Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KEMANDIRIAN PROFESI C

Disusun oleh :

Nama : Dika Dwi Darmawan


NIM : H0215016

LABORATORIUM BIOLOGI DAN BIOTEKNOLOGI TANAH


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016
Morfologi Umum Tumbuhan Rumput. Rumput termasuk keluarga Granineae
dan merupakan tumbuhan yang dapat tumbuh liar hampir di seluruh areal terbuka
atau terlindung, baik di daerah tropis maupun sub tropis. Rumput dapat tumbuh
secara berumpun atau individu. Struktur pada bunga rumput berbeda dengan
struktur bunga pada tumbuhan lainya dimana bunga rumput memiliki lemma,
palea dan daun pelindung yang disebut gluma, yang terbagi atas gluma bawah dan
gluma atas selain itu ukuran bunga yang sangat kecil sehingga diperlukan alat
untuk mengamatinya, sedangkan pada tumbuhan lain daun pelindung bunga
disebut barctea serta ukuran bunga lebih besar dari pada bunga rumput dan dapat
dilihat secara kasat mata tanpa menggunakan alat (Pool 1994).
Bagian-bagian rumput
1. Akar
Seperti halnya semua tumbuhan rumput tidak dapat membentuk akar pokok,
tetapi akar serabut yang tumbuh dari pangkal pokoknya. Bentuk akarnya ramping,
relatif pendek, dapat tumbuh dangkal dipermukaan tanah dan dapat pula tumbuh
cukup dalam (Rismunandar, 1989).
Ada dua tipe akar pada rumput (Philips 1995)
a) Akar primer merupakan akar utama pada tumbuhan rumput karena hanya
sekali tumbuh dan berfungsi sampai bertumbuhnya akar serabut.
b) Akar sekunder atau serabut adalah akar yang menggantikan akar primer
2. Batang
Batang pada rumbut berbentuk ramping,silindris atau pipih dan tidak mengayu
(kecuali bambu). Batang rumput tidak dapat membesar dan tebalnya ditentukan
sejak mulai tumbuh tinggi hingga akhir pucuk batang.
Bagian-bagian batang rumput terdiri dari :
a. Culm (batang), bagian tempat tumbuhnya daun dan tangkai bunga,
umumnya berbentuk bulat atau pipih sesuai dengan bentuk batangnya.
b. Nodus (buku-buku), bagian ini yang akan membentuk batang
c. Internodus(Ruas), bagian batang yang terletak antara 2 buah nodus
d. Rhizoma(Rimpang), modifikasi batang menjadi akar yang merambat
didalan tanah dan pada bagian atas tanah disebut stolon atau akar merambat
3. Daun
Daun pada rumput terdiri dari :
a. Pelepah daun (sheath) : bagian dari daun yang membungkus batang yang
berfungsi untuk melindungi mata tunas dan buku.
b. Lidah daun (Ligula) : organ yang terdapat di antara pelepah daun dengan
helaian daun. Ligula selalu pendek, kadang sangat pendek dan berbulu. Sifat
Ligula sangat penting dalam mempermudah identifikasi pada rumput (Gilliland,
1971). Ligual merupakan sambungan antara pelepah daun dan helaian daun.
Helaian daun (Leaf Blade) : bentuk daun panajang, tulang daun sejajar, dan
hampir selalu berbentuk langset atau garis.
4. Bunga
Rumput memiliki bunga majemuk yang terdiri dari satuan dasar bunga dan
bulir (Pool, 1994). Bunga rumput terdiri dari :
a. Floret : setiap anak bulir terssusun atas satu atau lebih floret dimana tiap
floret biasanya dikelilingi oleh sepasang daun pelindung yang tidak sama
besarnya.
b. Spikelet : satuan dasar dari karangan bunga pada golongan rumput yang
terdiri dari satu bunga atau lebih pada bagian pangkalnya terdapat sepasang daun
pelindung
c. Inflorescence (perbungaan) : susunan dari satuan dasar rangkaian bunga
(floret, spikelet, dan inflorescence)
Rumput adalah salah satu jenis tanaman penutup tanah yang paling umum
digunakan, terutama untuk taman. Karena rumput merupakan jenis tanaman yang
paling bagus serta punya beberapa fungsi. Selain bisa menyerap air juga untuk
mengurangi debu dari tanah yang berterbangan tertiup angin. Selain itu menutup
tanah dengan rumput juga akan membuat tampilan taman makin eksotis.
Jenis-Jenis rumput terdiri dari :
1. RumputGajah
Rumput gajah paling cocok ditanam pada halaman yang sering digunakan
untuk bermain, terutama oleh anak-anak. Karena meski sering diinjak-injak,
Rumput gajah tetap bisa tumbuh normal.
Rumput gajah ini masih punya famili yang dinamakan dengan rumput gajah
mini. Kelebihan dari rumput ini adalah mudah ditanam pada jenis tanah apa saja.
Hanya saja, rumput gajah mini juga memerlukan banyak air, terutama pada hari-
hari pertama ditanam.
Rumput gajah mini adalah jenis rumput yang paling popular di Indonesia saat
ini. Jika pergi ke tempat-tempat penjualan tanaman hias, para penjual selalu
menyediakan rumput gajah mini karena merupakan jenis tanaman rumput yang
cepat dan mudah laku.
Kandungan Rumput Gajah

Bahan Protein Serat


Nama Lemak ( Abu ( BETN
kering ( kasar ( kasar (
Rumput %) %) (%)
%) %) %)

Rumput
19,9 10,2 1,6 34,2 11,7 42,3
gajah

2. Rumput Peking
Jika menanam rumput jenis ini juga harus rajin memangkasnya karena jika
sudah rimbun sinar matahari tidak bisa menembus bagian bawahnya. Hal ini akan
menyebabkan beberapa bagian daun berubah warna menjadi kuning. Jika ini
dibiarkan tentu akan membuat tampilan taman menjadi kurang keindahannya.
Jika rumah yang ditempati merupakan daerah yang berhawa dingin, pilihan
jenis rumput yang paling cocok untuk menghias taman adalah rumput peking ini.
Rumput peking sangat terkenal sebagai rumput yang tahan terhadap cuaca yang
selalu dingin.
Rumput jenis ini tergolong mahal karena tampilannya yang begitu mewah
dan lembut. Rumah-rumah yang menggunakan desain bernuansa Jepang paling
sering menggunakan rumput ini. Sehingga selain disebut rumput peking, banyak
pula orang yang menamakannya rumput jepang.

3. Daun Rumput Pegagan


Tanaman rumput ini mudah di temukan di sekitar lingkungan kita. Tanaman
ini tumbuh di daerah tropis dan mudah di temui di seluruh wilayah asia tenggara
termasuk Indonesia. Pegagan dikenal dengan nama latin Centella asiatica Linn
Urban atau Hydrocotyle asiatica, Linn. atau Pasequinus, Rumph. Nama ini
diturunkan dari bahasa latin ‘hydro’ yang berarti air karena dia sangat suka
dengan kondisi lembab dan ‘cotyle’ yang berarti mangkuk karena daunnya yang
sedikit berbentuk cekung.
Pegagan merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh menjalar dan
berbunga sepanjang tahun. Tanaman akan tumbuh subur bila tanah dan
lingkungannya sesuai hingga dijadikan penutup tanah. Jenis pegagan yang
banyak dijumpai adalah pegagan merah dan pegagan hijau. Pegagan merah
dikenal juga dengan antanan kebun atau antanan batu karena banyak ditemukan
di daerah bebatuan, kering dan terbuka. Pegagan merah tumbuh merambat
dengan stolon (geragih) dan tidak mempunyai batang, tetapi mempunyai rhizoma
(rimpang pendek). Sedangkan pegagan hijau sering banyak dijumpau di daerah
pesawahan dan disela-sela rumput. Tempat yang disukai oleh pegagan hijau yaitu
tempat agak lembap dan terbuka atau agak ternaungi. Selain itu, tanaman yang
mirip pegagan atau antanan ada empat jenis yaitu antanan kembang, antanan
beurit, antanan gunung dan antanan air.

4. Rumput Babat
Rumput babat memiliki karakter daun yang pendek dan halus. Rumput ini
biasa digunakan untuk lapangan golf. Kekurangannya dari rumput babat adalah
membutuhkan sinar matahari penuh dan harus dipotong rutin minimal 2 minggu
sekali.

5. Rumput Teki
Rumput teki adalah salah satu jenis rumput liar dan dari namanya rasanya
sudah umum di Indonesia bahkan bisa kita temui di lahan-lahan sekeliling kita. Di
India dan Cina tanaman rumput teki sudah sangat terkenal sebagai bahan
pembuatan obat alamiah. Tanaman ini termasuk dalam familia Cyperacceae
dengan nama latin Cyperus rotundus. Bagian dari rumput teki yang bisa
digunakan sebagai obat adalah umbinya yang mengandung : Alkaloid, Flavonoid,
Sineol, Pinen, Siperon, Rotunal, Siperenon dan Siperol.
Teki ladang atau Cyperus rotundus adalah gulma pertanian yang biasa
dijumpai di lahan terbuka. Apabila orang menyebut "teki", biasanya yang
dimaksud adalah jenis ini, walaupun ada banyak jenis Cyperus lainnya yang
berpenampilan mirip.
Teki sangat adaptif dan karena itu menjadi gulma yang sangat sulit
dikendalikan. Ia membentuk umbi (sebenarnya adalah tuber, modifikasi dari
batang) dan geragih (stolon) yang mampu mencapai kedalaman satu meter,
sehingga mampu menghindar dari kedalaman olah tanah (30 cm). Teki menyebar
di seluruh penjuru dunia, tumbuh baik bila tersedia air cukup, toleran terhadap
genangan, mampu bertahan pada kondisi kekeringan.

6. Rumput Alang-alang
Merupakan rumput liar, yang mudah tumbuh di tempat –tempat yang sering
di tumbuhi tanaman liar lainnya, tanaman / rumput alang – alang ini dapat
tumbuh dengan baik di tempat – tempat yang jarang di jamah oleh orang, missal
di pegunungan, pekarangan yang sudah tidak pernah di jamah lagi, dan tempat –
tempat perkebunan yang sudah lama tidak dipakai lagi, alang – alang merupakan
tanaman rumput yang sangat cepat berkembang. Sebagai tanaman herbal, khasiat
rumput ini berada pada akarnya.
Alang-alang dapat berbiak dengan cepat, dengan benih-benihnya yang
tersebar cepat bersama angin, atau melalui rimpangnya yang lekas menembus
tanah yang gembur. Berlawanan dengan anggapan umum, alang-alang tidak suka
tumbuh di tanah yang miskin, gersang atau berbatu-batu. Rumput ini senang
dengan tanah-tanah yang cukup subur, banyak disinari matahari sampai agak
teduh, dengan kondisi lembap atau kering. Di tanah-tanah yang becek atau
terendam, atau yang senantiasa ternaungi, alang-alang pun tak mau tumbuh.
Gulma ini dengan segera menguasai lahan bekas hutan yang rusak dan terbuka,
bekas ladang, sawah yang mengering, tepi jalan dan lain-lain. Di tempat-tempat
semacam itu alang-alang dapat tumbuh dominan dan menutupi areal yang luas.
Sampai taraf tertentu, kebakaran vegetasi dapat merangsang pertumbuhan
alang-alang.[6] Pucuk-pucuk ilalang yang tumbuh setelah kebakaran disukai oleh
hewan-hewan pemakan rumput, sehingga lahan-lahan bekas terbakar semacam
ini sering digunakan sebagai tempat untuk berburu.

7. Rumput Mutiara
Seluruh bagian rumput mutiara dapat digunakan sebagai obat, baik dalam
segar maupun melalui proses pengeringan. Di Cina, rumput ini cukup populer
sebagai salah satu herbal penyambuh.
Khasiat rumput mutiara antara lain menyembuhkan radang usus buntu,
tersumbatnya saluran sperma sehingga sulit punya keturunan, radang amandel,
hepatitis, gondongan, infeksi saluran kemih, bisul, Jerawat dan borok.
Kandungan senyawa dalam rumput mutiara anatara lain ursolic acid,
stigmasterol, hentriacontane, beta-sitosferol, dan flavonoid glycosides. Hati-hati
dalam mengonsumsi rumput mutiara, sehari maksimal 15-50 gram rumput
mutiara yang direbus dan diminum airnya satu gelas saja. Apabila berlebihan,
dapat mengakibatkan penurunan sel darah putih dan rasa kering pada mulut dan
tenggorokan.
8. Zoysia Matrella
Di dunia sepak bola, rumput Zoysia matrella dijadikan FIFA sebagai
standardisasi rumput stadion sepak bola bertaraf internasional. FIFA sebagai
induk tertinggi sepak bola dunia tentu bukan tanpa alasan menjadikan Zoysia
martella sebagai ratunya rumput.
Sejumlah aspek pendukung membuat FIFA merekomendasikan rumput
tersebut. Stadion-stadion terkemuka di dunia diketahui menggunakan rumput
jenis ini.
Zoysia matrella atau yang lazim dikenal sebagai rumput Manila, berasal dari
keluarga Poaceae. Jenis rumput ini tumbuh dan berkembang di wilayah Asia.
Dikutip dari beberapa jurnal ilmiah botani, rumput Zoysia matrella memiliki
ciri daun yang rucing, warna hijau pekat, dan rigiditas yang rapat. Dilengkapi
akar yang kuat membuat rumput jenis ini aman ketika bersentuhan langsung
dengan sepul sepatu sepak bola.
Zoysia matrella biasanya ditanam menggunakan media pasir dan juga
memiliki tingkat elistisitas yang sangat baik. Dengan demikian, aliran bola
sempurna menggelinding tanpa mengurangi kecepatannya karena tekstur akarnya
sangat kuat.
Zoysia matrella bisa dibilang rumput manja karena harus disiram sekali setiap
hari plus diberi pupuk. Rumput tersebut juga minimal harus dipangkas per dua
pekan dan dianjurkan hanya dipakai untuk pertandingan sepak bola.
Perawatan yang tak bisa dibilang sederhana itu sebanding dengan harga
rumput. Di pasaran, rumput Zoysia matrella dibanderol dengan harga Rp 90.000
per meter persegi. pemasangannya. Sebab, rumput golf cepat busuk jika
tergenang air. Rumput golf juga memerlukan resapan yang baik berupa tumpukan
ijuk, pasir, batu, serta pipa untuk mengalirkan air di bawah permukaan tanam.
Rumput golf sejatinya memerlukan perawatan ekstra. Karenanya, Anda
membutuhkan jasa konsultan arsitektur landscape.
DAFTAR PUSTAKA
Arrijani et al. 2006. Jenis-Jenis RUmput. Biodiversitas 7(2):147-153.
Hartman K. M. & B. C. McCarthy. 2008. Changes in forest structure and
species composition following invasion by a non-indigenous shrub, Amur
honeysuckle (Lonicera maackii). Journal of the Torrey Botanical Society 135:
245-59.
Indriyanto. 2006. Rumput teki. Jakarta. Bumi Aksara.
Lusa, M. G dan C. Bona. 2011.Morphological, anatomical and histochemical
characterization of Cuphea JF Macbr, (Lythraceae). Acta Botanica Brasilica, 25 :
517-527.
Syarifudin A. 2011. Rumput pegagan budidaya. GAMMA 6 (2): 77 - 94 .
Tjitrosoepomo, G. 2002. Taksonomi rumput gajah. Yogyakarta. Gadjah Mada
University Press.

Anda mungkin juga menyukai