Anda di halaman 1dari 11

Famili Cyperaceae (Teki-tekian)

Habitus: berupa terna


Batang: bentuk segitiga, tidak berongga, umbi dengan geragi yang
merupakan alat perkembangbiakan vegetatif
Daun: bangun pita, bertulang sejajar dengan upih yang tertutup,
biasanya tersusun sebagai roset akar.
Bunga kecil tidak menarik, banci atau berkelamin tunggal dan
berumah satu, jarang berumah dua, tersusun dalam bulir-bulir dengan
bunga yang terdapat dalam ketiak suatu daun pelindung, hiasan
bunga tereduksi menjadi sisik-sisik, sekat atau rambut-rambut jarang
mempunyai mahkota bahkan tidak ada, benang sari 3 atau kurang
dari 3 dan jarang lebih atau banyak, tangkai sari bebas, kepala sari
beruang 2, membuka dengan celah membujur, bakal buah
menumpang.
Biji dengan lembaga yang kecil dan endosperm bertepung yang
banyak.
Contoh: Cyperus rotundus (Rumput Teki), Eleocharis dulcis (Purun
tikus), Eleusine coracana (Korakan), dll.
Manfaat: Tanaman hias dan beberapa spesies sebagai bahan pangan
(umbi).
Cyperus rotundus

Eleocharis dulcis

Eleusine coracana

(Teki)

(Purun tikus)

(Korakan)

CYPERACEAE
Suku teki-tekian atau Cyperaceae adalah salah satu suku anggota
tumbuhan berbunga. Menurut sistem klasifikasi APG II suku ini termasuk
ke dalam bangsa Poales, klad commelinids (eumonocots). Ke dalamnya
termasuk teki, papirus, finger millet, dan beberapa tumbuhan dengan nilai
ekonomi kurang penting.
Suku ini adalah kerabat terdekat suku padi-padian (Poaceae) dan memiliki
banyak kemiripan. Orang yang kurang terbiasa sering mengacaukan teki
dari rumput biasa karena penampilannya yang mirip, seperti daun
berbentuk lanset, kebanyakan berwujud terna kecil yang mudah menjadi
tumbuhan pengganggu (gulma), serta susunan bunga yang mirip.
Beberapa jenis yang memiliki nilai ekonomi (tidak selalu positif, karena
dapat merugikan pula) di antaranya adalah
teki biasa (Cyperus rotundus), gulma penting pertanian
teki umbi (Cyperus edulis), umbinya dimakan atau dibuat emping
Eleocharis dulcis atau water chestnut, umbinya dimakan
Cyperus papyrus, tumbuhan penghasil media tulis papirus
Eleusine coracana atau finger millet, tumbuhan serealia sekunder di
daerah kering
papirus hias, menjadi tumbuhan penghias tepi kolam
Skema bunga Cyperaceae

Spesies
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Cyperales
Famili: Cyperaceae
Genus: Eleocharis
Spesies: Eleocharis dulcis
Deskripsi : Purun tikus adalah tumbuhan liar yang dapat beradaptasi
dengan baik pada lahan rawa pasang surut sulfat masam. Purun tikus
merupakan tanaman perangkap bagi penggerek batang padi putih dan
habitat beberapa jenis musuh alami, seperti predator dan parasitoid. Purun
tikus (Eleocharis dulcis) merupakan gulma yang tumbuh dan berkembang
di lahan rawa pasang surut yang berlumpur. Purun tikus masuk dalam
famili Cyperaceae dan genus Eleocharis. Di lahan rawa Kalimantan
Selatan dan Kalimantan Tengah ditemukan beberapa jenis tumbuhan liar
yang termasuk dalam 181 genera dalam 51 famili, yang terdiri atas
golongan berdaun lebar 110 spesies, rumput 40 spesies, dan teki 31
spesies.
Habitat : Purun tikus dapat ditemukan di daerah terbuka di lahan rawa
yang tergenang air, pada ketinggian 0-1.350 m di atas permukaan laut.
Tumbuhan ini juga banyak ditemui di daerah persawahan dan tergenang
air. Purun tikus dapat tumbuh baik pada suhu 3035C, dengan
kelembapan tanah 98-100%. Tanah yang cocok untuk pertumbuhan purun
3

tikus adalah tanah lempung atau humus dengan pH 6,9-7,3, tetapi juga
mampu tumbuh dengan baik pada tanah masam.
Anatomi : Purun tikus (Eleocharis dulcis) berakar rimpang di mana pada
saat rimpang berumur 6-8 minggu akan membentuk anakan. Pembentukan
bunga terjadi setelah anakan muncul di atas permukaan air yang tingginya
kurang lebih 15 cm. Setelah berbunga tumbuhan ini akan membentuk
rimpang baru pada bagian ujung stolon yang panjangnya kurang lebih
12.5 cm. Setelah berumur 7-8 bulan rimpang tidak produktif lagi sehingga
batang mulai mengering dan perlahan-lahan akan mati.
Morfologi :
Tumbuhan ini mempunyai rimpang pendek dengan stolon
memanjang berujung bulat gepeng, berwarna kecoklatan sampai hitam.
Batang tegak, tidak bercabang, berwarna keabuan hingga hijau mengilap
dengan panjang 50200 cm dan tebal 28 mm. Daun mereduksi menjadi
pelepah yang berbentuk buluh, seperti membran yang menyelubungi
pangkal batang, kadang-kadang dengan helaian daun rudi meter, ujung
daun tidak simetris, berwarna coklat kemerahan sampai lembayung, tanpa
lidah daun. Bunganya bulir majemuk, terletak pada ujung batang dengan
panjang 26 cm dan lebar 36 mm, terdiri atas banyak buliran berbentuk
silinder, bersifat hermafrodit. Buah berbentuk bulat telur sungsang,
berwarna kuning mengilap sampai coklat.
Manfaat : Purun tikus dapat dimanfaatkan sebagai biofilter untuk
memperbaiki kualitas air pada musim

Klasifikasi
Kingdom/Kerajaan : Plantae/ Plants
Sub kingdom/Sub kerajaan : Tracheobionta
Super division/Super divisi : Spermatophyta
Division/Divisi : Magnoliophyta/ Flowering Plants
Classis/Kelas : Liliopsida/ Monocotyledons
Sub classis/Sub Kelas : Commelinidae
Ordo/Bangsa : Cyperales
Familia/Suku : Poaceae (Gramineae)/ Grass Family
Genus/Marga : Pennisetum Rich. Ex Pers./ Fountaingrass
Species (Jenis/ spesies) : Pennisetum glaucum (L.) R. Br.
Jawawut merupakan jenis tanaman yang telah dibudidayakan sejak
5000 SM di Cina dan 3000 SM di Eropa. Tanaman ini diperkirakan
berevolusi dari bentuk liar menggulma secara independen di berbagai
tempat mulai dari di Jepang sampai dengan di Eropa. Namun demikian,
sangat mungkin tanaman ini pertama kali dibudidayakan di dataran tinggi
di bagian tengah Cina dan kemudian pembudidayaannya di tempat-tempat
lainnya menyusul. Dewasa ini tanaman ini telah menyebar ke seluruh
dunia, tetapi merupakan tanaman penting terutama di Cina, India, dan
Eropa bagian tenggara.
Jawaut merupakan rumput setahun, tinggi 6-120(175) cm, batang
tegak, tidak kokoh, membentuk anakan atau kadang-kadang bercabang.
Upih daun silindris, bagian atas tidak menutupi seluruh batang, panjang
10-15(26) cm, licin atau agak berambut, lidah daun pendek, helai daun
lurus, 16-32(50) cm x 1,5-2,5(4) cm, tulang utama tampak jelas.
Perbungaan merupakan malai yang menyerupai spike, 8-18(30) cm x 12(5) cm, panjang tangkai 25-30(50) cm, tegak atau merunduk, poros malai
tidak halus dan berambut kasar; cabang samping pendek, juga berambut
kasar, memuat 6-12 spikelet yang berisi dua floret, masing-masing
5

diselingi dengan rambut kasar; panjang 3-14 cm; spikelet berbentu elip,
biasanya setengah dari panjang rambut kasar yang menyelinginya, glume
bagian bawah kecil berurat 3, glume atas besar dan berurat 5; floret bawah
steril, floret atas hermaprodit dengan lema dan palea bertulang 5, benang
sari dan 2 putik. Bauh karyopsis berbentuk bulat agak lonjong, panjang
sampai 2 mm, dibungkus kuas oleh lema dan palea, kuning pucat sampai
oranye, merah, coklat, sampai hitam.

KLASIFIKASI RUMPUT TEKI (Cyperus rotundus)


Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Cyperales
Famili: Cyperaceae
Genus: Cyperus
Spesies: Cyperus rotundus L.
Morfologi Tumbuhan
a.

Akar

Akar Rumput teki(Cyperus rotundus L.) merupakan sistem perakaran


serabut, akar rumput teki memiliki banyak percabangan dan akar rumput
teki memiliki banyak anak cabang akar, akar rumput teki memiliki
rambut-rambut halus. Akar rumput teki tumbuh memanjang dan menyebar
di dalam tanah.
b.

Batang

Batang Rumput teki(Cyperus rotundus L.) tumbuh tegak, berbentuk


segitiga, berongga kecil dan agak lunak, tingginya 10-30 cm dan
penampangnya 1-2 mm. membentuk umbi di pangkal batang, membentuk
rimpang panang yang dapat membentuk tunas baru, daun-daun terdapat di
pangkal batang.
c.

Daun

Daun Rumput teki(Cyperus rotundus L.) berbangun daun garis, licin, tidak
berambut, warna permukaan atas hijau tua sedangkan permukaan bawah
hijau muda, mempunyai parit yang membujur di bagian tengah, ujungnya
agak runcing, lebih pendek dari batang yang membawa bunga, lebarnya 26 mm.
d.

Bunga

Bunga Rumput teki(Cyperus rotundus L.) memiliki bulir longgar


terbentuk di ujung batang, braktea dua sampai empat, tidak rontok,
panjangnya lebih kurangnsama atau melebihi panjang perbungaan,
bercabang utama tiga sampai Sembilan yang menyebar, satu bulir
berbunga sepuluh sampai empat puluh.
e.

Buah

Buah Rumput teki(Cyperus rotundus L.) berbentuk bulat telur berisi tiga,
panjangnya kurang lebih 1,5 mm, buah rumput teki memiliki warna coklat
kehitam-hitaman. Buah rumput teki tersusun berselang-seling sedikit
bertumpang-tindih dan merapat ke sumbu, buah rumput teki berbentuk
bulat telur dan lepes.
f.

Biji

Biji Rumput teki(Cyperus rotundus L.) terdiri dari sepuluh sampai empat
puluh buliran yang tersusun berselang-seling sedikit bertumpang-tindih
dan merapat ke sumbu, biji berbentuk bulat telur dan lepes, panjangnya
kurang lebih 3 mm, berwarna coklat kemerah-merahan, benang sari dan
putik tersembul keluar.
7

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Cyperales
Famili: Cyperaceae
Genus: Cyperus
Spesies: Cyperus papyrus
merupakan anggota air megah dari keluarga alang. Tanaman mudah
dibudidayakan dan cocok untuk menengah untuk fitur air besar, terutama
di iklim hangat.
Deskripsi
Fitur yang paling mencolok dari tanaman adalah hijau cerah, halus,
batang bulat (berbunga batang) yang sampai dengan 40 mm tebal di dasar
dan mungkin hingga 5 m dalam kondisi yang ideal. Setiap atasnya oleh
sekelompok padat tipis, hijau cerah, batang mengkilap, yang menyerupai
kemoceng ketika muda. Batang memanjang kemudian dan membungkuk
anggun ke bawah karena beratnya sendiri sehingga cluster menjadi hampir
berbentuk bulat.
Selama musim panas ini tangkai bulir menanggung cokelat kecil
(kelompok bunga) dan akhirnya banyak kecil buah coklat gelap
ditanggung dalam axils glumes (skala kecil). Para batang dihubungkan
dengan rimpang horisontal gemuk yang merayap sepanjang substrat di
bawah air dan berlabuh oleh akar banyak.
Bagian-bagian yang lebih muda dari rimpang ditutupi oleh merah-coklat,
tipis, sisik segitiga, yang juga mencakup pangkal batang dan mewakili
daun berkurang.Oleh karena itu tidak benar untuk menggambarkan
tanaman berdaun sebagai. Struktur tipis mirip coklat (bracts disebut)
8

terjadi pada bagian atas batang bawah kelompok batang tipis.


Distribusi
Cyperus papyrus tumbuh di bawah sinar matahari penuh, di rawarawa basah dan pada margin danau di seluruh Afrika, Madagaskar dan
negara-negara Mediterania. Di perairan yang lebih dalam itu adalah
konstituen kepala, massa mengambang kusut vegetasi yang dikenal
sebagai Sudd. Di Afrika bagian selatan itu terbatas pada ketinggian
rendah, bagian hangat dari Namibia, Botswana, Limpopo, Mpumalanga
dan KwaZulu-Natal. Tanaman dibudidayakan di Highveld tersebut
memang tampak mentolerir beberapa derajat embun beku, tanaman lebihatau-kurang aktif di musim dingin dan selama rimpang dilindungi dari
pembekuan, yang lama lapuk batang pertumbuhan musim panas
sebelumnya akan digantikan oleh baru yang di musim semi.
Derivasi dari nama dan aspek sejarah
Nama genus berasal dari kupeiros Yunani, yang berarti alang,
sedangkan nama spesies berasal dari penggunaan tanaman untuk
pembuatan kertas di Mesir Kuno. The Cyperaceae keluarga (atau alang
keluarga), yang Cyperus papyrus milik, terdiri dari sekitar 5000 spesies di
seluruh dunia, dengan sekitar 104 genera. Di Afrika Selatan ada sekitar
400 spesies dalam sekitar 40 marga. Teki tahunan kebanyakan ditemukan
di daerah lembab seperti lahan basah, tetapi juga umumnya konstituen
hutan-marjin vegetasi, dan beberapa yang penting fynbos
spesies. Perhatian kembali sedang dibayar untuk tanaman ini karena peran
penting mereka dalam ekosistem lahan basah.
Ekologi
Di habitat alaminya Cyperus papyrus terjadi dalam jumlah besar,
populasi padat, sering lapisan badan air seperti di Rawa Okavango
Botswana. Menariknya, di Okavango setidaknya, tanaman telah diamati
untuk menjajah saluran yang dibersihkan oleh kuda nil melalui vegetasi
rawa yang lebat. Pada gilirannya, berbunga 'bulu-lap' kepala papirus
membuat situs bersarang ideal untuk spesies sosial banyak burung. Seperti
di kebanyakan teki tahunan, penyerbukan dipengaruhi oleh angin, bukan
9

serangga, dan buah-buahan matang setelah rilis didistribusikan oleh angin


dan air.
Penggunaan dan aspek budaya
Penggunaan tanaman dalam pembuatan kertas di Mesir Kuno
disebutkan di atas. Dapat dikatakan bahwa penemuan ini adalah dasar dari
peradaban modern. Sampai hari ini makalah mahal terbuat dari papirus
menggunakan teknik asli. Di Afrika bagian selatan rimpang tepung dan
batang yang dimakan, mentah atau dimasak, oleh manusia. Para batang
juga digunakan untuk bahan bangunan. Tunas muda sering dimakan oleh
ternak.
Klasifikasi Cyperus kyllinga
Teki udel-udelan ( Cyperus kyllinga Endl. )
Kingdom : Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas
: Monocotyledoneae
Ordo
: Cyperales
Family
: Cyperaceae
Genus
: Cyperus
Spesies
: Cyperus kyllinga Endl. (nama latin)
Teki udel-udelan.
(nama daerah)
Morfologi Tumbuhan
a.

Akar

Akar rimpang yang dimiliki oleh teki ini adalah berwarna


merah. Teki udel-udelan merupakan rimpang pendek yang beruas teratur.
Akar Teki udel-udelan memiliki percabangan yang merayap. Akarnya
merupakan sistem percabangan serabuut. Berbentuk kecil-kecil seperti
benang.

10

b.

Batang

Batang Teki udel-udelan ini berbentuk segitika yang tajam


dengan tinggi batang 0,1-0,5 m. Warna pada batang Teki udel-udelan ini
biasanya berwarna hijau dan tidak memiliki percabangan. Permukaan
batang licin dengan arah tumbuh yang tegak lurus dan batangnya
merupakan rumput (calmus).
c.

Daun

Daun Teki udel-udelan ini memiliki panjang 20-35 cm dengan bentuk


garis sempi. Lebar daun ini sekitar 2-4 mm, dan juga terdapat daun
pembalut yang menutupi pelepah dan bangkol semu yang berbentuk
kerucut. Tepi daunnya beringgit dengan pangkal daun yang agak lancip
dan ujung daun agak runcing.
d. Bunga
Bunga Teki udel-udelan ini berbentuk bulat dan berwarna putih.
Bunga Teki udel-udelan ini biasanya duduk di ujung pucuk dan terdapat
banyak bulir. Bungannya terbentuk di ujung batang dan terdiri dari 1-4
kepala bunga yang kompak.
e.

Buah

Buah Teki udel-udelan ini berbentuk bulat telur dengan panjang


3-4 mm. Buahnya berwarna cokelat muda serta berjerawat halus. Buah ini
telettak di tengah-tengah daun dan buah dan buahnya merupakan buah
ganda dengan bintik hitam.
f.

Biji

Bijinya memiliki satu keping biji. Biji keping ini mengan dung
endosperm. Bijinya berwarna kehijauan,bentuk bijinya agak pipih dengan
permukaan biji yang rata. Setelah masak buah ini akan terlepas dari bakal
buahnya.

11

Anda mungkin juga menyukai