Anda di halaman 1dari 7

FISIOLOGI TUMBUHAN

STRATIFIKASI

Oleh:
Elfira Rati Rahmadani (2010247495)
DORMANSI

Dormansi merupakan suatu kondisi dimana benih hidup tidak


berkecambah sampai batas waktu akhir pengamatan perkecambahan
walaupun faktor lingkungan optimum untuk perkecambahannya (Nur
Melasari.2018)

Perlakuan pematahan dormansi adalah istilah yang digunakan untuk


proses atau kondisi yang diberikan guna mempercepat perkecambahan
benih. Perlakuan pematahan dormansi dapat dilakukan melalui
beberapa metode, salah satunya adalah stratifikasi
STRATIFIKASI

• Stratifikasi adalah metode perlakuan stimulasi perkecambahan


dengan suhu (Devi Rusmin.2016)
• Stratifikasi adalah metode penyimpanan benih dalam kondisi lembab
dengan suhu dingin dan hangat (Astry.2020)
STRATIFIKASI PADA PURWOCENG (Pimpinella pruatjan molkenb)

Dormansi benih purwoceng disebabkan oleh adanya fenomena afterripening. Benih yang
mengalami fenomena afterripening membutuhkan kondisi penyimpanan yang hangat dan
kering selama beberapa waktu (beberapa minggu sampai setahun pada suhu 20-40°C)
untuk menurunkan kadar air sampai dormansinya pecah. Antisipasi lain untuk mengatasi
masalah fenomena afterripening antara lain: perlakuan stimulasi perkecambahan dengan
suhu (stratifikasi) pada suhu rendah antara 3-5 0 C selama 4 bulan. Selanjutnya fenomena
afterripening juga dapat diatasi dengan perlakuan predrying benih pada suhu 40-50 0C
selama 48-120 jam.
Perubahan hormonal yang terjadi selama stratifikasi yaitu peningkatan sensitivitas embrio
terhadap asam giberelat (GA) dan penurunan sensitivitas terhadap asam butirat (ABA)
sehingga perkecambahan meningkat
Metode terbaik stimulasi perkecambahan benih purwoceng adalah dengan pemanasan
pada suhu 50°C selama 48 jam dengan daya berkecambah mencapai 51,5% dan kecepatan
tumbuh 1,74% etmal-1 (Devi Rusmin.2016)
Stratifikasi pada Benih Aren (Arenga pinnata)
Perendaman biji dengan suhu 50°C memberikan pengaruh nyata
terhadap daya kecambah benih, tetapi benih hanya mampu
berkecambah sebesar 23% pada suhu optimumnya. Kondisi tersebut
diduga karena suhu yang terlalu tinggi yang diberikan kepada benih
aren akan mengaktifkan hormon penghambat perkecambahan benih
aren. Hormon penghambat pada aren juga merupakan faktor dari
dormansi aren yang sulit untuk dikecambahkan. Hal ini terlihat dari
daya kecambah benih aren yang tetap tinggi bahkan lebih tinggi dari
perlakuan lain, akan tetapi persentase kecambah dan kecepatan
kecambah menurun (Astry.2020)
Stratifikasi Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.)
Perlakuan suhu 50 0 C selama 10 menit dengan nilai kecepatan tumbuh 14.79% etmal-1
merupakan perlakuan yang dapat meningkatkan kecepatan tumbuh dan menghasilkan
kecambah dengan akar yang lebih panjang dibandingkan kontrol maupun perlakuan lain
Perlakuan perendaman benih pada suhu tinggi berfungsi untuk melunakkan kulit benih
dan memudahkan proses penyerapan air oleh benih sehingga proses-proses fisiologi
dalam benih dapat berlangsung untuk proses perkecambahan. Suhu yang tepat dan
kondisi lingkungan yang memadai akan memudahkan benih memecahkan dormansinya
dan mulai tumbuh. Suhu yang tidak sesuai juga dapat menyebabkan aktivitas enzim
dalam benih tidak optimal bahkan menyebabkan enzim-enzim dalam benih rusak dan
embrionya akan mati serta suhu yang tidak tepat akan menyebabkan penguraian
kandungan tanin dan lignin yang terdapat pada kulit benih akan sulit terurai, sehingga
proses penyerapan air melalui imbibisi masih terhalang sehingga menyebabkan
mekanisme perkecambahan terhambat (Nur Melasari.2018)
KESIMPULAN
• Selama stratifikasi terjadi terjadi perubahan dalam benih yang berakibat
menghilangkan bahan-bahan penghambat perkecambahan atau terjadi
pembentukan bahan-bahan yang merangsang pertumbuhan
• Kebutuhan stratifikasi berlainan untuk setiap jenis tanaman, bahkan antar
varietas dalam satu famili.
• Penggunaan air panas mampu melunakkan kulit benih yang ditandai dengan
mengembangnya benih yang direndam.

Anda mungkin juga menyukai