1. Teratai
Hidup di air
Memiliki daun bundar yang sangat lebar agar dapat menyerap cahaya sebanyak-
banyaknya.
Tangkai bunga tumbuh tegak sehingga bunganya menyembul ke luar permukaan air.
Batang teratai memiliki rongga-rongga udara yang membantu menyalurkan oksigen ke
akar dan untuk membantu teratai tetap tegak dan mengapung di air.
adalah jenis teratai terbesar di dunia, dan mengambang di air dangkal sungai amazon,
Amerika Selatan
Daun disangga oleh tangkai batang yang panjang dan kokoh
Pada permukaan daun terdapat urat-urat daun yang kuat
Akarnya terbenam di dasar danau yang berlumpur pekat.
Daunnya agak membengkok ke atas untuk mendorong daun-daun di sekitarnya.
Daun teratai nyiru raksasa dapat menyangga anak kecil yang ditaruh di atas daun tanpa takut
tenggelam.
2. Venus Flytrap
Memiliki dua helai daun yang menyatu pada salah satu sisinya.
Daun ini menarik perhatian serangga karena tampak dipenuhi cairan nektar.
Saat serangga menyentuh daun, rambut-rambut sensitif pada permukaan daun akan
menanggapi rangsang tersebut dengan mengatupkan kedua helai daunnya. Kemudian
venus flytrap mengeluarkan cairan pencerna untuk menghancurkan serangga yang
terjebak.
3. Kantong Semar
*) Venus flytrap, kantong semar, dan tumbuhan embun matahari tergolong insektivora yaitu
tumbuhan pemakan serangga. Serangga diperlukan untuk memperoleh tambahan nitrogen bagi
kelangsungan hidupnya. Tumbuhan insektivora memiliki kelenjar penghasil cairan untuk
menjerat dan mencerna serangga.
5. Kaktus
6. Bambu
8. Kelapa
Memiliki sulur yaitu modifikasi dari batang dan memiliki ujung peka sentuhan.
Sulur berbentuk gelung dan berguna untuk lebih merapatkan batang mentimun ke
penopang sehingga dapat menahan beban dari buah mentimun.
Sulur juga dapat menahan angin kencang yang dapat mematahkan batang.
10. Tusam
kegunaannya :
15. sawo :
Pohon yang besar dan rindang, dapat tumbuh hingga setinggi 30-40 m.
Bercabang rendah, batang berkulit kasar abu-abu kehitaman sampai coklat tua.
Seluruh bagiannya mengandung lateks, getah berwarna putih susu yang kental.
Daun tunggal, terletak berseling, sering mengumpul pada ujung ranting. Helai daun
bertepi rata, sedikit berbulu, hijau tua mengkilap, bentuk bundar-telur jorong sampai agak
lanset, 1,5-7 x 3,5-15 cm, pangkal dan ujungnya bentuk baji, bertangkai 1-3,5 cm, tulang
daun utama menonjol di sisi sebelah bawah.
Bunga-bunga tunggal terletak di ketiak daun dekat ujung ranting, bertangkai 1-2 cm,
kerapkali menggantung, diameter bunga s/d 1,5 cm, sisi luarnya berbulu kecoklatan,
berbilangan 6.
Kelopak bunga biasanya tersusun dalam dua lingkaran; mahkota bentuk genta, putih,
berbagi sampai setengah panjang tabung.
Buah buni bertangkai pendek, bulat, bulat telur atau jorong, 3-6 x 3-8 cm, coklat
kemerahan sampai kekuningan di luarnya dengan sisik-sisik kasar coklat yang mudah
mengelupas, sering dengan sisa tangkai putik yang mengering di ujungnya. Berkulit tipis,
dengan daging buah yang lembut dan kadang-kadang memasir, coklat kemerahan sampai
kekuningan, manis dan mengandung banyak sari buah.
Berbiji sampai 12 butir, namun kebanyakan kurang dari 6, lonjong pipih, hitam atau
kecoklatan mengkilap, panjang lk. 2 cm, keping biji berwarna putih lilin.
kegunaan sawo : sebagai buah segar,dapat diolah jadi serbat, dicampurkan ke dalam es
krim, atau dijadikan selai. Sari buah sawo dapat dipekatkan menjadi sirup, atau
difermentasi menjadi anggur atau cuka. Getah pohon sawo disadap di Amerika,
dikentalkan menjadi chicle yang merupakan bahan permen karet alami. Getah ini juga
diolah menjadi aneka bahan baku industri sebagai pengganti getah perca dan bahan
penambal gigi. Kayu sawo disukai sebagai bahan perabot dan ukir-ukiran. Kulit kayunya
menghasilkan tanin, yang secara tradisional digunakan nelayan sebagai bahan pencelup
(ubar) layar dan alat pancing. Beberapa bagian pohon sawo juga digunakan sebagai
bahan obat tradisional untuk mengatasi diare (tanin), demam (tanin dan biji), dan bahan
bedak untuk memulihkan tubuh sehabis bersalin (bunga).
16. Nenas
tumbuhan tropis yang berasal dari Brazil, Bolivia, dan Paraguay termasuk dalam familia
nanas-nanasan (Famili Bromeliaceae) dengan perawakan (habitus) tumbuhannya rendah,
herba (menahun) dengan 30 atau lebih daun yang panjang, berujung tajam, tersusun
dalam bentuk roset mengelilingi batang yang tebal.
Buahnya bukanlah buah sejati, melainkan gabungan buah-buah sejati (bekasnya terlihat
dari setiap ‘sisik’ pada kulit buahnya) yang dalam perkembangannya tergabung —
bersama-sama dengan tongkol (spadix) bunga majemuk — menjadi satu ‘buah’ besar.
Nanas yang dibudidayakan orang sudah kehilangan kemampuan memperbanyak secara
seksual, namun ia mengembangkan tanaman muda (bagian ‘mahkota’ buah) yang
merupakan sarana perbanyakan secara vegetatif.
kegunaan nenas : Buah nanas selain dikonsumsi segar juga diolah menjadi berbagai
macam makanan dan minuman, seperti selai, buah dalam sirop dan lain-lain. Buah nanas
mengandung enzim bromelain, (enzim protease yang dapat menghidrolisa protein,
protease atau peptide), sehingga dapat digunakan untuk melunakkan daging. Enzim ini
sering pula dimanfaatkan sebagai alat kontrasepsi Keluarga Berencana.
Buah nanas bermanfaat bagi kesehatan tubuh, sebagai obat penyembuh penyakit
sembelit, gangguan saluran kencing, mual-mual, flu, wasir dan kurang darah.
Penyakit kulit (gatal-gatal, eksim dan kudis) dapat diobati dengan diolesi sari buah
nanas. Kulit buah nanas dapat diolah menjadi sirop atau diekstrasi cairannya untuk
pakan ternak.
1. Paku Homosfor atau Isospor >> menghasilkan satu jenis spora saja, misalnya paku kawat
(Lycopodium clavatum).
2. Paku Heterospor >> menghasilkan dua jenis spora yaitu: mikrospora (jantan) dan makrospora
(betina), misalnya paku rane (Selaginella wildenowii) dan semanggi (Marsilea crenata).
3. Paku Peralihan >> menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama (isospora) tetapi
sebagian jantan dan sebagian betina (heterospora), misalnya paku ekor kuda (Equisetum debile)
Akar tumbuhan paku berupa akar serabut. Pada akar paku, xilem terdapat di tengah dikelilingi
floem membentuk berkas pembuluh angkut yang konsentris.
Batangnya jarang tumbuh tegak di atas tanah, kecuali pada paku tiang (Alsopila sp. dan Cyathea
sp.). Batang tersebut kebanyakan berupa akar tongkat (Rhizoma). Tipe berkas pembuluh angkut
batang sama dengan akar, yaitu tipe konsentris
ISITILAH LAIN
Perkembangbiakan paku tergolong Metagenesis. Berbeda dengan lumut, yang sehari-hari kita
sebut sebagai tanaman paku adalah fase sporofit-nya. Tumbuhan paku yang ada di bumi ini
mempunyai masa kejayaan dalam zaman Paileozoikum, terutama dalam zaman karbon -> disebut
zaman paku. Sisa-sisanya sekarang dapat digali sebagai batubara.
SPESIES-SPESIES PAKU
Sebagai sayuran :
- Marsilea crenata (semanggi)
- Salvinia natans (paku sampan = kiambang)
Selain Cormophyta dan Tracheophyta, tumbuhan biji juga disebut tumbuhan berbunga
(Antophyta).
sumber:edukasi-net.com
21. Padi
o Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting
sebagai sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia. Hasil dari
pengolahan padi dinamakan beras
o termasuk dalam suku padi-padian(POACEAE /GRAMINAE /GLUMIFLORAE).
o Terna semusim,berakar serabut,batang sangat pendek,struktur serupa batang
terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang daun sempurna
dengan pelepah tegak,daun berbentuk lanset,warna hijau muda hingga hijau
tua,berurat daun sejajar,tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang,bagian
bunga tersusun majemuk,tipe malai bercabang,satuan bunga disebut FLORET
yang terletak pada satu spikelet yang duduk pada panikula,tipe buah bulir atau
kariopsis yang tidak dapat dibedakan mana buah dan bijinya,bentuk hampir bulat
hingga lonjong,ukuran 3mm hingga 15mm,tertutup oleh palea dan lemma yang
dalam bahasa sehari-hari disebut sekam,struktur dominan padi yang biasa
dikonsumsi yaitu jenis ENDUSPERMIUM.
o Di beberapa daerah tadah hujan orang mengembangkan padi gogo, suatu tipe padi
lahan kering yang relatif toleran tanpa penggenangan seperti di sawah. Di
Lombok dikembangkan sistem padi gogo rancah, yang memberikan
penggenangan dalam selang waktu tertentu sehingga hasil padi meningkat
o Padi rawa atau padi pasang surut tumbuh liar atau dibudidayakan di daerah rawa-
rawa
Dengan jenis eukariota lainnya: Sama seperti eukariota, sel fungi memiliki
membran inti dengan kromosom yang mengandung DNA. Selain itu, sel
fungi juga memiliki beberapa organel sitoplasmik seperti mitokondria,
sterol, dan ribosom.
Dengan hewan: Fungi tidak mempunyai kloroplas dan merupakan
organisme heterotrof, memerlukan senyawa organik sebagai sumber
energinya.
Dengan tumbuhan: Fungi mempunyai dinding sel dan vakuola. Fungi bisa
bereproduksi secara seksual maupun aseksual, dan seperti grup tanaman
basal lainnya (seperti tumbuhan paku dan lumut daun), fungi akan
menghasilkan spora. Mirip juga dengan lumut daun dan algae, fungi
memiliki nukleus yang haploid.
24. Mawar
25. Bakau
mempunyai akar tunjang yang besar dan berkayu untuk menopang
tubuhnya agar tetap kokoh. Akar tunjang merupakan bentuk adaptasi
tumbuhan bakau terhadap lingkungan pantai.
mempunyai pucuk yang tertutup daun penumpu yang meruncing.
memiliki buah yang berkecambah serta berakar ketika masih di pohon
(vivipar), sehingga begitu jatuh cepat mencengkeram lumpur sebagai
tempat media tumbuh.
Daun tunggal, terletak berhadapan, terkumpul di ujung ranting, dengan
kuncup tertutup daun penumpu yang menggulung runcing
Helai daun eliptis, tebal licin serupa kulit, hijau atau hijau muda
kekuningan, berujung runcing, bertangkai
Bunga berkelompok dalam payung tambahan yang bertangkai dan
menggarpu di ketiak
Daun mahkota putih berambut atau gundul agak kekuningan, bergantung
jenisnya
Buah berbentuk telur memanjang sampai mirip buah pir yang kecil, hijau
coklat kotor
26. Talas
28. Pandan
o Pandan merupakan segolongan tumbuhan monokotil dari genus Pandanus.
Sebagian besar anggotanya merupakan tumbuh di pantai-pantai daerah tropika.
o daun yang memanjang (seperti daun palem atau rumput), seringkali tepinya
bergerigi.
o Akarnya besar dan memiliki akar tunjang yang menopang tumbuhan ini.
o Buah pandan tersusun dalam karangan berbentuk membulat, seperti buah durian.
Ukuran tumbuhan ini bervariasi, mulai dari 50cm hingga 5 meter, bahkan di
Papua banyak pandan hingga ketinggian 15 meter. Daunnya selalu hijau (hijau
abadi, evergreen), sehingga beberapa di antaranya dijadikan tanaman hias)
29. Gaharu
o kayu berwarna kehitaman dan mengandung resin khas yang dihasilkan oleh
sejumlah spesies pohon dari marga Aquilaria
o Resin ini digunakan dalam industri wangi-wangian (parfum dan setanggi) karena
berbau harum
30. Cemara