Anda di halaman 1dari 18

Golongan – Golongan Tumbuhan

1. Tumbuhan pohon
Pohon adalah tumbuhan yang memiliki batang berkayu, terbagi menjadi dua
kelompok yang berakar tunggang dan berakar serabut. Tinggi pohon lebih dari 6
meter.
Pohon atau juga pokok ialah tumbuhan yang berkayu, dan terbagi menjadi dua
kelompok tumbuhan :
Pertama kelompok pohon berakar tunjang (dikotil) terdiri dari batang pohon
merupakan batang utama yang tumbuh tegak tajuk pohon, akar, dan akar
tunjang berfungsi untuk memperkokoh berdirinya pohon. Batang pohon merupakan
bagian utama pohon, dan menjadi penghubung utama dengan bagian akar sebagai
penyerap air, dan mineral, Cabang adalah juga batang, tetapi berukuran lebih kecil
dari berfungsi memperluas ruang bagi pertumbuhan daun sehingga mendapat lebih
banyak cahaya matahari dan juga menekan tumbuhan pesaing di sekitarnya. Batang
dibalut dengan kulit yang melindungi batang dari kerusakan, dan cabang yang lebih
kecil ialah ranting, dan daun untuk ber fotosintesis.
Kedua kelompok pohon berakar serabut (monokotil) terdiri dari pohon, akar,
pelepah, dan daun, pohon berakar serabut tidak bercabang contoh pohon kelapa.
Ciri-ciri pohon yaitu
 Batang berkayu dan keras.
 Batang utamanya tumbuh tegak menopang tajuk pohon.
 Memiliki batang berpembuluh (ada xylem dan floem/tracheophyta)
 Pohon memiliki organ lengkap seperti akar, batang dan dau
Contoh :
a) Kelapa (Cocos nucifera) adalah anggota tunggal dalam marga Cocos dari suku
aren-arenan atau Arecaceae. Arti kata kelapa (atau coconut, dalam bahasa
Inggris)] dapat merujuk pada keseluruhan pohon kelapa, biji, atau buah, yang secara
botani adalah pohon berbuah, bukan pohon kacang-kacangan. Istilah ini berasal dari
kata Portugis dan Spanyol abad ke-16, coco yang berarti "kepala" atau "tengkorak"
setelah tiga lekukan pada tempurung kelapa yang menyerupai fitur wajah. Tumbuhan
ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai
tumbuhan serbaguna, terutama bagi masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah sebutan
untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini.
b) Angsana atau sonokembang (Pterocarpus indicus) adalah sejenis pohon penghasil
kayu berkualitas tinggi dari suku Fabaceae (=Leguminosae, polong-polongan).
Kayunya keras, kemerah-merahan, dan cukup berat, yang dalam perdagangan
dikelompokkan sebagai narra atau rosewood.

c) Jati adalah sejenis pohon penghasil kayu bermutu tinggi. Pohon besar, berbatang


lurus, dapat tumbuh mencapai tinggi 30-40 m. Berdaun besar, yang luruh di musim
kemarau. Jati dikenal dunia dengan nama teak (bahasa Inggris). Nama ini berasal
dari kata thekku (തേക്ക്) dalam bahasa Malayalam, bahasa di negara
bagian Kerala di India selatan. Nama ilmiah jati adalah Tectona grandis L.f.

d) Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara,


sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit
buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan
populernya adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit). Durian adalah buah yang
kontroversial, meskipun banyak orang yang menyukainya, tetapi sebagian yang lain
malah muak dengan aromanya.
e) Rambutan adalah tanaman tropis yang tergolong ke dalam suku lerak-lerakan
atau Sapindaceae, berasal dari daerah di Asia Tenggara. Kata "rambutan" berasal
dari bentuk buahnya yang mempunyai kulit menyerupai rambut.

2. Tumbuhan Perdu
Perdu adalah tumbuhan berkayu yang bercabang-cabang, tumbuh rendah dekat
dengan permukaan tanah, dan tidak mempunyai batang yang tegak. Perdu juga
merupakan nama sekelompok pohon yang memiliki ketinggian di bawah 6 m (20
kaki). Tanaman dari banyak spesies dapat tumbuh baik dalam semak atau pohon,
tergantung pada kondisi mereka tumbuh. Kecil, semak rendah, umumnya kurang dari
2 m, seperti lavender dan varietas taman yang paling kecil mawar, yang sering
disebut pohon tinggi.
Ciri-ciri perdu
 Tumbuhan yang umumnya berakar tunggang, batang berkayu.
 Hidup bergerombol lebih dari satu pohon.
 Cabang ranting dan daunnya tumbuh bergerombol.
 Batang berkayu dan berwarna hijau.
 Tumbuh cepat dan menghasilkan banyak bunga dan biji dalam waktu singkat
pada periode tertentu.
 Daun dan batang akan mati pada akhir musim tanam.
 Kecil,semak rendah ,umumnya berukuran kurang dari 2 meter
Contoh
a. Lili paris
Lili paris atau Chlorophytum comosum ini sering digunakan untuk dekorasi
interior di rumah minimalis. Asal tanaman ini datang dari Afrika Selatan dengan
fungsi yang dijadikan sebagai tanaman penghias, semak pembatas, dan tanaman
untuk di pot gantung. Tanaman ini memiliki warna daun panjang yang unik dan
tahan akan sinar matahari langsung, sehingga untuk melakukan perawatan tidak
sulit.
b. Bunga soka
Bunga soka ini memiliki bentuk yang mini dan memiliki warna merah yang tajam,
sehingga dapat memberikan elemen dan aksen tambahan yang dapat memberikan
keindahan pada rumahmu. Bunga ini biasanya ditanam di halaman rumah sebagai
tanaman hias karena cantiknya dan tahannya kepada sinar matahari.

c. Ekor tupai
Tanaman ini memiliki bentuk yang sesuai dengan namanya, dengan bentuk
daun yang memanjang dan tebal. Dengan bentuk yang unik ini, banyak yang minat
dengan bentuk tanaman ekor tupai ini. Namun, struktur tanaman ini memiliki struktur
yang rapuh dan mudah patah. Tapi, apabila kamu rawat dengan baik, maka
tanaman ini dapat tumbuh dengan panjang hingga 1 meter.

d. Philodendron
Tanaman ini tidak memerlukan paparan sinar matahari yang berlebih dan mudah
untuk dirawat.Warna tanaman ini juga cocok dan masuk ke semua tipe rumah,
karena memiliki warna hijau yang menyegarkan ruangan.
e. Rembosa mini
Bunga putih kecil yang dimiliki tanaman ini dapat memperindah taman rumahmu
yang minimalis.Hadir dengan banyak warna seperti hijau, kuning, dan silver,
tanaman ini banyak dilihat bercampur dengan rumput atau semak-semak rumahan.
Seperti tanaman perdu lainnya, tanaman ini tahan dengan paparan sinar matahari.

3. Tumbuhan semak
Semak adalah tumbuhan berkayu yang memiliki banyak ranting dan bercabang
pendek. Tinggi yang lebih rendah dari pohon yaitu kurang dari 1 meter.
Ciri-ciri semak yaitu:
 Batang berkayu, cabangnya banyak dan tinggi yang lebih rendah dari pohon.
 Memiliki batang sedikit berkayu, lunak atau lembut dan hijau.
 Tumbuh cepat dan menghasilkan bunga dan biji dalam singkat pada periode waktu
tertentu.
 Ranting dan daunnya tumbuh bergerombol.
Contoh
a. Bunga Tibadadi
Tanaman bunga tibadadi atau nama latinnya kalanchoe (cocor bebek) adalah
contoh tanaman semak yang dapat dijadikan tanaman koleksi, tanaman semak ini
aslinya yang berasal dari negara Madagaskar, berukuran kecil dan hidup
bergerombol. Tanaman ini sebagian besar adalah tanaman herba abadi, tetapi
beberapa spesies merupakan tanaman tahunan.

b. Bunga Pukul Empat


Bunga pukul empat atau bunga pecah empat dalam bahasa Inggris dikenal
dengan Marvel of Peru merupakan contoh tumbuhan semak (tanaman herba
tahunan) yang berasal dari Amerika Selatan. Bunga tanaman hias ini mempunyai
banyak warna seperti merah, kuning, dsb. Tanaman ini dapat tumbuh hingga
tinggi 20-80 cm.

c. Bunga Pagoda
Tumbuhan semak yang banyak dijadikan tanaman hias, biasanya hidupnya
bergerombol dan akan terlihat membentuk sebuah pagoda pada ujung dahannya.
Tanaman ini mekar secara serentak dan hanya bisa bertahan seminggu saja,
setelah itu akan mulai berguguran bunganya. Tanaman ini mempunyai bunga
berwarna merah yang tampak mencolok diantara warna hijau dedaunan.

d. Tanaman Gandasuli
Tanaman gandasuli yang aslinya berasal dari negara India. Tanaman ini dapat
tumbuh subur di daerah lembab dengan ketinggian hingga 1900 meter diatas
permukaan laut. Hidupnya berkelompok serta dapat tumbuh mencapai tinggi 2
meter.

e. Tanaman Zodia
Tanaman zodia adalah contoh tanaman hias semak endemik Indonesia khusunya
Pulau Papua, tetapi mulai banyak dibudidayakan di tempat lain termasuk di Pulau
Jawa. Tanaman ini masih termasuk dari suku jeruk-jerukan dan dapat tumbuh
pada daerah dengan ketinggian 400-2000 meter di atas permukaan laut. Di
daerah asalnya, orang Papua banyak menggunakannya sebagai tanaman
pengusir serangga (nyamuk) dengan mengoleskan daunnya ke seluruh tubuh.

4. Tumbuhan Liana
Liana adalah suatu habitus tumbuhan. Suatu tumbuhan dikatakan liana apabila
dalam pertumbuhannya memerlukan kaitan atau objek lain agar ia dapat bersaing
mendapatkan cahaya matahari. Liana dapat pula dikatakan tumbuhan yang
merambat, memanjat, atau menggantung. Berbeda dengan epifit yang mampu
sepenuhnya tumbuh lepas dari tanah, akar liana berada di tanah atau paling tidak
memerlukan tanah sebagai sumber haranya.
Tumbuhan memanjat ini paling banyak ditemukan di hutan-hutan tropika. Contohnya
adalah jenis-jenis rotan, anggur, serta beberapa Cucurbitaceae (suku labu-labuan).
Liana biasanya bukan parasit namun ia dapat melemahkan tumbuhan lain yang
menjadi penyangganya dan berkompetisi terhadap cahaya.
Di hutan-hutan lebat yang dipenuhi liana, hewan-hewan arboreal (hidup di pohon)
dapat dengan leluasa berpindah dari satu pohon ke pohon lain melalui liana atau
dengan bergelantungan pada batang liana. Berbagai kera, seperti siamang dan owa,
dikenal sebagai penjelajah pohon yang ulung melalui liana.
Ciri-ciri Tumbuhan Liana:
 Perambat (leaners), yaitu liana yang tidak mempunyai perlengkapan khusus untuk
berpegangan pada tumbuhan penopang, contohnya adalah Plumbago capensis.
 Liana berduri (thorn lianas), yaitu liana yang mempunyai duri atau penusuk pada
batangnya, meskipun duri tersebut tidak secara spesifik dihasilkan dengan
maksud membantu liana untuk menjangkau pada tumbuhan penopang. Contoh
liana berduri adalah Bogainvillea spp.
 Pembelit (twiner), yaitu liana yang umumnya berupa herba (herbaceous) yang
seluruh batangnya membelit mengelilingi batang tumbuhan penopang. Contoh
tumbuhan pembelit adalah Ipomoea spp.
 Liana bersulur (tendril lianas), yaitu liana yang mempunyai organ spesial berupa
sulur-sulur yang dihasilkan secara khusus untuk membantu liana memanjat pada
tumbuhan penopang. Contoh tumbuhan liana bersulur spesies anggota
Cucurbitaceae dan sebagian dari spesies anggota Leguminosae.
Contoh :
a. Alamanda
Alamanda[ atau allamanda (Allamanda cathartica) adalah tanaman
hias yang umum disebut sebagai bunga alamanda dan juga sering disebut
sebagai bunga terompet emas, bunga lonceng kuning, atau
bunga buttercup. Bunga alamanda berasal dari daerah Amerika Tengah dan
Selatan dan banyak ditemukan di Brasil di mana bunga ini umum digunakan
sebagai hiasan karena bentuknya yang indah.

b. Bougenville
Bunga kertas atau bugenvil (pengucapan bahasa Inggris: nama
ilmiah: Bougainvillea, terutama B. glabra) adalah tanaman hias populer.
Bentuknya berupa pohon kecil yang sukar tumbuh tegak. Keindahannya berasal
dari seludang bunganya yang berwarna cerah dan menarik perhatian karena
tumbuh dengan rimbunnya. Seludang bunga ini kerap dianggap sebagai
bagian bunga, walaupun bunganya yang benar adalah bunga kecil yang
terlindung oleh seludang. Seludang ini mengandung zat yang baik untuk
kesehatan.

c. Bunga Kuku Macan


Bunga kuku macan adalah salah satu jenis tanman berbunga yang masih
berkerabat dekat dengan kara benguk, benguk pantai, dan bunga
Irian. Tumbuhan ini berasal dari New Guinea, tetapi juga berkembang di daerah
tropis dan subtropis. Tumbuhan ini terkenal di luar negeri dengan nama Red
jade vine.
d. Bunga Ceguk
Ceguk (Combretum indicum) adalah perdu dengan akar yang merambat
atau memanjang dengan panjang dari 2-8 m yang berasal dari Myanmar dan
bisa ditemui di ketinggian 600 mdpl. Ceguk dikenal pula dengan nama dani,
udani, wudani (Melayu), bidani (Sunda), kacekluk, kaceklik, ceguk, cekluk,
wedani (Jawa), rabet dani (Madura), kunyi-rhabet, rhabet besi, sarandengan
(Kangean), dan tikao (Bugis).

e. Bunga Stefanot
Bunga stefanot putih, bridal wreath, waxflower, atau hawaiian wedding
flower (Stephanotis floribunda) merupakan spesies tanaman berbunga dari
famili Apocynaceae, yang berasal asli dari Madagascar. Tumbuh mencapai 6
meter tingginya (merambat), daunnya berwarna hijau gelap dan mengkilap,
dengan bunga berwarna putih murni, waxy (agak lilin), dan harum ketika
dicium.

5. Tumbuhan Herba / Terna


Terna adalah tumbuhan yang batangnya lunak karena tidak membentuk kayu.
Tumbuhan semacam ini dapat merupakan tumbuhan semusim, tumbuhan dwimusim,
ataupun tumbuhan tahunan. Yang dapat disebut terna umumnya adalah
semua tumbuhan berpembuluh (tracheophyta). Biasanya sebutan ini hanya
dikenakan bagi tumbuhan yang berukuran kecil (kurang dari dua meter) dan tidak
dikenakan pada tumbuhan tidak ber kayu (nonkayu) yang merambat
(digolongkan tumbuhan merambat).Di daerah tropika banyak dijumpai terna yang
tahunan, sementara di daerah beriklim sedang, terna biasanya sangat bersifat
musiman: bagian aerial (yang tumbuh di atas permukaan tanah) luruh dan mati pada
musim yang kurang sesuai (biasanya musim dingin) dan tumbuh kembali pada
musim yang sesuai.
Tanaman herba dalam botani , sering disingkat menjadi herbal, adalah tanaman
vaskular yang tidak memiliki batang kayu yang persisten di atas
tanah.  Ramuan memiliki arti lain dalam memasak, obat-obatan, dan bidang
lainnya. Tanaman herba adalah tanaman yang tidak memiliki batang kayu, mereka
termasuk banyak tanaman keras , dan hampir semua tanaman tahunan dan dua
tahunan, mereka termasuk forb dan graminoid 

Ciri – Ciri :
Batang berbulu dan berduri serta berukuran lebih kurang 2 cm . Daunnya kasar ,
beraroma dan berukuran panjang beberapa sentimeter dengan bagian tepi daun
yang bergerigi . Bercabang banyak, ranting bentuk segi empat, ada varietas berduri
dan ada varietas yang tidak berduri tinggi + 2 m. Terdapat sampai 1.700 m di atas
permukaan laut, di tempat panas, banyak dipakai sebagai tanaman pagar, bau khas
Contoh :
 Rosemery
Rosemary termasuk tanaman herba yang banyak dijumpai dalam masakan khas
Eropa. Rasanya sedikit pedas dan bentuk daunnya menarik, meruncing
menyerupai jarum. Menanam rosemary dalam pot sangatlah mudah dan
sederhana. Tanamlah rosemary dalam pot yang berdiameter minimal 30 cm untuk
memberikan ruang yang cukup bagi akar untuk tumbuh.

 Sage
Sage adalah salah satu tanaman dapur yang cocok untuk daerah perkotaan.
Sage menyukai kondisi tanah yang tidak terlalu berair dengan pencahayaan sinar
matahari dari penuh hingga teduh.

 Thyme
Thyme bisa menjadi salah satu pilihan bagi Anda yang ingin menanam herba
dalam pot. Selain bisa dimanfaatkan sebagai bumbu masakan, menanam thyme
juga bisa menciptakan nuansa ala Eropa di pekarangan rumah Anda.
 Mint
Mint banyak dijumpai sebagai bahan dalam pembuatan pasta gigi, obat batuk,
dan juga permen. Meskipun asalnya bukan dari Indonesia, tanaman mint bisa
tumbuh dengan baik jika dilakukan dengan perawatan yang benar. Menanam mint
dalam pot bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui stek batang dan dari biji

 Oregano
Sama dengan kebanyakan jenis herba lainnya, oregano juga sangat mudah untuk
ditanam. Oregano atau wild marjoram bisa tumbuh baik di tempat yang terang
maupun indoor, potnya bisa Anda letakkan di samping jendela dapur.
Budidaya Tanaman Anggrek

Orchidaceae merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis


terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah
sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika.
Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari
daerah tropika. Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan
membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin. Organ-organnya
yang cenderung tebal dan "berdaging" (sukulen) membuatnya tahan menghadapi
tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit dapat hidup dari embun dan udara lembap.
Orchidaceae adalah sumber inspirasi dari nama kereta api Argo Anggrek, kereta api
eksekutif yang melayani Surabaya Pasar Turi-Gambir.

1. Syarat Tumbuh

A. Iklim
- Angin dan curah hujan tidak terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman 
anggrek.
- Sinar matahari sangat dibutuhkan sekali bagi tanaman ini. Kebutuhan cahaya
berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman anggrek.
- Suhu minimum untuk pertumbuhan anggrek adalah 12,7 derajat C. Jika suhu
udara malam berada di bawah 12,7 derajat C, maka daerah tersebut tidak
dianjurkan untuk ditanam anggrek (di dataran tinggi Dieng).
- Tanaman anggrek tidak cocok dalam suasana basah terus menerus, akan tetapi
menyukai kelembaban udara di siang hari 65-70 %.

B. Media Tanam
a.   Media untuk anggrek Ephyfit dan Semi Ephyfit terdiri dari:
1. Serat Pakis yang telah digodok.
2.  Kulit kayu yang dibuang getahnya.
3.  Serabut kelapa yang telah direndam air selama 2 minggu.
4.  Ijuk.
5.  Potongan batang pohon enau.
6.  Arang kayu .
7.  Pecahan genting/batu bata.
8.  Bahan-bahan dipotong menurut ukuran besar tanaman dan akarnya.
Untuk anggrek Semi Ephyfit yang akarnya menempel pada media untuk mencari
makanan, perlu diberi makanan tambahan seperti kompos, pupuk kandang atau
daun-daun.
b.  Media untuk anggrek Terrestrial
Jenis anggrek ini hidup di tanah maka perlu ditambah pupuk kompos, sekam,
pupuk kandang, serat pakis dan lainnya.
c.  Media untuk anggrek semi Terrestrial
Bahan untuk media anggrek ini perlu pecahan genteng yang agak besar,
ditambah pupuk kandang, sekam atau serutan kayu. Dipakai media pecahan
genting, serabut kayu, serat pakis dan lainnya.
C. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat yang cocok bagi budidaya tanaman ini dapat dibedakan
menjadi 3 macam yaitu:
a. Anggrek panas (ketinggian 0-650 m dpl)
Anggrek panas memerlukan suhu udara 26-30 0C pada siang hari, 21 0C pada
malam hari, dengan daerah ketinggian 0-650 meter dpl.
Contoh jenis anggrek ini adalah:
1. Dendrobium phalaenopsis
2. Onchidium Papillo
3. Phaphilopedillum Bellatum
b.  Anggrek sedang (ketinggian 150-1500 m dpl)
Anggrek sedang pada suhu udara siang hari 21 0C dan 15–21 0C, pada
malam hari, dengan ketinggian 150-1500 m dpl.
c.  Anggrek dingin (lebih dari 1500 m dpl)
Anggrek dingin jarang tumbuh di Indonesia, tumbuh baik pada suhu udara 15-21
0C di siang hari dan 9–15 0C pada malam hari, dengan ketinggian ≥ 1500 m
dpl. Contoh: anggrek jenis Cymbidium.

2. Pembibitan
a. Persyaratan Bibit
Bibit anggrek yang baik, sehat dan unggul mempunyai beberapa ciri, yaitu: bentuk
batang kuat, pertumbuhan pesat, daun subur, bunga lebat dan indah.

b. Penyebaran Biji
Bibit anggrek berasal dari biji yang disemaikan. Adapun penyebaran biji anggrek
sebagai berikut:
a. Peralatan yang digunakan untuk penyebaran biji harus bersih.
b. Mensterilkan biji
Sebelum biji disebar harus disterilkan dulu dengan 10 gram kaporit dilarutkan dalam
100 cc air kemudian saring kertas filter, dimasukkan ke dalam botol. Biji dimasukan
dalam botol dan digojog 10 menit. (biji anggrek yang semula kuning kecoklatan
berubah warna menjadi kehijauan). Kemudian air dibuang dan diganti dengan
aquades, digojog berulang kali (2-3 kali).
c. Penyebaran biji anggrek
Botol-botol yang telah disterilkan dapat digunakan untuk menyebaran biji anggrek.
Sebelum botol dibuka, leher botol dipanaskan di atas lampu spritus untuk
menghilangkan kuman. Untuk memasukan biji anggrek ke dalam botol digunakan
pipet yang dibersihkan dulu dengan cara pemanasan di atas lampu spritus sampai
merah kemudian dicelup kedalam spritus.

c. Teknik Penyemaian Benih


a. Memeriksaan dengan mikroskop, baik atau tidaknya biji anggrek, yang kosong
berwarna putih dan yang isi kuning coklat/warna lain.
b. Mempersiapkan botol yang bermulut lebar bersih dan tidak berwarna agar dapat
meneruskan cahaya matahari yang dibutuhkan dan mudah dilihat.
c. Tutup botol dari kapas digulung-gulung sampai keras, ujung diikat tali untuk
memudahkan dicopot kembali, atau kain sisa yang dipotong potong. Kerapatan tutup
botol menjaga agar bakteri/jamur tidak masuk sehingga tidak terinfeksi.
d. Mempersiapkan lemari kaca (ent-kas) yang bersih dari bakteri/jamur dengan kain
yang sudah dicelup formalin udara dalam lemari disterilkan dengan kapas dipiring
dituangi formalin supaya menguap mensterilkan kaca (ent-kas).
e. Pembuatan sterilsasi alas makanan dan untuk membuat alas makanan anggrek
biasanya dipakai resep Khudson C (NORTHEN) 12 yaitu:
1. Ca(NO3)2H2O : 1,00 gram
2. KH2PO4 : 0,25 gram
3. MgSO47H2O : 0,25 gram
4. (NH4)2SO4 : 0,25 gram
5. Saccharose : 20 gram
6. FeSO4 4H2O : 0,25 gram
7. MnSO4 : 0,0075 gram
8. Agar-agar : 15-17,5 gram
9. Aquadest : 1000 cc
Pembuatan alas makanan diperlukan pH 5,2, dipergunakan pH meter/kertas pH
tekstil/Indikator Paper. Sterilisasi dengan cara dipanaskan dalam Autoclaf yang
sampai 110 derajat C selama setengah jam atau dengan dandang kemudian
diletakan pada tempat bersih, dengan posisi miring, sehingga makanan setinggi 1/2-
2/3 tinggi botol (dari alas sampai ke leher botol) dan didiamkan selama 5-7 jam untuk
mengetahui sterilisasi yang sempurna.

d. Pemindahan Bibit
Setelah tanaman di dalam botol berumur 9-12 bulan terlihat besar, tumbuh akar.
Dalam tingkat ini bibit sudah dapat dipindahkan kedalam pot penyemaian yang
berdiameter 7 cm, 12 cm atau 16 cm yang berlubang. Siapkan pecahan genting, dan
akar pakis warna coklat, di potong dengan panjang 5-30 mm sehingga serabutnya
terlepas satu sama lainnya. Sebelum dipakai terlebih dulu dicuci bersih dan biarkan
airnya hilang. Akar pakis setelah dicuci, direndam dulu dalam alas makanan selama
24 jam yang berupa:
a) Urea atau ZA : 0,50 mg
b) DS, TS atau ES : 0,25 mg
c) Kalium sulfat atau K2SO4 : 0,25 mg
d) Air : 1000 cc
Alaternatif lain sebagai alas makanan, dapat juga dipakai pupuk buatan campuran
unsur N, P, K perbandingan 60:30:10 atau dapat juga digunakan pupuk kandang
yang telah dicampur pakis dengan perbandingan pakis : pupuk kandang = 4:1.
Selain itu dapat digunakan kulit Pinus yang di potong kecil sebesar biji kacang tanah,
yang telah direndam dalam alas makanan seperti akar pakis selama 24 jam. Untuk
isian pot ini dapat juga digunakan arang kayu bakar/serabut kelapa yang dipotong-
potong sebesar ibu jari. Pot yang disiapkan diisi dengan pecahan genting 1/3 tinggi
pot/layah, kemudian isi remukan pakis tersebut setinggi 1 cm di bawah tepi pot/layah
(tidak perlu dipadatkan). Pemindahan bibit ke dalam pot dilakukan dengan
mengeluarkan tanaman di botol dengan memasukkan air bersih ke dalam botol.
Dengan kawat bersih berujung seperti huruf U, tanaman dikeluarkan satu persatu
(akar lebih dahulu). Setelah keluar tanaman dicuci kaporit 1 % kemudian dengan air
bersih. Seedlings (semaian) ditanam dalam pot dengan rapat. Apabila di dalam botol
sudah terjadi kontaminasi jamur sebaik lebih dulu direndam di dalam antibiotic
(penicillin, streptomycin yang telah lewat expirydatenya) 10 menit baru ditanam.

e. Pemindahan dari Pot Penyemaian


Setelah tanaman pada pot penyemaian cukup tinggi, maka tanaman dipindahkan ke
pot biasa yang berdiamater 4-6 cm, yang berisi potongan genting/batu bata merah,
kemudian beri pakis/kulit pinus yang telah direndam dalam alas makanan sampai 1
cm di bawah tepi pot.

f. Penanaman
Teknik Penanaman
Penanaman tanaman anggrek, disesuaikan dengan sifat hidup tanaman anggrek,
yaitu:
a.Anggrek Ephyfit adalah anggrek yang menupang pada batang/pohon lain tetapi
tidak merusak/merugikan yang ditumpangi. Alat yang dipakai untuk menempel
adalah akarnya, sedangkan akar yang fungsinya untuk mencari makanan adalah
akar udara.
b.Anggrek semi Ephyfit adalah jenis anggrek yang menempel pada pohon/tanaman
lain yang tidak merusak yang ditempel, hanya akar lekatnya juga berfungsi seperti
akar udara yaitu untuk mencari makanan untuk berkembang.
g.  Pemupukan
Pemupukan pada tanaman anggrek dibagi dalam 3 tahapan, yaitu:
 Pemupukan untuk bibit (seedlings) dengan N, P, K.
Perbandingan N:P:K=6:3:1. Unsur N lebih banyak dibutuhkan untuk pembentukan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur N diambil dari pupuk ZA/urea,
untuk P dipakai pupuk ES; DS; TS, dan K dari Kalium Sulfat (K2SO4).
Pupuk-pupuk buatan yang mengandung N, P, K:
Urea : 0,6 gram untuk 1 liter air
ES : 0,3 gram untuk 1 liter air
ZK : 0,1 gram untuk 1 liter air
 Pemupukan untuk ukuran sedang (mid-size) dengan N, P, K.
Perbandingan N:P:K=3:3:3 yang sama banyak disini tidak memerlukan tambahan
pupuk, maka dapat disusun sendiri pupuk yang mengandung N, P, K dengan cara
misalnya :
1.      Urea : 0,3 gram untuk 1 liter air
2.      DS : 0,3 gram untuk 1 liter air
3.      K2SO4 : 0,3 gram untuk 1 liter air

 Pemupukan untuk ukuran berbunga (flowerings-size)


Tanaman yang sudah berbunga dipupuk dengan perbandingan N:P:K=
1:6:1. Teknik pemberian pupuk buatan adalah:
1.      Dlm bentuk padat atau powder yg dilakukan dg menaburkan secara hati-
hati, jangan tersangkut pada daun atau batangnya yang menyebabkan
daun/batang tadi dapat terbakar.
2.      Disiramkan, anggrek dapat menyerap air dan garam-garam yang terlarut
di dalamnya. Cara ini banyak dilakukan
3.      Penyemprotan, cara ini sangat baik apabila terjadi pembusukan akar
didalamnya, maka akarnya ditutup plastik.

h. Pengairan dan Penyiraman


Sumber air untuk penyiraman tanaman anggrek dapat berasal dari:
1.Air Ledeng, baik untuk menyiram karena jernih dan steril, tetapi pHnya tinggi, maka
perlu diturunkan dengan menambah suatu asam misalnya HCl. PH yang baik sekitar
5,6-6.
2.Air sumur, baik untuk menyiram karena banyak mengandung mineral dari tanah
yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Air sumur di daerah kapur harus diperhatikan
pHnya.
3.Air hujan, yang ditampung didalam tong-tong/bak sangat baik untuk penyiraman.
i. Waktu Pengobatan/Penyemprotan Pestisida
Obat-obatan sebaiknya disemprotkan pada waktu pagi hari atau sore hari sekitar jam
5.00. Penyemprotan bagi tanaman anggrek sehat, dilakukan rutin kurang lebih 3
bulan sekali. Penyemprotan bagi tanaman anggrek terserang hama perlu dilakukan
berulang-ulang 3 kali dengan jangka waktu tertentu (untuk kutu daun seminggu
sekali.

j. Penyimpanan
Penyimpanan bertujuan untuk memperlambat proses kelayuan bunga, sehingga
dilakukan pada saat:
a) Bunga baru saja dipetik sambil menunggu pemanen selesai.
b) Bunga yang telah dipanen tidak segera dijual atau diangkut.
c) Bunga mengalami perjalanan sebelum sampai ke konsumen.
Agar bunga tetap segar perlu adanya pengawetan dengan tujuan agar penurunan
mutu lebih lambat, bunga tetap segar. Usaha pengawetan bunga dilakukan dengan
cara penempatan bunga dalam larutan pengawet atau air hangat (38–43 0C) selama
2 jam.
Pengawetan untuk bunga yang dikirim jauh adalah dengan merendam
tangkainya dalam larutan gula dengan kadar 6–8 % selama 24 jam atau dimasukan
dalam kantong plastik dan kadar karbon dioksida (CO2) dinaikkan dengan
menggunakan es kering atau disimpan pada ruangan dengan kondisi udara antara
00–50C.

k. Pengemasan dan Pengangkutan


Setelah dilakukan pembersihan, pemilihan dan pengawetan bunga dendrobium
potong dipak melalui cara:
1) Setiap sepuluh tangkai dibungkus bagian pucuk dengan menggunakan kantong
plastik tipis, ukuran disesuaikan tergantung panjang tangkai.
2) Setiap pangkal tangkai dibalut kapas basah, kemudian dibungkus kantong plastik
ukuran panjang 8 cm & lebar 4 cm.
3) Pembungkus bunga dan pembungkus pangkal tangkai digabungkan selanjutnya
diikat dengan karet gelang.
4) Bungkusan-bungkusan bunga disusun bersilang di dalam kotak karton yang
berlubang sampai cukup padat.
5) Kotak karton ditutup rapat dengan menggunakan carton tape.

Anda mungkin juga menyukai