR AKSESORI PADA SISTEM REPRODUKSI PRIA

BAB I

PENDAHULU
1.1 LATAR BELAKANG

Reproduksi dijadikan kegiatan organ kelamin pria dan wanita yang khusus, yaitu testis
yang menghasilkan spermatozoid (sel kelamin laki-laki) dan ovarium menghasilkan sel kelamin
wanita (ovum). Organ-organ ini menghasilkan hormone yang mempengaruhi sifat kelamin pria
dan kelamin wanita. Produksi hormone ini dikendalikan oleh gonadotropik dari kelenjar
hipofise.

Penggabungan dua sel kelamin , yaitu satu sel laki-laki dan satu sel wanita, tetap
berlangsung hidup umat manusia. Untuk memungkinkan terjadinya penggabungan sel-sel
pengembangbiakan, maka diperlukan perlengkapan tertentu pada organ laki-laki dan wanita.
Pelengkap pada organ laki-laki adalah epididimis dan vas deferens.

Uretra berjalan melalui penis dan mempunyai dua fungsi yaitu pembuang urine dan
mengeluarkan semen. Penis berisi jaringan erektil yang memungkinkan menjadi keras dan
tegak.

1.2 TUJUAN

1 Untuk menghasilkan ,menjaga,transpotasi sperma [sel reproduksi laki-laki] dan


cairan pelindung[semen]

2 untuk mengantarkan semen yang mengandung sperma ke dalam alat genital


wanita

3 untuk memproduksi dan sekresi hormon seks pria


KELENJAR AKSESORI PADA SISTEM REPRODUKSI PRIA

1.3 rumus masalah

1 apa saja bagian-bagian reproduksi laki-laki dan perempuan pada


manusia?

2 bagimana proses terjadinya embrionik pada manusia


KELENJAR AKSESORI PADA SISTEM REPRODUKSI PRIA

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 ORGAN REPRODUKSI PRIA
Organ reproduksi pria terdiri atas organ reprodusi dalam dan organ reproduksi luar.
2.1.1 ORGAN REPRODUKSI DALAM
gan reproduksi dalam yaitu organ yang tidak tampak dari luar yang terdiri atas testis,
saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris.
1. Testis
Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir (skrotum).
Testis berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis terdapat dibagian tubuh sebelah kiri dan
kanan yang dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat jaringan ikat dan otot polos. Testis
terdiri dari belahan-belahan yang bernama lobules testis. Testis juga menghasilkan hormone
testosterone dan bekerja sebagai kelenjar endokrin. Hormon testosterone ini berfungsi untuk
menetukan sifat-sifat kejantanan.
Fungsi testis secara umum merupakan alat untuk memproduksi sperma dan hormone kelamin
jantan yang disebut testoteron.
2. Saluran pengeluaran
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas
deferens, saluran ejakulasi dan uretra
 Epididimis
Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok didalam skrotum yang keluar dari testis yang
berjumlah sepasang disebelah kanan dan kiri. Epididimis berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas
deferens.
Saluran ini dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa melalui duktus eferen merupakan bagian
dari kaput epididimis.
 Vas deferens
KELENJAR AKSESORI PADA SISTEM REPRODUKSI PRIA

Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang mengarah ke
atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Vas deferens tidak menempel pada testis dan
ujung salurannya deferens terdapat di dalam kelenjar prostat. Panjang duktus 40-50cm berjalan
bersama pembuluh darah dan saraf dalam funikulus spermatikus melalui kanalis inguinalis ,
memanjang pada bagian akhir berbentuk kumpalan disebut ampula duktus deferens. Duktus ini
terletak dalam osteum vesika semnali berlanjut sebagai duktus ejakulatorius yang menembus
prostat. Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju
kntung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).
 Saluran Ejakulasi
Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan
uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra.
 Uretra
Uretra merupakan sluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. Uretra berfungsi
sebagai saluran kelami yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari
kantung kemih.
3. Kelenjar Asesoris
Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah kelamin
yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris. Getah-getah ini berfungsi untuk mempertahankan
kelangsungan hidup dan pergerakan sperma. Kelenjar asesoris merupakan kelenjar kelamin
yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper.
 Vesikula seminalis
Vasikulaseminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk
yang terletak di belakang kantung kemih yang menghasilkan zat makanan yang merupakan
sumber makanan bagi sperma.
 Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih
yang menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan
untuk kelangsungan hidup sperma. Kelenjar prostat yang kira-kira sebesar buah kenari,
merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi atas 4 lobus, yaitu: lobus
posterior, lobus lateral, lobus anterior, dan lobus medial. Fungsinya menambah cairan alkalis
KELENJAR AKSESORI PADA SISTEM REPRODUKSI PRIA

pada cairan seminalis berguna untuk melindungi spermatozoa terhadap tekanan yang terdapat
pada uretra dan vagma.
 Kelenjar Cowper
Kelenjar cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju
uretra yang menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).

ORGAN REPRODUKSI LUAR


Organ reproduksi luar pria terdiri dari penis dan skrotum.
1. Penis
Penis terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di
bagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah
yang berupa jaringan spons korpus spongium yang membungkus uretra. Uretra pada penis
dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah
dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh
darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).
2. Skrotum
Skrotum (kantung pelir) merupakankantung yang didalamnya berisi testis yang berjumlah sepasang,
yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Diantara srotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh
sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi untuk
menggetarkan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Didalam srotum juga
terdapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot
kremaster. Otot ini bertindak sebagai pengetur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil.
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang ORGAN
2.1.3 SPERMATOGENESIS
Spermatogenesis terjadi di dalam testis, tepatnya pada tubulus seminiferus.
Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal melalui proses pembelahan dan
diferensiasi sel, yang mana bertujuan untuk membentuk sperma fungsional. Pematangan sel
terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian di simpan di epididimis.
Dinding tubulus seminiferus tersusun dari jaringan ikat dan jaringan epiteliun germinal
(jaringan epitelium benih) yang berfungsi pada saat spermatogenesis. Yang terdiri dari sejumlah
sel epitel germinal (sel epitel benih) yang disebut spermatogonia (spermatogenium = tunggal).
KELENJAR AKSESORI PADA SISTEM REPRODUKSI PRIA

Spermatogenia tipe A membelah secara metosis menjadi spermatogenia tipe B.


Kemudian, setelah beberapa kali membelah, sel-sel ini akhirnya menjadi spermatosit primer
yang masih bersifat diploid. Setelah melewati beberapa minggu, setiap spermatosis primer
membelah secara meiosis membentuk dua buah spermatosit sekunder yang bersifat haploid.
Spermatosit sekunder kemudian membelah lagi secara meiosis membentuk empat buah
spermatid. Dimana spermatid akan berdiferensiasi menjadi spermatozoa (sperma). Proses
perubahan spermatid menjadi sperma disebut spermiasi. Ketika spermatid dibentuk pertama
kali,spermatid memiliki bentuk seperti sel-sel epitel. Namun, setelah spermatid mulai
memanjang menjadi sperma, akan terlihat bentuk yang terdiri dari kepala dan ekor.
Pada bagian membran permukaan di ujung kepala sperma terdapat selubung tebal yang
disebut akrosom. Yang mengandunbg enzim hialuronidase dan proteinase yang berfungsi untuk
menembus lapisan pelindung ovum. Semua tahap spermatogenesis terjadi karena adanya
pengaruh sel-sel sertoli yang memiliki fungsi khusus untuk menyediakan makanan dan
mengatur proses spermatogenesis
KELENJAR AKSESORI PADA SISTEM REPRODUKSI PRIA

BAB IV
PENUTUPAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini. Kami menyadari tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya ,
karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini.
Kami banyak berharap agar para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah
dikesempatan-kesempatan
KELENJAR AKSESORI PADA SISTEM REPRODUKSI PRIA

BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Marimbi, Hanum. 2010. Biologi Reproduksi. Nuha Medika : Yogyakarta
Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 3.
ECG : Jakarta
Pearce, Evelyn. 2010. Anatomi Dan Fisiologi untuk Paramedis.
Gramedia : Jakarta
KELENJAR AKSESORI PADA SISTEM REPRODUKSI PRIA

Anda mungkin juga menyukai