Anda di halaman 1dari 22

Ciri Khusus Tumbuhan

1. Teratai

 Hidup di air
 Memiliki daun bundar yang sangat lebar agar dapat menyerap cahaya sebanyak-
banyaknya.
 Tangkai bunga tumbuh tegak sehingga bunganya menyembul ke luar permukaan air.
 Batang teratai memiliki rongga-rongga udara yang membantu menyalurkan oksigen ke
akar dan untuk membantu teratai tetap tegak dan mengapung di air.

I a. Teratai Nyiru Raksasa (teratai amazon)

 adalah jenis teratai terbesar di dunia, dan mengambang di air dangkal sungai amazon,
Amerika Selatan
 Daun disangga oleh tangkai batang yang panjang dan kokoh
 Pada permukaan daun terdapat urat-urat daun yang kuat
 Akarnya terbenam di dasar danau yang berlumpur pekat.
 Daunnya agak membengkok ke atas untuk mendorong daun-daun di sekitarnya.
 Daun teratai nyiru raksasa dapat menyangga anak kecil yang ditaruh di atas daun tanpa takut
tenggelam.

2. Venus Flytrap
 Memiliki dua helai daun yang menyatu pada salah satu sisinya.
 Daun ini menarik perhatian serangga karena tampak dipenuhi cairan nektar.
 Saat serangga menyentuh daun, rambut-rambut sensitif pada permukaan daun akan
menanggapi rangsang tersebut dengan mengatupkan kedua helai daunnya. Kemudian
venus flytrap mengeluarkan cairan pencerna untuk menghancurkan serangga yang
terjebak.

3. Kantong Semar

 Memiliki daun berbentuk guci dengan penutup di bagian atasnya.


 Di bagian dalam daun yang berbentuk ceruk terdapat cairan.
 Serangga yang menghampiri kantong semar karena warna dan bau daunnya akan
terpeleset dan jatuh ke dalam cairan.
 Kantong semar mengeluarkan cairan asam untuk mencerna serangga.

4. Tumbuhan Embun Matahari

 Terdapat titik-titik cairan yang bergemerlap bila terkena sinar matahari.


 Jika serangga menyentuh daun akan terjebak dalam cairan tersebut.
 Helai-helai daun akan mengakup untuk mencengkeram serangga dan serangga
dihancurkan dengan cairan pencerna.

*) Venus flytrap, kantong semar, dan tumbuhan embun matahari tergolong insektivora yaitu
tumbuhan pemakan serangga. Serangga diperlukan untuk memperoleh tambahan nitrogen bagi
kelangsungan hidupnya. Tumbuhan insektivora memiliki kelenjar penghasil cairan untuk
menjerat dan mencerna serangga.
5. Kaktus

 Umumnya hidup di gurun pasir yang kering dan tandus.


 Dapat hidup dalam jangka waktu yang lama tanpa air.
 Memiliki daun yang berbentuk duri untuk mengurangi penguapan air.
 Memiliki akar yang sangat panjang untuk menyerap air sebanyak-banyaknya pada musim
hujan.
 Batang kaktus berfungsi untuk menyimpan air.

6. Bambu

 Merupakan anggota suku rumput-rumputan


 Dapat tumbuh lebih cepat dari tumbuhan lain.
 Memiliki jaringan meristem pada setiap buku.
 Ada bambu yang batangnya dapat tumbuh 40 cm/hari dan mencapai tinggi 37 meter.
7. Jagung

 Memiliki rambut jagung yang mirip benang sutra.


 Rambut tersebut sebenarnya adalah kepala putik dan tangkai putik.
 Setiap biji jagung menumbuhkan sebatang tangkai putik sepanjang 30 cm.
 Putik jagung seperti rambut dan lengket memudahkan untuk menangkap serbuk sari.
 Akar keluar dari tanah untuk menopang batang

8. Kelapa

 Banyak tumbuh di tepi pantai.


 Buah kelapa yang jatuh dari pohon akan terbawa air laut sampai ke pantai yang lain
tanpa menjadi busuk.
 Serabut tebal yang membuat buah kelapa dapat tetap terapung di air dan sampai di pantai
yang lain.
 Termpurung kelapa merupakankulit yang kedap air berfungsi untuk melindungi kelapa
sehingga tidak busuk.
9. Mentimun

 Memiliki sulur yaitu modifikasi dari batang dan memiliki ujung peka sentuhan.
 Sulur berbentuk gelung dan berguna untuk lebih merapatkan batang mentimun ke
penopang sehingga dapat menahan beban dari buah mentimun.
 Sulur juga dapat menahan angin kencang yang dapat mematahkan batang.

10. Tusam

 Memiliki daun berbentuk jarum.


 Jarum tusam hanya memiliki satu urat daun di tengah jarun untuk mengangkut air dan zat
hara.
 Jarum tusam berfungsi untuk berfotosisntesis, bernafas (respirasi) dan penguapan
(transpirasi).
 Jarum tusam memiliki kloroplas dan stomata.
 Jarum tusam memiliki epidermis yang tebal.
11. Bunga Matahari

 Tumbuh di daerah yang terkena sinar matahari.


 Bentuk bunganya seperti matahari (kuning, bulat, dan besar).
 Selalu mengikuti arah cahaya matahari.
 Bila matahari mulai ternggelam, mahkota bunga mulai menutup.

12. Bunga Raflesia

 Merupakan bunga terbesar di dunia


 Disebut juga bunga bangkai
 Nama latinnya Raflesia arnoldi.
 Hidup sebagai parasit pada akar tumbuhan lain.
 Tidak mempunyai klorofil.
 Memiliki bau yang sangat menyengat seperti bangkai atau daging busuk.

13. Eceng Gondok

 Termasuk tumbuhan hydrophyta


 Mempunyai tangkai daun yang menggelembung(berongga), yang berfungsi untuk
mengapung di permukaan air
 Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau

14. Siwalan (pohon lontar /tal)


 Pohon palma yang kokoh kuat berbatang tunggal dengan tinggi 15-30 m dan diameter
batang sekitar 60 cm
 Daun-daun besar terkumpul di ujung batang membentuk tajuk yang membulat.
 Helaian daun serupa kipas bundar berdiameter hingga 1,5 m, bercangap sampai berbagi
menjari; dengan tajuk anak daun selebar 5-7 cm, sisi bawahnya keputihan karena
berlapisan lilin.
 Tangkai daun mencapai panjang 1 m, dengan pelepah yang lebar dan hitam di bagian
atasnya; sisi tangkai dengan deretan duri yang berujung dua.
 Karangan bunga dalam tongkol, 20-30 cm dengan tangkai sekitar 50 cm.
 Buah-buah bergerombol dalam tandan, hingga sekitar 20 butir, bulat peluru berdiameter
7-20 cm, hitam kecoklatan kulitnya dan kuning daging buahnya bila tua. Berbiji tiga butir
dengan tempurung yang tebal dan keras.

kegunaannya :

 Daunnya untuk bahan kerajinan dan media penulisan naskah lontar.


 Kayu batangnya bisa untuk bahan bangunan, membuat perkakas dan barang kerajinan
 karangan bunganya (terutama tongkol bunga betina) disadap nira kemudian dapat
dimasak menjadi gula
 Buahnya dapat dikonsumsi, terutama yang muda
 Biji yang masih muda dan masih lunak mirip kolang -kaling sebagai campuran es dawet.
 Daging buah yang tua (kekuningan dan berserat) dapat dimakan segar ataupun dimasak
terlebih dahulu.
 Cairan kekuningan darinya diambil pula untuk dijadikan campuran penganan atau kue-
kue atau untuk dibuat menjadi selai.

15. sawo :
 Pohon yang besar dan rindang, dapat tumbuh hingga setinggi 30-40 m.
 Bercabang rendah, batang berkulit kasar abu-abu kehitaman sampai coklat tua.
 Seluruh bagiannya mengandung lateks, getah berwarna putih susu yang kental.
 Daun tunggal, terletak berseling, sering mengumpul pada ujung ranting. Helai daun
bertepi rata, sedikit berbulu, hijau tua mengkilap, bentuk bundar-telur jorong sampai agak
lanset, 1,5-7 x 3,5-15 cm, pangkal dan ujungnya bentuk baji, bertangkai 1-3,5 cm, tulang
daun utama menonjol di sisi sebelah bawah.
 Bunga-bunga tunggal terletak di ketiak daun dekat ujung ranting, bertangkai 1-2 cm,
kerapkali menggantung, diameter bunga s/d 1,5 cm, sisi luarnya berbulu kecoklatan,
berbilangan 6.
 Kelopak bunga biasanya tersusun dalam dua lingkaran; mahkota bentuk genta, putih,
berbagi sampai setengah panjang tabung.
 Buah buni bertangkai pendek, bulat, bulat telur atau jorong, 3-6 x 3-8 cm, coklat
kemerahan sampai kekuningan di luarnya dengan sisik-sisik kasar coklat yang mudah
mengelupas, sering dengan sisa tangkai putik yang mengering di ujungnya. Berkulit tipis,
dengan daging buah yang lembut dan kadang-kadang memasir, coklat kemerahan sampai
kekuningan, manis dan mengandung banyak sari buah.
 Berbiji sampai 12 butir, namun kebanyakan kurang dari 6, lonjong pipih, hitam atau
kecoklatan mengkilap, panjang lk. 2 cm, keping biji berwarna putih lilin.
 kegunaan sawo : sebagai buah segar,dapat diolah jadi serbat, dicampurkan ke dalam es
krim, atau dijadikan selai. Sari buah sawo dapat dipekatkan menjadi sirup, atau
difermentasi menjadi anggur atau cuka. Getah pohon sawo disadap di Amerika,
dikentalkan menjadi chicle yang merupakan bahan permen karet alami. Getah ini juga
diolah menjadi aneka bahan baku industri sebagai pengganti getah perca dan bahan
penambal gigi. Kayu sawo disukai sebagai bahan perabot dan ukir-ukiran. Kulit kayunya
menghasilkan tanin, yang secara tradisional digunakan nelayan sebagai bahan pencelup
(ubar) layar dan alat pancing. Beberapa bagian pohon sawo juga digunakan sebagai
bahan obat tradisional untuk mengatasi diare (tanin), demam (tanin dan biji), dan bahan
bedak untuk memulihkan tubuh sehabis bersalin (bunga).

16. Nenas
 tumbuhan tropis yang berasal dari Brazil, Bolivia, dan Paraguay termasuk dalam familia
nanas-nanasan (Famili Bromeliaceae) dengan perawakan (habitus) tumbuhannya rendah,
herba (menahun) dengan 30 atau lebih daun yang panjang, berujung tajam, tersusun
dalam bentuk roset mengelilingi batang yang tebal.
 Buahnya bukanlah buah sejati, melainkan gabungan buah-buah sejati (bekasnya terlihat
dari setiap ‘sisik’ pada kulit buahnya) yang dalam perkembangannya tergabung —
bersama-sama dengan tongkol (spadix) bunga majemuk — menjadi satu ‘buah’ besar.
 Nanas yang dibudidayakan orang sudah kehilangan kemampuan memperbanyak secara
seksual, namun ia mengembangkan tanaman muda (bagian ‘mahkota’ buah) yang
merupakan sarana perbanyakan secara vegetatif.
 kegunaan nenas : Buah nanas selain dikonsumsi segar juga diolah menjadi berbagai
macam makanan dan minuman, seperti selai, buah dalam sirop dan lain-lain. Buah nanas
mengandung enzim bromelain, (enzim protease yang dapat menghidrolisa protein,
protease atau peptide), sehingga dapat digunakan untuk melunakkan daging. Enzim ini
sering pula dimanfaatkan sebagai alat kontrasepsi Keluarga Berencana.
Buah nanas bermanfaat bagi kesehatan tubuh, sebagai obat penyembuh penyakit
sembelit, gangguan saluran kencing, mual-mual, flu, wasir dan kurang darah.
Penyakit kulit (gatal-gatal, eksim dan kudis) dapat diobati dengan diolesi sari buah
nanas. Kulit buah nanas dapat diolah menjadi sirop atau diekstrasi cairannya untuk
pakan ternak.

17. putri malu (Mimosa pudica) :

 Tanaman perdu pendek anggota suku polong-polongan.


 Daun-daunnya yang dapat secara cepat menutup/”layu” dengan sendirinya saat
disentuh,ditiup, atau dipanaskan yang bersifat sementara karena setelah beberapa menit
keadaannya akan pulih seperti semula. ini disebabkan oleh terjadinya perubahan tekanan
turgor pada tulang daun. Rangsang tersebut juga bisa dirasakan daun lain yang tidak ikut
tersentuh.Gerak ini disebut seismonasti, yang walaupun dipengaruhi rangsang sentuhan
(tigmonasti), sebagai contoh, gerakan tigmonasti daun putri malu tidak peduli darimana
arah datangnya sentuhan.
 Tanaman ini juga menguncup saat matahari terbenam dan merekah kembali setelah
matahari terbit.
 Tanaman putri malu menutup daunnya untuk melindungi diri dari hewan pemakan
tumbuhan (herbivora) yang ingin memakannya. Warna daun bagian bawah tanaman putri
malu berwarna lebih pucat, dengan menunjukkan warna yang pucat, hewan yang tadinya
ingin memakan tumbuhan ini akan berpikir bahwa tumbuhan tersebut telah layu dan
menjadi tidak berminat lagi untuk memakannya.

18. Tumbuhan paku

Tumbuhan ini benar-benar telah berupa kormus (ada sistem


pembuluh sejati) , jadi telah jelas adanya akar, batang dan daun. Ada yang hidup sebagai saprofit
dan ada pula sebagi epifit. Paku menyukai tempat lembab (higrofit), tumbuhnya mulai dari
pantai (paku laut) sampai sekitar kawah-kawah (paku kawah).

Berdasarkan spora yang dihasilkan dikenal 3 jenis tumbuhan paku, yaitu:

1. Paku Homosfor atau Isospor >> menghasilkan satu jenis spora saja, misalnya paku kawat
(Lycopodium clavatum).

2. Paku Heterospor >> menghasilkan dua jenis spora yaitu: mikrospora (jantan) dan makrospora
(betina), misalnya paku rane (Selaginella wildenowii) dan semanggi (Marsilea crenata).

3. Paku Peralihan >> menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama (isospora) tetapi
sebagian jantan dan sebagian betina (heterospora), misalnya paku ekor kuda (Equisetum debile)
Akar tumbuhan paku berupa akar serabut. Pada akar paku, xilem terdapat di tengah dikelilingi
floem membentuk berkas pembuluh angkut yang konsentris.

Batangnya jarang tumbuh tegak di atas tanah, kecuali pada paku tiang (Alsopila sp. dan Cyathea
sp.). Batang tersebut kebanyakan berupa akar tongkat (Rhizoma). Tipe berkas pembuluh angkut
batang sama dengan akar, yaitu tipe konsentris

BERMACAM-MACAM DAUN PAKU

- daun yang kecil-kecil disebut Mikrofil


- daun yang besar-besar disebut Makrofil dan telah mempunyai daging
daun (Mesofil)
- daun yang khusus untuk asimilasi disebut Tropofil
- daun yang khusus menghasilkan spora disebut Sporofil

ISITILAH LAIN

- Sporangium adalah kotak spora


- Sorus adalah badan tempat berkumpulnya kotak spora
- Indusium adalah selaput yang melindungi sorus muda -> ciri paku

Perkembangbiakan paku tergolong Metagenesis. Berbeda dengan lumut, yang sehari-hari kita
sebut sebagai tanaman paku adalah fase sporofit-nya. Tumbuhan paku yang ada di bumi ini
mempunyai masa kejayaan dalam zaman Paileozoikum, terutama dalam zaman karbon -> disebut
zaman paku. Sisa-sisanya sekarang dapat digali sebagai batubara.

SPESIES-SPESIES PAKU

Sebagai tanaman hiasan :


- Platycerium nidus (paku tanduk rusa)
- Asplenium nidus (paku sarang burung)
- Adiantum cuneatum (suplir)
- Selaginella wildenowii (paku rane)

Sebagai bahan penghasil obat-obatan :


- Asipidium filix-mas
- Lycopodium clavatum

Sebagai sayuran :
- Marsilea crenata (semanggi)
- Salvinia natans (paku sampan = kiambang)

Sebagai pupuk hijau :


- Azolla pinnata >> bersimbiosis dengan anabaena azollae (gangang
biru)
Sebagai pelindugn tanaman di persemaian :
- Gleichenia linearis.

19. Tumbuhan biji

tumbuhan biji termasuk ke dalam divisi Spermatophyta. Alat


reproduksi generatif berupa biji. Di dalam biji terdapat embrio. Tumbuhan biji sudah memiliki
akar, batang dan daun sejati, disebut kormus, sehingga tumbuhan biji disebut Cormophyta.
Tumbuhan biji juga sudah memiliki berkas pembuluh pengangkut yang terdiri dari xilem dan
floem sehingga disebut tumbuhan Tracheophyta.

Selain Cormophyta dan Tracheophyta, tumbuhan biji juga disebut tumbuhan berbunga
(Antophyta).

Bahkan disebut dengan Phanerogamae, yaitu


tumbuhan dengan alat perkembangbiakan yang jelas terlihat dan disebut pula Embriophyta
siphonogama, yaitu tumbuhan yang pembentukan embrionya melalui suatu pembuluh.

sumber:edukasi-net.com

20. simbukan (Paederia tomentosa)


 daunnya di kenal dengan aromanya yang cukup tidak sedap dan merupakan daun yang di
gunakan untuk membantu bagi mereka yang kembung atau susah kentut.
 Tumbuh membelit, dengan panjang ± 10 m. Batang tanaman massif, beruas, beralur,
masih muda halus setelah tua kasar, diameter 2-5 mm, dari buku-buku dapat tumbuh
akar, warna akar coklat.
o Daun tanaman termasuk daun tunggal, berhadapan,bentuk dau telur, dengan
panjang 5-9 cm, tepi daun rata, ujung daun runcing,pangkal berlekuk, berambut,
petulangan menyirip, tangkai daun bulat, berbulu,panjang 3-5 cm, diameter ± 2
mm, warna daun hijau.
o Tanaman sembukan berbunga majemuk, bentuk mulai, dengan panjang 5-9 mm
kelopak bunga segitiga, benang sari melekat pada tabungbakal buah 2 ruang,
bakal biji satu, kepala putik dua, bentuk benang, sering membelit, tabung mahkota
bagian dalam berambut, bentuk kait, gundul, putih, mahkota panjang 10-12 mm,
berbulu halus, dan warna bunga halus, dan warna bunga ungu. Buahpada
sembukan batu, bentuk bulat, berkilat, diameter 4-6 mm, dan warna buah kuning.
o Perakaran pada tanaman sembukan tunggang dan warna akar coklat.

21. Padi
o Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting
sebagai sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia. Hasil dari
pengolahan padi dinamakan beras
o termasuk dalam suku padi-padian(POACEAE /GRAMINAE /GLUMIFLORAE).
o Terna semusim,berakar serabut,batang sangat pendek,struktur serupa batang
terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang daun sempurna
dengan pelepah tegak,daun berbentuk lanset,warna hijau muda hingga hijau
tua,berurat daun sejajar,tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang,bagian
bunga tersusun majemuk,tipe malai bercabang,satuan bunga disebut FLORET
yang terletak pada satu spikelet yang duduk pada panikula,tipe buah bulir atau
kariopsis yang tidak dapat dibedakan mana buah dan bijinya,bentuk hampir bulat
hingga lonjong,ukuran 3mm hingga 15mm,tertutup oleh palea dan lemma yang
dalam bahasa sehari-hari disebut sekam,struktur dominan padi yang biasa
dikonsumsi yaitu jenis ENDUSPERMIUM.
o Di beberapa daerah tadah hujan orang mengembangkan padi gogo, suatu tipe padi
lahan kering yang relatif toleran tanpa penggenangan seperti di sawah. Di
Lombok dikembangkan sistem padi gogo rancah, yang memberikan
penggenangan dalam selang waktu tertentu sehingga hasil padi meningkat
o Padi rawa atau padi pasang surut tumbuh liar atau dibudidayakan di daerah rawa-
rawa

22. Lidah buaya (aloe vera)

o Daunnya agak runcing berbentuk taji/pedang, berdaging tebal, getas, tepinya


bergerigi/ berduri kecil lemas, tidak bertulang, permukaan daun dilapisi lilin dan
berbintik-bintik, berwarna hijau keabu-abuan, bersifaat sukulen (banyak
mengandung air) dan banyak mengandung getah atau lendir (gel) sebagai bahan
baku obat.
 bunga bertangkai berwarna kuning kemerahan (jingga)
 berbatang pendek dan tidak kelihatan karena tertutup oleh daun-daun yang
rapat dan sebagian terbenam dalam tanah.
 Melalui batang akan muncul tunas-tunas yang selanjutnya menjadikan
anakan.
 daun berbentuk pita dengan helaian yang memanjang.
 Tanaman lidah buaya tahan terhadap kekeringan karena di dalam daun
banyak tersimpan cadangan air yang dapat dimanfaatkan pada waktu
kekurangan air.
 Bentuk daunnya menyerupai pedang dengan ujung meruncing,, dengan
duri lemas dipinggirnya.
23. fungi (jamur)

 Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia


jamur atau regnum fungi
 memiliki bermacam-macam bentuk, sebagian besar anggota Fungi dikenal
sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi.
 Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur
yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang
multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya
mencapai satu meter, contoh: jamur kayu. Tubuh jamur
tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa
membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium
menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
 adanya pergiliran keturunan Fungi memperbanyak diri secara seksual dan
aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara: dua hifa dari jamur berbeda
melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah,
sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas
atau fragmentasi hifa.
 Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam terdapat
spora. Contoh jamur yang membentuk spora adalah Rhizopus. Contoh
jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces. Hifa jamur dapat
terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah
 Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Jamur hidup menyerap
zat organik dari lingkunganya. Berdasarkan cara memperoleh makannya,
fungi mempunyai sifat sebagai berikut: Saprofit, Parasit, Mutual dll.
 Habitat fungi berada di darat (terestrial) dan di tempat lembap. Meskipun
demikian banyak pula fungi yang hidup pada organisme atau sisa-sisa
organisme di laut atau di air tawar. Jamur juga dapat hidup di lingkungan
yang asam.

Beberapa ciri-ciri fungi yang mirip dengan makhluk hidup lain:

 Dengan jenis eukariota lainnya: Sama seperti eukariota, sel fungi memiliki
membran inti dengan kromosom yang mengandung DNA. Selain itu, sel
fungi juga memiliki beberapa organel sitoplasmik seperti mitokondria,
sterol, dan ribosom.
 Dengan hewan: Fungi tidak mempunyai kloroplas dan merupakan
organisme heterotrof, memerlukan senyawa organik sebagai sumber
energinya.
 Dengan tumbuhan: Fungi mempunyai dinding sel dan vakuola. Fungi bisa
bereproduksi secara seksual maupun aseksual, dan seperti grup tanaman
basal lainnya (seperti tumbuhan paku dan lumut daun), fungi akan
menghasilkan spora. Mirip juga dengan lumut daun dan algae, fungi
memiliki nukleus yang haploid.

24. Mawar

 umumnya merupakan tanaman semak yang berduri atau tanaman


memanjat yang tingginya bisa mencapai 2 sampai 5 meter
 mempunyai daun yang dua-dua berlawanan (pinnate). Daun majemuk
yang tiap tangkai daun terdiri dari 3 sampai 13 anak daun dan daun
penumpu (stipula) berbentuk lonjong, pertulangan menyirip, tepi tepi
beringgit, meruncing pada ujung daun dan berduri pada batang yang dekat
ke tanah.
 umumnya bunga terdiri dari 5 helai daun mahkota
 umumnya mawar memiliki duri berbentuk seperti pengait yang berfungsi
sebagai pegangan sewaktu memanjat tumbuhan lain
 Beberapa spesies yang tumbuh liar di tanah berpasir di daerah pantai
seperti Rosa rugosa dan Rosa pimpinellifolia beradaptasi dengan duri
lurus seperti jarum yang mungkin berfungsi untuk mengurangi kerusakan
akibat dimakan binatang, menahan pasir yang diterbangkan angin dan
melindungi akar dari erosi.

25. Bakau
 mempunyai akar tunjang yang besar dan berkayu untuk menopang
tubuhnya agar tetap kokoh. Akar tunjang merupakan bentuk adaptasi
tumbuhan bakau terhadap lingkungan pantai.
 mempunyai pucuk yang tertutup daun penumpu yang meruncing.
 memiliki buah yang berkecambah serta berakar ketika masih di pohon
(vivipar), sehingga begitu jatuh cepat mencengkeram lumpur sebagai
tempat media tumbuh.
 Daun tunggal, terletak berhadapan, terkumpul di ujung ranting, dengan
kuncup tertutup daun penumpu yang menggulung runcing
 Helai daun eliptis, tebal licin serupa kulit, hijau atau hijau muda
kekuningan, berujung runcing, bertangkai
 Bunga berkelompok dalam payung tambahan yang bertangkai dan
menggarpu di ketiak
 Daun mahkota putih berambut atau gundul agak kekuningan, bergantung
jenisnya
 Buah berbentuk telur memanjang sampai mirip buah pir yang kecil, hijau
coklat kotor

26. Talas

 Talas merupakan tanaman pangan (penghasil umbi) berupa herba


menahun,termasuk dalam suku talas-talasan (Araceae), berperawakan
tegak, populer ditanam terutama di wilayah Indonesia bagian barat.
 Daun talas berbentuk perisai yang besar. Permukaan daunnya ditumbuhi
rambut-rambut halus yang menjadikannya kedap air karena air akan
mengalir langsung meninggalkan permukaan daun. Dapat digunakan
sebagai pelindung kepala bila hujan. Daunnya juga sebagai pakan ikan
gurame. Daun talas dapat dipakai sebagai pembungkus. Daun talas juga
dapat dimakan dan dijadikan pembungkus makanan yang dikenal sebagai
buntil.
 Umbi talas dapat diolah dengan dikukus, direbus, atau digoreng setelah
dipotong-potong kecil.
 Daun, sisa umbi dan kulit umbi dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak
dan ikan secara langsung maupun setelah difermentasi

27. Kapuk Randu


 Kapuk randu (Ceiba pentandra) adalah pohon tropis yang tergolong ordo
Malvales dan famili Malvaceae.
 Pohon ini tumbuh hingga setinggi 60-70 m dan dapat memiliki batang
pohon yang cukup besar hingga mencapai diameter 3 m.
 merupakan tumbuhan yang meranggas atau menggugurkan daunnya
begitu musim kemarau tiba.
 saat daunnya habis berguguran justru bunganya mulai bermunculan.
 batangnya lunak dan memiliki duri yang menempel. Kayunya yang ringan
menyebabkan tidak/kurang baik untuk bahan bangunan. Kayunya dapat
digunakan untuk kotak/peti untuk mengemas buah-buahan, dan barang-
barang lainnya
 Daunnya bisa untuk pakan ternak
 Buahnya yang masih sangat muda oleh sebagian orang Jawa digunakan
untuk rujak
 buah yang sudah tua dan kering berisi serat yang berwarna putih sampai
putih kusam. Serat ini sering dipakai untuk bahan pengisi bantal dan
kasur, serta untuk keperluan-keperluan sejenis.
 bijinya dapat diolah menjadi minyak klentheng yang diekspor ke Jepang
sebagai bahan insektisida dan pelumas mi basah agar tidak mudah apek.
pada masa lalu oleh sebagian orang Jawa biji randu digoreng tanpa
minyak untuk penganan/camilan
 sisa proses pembuatan minyang klentheng berupa bungkil bisa untuk
pakan ternak dan media pembiakan jamur merang.
 abu klothok dari kulit randu bisa menjadi soda kristal untuk bahan baku
sabun

28. Pandan
o Pandan merupakan segolongan tumbuhan monokotil dari genus Pandanus.
Sebagian besar anggotanya merupakan tumbuh di pantai-pantai daerah tropika.
o daun yang memanjang (seperti daun palem atau rumput), seringkali tepinya
bergerigi.
o Akarnya besar dan memiliki akar tunjang yang menopang tumbuhan ini.
o Buah pandan tersusun dalam karangan berbentuk membulat, seperti buah durian.
Ukuran tumbuhan ini bervariasi, mulai dari 50cm hingga 5 meter, bahkan di
Papua banyak pandan hingga ketinggian 15 meter. Daunnya selalu hijau (hijau
abadi, evergreen), sehingga beberapa di antaranya dijadikan tanaman hias)

Paling sedikit ada 600 jenis pandan di seluruh


dunia, di antaranya adalah

 Pandan wangi (Pandanus ammaryllifolius) : daunnya digunakan sebagai


pewangi dan pewarna makanan, juga komponen dekorasi dan pewangi
ruangan
 Pandan laut (Pandanus tectorius)
 Pandan duri : daunnya yang dikeringkan dipakai sebagai bahan baku
anyaman, baik untuk tikar maupun topi pandan.
 Buah merah Papua (Pandanus conoideus) : buahnya dikenal berkhasiat
sebagai obat atau suplemen yang menyehatkan tubuh.
 Pandan Melintir (Pandanus utilis)
 Pandan putih (Pandanus baphtisii)
 Pandan afrika (Pandanus pygmeus)

29. Gaharu
o kayu berwarna kehitaman dan mengandung resin khas yang dihasilkan oleh
sejumlah spesies pohon dari marga Aquilaria
o Resin ini digunakan dalam industri wangi-wangian (parfum dan setanggi) karena
berbau harum

30. Cemara

o Suku cemara-cemaraan atau Casuarinaceae meliputi sekitar 70 jenis


tetumbuhan, termasuk dalam klasifikasi tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae).
o pohon tinggi, berbentuk kerucut, berdaun ramping.
o merupakan tetumbuhan hijau abadi (evergreen) yaitu daunnya jarang mengering
atau berubah warna dimusim gugur atau rontok di musim dingin.
o Daun berbentuk jarum membuat cemara dapat menahan air lebih baik dari pohon
berdaun lebar.
o mempunyai bunga, baik jantan maupun betina. Bunga betinanya nampak seperti
berkas rambut, kecil dan kemerah-merahan.
o tidak menghasilkan buah melainkan pinecone (runjung cemara) yaitu semacam
pucuk yang mengandung biji.
o kebanyakan cemara termasuk tumbuhan monoecious yaitu organ seksual jantan
dan betina berada pada satu pohon.
o kulit kayu pohon dewasa terbilang tebal, warnanya coklat gelap. biasanya ada
retakan-retakan.
o cabang pohon tumbuh rapat, dengan pola berbentuk spiral, semakin ke atas
cabang makin pendek, sehingga pohon tampak seperti kerucut/piramida.
o selain tumbuh di hutan, kini menjadi tanaman hias, sangat artistik untuk penataan
sebuah taman dan dapat dibentuk menjadi bonsai.
o beberapa cenara yang dikenal di Indonesia adalah : cemara angin, cemara duri,
cemara embun, cemara kipas, cemara norfork, cemara laut, cemara pua-pua,
cemara putih, cemara udang.

Anda mungkin juga menyukai