ACARA 2
TRANSFORMASI
No mhs : 20180210190
Assisten : Genesiska
Co ass :
FAKULTAS PERTANIAN
ALAT :
BAHAN :
-alkohol
HASIL PENGAMATAN
Teknik rekayasa genetic tanaman merupakan metode baru untuk menghasilkan tanaman
tahan virus yang disebut sebagai Coat Protein-Mediated Resistance (CV-MR), yaitu ketahanan
tanaman yang disebabkan oleh ekspresi gen coat pretein (cp gene). Coat proteindari virus yang
menginveksi pertama akan menyelubungi RNA dan virus yang menginveksi berikutnya yang
dapat mencegah replikasinya. Pada metode CP-MR terjadi interaksi antara skuen asam amino
virus dengan coat protein transgen secara spesifik pada arus mulekuler, sehingga ada kolerasi
antara resistensi dengan drajat keserupaan antar skuen asam amino pada saat protein transgenic
tanaman dengan coat protein virus (Clark et al. 1995)
PEMBAHASAN
Pada praktikum ini dilakukan transformasi genetic pada bagian tanaman kedelai yaitu
pada duaun keledai. Agar mendapatkan hasil inokulasi kedelai yang tahan terhadap serangan
OPT maupun serangan virus (SMV) Soyben Mozaik Virus dengan bantuanbakteri
Agrobacterium tumifesiens. Menurut Sumardiyono dkk (1995) isolasi virus SMV isolate lokal
DIY dan amplifikasi gen CP-SMV telah dilakukan dan berhasil diklon dan digunakan untuk
transformasi Agrobacterium tumifecien. Agrobacterium dapat memindahkan dan
mengintregasikan T-DNA kedalam genom tanaman (Sheng dan Citovsiki. 1998). Transformasi
dilakukan dengan car mengambil satu daun kedelai kemudia di potong menjadi tiga bagian
ditengah daun lalu masukkan kedalam botol yang berisi kultur Agrobacterium. Setelah itu gojog
hingga homogan agar supaya kultur agrobacterium masuk kedalam jaringan tanaman yang
terluka akibat sayatan. Lalu masukkan kedalam media MS + Ampisilin. Penambahan ampislin
yaitu digunakkan sebagai antibiotic, dimana senyawa pada ampisilin sebagai penyeleksi
sehingga hanya bakteri Agrobacterium saja yang dapat tumbuh pada media tersebut. Karena
Agrobacterium telah membawa gen ketahanan terhadap beberapa antibiotic sehingga apabila
diberikan antibiotic bakteri tersebut masih bias hidup.
Hasil transformasi yang diamati selama enam hari menunjjukan beberapa perubahan
dimana pada eksplan terdapat lemdir di medium daun. Pada hari ke dua dan hari ke tiga eksplan
belum mengeluarkan lendir, pada hari ke empat ada dua eksplan yang sudah berlendir da nada
stu eksplan yang sudah berjamur. Munculnya lendir pada potongan daun kedelai dapat dipastikan
bahwa daun sudah terinfeksi oleh Agrobacterium. Karena salah satu ciri-ciri daun atau sel daun
yang sudah terinfeksi adalah dengan permukaan daun akan mengeluarkan lendir dan menjadi
imbibes (Woo et al. 2011)
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Azeri Gautama Arifin, Takahiro Gondo, Ryo Akashi, Andy Soegianto dan Nur Basuki. 2016.
Respon Beberapa Kultivar Kedelai Terhadap Transformasi Genetik Menggunakan
Agrobacterium Tumefaciens. Jurnal Produksi Tanaman, Volume 4, Nomor 2, Maret 2016,
hlm. 89 – 96
Clark, W.G., J. Fitchen, A. Nejidat, C.M. Deom, R.N. Beachy. 1995. Studies Of Coat Protein-
Mediumted Resistance To Tobacco Mosaic Virus (TMV). II. Challenge By A Mutant With
Altered Virion Surface Does Not Overcome Resistance Conferred By Tmv Coat Protein.
J.G. virol. 76 ( 10 ) : 2613 –1617
Pardal, S.J. 2002. Perkembangan Penelitian Regenerasi Dan Transformsi Pada Tanaman Kedelai.
Bulletin Agrobio 5 (2): 37-44
Prakash, C.S and U. Varadarajan. 1992 Genetic Transformation Of Sweet Potato By Particle and
Bombardment. Plant Cell Rep. 11:53-57.
Sheng, J. and V. Citovsky. 1998. Agrobacterium-Plant Cell DNA transport: Have virulence
proteins, will travel. The Plant Cell 8:1699-1710
Sumardiyono, Y.B., Wuye Ria Andayani, Susamto S. 1995. Karakterisasi dan Serologi Virus
SMV. Makalah Kongres Nasional XIII PFI, Mataram.
Webb, K.J., and P. Morris. 1992. Methodologies Of Plant Transformation. Plant Genetic
Manipulation For Crop Protection.
Woo, J.H., S.H. Kong, dan J.K. Soon. 2011. Development of Efficient Transformation Protocol
for Soybean (Glycine max L.) and Characterization of Transgene Expression after
Agrobacterium-mediated Gene Transfer. Journal of the Korean Society for Applied
Biological Chemistry. 54(1): 37-45