Indikator
Mendeskripsikan masing-masing komponen sistem limfa
Menjelaskan sistem peredaran limfa
Membedakan peredaran limfa dengan peredaran darah
Menjelaskan fungsi sistem limfa
Sistem limfa merupakan suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan
limfa atau getah bening dalam tubuh. Limfa berasal dari merupakan cairan yang berasal dari
plasma darah yang keluar dari sistem kardiovaskuler ke dalam jaringan di sekitarnya (cairan
intestisisal). Cairan ini kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa dan selanjunya dikembalikan ke
dalam sistem sirkulasi secara difusi
3. Cairan Limfa
Cairan lmfa merupakan cairan jaringan yang diabsorbsi ke dalam kapiler limfa.
Cairan limfa berwarna kekuning-kuningan mengandung plasma protein, limfosit, keping
darah, fibrinogen, limfosit,, keping darah, fibrinogen, lemak dan sedikit oksigen. Ciran limfa
tidak mengandung sel darah merah dan karbondioksida.
B. Mekanisme Peredaran Limfa
Cairan limfa berasal dari cairan jaringan melalui difusi atau filtrasi ke dalam kapiler-
kapiler limfa hingga masuk ke sistem peredaran darah melalui vena. Sirkulasi limfa relatif
lambat yakni sekitar 3 liter cairan limfa masuk ke dalam sirkulasi darah selama 24 jam
dibandingkan dengan aliran darah yang berkisar 5 liter tiap menit. Limfa beredar satu arah
dari tempat pengumpulannya dalam jaringan kemudian dikembalikan ke dalam aliran darah.
Pada sistem limfa tidak ada pompa sebagaimana jantung pada pembuluh darah. Limfa beredar
seperti aliran pada pembuluh balik (vena). Faktor-faktor yang mendorong aliran limfa adalah
kontraksi otot rangka disekitarnya, ekspirasi dan inspirasi paru-paru, dan kontraksi otot polos
pada dinding pembuluh limfa. Selain itu aliran limfa dapat dibantu dengan pemijatan
(massage) dan olahraga
Masuknya cairan limfa ke dalam pembuluh limfa diawali pada kapiler limfa. Cairan
interstisial dari jaringan masuk ke dalam kapiler limfa akibat perbedaan tekanan osmotik
antara lingkungan di sekitar pembuluh (ruangan sel jaringan) dengan tekanan di dalam
kapiler. Kapiler limfa yang memiliki permeabilitas tinggi menyebabkan cairan intersitial
masuk ke dalam kapiler. Setelah berada dalam kapiler cairan interstisial disebut sebagai cairan
limfa. Cairan limfa lalu mengalir ke saluran penampung seterusnya ke pembuluh limfa yang
paling besar. Cairan limfa mengalir melewati nodus-nodus limfa, dimana cairan selanjutnya
disaring untuk menjaga kualitas cairan darah. Selanjutnya, cairan plasma dikembalikan ke
dalam aliran darah.
1. Anemia
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin di dalam sel darah
merah berada di bawah normal. Anemia ditandai oleh hematokrit rendah. Anemia memiliki
beberapa tipe diantaranya adalah anemia perinosa yang disebabkan ketidakmampuan tubuh
menyerap vitamin B12, anemia gizi karena kekurangan zat besi di dalam makanan dan
anemia aplastik yang disebakan oleh kegagalan sumsum tulang memproduksi sel darah merah
2. Hemofilia
Hemofilia adalah kegagalan dalam proses pembekuan darah pada pembuluh darah yang
cedera (darah sulit membeku). Pada penderita hemofilia, luka kecil dapat menyebabkan
penderita mengalami pendarahan hebat. Hemofilia disebakna oleh defisiensi faktor
pembekuan darah. Sekitar 80% hemofilia disebabkan oleh kelainan genetik yang diwariskan
melalui kromosom X pada gonosom.
3. Leukimia
Leukimia atau biasa dikenal sebagai kanker darah dalah gangguan produksi leukosit yang
terlalu banyak. Kelebihan leukosit ini berdampak pada autofagositas, dimana leukosit
menyeang sel tubuh sendiri.
4. Siklemia (Sickle cell disease)
Siklemia adalah penyakit genetik akibat mutasi gen yang menyebabkan sel darah memiliki
hemoglobin yang berbentuk bulan sabit. Struktur leukosit seperti ini mengandung sedikit
hemoglobin dan fungsinya pengikatan oksigen terganggu. Selain itu, sel sabit ini sangat rapuh
dan mudah pecah saat melewati pembuluh darah yang berakibat terjadinya anemia,
penyumbatan pembuluh darah, kerusakan organ dan kematian.
5. Talasemia
Talasemia adalah penyakit akibat kelainan sel darah merah yang berbentuk tidak normal,
cepat rusak, kekurangan oksigen dan berumur lebih pendek dibandingkan eritrosit normal.
Penderita menjadi pucat, lemah pusing, sesak napas, sulit tidur dan warna kulit menghitam.
6. Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah arteri meingkat hingga di atas normal. Hipertensi
menyebabkan pecahnya pembuluh darah dan jika terjadi peda pembuluh darah yang
menyuplai otak dapat mengakibatkan stroke.
7. Hipotensi
Hipotensi adalah tekanan darah turun hingga di bawah batas normal. Penyebab hipotensi
adalah kehamilan, berbaring terlalu lama, konsumsi obat pelangsing secara berlebihan dan
dehidrasi
8. Arteriosklerosis
Arteriosklerosis adalah penyakit degeneratif arteri yang menyebabkan sumbatan bertahap
yang dakibatkan oleh plak lemak hingga mengurangi aliran darah. Arteriosklerosis
disebabkan oleh kolesterol teroksidasi, radikal bebas, tekanan darah tinggi, homosistein,
bahan kimia yang dibebaskan dari sel lemak dan bakteri atau virus perusak dinding pembuluh
darah.
9. Arterosklerosis
Arterosklerosis adalah penyakit degeneratif yang disebabkan oleh pengerasan pembuluh
darah akibat timbunan zat kapur. Hal ini berakibat pada penurunan elastisitas pembuluh dan
mengganggu aliran darah.
10. Trombus dan Embolus
Trombus adalah gumpalan bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah ditempat
terjadinya kerusakan. Sementara itu, embolus adalah gangguan sirkulasi dimana gumpalan
bekuan darah bergerak di dalam sirkulasi dan menyumbat pembuluh darah yang lebih kecil.
11. Jantung koroner
Jantung koroner adalah tersumbatnya arteri koronener sehingga aliran darah yang menyuplai
sel-sel otot jantung hanya berjumlah sedikit. Akibatnya, suplai nutrisi dan oksigen ke jantung
menjadi berkurang dan mengganggu fungsi kerja jantung. Jantung koroner dapat disebabkan
oleh kebiasaan merokok, makanan berkolesterol tinggi, kegemukan, kolesterol, diabetes
melitus, penuaan, tekanan darah tinggi dan faktor keturunan
12. Varises
Varises adalah pelebaran pembuluh darah vena, biasanya pada anggota tubuh bawah
(misalnya betis). Varises disebabkan oleh menurunnya elastisitas pembuluh vena misalnya
karena terlalulama berdiri atau memakai sepatu hak tinggi yang memaksa vena bekerja lebih
berat.
13. Hemoroid (Wasir)
Wasir adalah pelembaran pembuluh vena di sekitar anus. Gangguan ini umumnya disebabkan
karena feses yang terlalu pada akibat kurang mengkonsumsi serat, kurang olahraga, terlalu
lama duduk dan mengangkat beban yang terlalu berat
14. Limfangitis
Limfaningtis adalah infeksi dan peradangan pembuluh limfa sehingga tampak garis-garis
merah di bawah kulit. Jika terjadi infeksi biasanya kelenjar pada lipatan paha dan ketiak akan
terasa sakit
15. Edema
Edema adalah akumulasi volume abnormal cairan interstisial pada ruanagan di antara sel.
Edema dapat disebabkan oleh peningkatan tekanan filtrasi dalam kailer akibat gagal jantung,
maupun penurunan tekanan osmotik plasma akibat penyakit ginjal dan kekurangan protein
16. Infark Miokard (IM)
Infark miokard umumnya dikenal sebagai serangan jantung. Penyakit ini terjadi akibat
sekelompok otot jantung mati karena penyumbatan mendadak dari arteri koroner. Gejala yang
umum berupa nyeri dada luar biasa.