2080210190 Agro 18 D
TIPA
Morfologi : bakteri Rhizobium berbentuk bulat dengan permukaan seperti kubah atau
kerucut, dan berwarna putih seperti susu atau jernih seperti air, termasuk bakteri Gram
negatif, karena ketika dilihat dibawah mikroskop dengan perbesaran 1000 kali selnya
berwarna merah karena menyerap safranin dan selnya berbentuk batang dengan ukuran
0.5-0.9 x 1.2-3.0 μm, tidak
membentuk spora, bergerak bebas dengan menggunakan flagela, bersifat aerob, tumbuh
baik pada suhu 25-300C dan pH 6-7 ( Purwaningsih, 2004).
Klasifikasi:
Division : Ascomycota
Kelas : Sordariomycetes
Ordo : Hypocreales
Familia : Hypocreaceae
Genus : Gliocladium Corda
Spesies : Gliocladium penicilloides
Fisiologi:
Kingdom: Bacteria
Phylum: Firmicutes
Class: Bacilli
Order: Bacillales
Family: Bacillaceae
Genus: Bacillus
Species: B. amyloliquefaciens
Morfologi: Cendawan ini mempunyai miselia yang bersekat dan berwarna putih, dan
bila menginfeksi kedalam tubuh serangga, maka Cendawan ini terdiri atas banyak sel,
dengan diameter 4 μm, dan diluar tubuh serangga ukurannya lebih kecil yaitu 2 μm.
Hifa fertil terdapat pada cabang (branchlets), tersusun melingkar (verticillate) dan
biasanya menggelembung atau menebal. Konidia menempel pada ujung sisi konidiofor
atau cabang-cabangnya. Konidia bersel satu, bentuknya oval agak bulat (globose)
sampai dengan bulat telur (obovate), berwarna hialin dengan diameter 2 – 3 um.
Konidiofor berbentuk zig-zag dan berkelompok, sedang miselium di bawahnya
menggelembung. Bentuk konidiofor yang zigzag merupakan ciri khas dari genus
Beauveria (Fernando.2016)
E. Azolla
Morfologi: berwarna hijau, daun azolla tersusun bergantian pada tiap-tiap cabang
lateral dan permukaan diselubungi lapisan katikula, tiap daun mempunyai dua
cuping, cuping atas tempat berlangsungnya fotosintesis, cuping bawah sebagai
pengapung.
Fisiologi:
Kingdom: Plantae
Divisi: Pteridophyta
Kelas: Pteridopsida
Ordo: Salviniales
Famili: Salviniac
Spesie: Anabeana azzollae
Fungsi: Menambah N2 dari udara sebagai sumber hara nitrogen bagi tanaman.
Meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman
F.
Daftar Pustaka
Aleti G., Sessitsch A., Brader G. (2015). Genome mining: prediction of lipopeptides
and polyketides from Bacillus and related Firmicutes. Comput. Struct.
Biotechnol. J. 13, 192–203. 10.1016/j.csbj.2015.03.003 [PMC free article]
[PubMed] [CrossRef] [Google Scholar]
Alvarez V. M., Jurelevicius D., Marques J. M., de Souza P. M., de Araújo L. V., Barros
T. G., et al. . (2015). Bacillus amyloliquefaciens TSBSO 3.8, a biosurfactant-
producing strain with biotechnological potential for microbial enhanced oil
recovery. Colloids Surf. B. Biointerfaces. 136, 14–21.
Barbe V., Cruveiller S., Kunst F., Lenoble P., Meurice G., Sekowska A., et al. . (2009).
From a consortium sequence to a unified sequence: the Bacillus subtilis 168
reference genome a decade later. Microbiology 155, 1758–1775.
Feng, M., G.B Chen., and S.H Ying. 2004. Trials of Beauveria bassiana, Paecilomyces
fumosoroseus, and imidacloprid for management of Trialeurodes vaporariorum
(Homoptera: Aleurodidae) on greenhouse grown lettuce. Biocontr. Sci&Technol.
(14) : 531-44.
Fernando, E. 2016. Uji beberapa limbah organic sebagai media perbanyakan Beauveria
bassiana Bals. [Skripsi]. Padang. Fakultas Pertanian.Universitas Andalas.
Lagerlof J., Ayuke F., Bejai S., Jorge G., Lagerqvis E., Meijer J., et al. (2015). Potential
side effects of biocontrol and plant-growth promoting Bacillus amyloliquefaciens
bacteria on earthworms. Appl. Soil Ecol. 96, 159–164.