Anda di halaman 1dari 29

Ciri-Ciri Khusus Pada Tumbuhan dan Contohnya - Tumbuhan memiliki ciri khusus

yang membedakannya dengan tumbuhan lain. Ciri-ciri ini berhubungan dengan


kemampuannya menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Dengan penyesuaian diri,
tumbuhan bisa bertahan hidup. Beberapa tumbuhan yang memiliki ciri khusus
adalah sebagai berikut.

1. Kaktus

Tanaman kaktus biasanya ditanam di pot dengan tanah yang kering. Kaktus biasa
tumbuh di daerah yang panas dan kering seperti di padang pasir. Untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya ini, kaktus memiliki ciri khusus.
Permukaan tubuh kaktus dipenuhi dengan duri-duri.

Duri-duri ini adalah daun kaktus yang bentuknya sangat kecil. Hal ini berfungsi
untuk mengurangi penguapan. Dengan demikian, air tidak banyak hilang dari
tubuhnya. Kaktus melindungi diri dari hewan pemangsa dengan daunnya.

Selain bentuk daun, kaktus juga memiliki ciri khusus pada akarnya. Akar kaktus
dapat tumbuh sangat panjang dan memiliki banyak akar-akar samping. Hal ini
memudahkan akar kaktus menembus tanah. Batang pada kaktus mengandung
klorofil untuk berfotosintesis sehingga mampu memproduksi makanan sendiri.
Selain itu, batang kaktus tebal dan berdaging yang berfungsi untuk menyimpan air
yang diisap oleh akar.

2. Kantong Semar
Kantong semar merupakan tumbuhan yang mempunyai daun berbentuk seperti
kantong. Daun ini menghasilkan cairan khusus untuk mencerna serangga yang
terjebak di dalamnya. Tumbuhan ini disebut juga insektivora (pemakan serangga).

Kantong semar biasanya tumbuh di tanah lembap yang sangat sedikit mengandung
nitrogen. Oleh karena itu, kantong semar memangsa serangga untuk memenuhi
kebutuhan nitrogennya. Cairan khusus yang ada pada daun kantong semar disebut
nektar (zat penyusun madu).

Nektar ini akan menarik perhatian serangga. Ketika mencium nektar, serangga yang
hinggap di mulut kantong akan terpeleset ke dalam kantong. Hal ini terjadi karena
adanya lapisan lilin yang melapisi bagian mulut kantong. Selanjutnya, serangga akan
dicerna oleh cairan di dalam kantong tersebut. Akhirnya, kantong semar akan
menyerap nitrogen yang ada pada serangga tersebut.

Selain kantong semar, tumbuhan pemakan serangga lainnya adalah venus. Bentuk
tumbuhan venus seperti guci. Venus memiliki daun yang berbulu dan berengsel
sehingga dapat membentang lebar. Serangga yang menyentuh bulu pada daun akan
membuat daun menutup dengan cepat. Selanjutnya, serangga yang terjebak akan
dicerna dan diserap nitrogennya.

3. Teratai

Teratai adalah tumbuhan yang hidup mengapung di air. Untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungannya, teratai memiliki akar, batang, dan daun yang khas. Akar dan
batang teratai memiliki rongga-rongga yang membawa oksigen dari air masuk ke
akar dan batang.

Oleh karena itu, tumbuhan ini dapat bernapas meskipun berada dalam air. Helaian
daun teratai muncul dari permukaan air karena tangkai daunnya tumbuh menjalar.
Bentuk daun tersebut membulat dan lebar sehingga dapat berfotosintesis dan
mempercepat penguapan.

4. Bunga Rafflesia dan Putri Malu

Tumbuhan lain yang memiliki ciri khusus, antara lain putri malu dan Rafflesia.
Rafflesia disebut juga bunga bangkai. Tumbuhan ini bersifat parasit karena tidak
memiliki klorofil. Bunga Rafflesia mengeluarkan bau busuk untuk menarik perhatian
serangga mangsanya (lalat). Tumbuhan putri malu akan mengatupkan daunnya saat
terkena rangsang sentuhan.

5. Pohon Jati

Cobalah perhatikan pohon jati disaat musim kemarau, seluruh daun nya berguguran
namun hal ini bukan berarti pohan nya mati. Pohon jati menggugurkan daun nya
pada musim kemarau, hal ini dilakukan untuk mengurangi penguapan pada siang
hari dan agar dapat bertahan hidup hingga musim hujan. Ketika musim hujan
datang pohon jati akan bertunas dan berdaun kembali.

Ciri Khusus Tumbuhan


1. Memiliki batang dan berongga. Tumbuhan yang memiliki batang berongga adalah teratai
dan eceng gondok. Batang berongga berguna agara tumbuhan tersebut dapat mengapung di
air. Khusus eceng gondok memiliki akar serabut yang banyak berfungsi agar tidak terbalik
saat mengapung di air.

2. Mempunyai daun lebar dan tipis. Tumbuhan yang memiliki daun lebar dan tipis yaitu talas
dan teraratai. Daun lebar dan tipis berguna untuk mempercepat penguapan air.
3. Bunga berbau busuk. Tanaman yang memiliki bunga berbu busuk adalah raflesia dan
bunga bangkai. Bau busuk ini berguna untuk menarik serangga yang akan membantu
penyerbukannya.

4. Berdaun kecil menyerupai duri. Tumbuhan yang berdaun kecil menyerupai duri adalah
kaktus. Daun kecil menyerupai duri ini berguna untuk menguarngi penguapan.

5. Menghasilkan cairan untuk mencerna serangga. Tumbuhan yang menghasilkan cairan ini
adalah kantong semar. Cairan ini berguna untuk mencerna makanan yang berupa serangga.

6. Mempunyai batang berduri. Tumbuhan yang memiliki batang berduri adalah mawar dan
putri malu. Batang berdiri berguna untuk alat pertahanan terhadap musuh.
7. Mempunyai bulu gatal. Tumbuhan yang memiliki bulu yang gatal adalah bambu. Bulu
gatal ini berguna untuk mempertahankan diri dari musuhnya.

8. Menggugurkan daun. Tumbuhan yang menggugurkan daunya di musim kemarau adalah


pohon jati. Penguguran daun ini berguna untuk mengurangi penguapan.

9. Memiliki akar napas. Tumbuhan yang memiliki akar napas adalah bakau. akar nafas ini
berguna untuk bernapas saat terjadi pasang naik. Selain itu akar bakau juga berguna untuk
menahan terjangan ombak.

10.Venus : a. Daunnya berengsel dan berbulu yang berfungsi untuk menjebak serangga, b.
Rambut peka yang berfungsi untuk mendeteksi mangsa, c. Menghasilkan cairan enzim yang
berfungsi untuk mencerna serangga yang telah terjebak.
11. KUBIS (Brassica oleraceae)

Kubis memiliki ciri khas membentuk krop (Daun yang tersusun sangat rapat membentuk
bulatan atau bulatan pipih) , Warna sayuran ini yang umum adalah hijau.

12.KEMBANG KERTAS (Bougainvillea spectabilis)

Helaian daun bentuknya memanjang, ujung runcing, pangkal memeluk batang, tepi rata,
tulang daun melengkung. Bentuk bunganya seperti bunga Aster, dengan warna yang beraneka
ragam seperti merah tua, merah muda, kuning atau biru keunguan yang keluar dari ujung
batang. Perbanyakan dengan biji.

13. KAKAO(Thebroma cacao)

Tngginya dapat mencapai ketinggian 10m, Bunga kakao tumbuh langsung dari batang
(cauliflorous). Bunga sempurna berukuran kecil (diameter maksimum 3cm), tunggal, namun
nampak terangkai karena sering sejumlah bunga muncul dari satu titik tunas.
14.Tumbuhan Semangka : Tanaman merambat
Buahnya diatas daunnya
Biasanya ditanam di kebun
Ada bagian yang berwarna kuning

15. Tumbuhan Melinjo : Bijinya tidak dibungkus oleh daun buah, oleh karena itu ia termasuk
kelompok gymnospermae.
daunnya agak lebar dan tulang daun berbentuk menyirip.
urat daunnya bermata jala.
buah melinjo sebenarnya adalah perkembangan dari biji pada bunga betina.

16.Tumbuhan Lengkeng : Munculnya bunga di tiap-tiap ujung batang. Bunga tersebut


berbentuk tandan dengan terdiri dari banyaknya bunga yang mengelilingi tandan. Biasanya
pada tiap tandan bunga memiliki 50-an/bahkan bisa lebih untuk dipersiapkan menjadi bakal
buah;
Biasanya dibagian masing-masing ujung batang tidak tumbuh tunas lagi, melainkan
tumbuhnya bunga akan menjadi pertanda bahwa tanaman akan siap berbuah. Biasanya
kelengkeng akan berbunga mulai bulan Juli – Oktober, namun ini bukan bulan yang pasti
sebab beberapa varietas kelengkeng bangkok bisa berbuah tanpa mengenal musim.
Biasanya daunnya akan sedikit tumbuh banyak dari hal sepertinya, terkadang juga muncul
tunas-tunas liar yang menutupi kanopi batang, maka ini harus dipangkas untuk merangsang
pembentukan bunga agar lebih cepat, sehingga pada akhirnya akan membuat tanaman
kelengkeng berbuah lebih banyak.
Beberapa varietas tanaman kelengkeng akan meranggas (daunnya rontok) ketika akan
berbunga dan berbuah. Meskipun tiap varietas tersebut terkadang kerontokan daun tidak
terlalu banyak hanya pada bagian-bagian tertentu saja seperti diujung tunas batang dimana
disitu nantinya akan terbentuk tandan bunga.
17.Tumbuhan Rambutan : Berbiji terbuka,daging buah berwarna putih,akar tunggang,batang
beranting,daun berkelompok, kulit buah berwarna merah dan berbulu,tumbuh di daerah yang
terdapat banyak air

18. pohon jati : Ciri Khusus Tanaman Pohon Jati:Ketika muda (semai) batang berbentuk segi
empat karena termasuk Fam. Verbenaceae,Ciri Khusus Pohon Jati dengan Perakaran dalam
dengan tipe tunggang,Batang monopodial (hanya memiliki satu batang pokok),Tipe
percabangan arah agak keatas,Tipe daun tunggal,Duduk daun berseling,Bentuk daun
oblong,Tipe perbungaan malai hingga malai rata,Tipe buah batu (terdiri dari 3 lapisan),Kayu
termasuk kualitas awet.Meranggas saat musim kemarau

19. Tumbuhan Bambu : Tanaman bambu termasuk dalam suku rumput-rumputan. Bambu
memiliki batang yang beruas-ruas dan berongga. Bambu dapat menahan larutnya tanah dari
kikisan air sehingga mencegah terjadinya erosi. Bambu dapat tumbuh lebih cepat dari
tanaman lain.Ada yang pertumbuhan bambu mencapai 40 cm/hari dan mencapai ketinggian
37 meter. Dan dibagian buku bambu, terdapat jaringan meristem. Bambu dapat bertahan
hidup walaupun kekurangan air. Bambu bertahan hidup dengan menggugurkan daunnya
sampai mendapai pasokan air yang cukup.
20. Tumbuhan Jambu air : Tanaman Jambu air (Eugenia aquaea) mempunyai ciri sebagai
berikut:
– Kalau dari batang: Batang jelas terlihat, berkayu (lignosus), silindris, tegak, kulit kasar,
batang berwarna coklat kehitaman, percabangan simpodial.
– Helaian daun berbentuk jorong, daun bertulang menyirip, ibu tulang daun (costa), tulang-
tulang cabang (nervus lateralis) tampak jelas, dan urat-urat daun (vena) terlihat jelas.
– Pangkal daun tidak membentuk sudut melainkan berlekuk.
– Tangkai daun berbentuk silindris dan tidak menebal pada bagian pangkalnya.

Ciri Khusus Tumbuhan

1. Teratai

 Hidup di air
 Memiliki daun bundar yang sangat lebar agar dapat menyerap cahaya sebanyak-
banyaknya.
 Tangkai bunga tumbuh tegak sehingga bunganya menyembul ke luar permukaan air.
 Batang teratai memiliki rongga-rongga udara yang membantu menyalurkan oksigen
ke akar dan untuk membantu teratai tetap tegak dan mengapung di air.

I a. Teratai Nyiru Raksasa (teratai amazon)

 adalah jenis teratai terbesar di dunia, dan mengambang di air dangkal sungai amazon,
Amerika Selatan
 Daun disangga oleh tangkai batang yang panjang dan kokoh
 Pada permukaan daun terdapat urat-urat daun yang kuat
 Akarnya terbenam di dasar danau yang berlumpur pekat.
 Daunnya agak membengkok ke atas untuk mendorong daun-daun di sekitarnya.
 Daun teratai nyiru raksasa dapat menyangga anak kecil yang ditaruh di atas daun
tanpa takut tenggelam.

2. Venus Flytrap

 Memiliki dua helai daun yang menyatu pada salah satu sisinya.
 Daun ini menarik perhatian serangga karena tampak dipenuhi cairan nektar.
 Saat serangga menyentuh daun, rambut-rambut sensitif pada permukaan daun akan
menanggapi rangsang tersebut dengan mengatupkan kedua helai daunnya. Kemudian
venus flytrap mengeluarkan cairan pencerna untuk menghancurkan serangga yang
terjebak.

3. Kantong Semar

 Memiliki daun berbentuk guci dengan penutup di bagian atasnya.


 Di bagian dalam daun yang berbentuk ceruk terdapat cairan.
 Serangga yang menghampiri kantong semar karena warna dan bau daunnya akan
terpeleset dan jatuh ke dalam cairan.
 Kantong semar mengeluarkan cairan asam untuk mencerna serangga.

4. Tumbuhan Embun Matahari

 Terdapat titik-titik cairan yang bergemerlap bila terkena sinar matahari.


 Jika serangga menyentuh daun akan terjebak dalam cairan tersebut.
 Helai-helai daun akan mengakup untuk mencengkeram serangga dan serangga
dihancurkan dengan cairan pencerna.

*) Venus flytrap, kantong semar, dan tumbuhan embun matahari tergolong insektivora yaitu
tumbuhan pemakan serangga. Serangga diperlukan untuk memperoleh tambahan nitrogen
bagi kelangsungan hidupnya. Tumbuhan insektivora memiliki kelenjar penghasil cairan
untuk menjerat dan mencerna serangga.

5. Kaktus

 Umumnya hidup di gurun pasir yang kering dan tandus.


 Dapat hidup dalam jangka waktu yang lama tanpa air.
 Memiliki daun yang berbentuk duri untuk mengurangi penguapan air.
 Memiliki akar yang sangat panjang untuk menyerap air sebanyak-banyaknya pada
musim hujan.
 Batang kaktus berfungsi untuk menyimpan air.

6. Bambu

 Merupakan anggota suku rumput-rumputan


 Memiliki jaringan meristem pada setiap buku sehingga Dapat tumbuh 60 kali lebih
cepat dari tumbuhan lain
 Ada bambu yang batangnya dapat tumbuh 40 cm/hari dan mencapai tinggi 37 meter.
 memiliki bulu beracun untuk melinduri diri
7. Jagung

 Memiliki rambut jagung yang mirip benang sutra.


 Rambut tersebut sebenarnya adalah kepala putik dan tangkai putik.
 Setiap biji jagung menumbuhkan sebatang tangkai putik sepanjang 30 cm.
 Putik jagung seperti rambut dan lengket memudahkan untuk menangkap serbuk sari.
 Akar keluar dari tanah untuk menopang batang

8. Kelapa

 Banyak tumbuh di tepi pantai.


 Buah kelapa yang jatuh dari pohon akan terbawa air laut sampai ke pantai yang lain
tanpa menjadi busuk.
 Serabut tebal yang membuat buah kelapa dapat tetap terapung di air dan sampai di
pantai yang lain.
 Termpurung kelapa merupakankulit yang kedap air berfungsi untuk melindungi
kelapa sehingga tidak busuk.
9. Mentimun

 Memiliki sulur yaitu modifikasi dari batang dan memiliki ujung peka sentuhan.
 Sulur berbentuk gelung dan berguna untuk lebih merapatkan batang mentimun ke
penopang sehingga dapat menahan beban dari buah mentimun.
 Sulur juga dapat menahan angin kencang yang dapat mematahkan batang.

10. Tusam

 Memiliki daun berbentuk jarum.


 Jarum tusam hanya memiliki satu urat daun di tengah jarun untuk mengangkut air dan
zat hara.
 Jarum tusam berfungsi untuk berfotosisntesis, bernafas (respirasi) dan penguapan
(transpirasi).
 Jarum tusam memiliki kloroplas dan stomata.
 Jarum tusam memiliki epidermis yang tebal.

11. Bunga Matahari


 Tumbuh di daerah yang terkena sinar matahari.
 Bentuk bunganya seperti matahari (kuning, bulat, dan besar).
 Selalu mengikuti arah cahaya matahari.
 Bila matahari mulai ternggelam, mahkota bunga mulai menutup.

12. Bunga Raflesia

 Merupakan bunga terbesar di dunia


 Disebut juga bunga bangkai
 Nama latinnya Raflesia arnoldi.
 Hidup sebagai parasit pada akar tumbuhan lain.
 Tidak mempunyai klorofil.
 Memiliki bau yang sangat menyengat seperti bangkai atau daging busuk.

13. Eceng Gondok

 Termasuk tumbuhan hydrophyta


 Mempunyai tangkai daun yang menggelembung(berongga), yang berfungsi untuk
mengapung di permukaan air
 Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau

14. Siwalan (pohon lontar /tal)


 Pohon palma yang kokoh kuat berbatang tunggal dengan tinggi 15-30 m dan diameter
batang sekitar 60 cm
 Daun-daun besar terkumpul di ujung batang membentuk tajuk yang membulat.
 Helaian daun serupa kipas bundar berdiameter hingga 1,5 m, bercangap sampai
berbagi menjari; dengan tajuk anak daun selebar 5-7 cm, sisi bawahnya keputihan
karena berlapisan lilin.
 Tangkai daun mencapai panjang 1 m, dengan pelepah yang lebar dan hitam di bagian
atasnya; sisi tangkai dengan deretan duri yang berujung dua.
 Karangan bunga dalam tongkol, 20-30 cm dengan tangkai sekitar 50 cm.
 Buah-buah bergerombol dalam tandan, hingga sekitar 20 butir, bulat peluru
berdiameter 7-20 cm, hitam kecoklatan kulitnya dan kuning daging buahnya bila tua.
Berbiji tiga butir dengan tempurung yang tebal dan keras.

kegunaannya :

 Daunnya untuk bahan kerajinan dan media penulisan naskah lontar.


 Kayu batangnya bisa untuk bahan bangunan, membuat perkakas dan barang kerajinan
 karangan bunganya (terutama tongkol bunga betina) disadap nira kemudian dapat
dimasak menjadi gula
 Buahnya dapat dikonsumsi, terutama yang muda
 Biji yang masih muda dan masih lunak mirip kolang -kaling sebagai campuran es
dawet.
 Daging buah yang tua (kekuningan dan berserat) dapat dimakan segar ataupun
dimasak terlebih dahulu.
 Cairan kekuningan darinya diambil pula untuk dijadikan campuran penganan atau
kue-kue atau untuk dibuat menjadi selai.

15. sawo :

 Pohon yang besar dan rindang, dapat tumbuh hingga setinggi 30-40 m.
 Bercabang rendah, batang berkulit kasar abu-abu kehitaman sampai coklat tua.
 Seluruh bagiannya mengandung lateks, getah berwarna putih susu yang kental.
 Daun tunggal, terletak berseling, sering mengumpul pada ujung ranting. Helai daun
bertepi rata, sedikit berbulu, hijau tua mengkilap, bentuk bundar-telur jorong sampai
agak lanset, 1,5-7 x 3,5-15 cm, pangkal dan ujungnya bentuk baji, bertangkai 1-3,5
cm, tulang daun utama menonjol di sisi sebelah bawah.
 Bunga-bunga tunggal terletak di ketiak daun dekat ujung ranting, bertangkai 1-2 cm,
kerapkali menggantung, diameter bunga s/d 1,5 cm, sisi luarnya berbulu kecoklatan,
berbilangan 6.
 Kelopak bunga biasanya tersusun dalam dua lingkaran; mahkota bentuk genta, putih,
berbagi sampai setengah panjang tabung.
 Buah buni bertangkai pendek, bulat, bulat telur atau jorong, 3-6 x 3-8 cm, coklat
kemerahan sampai kekuningan di luarnya dengan sisik-sisik kasar coklat yang mudah
mengelupas, sering dengan sisa tangkai putik yang mengering di ujungnya. Berkulit
tipis, dengan daging buah yang lembut dan kadang-kadang memasir, coklat
kemerahan sampai kekuningan, manis dan mengandung banyak sari buah.
 Berbiji sampai 12 butir, namun kebanyakan kurang dari 6, lonjong pipih, hitam atau
kecoklatan mengkilap, panjang lk. 2 cm, keping biji berwarna putih lilin.
 kegunaan sawo : sebagai buah segar,dapat diolah jadi serbat, dicampurkan ke dalam
es krim, atau dijadikan selai. Sari buah sawo dapat dipekatkan menjadi sirup, atau
difermentasi menjadi anggur atau cuka. Getah pohon sawo disadap di Amerika,
dikentalkan menjadi chicle yang merupakan bahan permen karet alami. Getah ini juga
diolah menjadi aneka bahan baku industri sebagai pengganti getah perca dan bahan
penambal gigi. Kayu sawo disukai sebagai bahan perabot dan ukir-ukiran. Kulit
kayunya menghasilkan tanin, yang secara tradisional digunakan nelayan sebagai
bahan pencelup (ubar) layar dan alat pancing. Beberapa bagian pohon sawo juga
digunakan sebagai bahan obat tradisional untuk mengatasi diare (tanin), demam (tanin
dan biji), dan bahan bedak untuk memulihkan tubuh sehabis bersalin (bunga).

16. Nenas

 tumbuhan tropis yang berasal dari Brazil, Bolivia, dan Paraguay termasuk dalam
familia nanas-nanasan (Famili Bromeliaceae) dengan perawakan (habitus)
tumbuhannya rendah, herba (menahun) dengan 30 atau lebih daun yang panjang,
berujung tajam, tersusun dalam bentuk roset mengelilingi batang yang tebal.
 Buahnya bukanlah buah sejati, melainkan gabungan buah-buah sejati (bekasnya
terlihat dari setiap ‘sisik’ pada kulit buahnya) yang dalam perkembangannya
tergabung — bersama-sama dengan tongkol (spadix) bunga majemuk — menjadi satu
‘buah’ besar.
 Nanas yang dibudidayakan orang sudah kehilangan kemampuan memperbanyak
secara seksual, namun ia mengembangkan tanaman muda (bagian ‘mahkota’ buah)
yang merupakan sarana perbanyakan secara vegetatif.
 kegunaan nenas : Buah nanas selain dikonsumsi segar juga diolah menjadi berbagai
macam makanan dan minuman, seperti selai, buah dalam sirop dan lain-lain. Buah
nanas mengandung enzim bromelain, (enzim protease yang dapat menghidrolisa
protein, protease atau peptide), sehingga dapat digunakan untuk melunakkan daging.
Enzim ini sering pula dimanfaatkan sebagai alat kontrasepsi Keluarga Berencana.
Buah nanas bermanfaat bagi kesehatan tubuh, sebagai obat penyembuh penyakit
sembelit, gangguan saluran kencing, mual-mual, flu, wasir dan kurang darah.
Penyakit kulit (gatal-gatal, eksim dan kudis) dapat diobati dengan diolesi sari buah
nanas. Kulit buah nanas dapat diolah menjadi sirop atau diekstrasi cairannya untuk
pakan ternak.

17. putri malu (Mimosa pudica) :

 Tanaman perdu pendek anggota suku polong-polongan.


 Daun-daunnya yang dapat secara cepat menutup/”layu” dengan sendirinya saat
disentuh,ditiup, atau dipanaskan yang bersifat sementara karena setelah beberapa
menit keadaannya akan pulih seperti semula. ini disebabkan oleh terjadinya
perubahan tekanan turgor pada tulang daun. Rangsang tersebut juga bisa dirasakan
daun lain yang tidak ikut tersentuh.Gerak ini disebut seismonasti, yang walaupun
dipengaruhi rangsang sentuhan (tigmonasti), sebagai contoh, gerakan tigmonasti daun
putri malu tidak peduli darimana arah datangnya sentuhan.
 Tanaman ini juga menguncup saat matahari terbenam dan merekah kembali setelah
matahari terbit.
 Tanaman putri malu menutup daunnya untuk melindungi diri dari hewan pemakan
tumbuhan (herbivora) yang ingin memakannya. Warna daun bagian bawah tanaman
putri malu berwarna lebih pucat, dengan menunjukkan warna yang pucat, hewan yang
tadinya ingin memakan tumbuhan ini akan berpikir bahwa tumbuhan tersebut telah
layu dan menjadi tidak berminat lagi untuk memakannya.

18. Tumbuhan paku

Tumbuhan ini benar-benar telah berupa kormus (ada sistem


pembuluh sejati) , jadi telah jelas adanya akar, batang dan daun. Ada yang hidup sebagai
saprofit dan ada pula sebagi epifit. Paku menyukai tempat lembab (higrofit), tumbuhnya
mulai dari pantai (paku laut) sampai sekitar kawah-kawah (paku kawah).
Berdasarkan spora yang dihasilkan dikenal 3 jenis tumbuhan paku, yaitu:

1. Paku Homosfor atau Isospor >> menghasilkan satu jenis spora saja, misalnya paku kawat
(Lycopodium clavatum).

2. Paku Heterospor >> menghasilkan dua jenis spora yaitu: mikrospora (jantan) dan
makrospora (betina), misalnya paku rane (Selaginella wildenowii) dan semanggi (Marsilea
crenata).

3. Paku Peralihan >> menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama (isospora) tetapi
sebagian jantan dan sebagian betina (heterospora), misalnya paku ekor kuda (Equisetum
debile)

Akar tumbuhan paku berupa akar serabut. Pada akar paku, xilem terdapat di tengah
dikelilingi floem membentuk berkas pembuluh angkut yang konsentris.

Batangnya jarang tumbuh tegak di atas tanah, kecuali pada paku tiang (Alsopila sp. dan
Cyathea sp.). Batang tersebut kebanyakan berupa akar tongkat (Rhizoma). Tipe berkas
pembuluh angkut batang sama dengan akar, yaitu tipe konsentris

BERMACAM-MACAM DAUN PAKU

– daun yang kecil-kecil disebut Mikrofil


– daun yang besar-besar disebut Makrofil dan telah mempunyai daging
daun (Mesofil)
– daun yang khusus untuk asimilasi disebut Tropofil
– daun yang khusus menghasilkan spora disebut Sporofil

ISITILAH LAIN

– Sporangium adalah kotak spora


– Sorus adalah badan tempat berkumpulnya kotak spora
– Indusium adalah selaput yang melindungi sorus muda -> ciri paku

Perkembangbiakan paku tergolong Metagenesis. Berbeda dengan lumut, yang sehari-hari kita
sebut sebagai tanaman paku adalah fase sporofit-nya. Tumbuhan paku yang ada di bumi ini
mempunyai masa kejayaan dalam zaman Paileozoikum, terutama dalam zaman karbon ->
disebut zaman paku. Sisa-sisanya sekarang dapat digali sebagai batubara.

SPESIES-SPESIES PAKU

Sebagai tanaman hiasan :


– Platycerium nidus (paku tanduk rusa)
– Asplenium nidus (paku sarang burung)
– Adiantum cuneatum (suplir)
– Selaginella wildenowii (paku rane)

Sebagai bahan penghasil obat-obatan :


– Asipidium filix-mas
– Lycopodium clavatum
Sebagai sayuran :
– Marsilea crenata (semanggi)
– Salvinia natans (paku sampan = kiambang)

Sebagai pupuk hijau :


– Azolla pinnata >> bersimbiosis dengan anabaena azollae (gangang
biru)

Sebagai pelindugn tanaman di persemaian :


– Gleichenia linearis.

19. Tumbuhan biji

tumbuhan biji termasuk ke dalam divisi Spermatophyta. Alat


reproduksi generatif berupa biji. Di dalam biji terdapat embrio. Tumbuhan biji sudah
memiliki akar, batang dan daun sejati, disebut kormus, sehingga tumbuhan biji disebut
Cormophyta. Tumbuhan biji juga sudah memiliki berkas pembuluh pengangkut yang terdiri
dari xilem dan floem sehingga disebut tumbuhan Tracheophyta.

Selain Cormophyta dan Tracheophyta, tumbuhan biji juga disebut tumbuhan berbunga
(Antophyta).

Bahkan disebut dengan Phanerogamae, yaitu


tumbuhan dengan alat perkembangbiakan yang jelas terlihat dan disebut pula Embriophyta
siphonogama, yaitu tumbuhan yang pembentukan embrionya melalui suatu pembuluh.

sumber:edukasi-net.com
20. simbukan (Paederia tomentosa)

 daunnya di kenal dengan aromanya yang cukup tidak sedap dan merupakan daun yang
di gunakan untuk membantu bagi mereka yang kembung atau susah kentut.
 Tumbuh membelit, dengan panjang ± 10 m. Batang tanaman massif, beruas, beralur,
masih muda halus setelah tua kasar, diameter 2-5 mm, dari buku-buku dapat tumbuh
akar, warna akar coklat.
o Daun tanaman termasuk daun tunggal, berhadapan,bentuk dau telur, dengan
panjang 5-9 cm, tepi daun rata, ujung daun runcing,pangkal berlekuk,
berambut, petulangan menyirip, tangkai daun bulat, berbulu,panjang 3-5 cm,
diameter ± 2 mm, warna daun hijau.
o Tanaman sembukan berbunga majemuk, bentuk mulai, dengan panjang 5-9
mm kelopak bunga segitiga, benang sari melekat pada tabungbakal buah 2
ruang, bakal biji satu, kepala putik dua, bentuk benang, sering membelit,
tabung mahkota bagian dalam berambut, bentuk kait, gundul, putih, mahkota
panjang 10-12 mm, berbulu halus, dan warna bunga halus, dan warna bunga
ungu. Buahpada sembukan batu, bentuk bulat, berkilat, diameter 4-6 mm, dan
warna buah kuning.
o Perakaran pada tanaman sembukan tunggang dan warna akar coklat.

21. Padi
o Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting
sebagai sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia. Hasil dari
pengolahan padi dinamakan beras
o termasuk dalam suku padi-padian(POACEAE /GRAMINAE
/GLUMIFLORAE).
o Terna semusim,berakar serabut,batang sangat pendek,struktur serupa batang
terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang daun sempurna
dengan pelepah tegak,daun berbentuk lanset,warna hijau muda hingga hijau
tua,berurat daun sejajar,tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang,bagian
bunga tersusun majemuk,tipe malai bercabang,satuan bunga disebut FLORET
yang terletak pada satu spikelet yang duduk pada panikula,tipe buah bulir atau
kariopsis yang tidak dapat dibedakan mana buah dan bijinya,bentuk hampir
bulat hingga lonjong,ukuran 3mm hingga 15mm,tertutup oleh palea dan
lemma yang dalam bahasa sehari-hari disebut sekam,struktur dominan padi
yang biasa dikonsumsi yaitu jenis ENDUSPERMIUM.
o Di beberapa daerah tadah hujan orang mengembangkan padi gogo, suatu tipe
padi lahan kering yang relatif toleran tanpa penggenangan seperti di sawah. Di
Lombok dikembangkan sistem padi gogo rancah, yang memberikan
penggenangan dalam selang waktu tertentu sehingga hasil padi meningkat
o Padi rawa atau padi pasang surut tumbuh liar atau dibudidayakan di daerah
rawa-rawa

22. Lidah buaya (aloe vera)

o Daunnya agak runcing berbentuk taji/pedang, berdaging tebal, getas, tepinya


bergerigi/ berduri kecil lemas, tidak bertulang, permukaan daun dilapisi lilin
dan berbintik-bintik, berwarna hijau keabu-abuan, bersifaat sukulen (banyak
mengandung air) dan banyak mengandung getah atau lendir (gel) sebagai
bahan baku obat.
 bunga bertangkai berwarna kuning kemerahan (jingga)
 berbatang pendek dan tidak kelihatan karena tertutup oleh daun-daun
yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah.
 Melalui batang akan muncul tunas-tunas yang selanjutnya menjadikan
anakan.
 daun berbentuk pita dengan helaian yang memanjang.
 Tanaman lidah buaya tahan terhadap kekeringan karena di dalam daun
banyak tersimpan cadangan air yang dapat dimanfaatkan pada waktu
kekurangan air.
 Bentuk daunnya menyerupai pedang dengan ujung meruncing,, dengan
duri lemas dipinggirnya.
23. fungi (jamur)

 Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk


dunia jamur atau regnum fungi
 memiliki bermacam-macam bentuk, sebagian besar anggota Fungi
dikenal sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi.
 Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada
jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur
yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang
ukurannya mencapai satu meter, contoh: jamur kayu.
Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang
disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut
miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu
menjadi tubuh buah.
 adanya pergiliran keturunan Fungi memperbanyak diri secara seksual
dan aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara: dua hifa dari jamur
berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi
tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk
spora, bertunas atau fragmentasi hifa.
 Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam
terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora adalah Rhizopus.
Contoh jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces. Hifa
jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh
buah
 Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Jamur hidup
menyerap zat organik dari lingkunganya. Berdasarkan cara
memperoleh makannya, fungi mempunyai sifat sebagai berikut:
Saprofit, Parasit, Mutual dll.
 Habitat fungi berada di darat (terestrial) dan di tempat lembap.
Meskipun demikian banyak pula fungi yang hidup pada organisme
atau sisa-sisa organisme di laut atau di air tawar. Jamur juga dapat
hidup di lingkungan yang asam.

Beberapa ciri-ciri fungi yang mirip dengan makhluk hidup lain:

 Dengan jenis eukariota lainnya: Sama seperti eukariota, sel fungi


memiliki membran inti dengan kromosom yang mengandung DNA.
Selain itu, sel fungi juga memiliki beberapa organel sitoplasmik seperti
mitokondria, sterol, dan ribosom.
 Dengan hewan: Fungi tidak mempunyai kloroplas dan merupakan
organisme heterotrof, memerlukan senyawa organik sebagai sumber
energinya.
 Dengan tumbuhan: Fungi mempunyai dinding sel dan vakuola. Fungi
bisa bereproduksi secara seksual maupun aseksual, dan seperti grup
tanaman basal lainnya (seperti tumbuhan paku dan lumut daun), fungi
akan menghasilkan spora. Mirip juga dengan lumut daun dan algae,
fungi memiliki nukleus yang haploid.

24. Mawar

 umumnya merupakan tanaman semak yang berduri atau tanaman


memanjat yang tingginya bisa mencapai 2 sampai 5 meter
 mempunyai daun yang dua-dua berlawanan (pinnate). Daun majemuk
yang tiap tangkai daun terdiri dari 3 sampai 13 anak daun dan daun
penumpu (stipula) berbentuk lonjong, pertulangan menyirip, tepi tepi
beringgit, meruncing pada ujung daun dan berduri pada batang yang
dekat ke tanah.
 umumnya bunga terdiri dari 5 helai daun mahkota
 umumnya mawar memiliki duri berbentuk seperti pengait yang
berfungsi sebagai pegangan sewaktu memanjat tumbuhan lain
 Beberapa spesies yang tumbuh liar di tanah berpasir di daerah pantai
seperti Rosa rugosa dan Rosa pimpinellifolia beradaptasi dengan duri
lurus seperti jarum yang mungkin berfungsi untuk mengurangi
kerusakan akibat dimakan binatang, menahan pasir yang diterbangkan
angin dan melindungi akar dari erosi.

25. Bakau

 mempunyai akar tunjang yang besar dan berkayu untuk menopang


tubuhnya agar tetap kokoh. Akar tunjang merupakan bentuk adaptasi
tumbuhan bakau terhadap lingkungan pantai.
 mempunyai pucuk yang tertutup daun penumpu yang meruncing.
 memiliki buah yang berkecambah serta berakar ketika masih di pohon
(vivipar), sehingga begitu jatuh cepat mencengkeram lumpur sebagai
tempat media tumbuh.
 Daun tunggal, terletak berhadapan, terkumpul di ujung ranting, dengan
kuncup tertutup daun penumpu yang menggulung runcing
 Helai daun eliptis, tebal licin serupa kulit, hijau atau hijau muda
kekuningan, berujung runcing, bertangkai
 Bunga berkelompok dalam payung tambahan yang bertangkai dan
menggarpu di ketiak
 Daun mahkota putih berambut atau gundul agak kekuningan,
bergantung jenisnya
 Buah berbentuk telur memanjang sampai mirip buah pir yang kecil,
hijau coklat kotor

26. Talas

 Talas merupakan tanaman pangan (penghasil umbi) berupa herba


menahun,termasuk dalam suku talas-talasan (Araceae), berperawakan
tegak, populer ditanam terutama di wilayah Indonesia bagian barat.
 Daun talas berbentuk perisai yang besar. Permukaan daunnya
ditumbuhi rambut-rambut halus yang menjadikannya kedap air karena
air akan mengalir langsung meninggalkan permukaan daun. Dapat
digunakan sebagai pelindung kepala bila hujan. Daunnya juga sebagai
pakan ikan gurame. Daun talas dapat dipakai sebagai pembungkus.
Daun talas juga dapat dimakan dan dijadikan pembungkus makanan
yang dikenal sebagai buntil.
 Umbi talas dapat diolah dengan dikukus, direbus, atau digoreng setelah
dipotong-potong kecil.
 Daun, sisa umbi dan kulit umbi dapat dimanfaatkan sebagai pakan
ternak dan ikan secara langsung maupun setelah difermentasi

27. Kapuk Randu


 Kapuk randu (Ceiba pentandra) adalah pohon tropis yang tergolong
ordo Malvales dan famili Malvaceae.
 Pohon ini tumbuh hingga setinggi 60-70 m dan dapat memiliki batang
pohon yang cukup besar hingga mencapai diameter 3 m.
 merupakan tumbuhan yang meranggas atau menggugurkan daunnya
begitu musim kemarau tiba.
 saat daunnya habis berguguran justru bunganya mulai bermunculan.
 batangnya lunak dan memiliki duri yang menempel. Kayunya yang
ringan menyebabkan tidak/kurang baik untuk bahan bangunan.
Kayunya dapat digunakan untuk kotak/peti untuk mengemas buah-
buahan, dan barang-barang lainnya
 Daunnya bisa untuk pakan ternak
 Buahnya yang masih sangat muda oleh sebagian orang Jawa digunakan
untuk rujak
 buah yang sudah tua dan kering berisi serat yang berwarna putih
sampai putih kusam. Serat ini sering dipakai untuk bahan pengisi
bantal dan kasur, serta untuk keperluan-keperluan sejenis.
 bijinya dapat diolah menjadi minyak klentheng yang diekspor ke
Jepang sebagai bahan insektisida dan pelumas mi basah agar tidak
mudah apek. pada masa lalu oleh sebagian orang Jawa biji randu
digoreng tanpa minyak untuk penganan/camilan
 sisa proses pembuatan minyang klentheng berupa bungkil bisa untuk
pakan ternak dan media pembiakan jamur merang.
 abu klothok dari kulit randu bisa menjadi soda kristal untuk bahan
baku sabun

28. Pandan

o Pandan merupakan segolongan tumbuhan monokotil dari genus Pandanus.


Sebagian besar anggotanya merupakan tumbuh di pantai-pantai daerah
tropika.
o daun yang memanjang (seperti daun palem atau rumput), seringkali tepinya
bergerigi.
o Akarnya besar dan memiliki akar tunjang yang menopang tumbuhan ini.
o Buah pandan tersusun dalam karangan berbentuk membulat, seperti buah
durian. Ukuran tumbuhan ini bervariasi, mulai dari 50cm hingga 5 meter,
bahkan di Papua banyak pandan hingga ketinggian 15 meter. Daunnya selalu
hijau (hijau abadi, evergreen), sehingga beberapa di antaranya dijadikan
tanaman hias)
Paling sedikit ada 600 jenis pandan di seluruh
dunia, di antaranya adalah

 Pandan wangi (Pandanus ammaryllifolius) : daunnya digunakan


sebagai pewangi dan pewarna makanan, juga komponen dekorasi dan
pewangi ruangan
 Pandan laut (Pandanus tectorius)
 Pandan duri : daunnya yang dikeringkan dipakai sebagai bahan baku
anyaman, baik untuk tikar maupun topi pandan.
 Buah merah Papua (Pandanus conoideus) : buahnya dikenal berkhasiat
sebagai obat atau suplemen yang menyehatkan tubuh.
 Pandan Melintir (Pandanus utilis)
 Pandan putih (Pandanus baphtisii)
 Pandan afrika (Pandanus pygmeus)

29. Gaharu

o kayu berwarna kehitaman dan mengandung resin khas yang dihasilkan oleh
sejumlah spesies pohon dari marga Aquilaria
o Resin ini digunakan dalam industri wangi-wangian (parfum dan setanggi)
karena berbau harum

30. Cemara
o Suku cemara-cemaraan atau Casuarinaceae meliputi sekitar 70 jenis
tetumbuhan, termasuk dalam klasifikasi tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae).
o pohon tinggi, berbentuk kerucut, berdaun ramping.
o merupakan tetumbuhan hijau abadi (evergreen) yaitu daunnya jarang
mengering atau berubah warna dimusim gugur atau rontok di musim dingin.
o Daun berbentuk jarum membuat cemara dapat menahan air lebih baik dari
pohon berdaun lebar.
o mempunyai bunga, baik jantan maupun betina. Bunga betinanya nampak
seperti berkas rambut, kecil dan kemerah-merahan.
o tidak menghasilkan buah melainkan pinecone (runjung cemara) yaitu
semacam pucuk yang mengandung biji.
o kebanyakan cemara termasuk tumbuhan monoecious yaitu organ seksual
jantan dan betina berada pada satu pohon.
o kulit kayu pohon dewasa terbilang tebal, warnanya coklat gelap. biasanya ada
retakan-retakan.
o cabang pohon tumbuh rapat, dengan pola berbentuk spiral, semakin ke atas
cabang makin pendek, sehingga pohon tampak seperti kerucut/piramida.
o selain tumbuh di hutan, kini menjadi tanaman hias, sangat artistik untuk
penataan sebuah taman dan dapat dibentuk menjadi bonsai.
o beberapa cenara yang dikenal di Indonesia adalah : cemara angin, cemara duri,
cemara embun, cemara kipas, cemara norfork, cemara laut, cemara pua-pua,
cemara putih, cemara udang.

31. Salak
o salak adalah sejenis palma dengan buah yang biasa dimakan
o berbentuk perdu atau hampir tidak berbatang, berduri banyak, melata dan
beranak banyak, tumbuh menjadi rumpun yang rapat dan kuat. Batang
menjalar di bawah atau di atas tanah, membentuk rimpang, sering bercabang,
diameter 10-15 cm
o Daun majemuk menyirip, panjang 3-7 m; tangkai daun, pelepah dan anak daun
berduri panjang, tipis dan banyak, warna duri kelabu sampai kehitaman. Anak
daun berbentuk lanset dengan ujung meruncing, berukuran sampai 8 x 85 cm,
sisi bawah keputihan oleh lapisan lilin.
o Kebanyakan berumah dua (dioesis), karangan bunga terletak dalam tongkol
majemuk yang muncul di ketiak daun, bertangkai, mula-mula tertutup oleh
seludang, yang belakangan mengering dan mengurai menjadi serupa serabut.
Tongkol bunga jantan 50-100 cm panjangnya, terdiri atas 4-12 bulir silindris
yang masing-masing panjangnya antara 7-15 cm, dengan banyak bunga
kemerahan terletak di ketiak sisik-sisik yang tersusun rapat. Tongkol bunga
betina 20-30 cm, bertangkai panjang, terdiri atas 1-3 bulir yang panjangnya
mencapai 10 cm
o tipe buah batu berbentuk segitiga agak bulat atau bulat telur terbalik, runcing
di pangkalnya dan membulat di ujungnya, panjang 2,5-10 cm, terbungkus oleh
sisik-sisik berwarna kuning coklat sampai coklat merah mengkilap yang
tersusun seperti genting, dengan banyak duri kecil yang mudah putus di ujung
masing-masing sisik. Dinding buah tengah (sarkotesta) tebal berdaging,
kuning krem sampai keputihan; berasa manis, masam, atau sepat. Biji 1-3
butir, coklat hingga kehitaman, keras, 2-3 cm panjangnya

32. Kedondong
o kedondong adalah tanaman buah yang
tergolong ke dalam suku mangga-manggaan (Anacardiaceae). Tanaman ini
dikenal pula dengan nama ambarella, hog plum, hevi (Filipina), mokah
(Kamboja), gway (Myanmar), makak farang (Thailand).
o Buah kedondong dapat dimakan langsung dalam kondisi segar, atau sering
pula diolah menjadi rujak, asinan, acar atau dijadikan selai.
o ciri khususnya adalah memiliki biji tunggal yang berserabut.
o Daun dijadikan penyedap dalam pembuatan pepes ikan.

Anda mungkin juga menyukai