PENDAHULUAN
Sistem pencernaan adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima
makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses
tersebut. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh
berbeda.
Sistem pencernaan hewan terbagi menjadi dua yang saling bergantung dan
bekerja sama. Bagian pertama adalah saluran pencernaan. Saluran pencernaan terdiri
dari susunan organ-organ pencernaan yang dilewati makanan.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya maka
muncullah rumusan masalah antara lain :
1. Kelenjar apa saja yang berhubungan dengan sistem pencernaan?
2. Bagaimana struktur histologi kelenjar hati?
3. Apa saja fungsi kelenjar hati sebagai kelenjar terbesar dalam tubuh hewan?
4. Bagaimana struktur histologi kelenjar pankreas?
5. Apa saja fungsi kelenjar pankreas sebagai kelenjar kedua yang berperan penting
saat mencerna makanan ?
6. Bagaimana struktur histologi kelenjar air liur (salivares) ?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kelenjar Hati
Kelenjar Pankreas
Fungsi Hati
Kapsula
Lobules
Perenkim
Kanalikuli empedu
Saluran empedu
Kantung empedu (vesica vellea)
Pembuluh darah dan sinusoid (vascularisasi)
-Fungsi Nutritif
- Fungsi Fungsional
3
Pankreas adalah kelenjar kedua setelah hati yang berperan penting
dalam pencernaan makanan, bahkan lebih penting lagi karena ikut mengatur
metabolisme hidrat arang. Pankreas adalah kelenjar ganda, yakni sebagai :
Kelenjar Eksokrin
Kelenjar Endokrin
Struktur Histologi.
- Pulau Langerhans
- Pankreas asinus
Fungsi Pankreas.
Pulau Langerhans :
Sel G
Inlsulin
Glukagon.
2.3Penjelasan tentang Klenjar Air liur
a Kelenjar Parotis
b Kelenjar Mandibularis
4
c Kelenjar Lingualis
Disamping kelenjar utama terdapat pula kelenjar yang lebih kecil yang
disebar pada dinding rongga mulut. Diantaranya :
Kelenjar Lidah
Kelenjar Bibir
Kelenjar pipi
5
BAB III
PEMBAHASAN
KELENJAR PENCERNAAN
Kami juga membahas kelenjar salivares yang terdiri dari kelenjar parotis,
mandibularis dan sub lingualis.
3.1 HATI
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut
sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk
sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara
memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan
6
asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa
racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.
Hati menerima darah portal, yang mengangkut zat makanan dari usus halus
kecuali lemak melalui pembuluh darah khil.
Sel Ito berada pada jaringan perisinusoidal, merupakan sel dengan banyak
vesikellemak di dalam sitoplasma. Saat hati berada pada kondisi normal, sel Ito
menyimpan vitamin A guna mengendalikan kelenturan matriks ekstraselular yang
dibentuk dengan SEC, yang juga merupakan kelenturan dari lumen sinusoid.
Sel pit merupakan limfosit dengan granula besar, seperti sel NK yang bermukim
di hati. Sel pit dapat menginduksi kematian seketika pada sel tumor tanpa bergantung
pada ekspresiantigen pada kompleks histokompatibilitas utama. Aktivitas sel pit dapat
ditingkatkan dengan stimulasi interferon-.
Bahan makanan yang telah diserap setelah sampai dihati diolah dan keluar
sebagai bahan baru dalam aliran darah umum. Sebagian bahan tersebut disimpan dalam
sel tertentu dan selebihnya dipergunakan untuk metabolisme di dalam tubuh. Zat toksis
dapat masuk bersama makanan namun setelah sampai dihati akan ditawar melalu proses
oksidasi, hasil yang tidak berbahaya akan dibuang melalui empedu (Nuryani Zainudin,
2000).
Empedu adalah cairan bersifat basa yang pahit dan berwarna hijau kekuningan
karena mengandung pigmen bilirubin, biliverdin, dan urobilin, yang disekresikan oleh
hepatosithati pada sebagian besar vertebrata. Setiap harinya cairan empedu disekresikan
oleh hati sebanyak 500-1000cc dimana sekresinya berjalan terus menerus, jumlah yang
7
disekresikan akan meningkat jika mencerna lemak. Pada beberapa spesies, empedu
disimpan di dalam kantung empedu dan dilepaskan ke usus dua belas jari untuk
membantu proses pencernaan makanan. Sebuah kantong empedu berbentuk terong dan
merupakan membran berotot, letaknya dalam sebuah lobus disebelah permukaan dibawah
hati sampai pinggir depannya, panjangnya 8-12 cm, berkapasitas 60 mL. Lapisan
empedu(kantong) terdiri dari lapisan luar serosa/pariental, lapisan otot bergariss ,lapisan
dalam mukosa/viseral yang disebut juga membran mukosa.
Fungsi hati :
Struktur histologi :
Kapsula :
Terdiri dari dua bagian, yakni Kapsula serosa yang terdiri atas serosa
dan Kapsula fibrosa yang terdiri dari jaringan ikat fibrous. Kapsula fibrosa ini
tipis, tetapi menebal didaerah hilus (porta hepatis) yang menunjang
pembuluh darah, saraf dan aliran empedu.
Lobulus :
Parenkhim :
8
Parenkhim hati terdiri dari sel-sel hati yang membentuk laminae
tersusun radier terhadap vena sentralis sebagai pusat lobulus. Diantara
laminae terdapat sinusoid, suatu kapiler dengan lumen meluas dan
dindingnya terdiri dari endotelial dan sel kuffer (sel RES)
Kanalikuli empedu :
9
Saluran empedu :
10
tidak memiliki kantong empedu. Empedu yang dihasilkan langsung
disekresikan kedalam duodenum lewat diverticulum duodeni.
- Fungsi Nutritif :
- Fungsi Fungsional :
3.2 PANKREAS
11
Pankreas pertama kali diidentifikasi oleh Herophilus, ahli anatomi Yunani dan ahli
bedah. Pankreas adalah kelenjar kedua setelah hati yang berperan penting dalam
pencernaan makanan. Pankreas sebagai organ kelenjar dalam sistem pencernaan dan
endokrin vertebrata. Ini adalah kedua kelenjar endokrin memproduksi hormon penting,
termasuk insulin, glukagon, dan somatostatin, serta kelenjar eksokrin, pankreas
mengeluarkan enzim yang mengandung jus pencernaan yang lolos ke usus kecil. Enzim
ini membantu dalam pemecahan lebih lanjut dari karbohidrat, protein, dan lemak dalam
perut yg menghancurkan makanan tersebut. Kelenjar pankreas terletak di rongga perut di
dekat lambung. Pankreas menghasilkan enzim pencernaan yang dialirkan
menuju duodenum, yaitu: enzim amilase, enzim tripsinogen, enzim lipase, dan NaHCO3.
Sekresi enzim dari pancreas dipengaruhi oleh hormon sekretin.
Hormon sekretin dihasilkan oleh duodenum pada saat makanan masuk duodenum (usus
dua belas jari).
Tubuh: daerah pankreas antara batas kiri vena mesenterika unggul dan batas kiri dari
aorta.
Tail: daerah pankreas antara batas kiri aorta dan hilus limpa.
Situs yang paling umum dari primary adalah kepala pankreas. Pankreas memiliki
dua komponen fungsional: endokrin, untuk memproduksi insulin dan hormon lainnya,
dan eksokrin, untuk menghasilkan jus pankreas untuk pencernaan. Pankreas berada
dalam kontak langsung dengan lambung, duodenum, limpa, dan kapal utama perut.
12
1 Kepala pancreas
2 Proses uncinate
3 Pankreas takik
4 Tubuh pankreas
Gambar 3
5 Anterior permukaan
6 Inferior permukaan
7 Superior marjin
8 Anterior marjin
9 Inferior marjin
10 Omentum umbi
11 Ekor pankreas
Gambar 4
Pankreas Histologi
13
Di bawah mikroskop, bagian ternoda pankreas mengungkapkan dua jenis jaringan
parenkim. Kelompok ringan pewarnaan sel yang disebut pulau Langerhans, yang
menghasilkan hormon yang mendasari fungsi endokrin dari pankreas. Darker pewarnaan
sel asinus bentuk terhubung ke saluran. Sel asinar pankreas milik eksokrin dan enzim
pencernaan mensekresikan ke dalam usus melalui sistem saluran.
Pulau Ringan pewarnaan, besar, bulat Produksi dan sekresi hormon (pankreas
Langerhans cluster endokrin)
Pankreas Darker pewarnaan, kecil, berry- Pencernaan produksi dan sekresi enzim
asinus seperti cluster (pankreas eksokrin)
a. Epitel ujung berbentuk piramid dapat dibekan menjadi dua daerah yaitu: sitoplasma
daerah basal berwarna gelap dengan biru metilin (basa), sitoplasma daerah apeks
berwarna agak cerah
b. Pada lumen ujung terdapat sel sentroasiner yang merupakan bagian dari duktus
interkalatus yang menjorok kedalam.
c. Pankreas memiliki duktus interkalatus panjang yang langsung bermuara kedalam
duktus interlobularis diluar lobulus. Duktus striatus tidak terdapat pada pankreas.
d. Pada ujung kelenjar pankreas dilengkapi oleh sel myopitel (basket cells)
e. Pankreas memiliki pulau langerhans, dengan kumpulan banyak rambut.
Pulau Langerhans
Pankreas mamalia memiliki pulau Langerhans yang tersebar pada tiap lobulus,
terutama pada ekor pankreas. Diameternya sekitar 100-400 mikron. Pulau Langerhans
merupakan kumpulan sel dengan banyak pembuluh darah rambut, dipisah dari pankreas
oleh jaringan ikat tipis. Susunan selnya tidak teratur dan mengambil warna lebih pucat
dari sel-sel asinus. Dengan pewarnaan HE butir-butir sekreta tidak jelas, tapi dengan
pewarnaan Mallory-azan dapat dibedakan :
14
a. Sel alpha (Sel A)
Bentuk selnya besar, inti lonjong dan dalam sitoplasma tersebar butir bersifat
asidofil (merah) yang tidak larut dalam alkohol. Sebagai penghasil hormon glukagon
b. Sel betha (sel B)
Sel serta butir sekretanya lebih kecil dari sel A tapi pada anjing jumlahnya lebih
banyak, sekitar 75 % dari seluruh sel. Butir sekreta mudah larut dalam alkohol. Pada
anjing, kelelawar dan manusia bentuk sel betha memberikan gambaran kristal dengan
matrik cerah mengelilinginya. Sebagai penghasil hormon insulin.
c. Sel Delta (sel C)
Sel ini tidak banyak jumlahnya, memiliki butir sekreta berwarna biru. Pada
anjing diperkirakan hanya 5 % saja. Butir sekretanya sedikit lebih besar dari sel A.
d. Sel G
Sel ini jarang sekali dijumpai, hanya tampak pada cavia, dan tidak memiliki butir
sekreta sama sekali. Susunan sel-sel pada pulau Langerhans terdapat mengitari pembuluh
darah kapiler. Butir sekretanya banyak terdapat pada sitoplasma ebrbatasan dengan
kapiler. Dua hormon yang penting adalah :
- Insulin :
Hormon ini dihasilkan oleh sel betha, dan bekerja merangsang perubahan glukosa
menjadi glikogen. Apabila tubuh kekurangan insulin, kadar glukosa darah naik (Diabetes
Melitus) dan simpanan glikogen dalam otot berkurang. Diabetes yang tidak ditangani
dapat mempercepat kematian hewan. Pemberian Alloxan pada hewan percobaan dapat
mernaangsang kemunduran sel betha.
- Glikogen :
Hormon ini dihasilkan oleh sel alpha yang bekerja yang berlawanan dengan
insulin. Bahan ini disebut Hyperglicemic-glycogenolytic factor, sebab dengan pemberian
glukagon dapat mengurangi cadangan glikogen hati dan kadar glukosa darah naik.
Pemberian kobal klorida berakibat mundurnya sel A sehingga produksi glukagon
menurun.
15
Fungsi Pankreas
Pankreas adalah kelenjar dual-fungsi, memiliki fitur dari kedua kelenjar endokrin
dan eksokrin.
Kelenjar Endokrin
Bagian dari pankreas dengan fungsi endokrin terdiri dari sekitar satu juta
kelompok sel yang disebut pulau Langerhans. Ada empat jenis sel utama dalam pulau.
Mereka relatif sulit untuk membedakan menggunakan teknik pewarnaan standar, tetapi
mereka dapat diklasifikasikan oleh sekresi mereka: sel glukagon rahasia, sel-sel
insulin rahasia, sel mensekresikan somatostatin, dan PP sel pankreas mensekresi
polipeptida.
Para pulau adalah koleksi kompak sel endokrin diatur dalam cluster dan tali dan
saling silang oleh jaringan padat kapiler. Kapiler dari pulau yang dibatasi oleh lapisan
sel-sel endokrin dalam kontak langsung dengan kapal, dan sel-sel endokrin yang paling
berada dalam kontak langsung dengan pembuluh darah, dengan baik proses sitoplasma
atau dengan aposisi langsung. Menurut volume ''Body,''oleh Alan E. Nourse, pulau yang
"sibuk manufaktur hormon mereka dan umumnya mengabaikan sel pankreas di sekitar
mereka, seolah-olah mereka terletak di beberapa bagian yang sama sekali berbeda dari
tubuh."
Kelenjar Eksokrin
16
saluran pankreas, yang disebut sel centroacinar, mengeluarkan solusi-bikarbonat dan
garam-kaya ke dalam usus kecil.
17
3.3 Kelenjar air liur / glandula salivares
Gambar 5
Fungsi kelenjar air liur adalah membasahi dan melumasi rongga mulut dan
usus, memulai pencernaan makanan, menyelenggarakan ekskresi zat-zat
tertentu. Pada dinding rongga mulut terdapat 3 kelenjar air liur utama yaitu :
Kelenjar yang tergolong paling besar bersifat sereus murni. Dalam tiap
lobulus selain ujung kelenjar sereus ditemukan pula 2 benuk alat penyalur
yaitu duetus intercalatus dan ductus spreatus (intralobularis). Diantara ujung
kelenjar terdapat jaringan ikat interstitial. Pada jaringan ikat interlobularis
dan pembuluh darah.Ductus ini dan ductus parotideus memiliki epitel silindris
banyak lapis dan sering terlihat adanya sel mangkok.
18
Kelenjar parotis dari karnifora dan domba muda terdapat bagian yang
bersifat mukous. Sekreta kelenjar parotis bersifat encer, mengandung
protein tanpa musin. Kelenjar parotis merupakan kelenjar ludah terbesar
yang terletak antara prossesus mastoideus dan ramus mandibula. Duktus
kelenjar ini bermuara pada vestibulus oris pada lipatan antara mukosa pipi
dan gusi dihadapan molar 2 atas.
19
Umumnya mirip kelenjar parotis, hanya saja ujung kelenjar bersifat
seromukous. Kelenjar ini terletak disebelah dalam korpus mandibula dan
mempunyai duktus ekskretoris (Duktus Wharton) yang bermuara pada dasar
rongga mulut pada frenulum lidah , dibelakang gigi seri bawah. Merupakan
kelenjar yang memproduksi air liur terbanyak (Srihadi Agung Priyono, 2007).
Seperti juga kelenjar parotis, kelenjar ini diliputi kapsel yang terdiri dari
jaringan ikat padat yang juga masuk ke dalam organ dan membagi organ
tersebut menjadi beberapa lobulus. Secara morfologis kelenjar ini
merupakan kelenjar tubuloalveolar / tubuloacinus bercabang-cabang
(compound tubulo alveolar gland). Percabangan duktusnya sama dengan
glandula parotis demikian pula sel-selnya.
20
bentuknya sudah tidak khas sehingga dalam preparat sukar ditemukan
(Fawcett, Bon W. 2002).
Terletak dalam sub mukosa bahkan lebih dalam lagi diantara otot lidah.
Banyak terdapat di dalam akar lidah, pinggir lidah, dan dibawah papil
lidah yang memiliki putik pengecap. Bersifat sereus yang dikenal sebagai
kelenjar von ebner.
Pada kuda dan babi bersifat kelenjar campuran, pada sapi, kambing dan
domba bagian ventral bersifat sereus.
21
mengaktifkan tripsinogen, enzim erepsin (peptidase), enzim maltase,
enzim sukrase, enzim laktase dan enzim nuklease serta lipase.
Pengeluaran enzim-enzim ini dipengaruhi oleh hormon enterokrinin yang
dihasilkan oleh duodenum.
Pada karnivora mirip sel dari kelenjar pylorus, di sekitar lobules atau ujung
kelenjar tampak otot polos yang berasal dari muskularis mukosa. Alat
penyalur terdiri atas epitel silindris yang mengandung sel mangkok yang
bermuara pada crypte lieberkuhn. Sel ujung kelenjar memiliki banyak
mitokondria dan basal ergostoplasma atau glanular endoplasmic
reticulum, apparatus golgi tumbuh subur dan diduga tempat sintesis dari
karbohidrat sedangkan fraksi protein terjadi pada glanuler endoplasmic
reticulum dalam bentuk butir sekreta, semua ini dapat diamati dengan
mikroskop electron.
3.6.1 Hati
22
Ayam memiliki kantung empedu dengan selaput lendir membentuk
lipatan. Epitel permukaan selaput lendir silindris sebaris dan pada tunika
propria tidak terdapat kelenjar Tunia muskularis agak tipis tetapi serosa relatif
tebal.
Kelenjar pankreas ayam cukup jelas. Lobulasi cukup jelas tapi jaringan ikat
interlobuler tipis. Sel asinus ujung kelenjar berbentuk piramid dengan butir
sekreta mengumpul didaerah kutub bebas. Inti di basal dan tampak sel
sentroasiner.
Pulau langerhans relatif lebih banyak dari pada mammalia, bahkan dapat dibedakan 2
bentuk yaitu pulau betha yang mengandung sel alpha tapi sedikit sel betha. Secara
mikroskopik pulau alpha lebih besar dan pada jaringan interlobuler pankreas banyak
terdapat jaringan limfoid.
23
BAB IV
SIMPULAN
SARAN
Dalam makalah ini semoga menjadi bahan acuan dan referensi bagi para pembaca
khususnya mahasiswa kedokteran hewan universitas udayana. Semoga kedepannya di
buat lebih banyak penelitian tentang pencernaan khususnya kelenjar pencernaan yang
dapat membantu mahasiswa dan dokter hewan dalam mngobati hewan dan
menyelesaikan tugas-tugas.
24
Daftar Pustaka
25
LAMPIRAN
26