Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Class : Dicotiledoneae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Paspalum
Spesies : Paspalum conjugatum
Morfologi Tumbuhan
Akar
Akar Rumput gegenjuran (Paspalum commersonii Lamk.) termasuk ke dalam sistem perakaran
serabut, akar Rumput gegenjuran berwarna kuning kecoklatan dan akarnya tumbuh menjalar.
Akar Rumput gegenjuran biasanya tumbuh menjalar pada tanaman lain. Pada akar Rumput
gegenjuran memiliki banyak percabangan dan banyak terdapat bulu bulu halus.
Batang
Batang Rumput gegenjuran (Paspalum commersonii Lamk.) tumbuh tegak 50-90 cm tingginya,
membentuk rumpun, tidak menjalar, berwarna hijau muda atau pucat, berbentuk bulat atau agak
pipih dan tidak berongga. Buku berbentuk bulat membengkak, tidak berbulu, berwarna pucat.
Pangkal batang dibalut oleh upih daun berwarna ungu kehijau-hijauan.
Daun
Daun Rumput gegenjuran (Paspalum commersonii Lamk.) berbangun daun garis yang ramping
meruncing perlahan ke ujung, panjang 15-40 cm lebar 1-1,5 cm. tidak berbulu terkecuali
dibagian pangkal/pertautan upih daun ditumbuhi bulu halus. Tepi helaian daun terasa kasar bila
diraba. Upih daun berbentuk pipih seperti perahu panjangnya 15-25 cm.
Bunga
Bunga Rumput gegenjuran (Paspalum commersonii Lamk.) terdiri dari dua sampai Sembilan
tandan yang tumbuh miring ke atas atau miring ke samping terpisah satu sama lain dengan jarak
lebih dari 1 cm tetapi kurang dari separuh panjang tandan, tandan panjangnya 2-9 cm, berbulu
putih dan panjang pada bagian pangkalnya, warnanya pucat.
Buah
Buah Rumput gegenjuran (Paspalum commersonii Lamk.) berbentuk elips melebar, rata pada
satu sisi dan cembung pada sisi lain. Buah rumput gegenjuran berwarna pucat. Buah rumput
gegenjuran berwarna coklat bila telah masak. Putik berwarna ungu tua. Benang sari berwarna
ungu dengan tangkai berwarna putih.
Biji
Biji Rumput gegenjuran (Paspalum commersonii Lamk.) tersusun berbaris seperti genteng dalam
dua seri/barisan saling belakang-membelakangi, sedikit tumpang-tindih. Biji rumput gegenjuran
berbentuk elips melebar. Sumbu berbentuk rata 2-2,5 mm lebarnya, tidak berbulu dan berwarna
hijau tua.
RUMPUT GRINTING (Cynodon Dactylon)
Klasifikasi
Ordo : Poales
Genus : Cynodon
Morfologi
Herba menahun, tinggi 0.1 0.8 m. Batang tumpul sampai persegi tiga tajam, lunak ,
membentuk umbi , hijau pucat. Daun berjumlah 4 10 helai dan letaknya berjejal pada pangkal
batang, dengan pelepah daun yang tertutup tanah, helaian daun bentuk garis, dari atas hijau tua
mengkilat, 10 60 kali 0.2 0.6 cm. Bunga Majemuk, di ujung batang, bentuk bulir, panjang 1-3
cm, lebar 2 mm, benang sari tiga, kepala sari merah, putik panjang 1,5 cm, coklat. Buah Bulat
telur, panjang 1,5 cm, coklat. Akar Serabut, putih kotor. Anak bulir terkumpul menjadi bulir
yang pendek dan tipis, dan keseluruhan terkumpul lagi menjadi berbentuk panjang. Daun
pembalut berjumlah 3 4, tepi kasar, tidak merata. Jari-jari payung 6 9, pangkal tertutup oleh
daun pelindung yang berbentuk tabung, yang t erpanjang 3 10 cm, yang terbesar sekali lagi
bercabang. Anak bulir 3 10 berkumpul dalam bulir, duduk, berbetnuk garis, sangat gepeng,
coklat, panjang 1 3 cm, lebar 2 mm, berbunga 10 40. sekam dengan punggung hijau dan sisi
coklat, panjang kurang lebih 3 mm. Benang sari 3, kepala sari kuning cerah. Tangkai putik
bercabang 3. buah memanjang sampai bulat telur terbalik, persegi tiga, coklat, panjang kurang
lebih 1.5 mm.
TANAMAN STYLO
(Stylosanthes guianensis)
Klasifikasi
sistematika Stylosanthes guianensis adalah sebagai berikut :
Phylum : Spermatophytae
Sub phylum : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Sub Ordo : Rosinae
Morfologi
Pertumbuhan tanaman stylo bersifat perennial kadang-kadang semi-tegak. Batang sedikit
berbulu, tinggi tanaman dapat mencapai 1,5 m, daun berwarna hijau berbentuk elip atau pedang
yang ujungnya meruncing panjangnya 1-6 cm, tangkai daun panjangnya 1 sampai 10 mm dan
kelopak tangkai daun berbentuk dua gigi. Karangan bunga terdiri dari beberapa kumpulan
bunga, tiap karangan bunga mengandung 2 sampai 40 bunga yang kecil berwarna kuning
bertulang belakang dengan semacam daun-daun penyangga. Bunga standar agak bulat dengan
panjangnya bervariasi antara 4 sampai 8 mm. Bunga dasar panjangnya 3,5 sampai 5,0 mm
berbentuk sabit. Polong tidak berbulu panjangnya 2 sampai 3 mm dan lebar 1,5 sampai 2,5 mm
mengandung satu biji. Warna biji kuning kecoklat-coklatan. Stylo dapat hidup di daerah- daerah
tropik yang humid dengan curah hujan sebanyak 890 sampai 4.096 mm tiap tahun. Legum ini
tumbuh pada variasi tanah yang luas bahkan di tanah yang kurang subur (Soedomo-
Reksohadiprodjo, 1985). Legum stylo lebih tahan kering, toleran terhadap tanah yang asam
dengan drainase yang jelek dibanding dengan varietas lain seperti Stylosanthes guianensis
(misalnya : cv. Scofield, Cook dan Graham) tetapi tidak toleran terhadap naungan. Bunga
menyebar dengan biji yang terlempar bila masak, sebagian biji berkulit keras.
RUMPUT BEDE/ SIGNAL (BRACHIARIA DECUMBENS)
Rumput Brachiaria decumbens (bede) disebut juga rumput signal berasal dari Afrika timur.
Brachiaria decumbens mempunyai ciri-ciri, tinggi tanaman 30-45 cm, daun kaku dan pendek,
ujung daun meruncing, mudah berbunga, bunga berbentuk seperti bendera. Brachiaria
decumbens disebut rumput gembalaan yang tumbuh menjalar dengan stolon membentuk
hamparan yang lebat. Rumput bede termasuk rumput berumur panjang, dapat tumbuh dengan
membentuk hamparan lebat dan penyebarannya sangat cepat melalui stolon. Rumput bede tahan
penggembalaan berat, tahan injakan dan renggutan serta tahan kekeringan dan responsif terhadap
pemupukan nitrogen. Selain itu rumput ini juga cepat tumbuh dan berkembang sehingga mudah
menutup tanah, tetapi tidak tahan terhadap genangan air. Rumput ini merupakan bahan hay yang
balk, karena batangnya kecil mudah menjadi kering. Rumput bede dapat tumbuh baik pada
ketinggian 0-1200 m (dataran rendah sampai dataran tinggi) dengan curah hujan 762-1500
mm/tahun, kemasaman tanah (pH) 6-7 (Kismono dan Susetyo, 1977).
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Ericales
Famili : Sapotaceae
Genus : Palaquium
Ciri-ciri
6. Tumbuh di hutan tanah rendah dengan ketinggian 500 meter di atas permukaan laut.
Klasifikasi rumput benggala
Filum : Spermatophiyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Giumiflora
Famili : Poaceae
Genus : Panicum
Morfologi
Rumput benggala adalah suatu rumput-rumputan yang hidupnya menahun. Tinggi buluhnya 2,5
M.Sementara itu, akarnya berrimpang dan berbulu hingga berrambut.Bulu-bulu yang terdapat
pada rumput benggala ini bisa juga terlihat jarang hingga kasar, namun ada pula yang tidak
berbulu. Sedangkan, permukaan bulu pada daun jarang. Semakin ke atas, daun-daunnya semakin
kecil. Daun-daun rumput benggala agak lurus, dan memita. Perbungaannya berbentuk malai,
berbentuk piramid, yang lebarnya 45 cm dan melewati percabangan utama.Bunga rumput
benggala berkelamin dua, dan berbentuk perahu. Percabangan pada rumput benggala kasar,
tumbuh secara tegak dan melebar. Cabang dari perbungaan rumput benggala terletak di bawah
dan bercabang 2-4, dan letaknya berselang-seling, dan paling ujungnya menyendiri. Buliran
sebagai buahnya banyak, warnanya hijau hingga hijau-keunguan dan bagian ujungnya berbentuk
tumpul. Tanaman ini berbunga sepanjang tahun, dan berkembang-biak dengan cara
menggunakan biji atau dengan ujung rumpun yang dimilikinya.
Klasifikasi rumput raja
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Poales
Famili : Graminae
Genus : Pennisetum
Rumput raja termasuk tanaman yang berumur panjang, tumbuh dengan tegak, berbentuk rumpun,
perakaran dalam dan tinggi mencapai 4 meter. Rumput ini memiliki batang tebal dan keras, dan
setelah tua daun akan melebar dan panjang dimana tulang daunnya keras. Rumput raja memiliki
batang yang keras dengan daun berbulu kasar serta memiliki bercar berwarna hijau muda.
Morfologi Batang Tanaman Herba Tempuyung
Tanaman ini mempunyai tinggi berkisar antara 0,6 sampai dengan 2 m, mengandung getah putih,
dengan akar tanaman berjenis tunggang yang cukup kuat. Pada tumbuhanya sering timbul tunas
baru pada akar.
Batang tanaman ini tidak bercabang dan ia memiliki rongga serta berusuk. Dia mengadung
getah, berbentuk bulat gundul dan rapuh, serta berbulu halus ketika masih muda.
Daun tunggal, pada bagian bawah tumbuhan berkumpul pada pangkal dan membentuk roset akar.
Helai daun dari tanaman tepuyung memiliki bentuk lanset atau bentuk lonjong, ujungnya
runcing, bagian pangkal bentuk jantung, tepi daun berbagi menyirip tidak teratur, warna dari
daunya hijau muda.
Daun yang keluar dari tangkai bunga memiliki bentuk lebih kecil dibandingkan dengan pangkal
yang memeluk batang, bila diperhatikan letak sedikit berjauhan dan juga berseling.
Perbungaan pada tanaman tempuyung berbentuk bonggol yang tergabung dalam suatu malai,
memiliki tangkai, bermahkota dan berbentuk jarum, warna bunganya kuning cerah, namun
seiring waktu dan pertumbuhan lama kelamaan menjadi berwarna merah kecokelatan.
Buah dari tanaman tempuyung berbentuk kotak, memiliki lima rusuk, bentuknya sedikit
memanjang sekitar 4 mm, berbentuk pipih, sedikit berambut, serta berwarna cokelat kekuningan.
Adapun sedikit keaneka-ragaman dalam jenis tumbuhan ini. Tumbuhan yang memiliki daun
berukuran kecil disebut sebagai lempung, sementara untuk daun yang berukuran besar dengan
tinggi tanaman mencapai 2 m diberi sebutan nama rayana.
Batang serta daun tanaman ini memiliki rasa pahit namun ia masih dapat dimakan sebagai
lalapan untuk melengkapi santap makan.
Berdasarkan referensi yang ada, nama ilmiah dari tanaman tempuyung yakni Sonchus arvensis
L. Kasifikasinya yakni:
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Akar dan pelepah daunnya tertutup oleh tanah, helaiian daun seperti pita yang bersilang berjajar,
permukaan atas berwarna hijau mengkilat dan memanjang antara 10 -30 cm dengan lebar
mencapai 3 6 cm.
Perbungaan tumbuhan rumput teki adalah bunga majemuk berupa bulir dan berjumlah sekitar 7
25 bunga, dengan bentuk seperti payung serta memiliki warna kuning atau kuning kecoklat-
coklatan.
Memiliki umbi yang menjalar, berbentuk kerucut besar pada pangkalnya, memiliki rambut halus,
berwarna kecoklatan, dan biasanya berkumpul berupa rumpun.