Anda di halaman 1dari 3

Rivaldi Alif R

20180210190

Tanaman Paku/pakis Pedang (Nephrolepis exaltata)

Divisi : Pteridophyta

Kelas : Pteriopsida

Ordo : Polypodiales

Famili : Dryopteridaceae

Genus : Nephrolepis

Spesies: Nephrolepis exaltata

Morfologi Nephrolepis tumbuh secara teresterial. Memiliki akar serabut yang


menjalar. Batang lurus dan berwarna coklat kehitaman, memiliki panjang 21,5 cm. Daunnya
berwarna hijau, dan bentuk helaian daun lanset, dan memiliki anak daun yang sederhana.
Tepi daun berbentuk rata, dan ujung daunnya tumpul. Memiliki panjang daun sekitar 2,7 cm
dan lebar pada daunnya sekitar 0,8 mm, dan urat daun yang sejajar. Paku ini juga dikenal
dengan nama paku harupat dan pakis pedang (Sri Rizkiana. 2019).

Paku Pedang yang tergolong tumbuhan herba ini mampu menyerap zat polutan dan
menetralisir polutan seperti formaldehida, xylene, dan karbon monoksida dari udara.
Tanaman ini efektif menyerap karbon monoksida di udara sekitarnya akibat pembakaran
tidak sempurna seperti asap rokok, asap kendaraan bermotor serta asap kebakaran hutan dan
lahan. Ia juga mampu menyerap bau cat tembok dan kayu yang sangat menyengat.
Dalam menetralkan zat polutan, tanaman paku pedang mengubah zat berbahaya tersebut
menjadi oksigen melalui proses fotosintesis, sehingga menghasilkan udara yang aman untuk
dihirup makhluk hidup lainnya.

Secara umum, tumbuhan paku telah banyak dimanfaatkan antara lain sebagai tanaman
hias, sayuran dan bahan obat-obatan. Tumbuhan paku turut memberikan manfaat dalam
memelihara ekosistem hutan antara lain dalam pembentukan tanah, pengamanan tanah
terhadap erosi, serta membantu proses pelapukan serasah hutan. Dari asal usulnya, Paku
Pedang (Nephrolepis exaltata) merupakan tanaman pendatang berasal dari Amerika,
Meksiko, India Barat, dan Afrika. Paku pedang banyak ditemukan di daerah hutan dan
rawa-rawa, namun juga banyak dipelihara di dalam rumah maupun di kebun.

Menurut (Mira Aryanti.2016) Adanya Nephrolepis sebagai tanaman penutup tanah


ikut berperan dalam menyimpan sebagian air dalam tanah melalui sistem perakarannya
petakan yang ditanami Nephrolepis memiliki Profil kadar air tanah (KAT) yang lebih tinggi
dibandingkan petak tanpa tanama Nephrolepis . Hal ini didukung oleh peranan Nephrolepis
dalam menjaga kelembaban tanah sehingga KAT tanah cenderung lebih tinggi saat akhir
musim hujan sebagai antisipasi dalam menghadapi kondisi kering saat musim kemarau.
Mira Ariyanti . 2016. Peranan Tanaman Penutup Tanah Nephrolepis Biserrata Pada Teknik
Konservasi Tanah Dan Air Terhadap Neraca Air Di Perkebunan Kelapa Sawit. Sekolah
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Sri Rizkiana. 2019. (Skripsi) Identifikasi Tumbuhan Paku Sejati (Filicinae) Teresterial Di
Gunung Pesagi Kabupaten Lampung Barat. Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Raden Intan. Lampung.

Anda mungkin juga menyukai