Oleh:
Whenni Kusumaningtyas
135040207111018
Kelas B
kapasitas
menahan
air
tinggi
(Douglas 1985). Menurut Suyekti (1993) sekam bakar
mengandung
N
0,32%,
P
0,15%, K 0,31%, Ca 0,96%, Fe 180 ppm, Mn 80,4 ppm, Zn 14,10
ppm
dan
pH
6,8.
Serbuk kelapa (cocopeat) berguna untuk campuran media
tumbuh, media ini mempunyai kapasitas memegang air,
menjaga kelembaban, kapasitas tukar kation dan porositas yang
baik. Campuran media ini cocok bagi tanaman karena
mempunyai kisran pH 5-6. Rasio karbon dan nitrogen dari serbuk
kelapa
adalah
80:1 sehingga memiliki kecenderungan untuk mengikat nitrogen
(Adams
et
al
1995).
Mulyono (1974) mengemukakan bahwa abu sekam padi
(abu
gosok)
merupakan sumber silika atau karbon yang cukup tinggi. Abu
dari
hasil
pembakaran sekam padi menunjukkan bahwa kandungan SiO2
mencapai
8090%.
15% berat abu akan diperoleh dari total berat sekam padi yang
dibakar.
Abu
sekam memberikan tambahan unsur hara, khususnya Si (silikat),
C
organik,
N
total dan P tersedia, disamping unsur K, Ca, P dan Mg. Campuran
media
ini
memiliki kisaran pH 9-9,5. Pemanfaatan abu sekam padi
digunakan
sebagai
bahan
penyerap lemak dan zat warna.
Dari hasil penelitian Lesilolo, J. Patty dan N. Tetty (2012)
menunjukan bahwa penggunaan kadar 15% desikan berupa abu
dapat mempertahankan kadar air benih jagung sebesar 12.20%
dan memiliki kecepatan tumbuh benih 24.84%. Desikan abu
bersifat higroskopis sehingga dapat menyerap dan menahan uap
air didalam benih selama penyimpanan. Penggunaan desikan ini
dipengaruhi oleh kondisi kelembaban relative ruang tempat
penyimpanan benih.
6. Pengaruh Wadah Simpan terhadap Viabilitas Benih
Kemasan yang akan diisi benih akan melindungi kualitas
fisik lot benih, terbuat dari bahan yang memiliki kekuatan
DAFTAR PUSTAKA
Adams C. R. K. M. Bamford and M P Early. 1995. Principles of
Horticulture.
2nd
Edition. Butterworth Heinemann Ltd. Oxford. 204p.
Byrd
Teknologi
Benih.
Bogor :
Agronomi